Review ASUS VivoBook S14 S430UN – Laptop VivoBook Terbaik Yang Pernah Saya Coba

Gadgetren – ASUS VivoBook S14 keluaran 2018 mendapatkan wajah baru yang lebih trendi dibandingkan generasi sebelumnya. 

ASUS menawarkan lini VivoBook untuk memberikan jejeran produk yang punya harga lebih terjangkau dibandingkan ZenBook dengan tetap menghadirkan desain kelas atas serta performa tinggi. Dengan begitu akan semakin banyak pengguna yang bisa merasakan kemahiran ASUS dalam membuat perangkat laptop. 

Saya beberapa hari belakangan ini tengah mencoba secara langsung ASUS VivoBook S14 S430UN – EB732T dalam aktivitas keseharian saya. Laptop yang pertama kali diperkenalkan pada ajang Computex 2018 ini sepertinya dapat memenuhi seluruh kebutuhan komputasi masa kini khususnya para kaula muda. 

Penasaran apakah kamu harus membelinya jika sedang mencari laptop bertenaga untuk bekerja dengan desain yang tidak kalah menariknya? Spoiler: Sudah pasti ya. 

Desain Cantik yang Berbeda

ASUS VivoBook S14 yang saya gunakan ini merupakan varian Starry Grey-Red yang memadukan warna merah menyala dipinggirannya dengan warna kelabu yang lebih halus sehingga membuatnya terlihat lebih mencolok tetapi tidak norak. Ditambah lagi bagian punggungnya mempunyai tekstur metal brush yang terlihat lebih premium. 

Laptop ini tergolong cukup portable dengan bobot hanya 1,4 kg serta ketebalan hanya 18 mm saja sehingga mudah sekali untuk dimasukkan ke dalam tas maupun dibawa kemana pun. Bodi yang ringan dan tipis ini tentu saja akan dicari oleh banyak orang yang ingin punya laptop praktis.

Walaupun tipis, port yang disediakan terbilang masih lengkap mulai dari port USB-C 3.1 Gen 1, USB-A 3.1, USB-A 2.0, HDMI, microSD dan audio combo jack. Dengan begitu pengguna dapat menghubungkan berbagai perangkat dengan mudah tanpa perlu menggunakan dongle. 

Selain punya desain yang cantik, VivoBook S14 juga punya layar yang tidak kalah menawannya dengan bentang 14 inci beresolusi Full HD dilapisi anti-glare yang dapat tetap dilihat hingga sudut 178°. Tidak ketinggalan desain NanoEdge andalan ASUS yang punya bezel tipis untuk bisa menghasilkan rasio screen-to-body 84%.

Layarnya sendiri memproduksi warna cerah, tajam, dan detil yang juga nyaman di mata ketika dipandang secara terus menerus dalam waktu lama. Tidak banyak yang bisa saya katakan selain ASUS terus menghadirkan layar yang semakin baik dari produk-produk sebelumnya dan tidak pernah mengecewakan. 

Stereo speaker yang terletak di bawah kanan dan kiri juga memberikan kualitas audio jernih dan lantang saat kamu sedang tidak ingin menggunakan headphone. Kombinasi layar dan speaker berkualitas ini membuatnya cocok untuk menikmati konten multimedia seperti nonton film.  

Salah satu yang paling menarik perhatian dari laptop ini pastinya desain engsel baru dari ASUS yang akan membuat laptop sedikit mengangkat saat dibuka. Desain yang dinamakan ErgoLift ini mengangkat permukaan laptop sebanyak 3.5° agar sistem pendingin dapat bekerja lebih optimal dan memberikan pengalaman mengetik yang lebih nyaman layaknya pada keyboard eksternal. 

Hal itu mungkin ada benarnya karena mengetik pada laptop ini terasa sangat nyaman sekali bahkan bisa dikatakan sebagai yang terbaik dari semua ASUS VivoBook dan pastinya ada di peringkat atas dari seluruh laptop yang pernah saya coba. 

Bagi yang sering membaca ulasan saya mengenai laptop ASUS mungkin tahu kalau saya sering kali merasa keyboard yang dihadirkan belakangan ini kurang memuaskan dan terasa sedikit murahan jika dibandingkan kompetitor. Kali ini semua benar-benar berbeda dari biasanya dan saya harap ASUS akan mewariskannya ke jejeran produk laptop lain.  

Keyboard-nya sendiri mempunyai key travel 1,4 mm dengan jarak setiap key yang sangat pas serta lampu backlit untuk memudahkan mengetik dalam ruang gelap. Uniknya adalah pengguna dapat memilih untuk memprioritaskan tombol Function atau Shortcut sehingga dapat disesuaikan dengan selera. 

Di bawah keyboard yang asik tersebut terdapat touchpad berukuran besar agar pengguna lebih leluasa menggerakan kursor. Touchpad terasa sangat responsif dan permukaannya kaca halus membuat jari dapat menelusur dengan mudah. Terdapat juga fitur palm-rejection yang tidak akan mendeteksi telapak tangan jika tidak sengaja tersentuh saat mengetik.

Bersamaan dengan itu terdapat sensor pindai jari akurat dan cepat untuk bisa digunakan untuk fitur Windows Hello agar proses login menjadi jauh lebih aman dan singkat. Hanya saya masih heran kenapa ASUS memilih untuk meletakan sensor pindai jari di dalam area touchpad karena sedikit menggangu. 

Secara keseluruhan saya pribadi sangat suka pilihan-pilihan desain yang ASUS hadirkan pada VivoBook S14 ini dengan perpaduan warna modern serta desainnya memberikan sesuatu yang berbeda dibandingkan laptop mainstream lain, namun masih terasa familiar. 

Performa Tinggi dan Mulus Digunakan

Di samping punya desain yang sangat gaya, ASUS VivoBook S14 S430UN – EB732T juga punya kinerja yang akan membuat aktivitas komputasi sehari-hari kamu dapat dilakukan dengan nyaman.  

Pada pusatnya terdapat prosesor Intel Core i7-8550U berkecepatan 1,6 GHz dengan turbo boost mencapai 4.0 GHz, 8GB RAM 2400 MHz, serta kartu grafis NVIDIA GeForce MX150 2GB GDDR5. Kombinasi ini sangat lah ideal karena mampu memberikan performa yang sangat mumpuni, tanpa terlalu berlebihan juga. 

Spesifikasi tersebut disempurnakan lagi dengan digunakan solusi dual penyimpanan, yakni 256GB SATA3 SSD dan 1TB HDD. Dengan begitu pengguna bisa mendapatkan yang terbaik mulai dari performa sistem operasi cepat dan penyimpanan luas untuk keperluan data pribadi. 

Selama menggunakannya dikeseharian, VivoBook S14 berjalan sangat mulus dan cepat tanpa pernah sekali pun saya merasakan lag. Berkat optimalisasi ASUS yang baik, semuanya berjalan sangat responsif dan aplikasi terbuka dengan singkat.  

Performa tinggi tersebut juga dapat terlihat melalui hasil uji coba sintetis dari beberapa aplikasi benchmark. Cinebench R15 memperlihatkan kemampuan prosesornya yang cepat dengan mampu meraih nilai 553 cb sedangkan pada PCMark 10 yang menguji keseluruhan sistem dalam aktivitas sehari-hari secara sintetis mendapatkan skor 3.447. 

Tidak hanya kinerja umum yang mumpuni saja, VivoBook S14 juga bisa dibawa bermain game dengan cukup nyaman. Kartu grafis NVIDIA GeForce MX150 sebagai penerus seri 900MX punya kemampuan olah grafis bertenaga untuk kebutuhan multimedia yang lebih berat. 

Pada uji coba menggunakan aplikasi 3DMark, Laptop satu ini mampu meraih skor 9.922 dengan kisaran 50 FPS pada Sky Diver serta skor 4.498 dengan kisaran 18-25 FPS pada Night Raid. Hasil benchmark tersebut menunjukan kalua VivoBook S14 S430UN ini sanggup menjalankan game-game modern dengan cukup baik. 

Tentu saja nilai tersebut hanya lah sekedar angka, oleh karena itu saya langsung mencoba untuk memainkan beberapa game populer yang membutuhkan kinerja yang tidak ringan.

Game pertama merupakan Grand Theft Auto V yang diliris pada tahun 2015 untuk PC. Walaupun begitu game satu ini dirilis beberapa tahun lalu, namun masih membutuhkan spesifikasi cukup tinggi khususnya pada sisi prosesor karena ada banyak perhitungan yang harus diolah dalam game open-world. 

Alhasil saya bisa memainkan GTA V dengan cukup lancar dalam resolusi native 1080p dan grafis Medium. Saya bisa mendapatkan FPS sekitar 30-40 di hampir semua adegan sedangkan untuk area yang lebih kosong bisa mencapai 50 FPS lebih. 

(klik gambar untuk perbesar)

Selanjutnya game Rise of The Tomb Raider yang juga keluaran tahun 2015. Game satu ini punya grafis yang sangat menawan dengan tekstur detil sehingga membutuhkan spesifikasi yang cukup tinggi untuk bisa dimainkan dengan nyaman. 

Saya masih menggunakan pengaturan grafis sama, yakni resolusi native 1080p dan kualitas grafis Medium. Game berjalan pada kisaran 25-30 FPS di area terbuka seperti Geothermal Valley yang memang terkenal cukup berat sedangkan pada adegan yang tidak terlalu banyak objek bisa mendapatkan FPS mencapai 40-an. Angka tersebut masih tergolong playable dan cukup enak dimainkan. 

(klik gambar untuk perbesar)

Sanggupnya VivoBook S14 S430UN dalam menjalankan kedua game tersebut memperlihatkan kalau laptop ASUS satu ini memang mampu dibawa bermain game yang punya grafis berat sehingga tidak perlu dipertanyakan lagi kemampuannya pada judul game eSport populer seperti DOTA 2 atau CS:GO. 

Suhu internal VivoBook S14 yang dideteksi oleh selama bermain game terbilang cukup tinggi karena bisa lebih dari 80 °C tetapi untungnya tidak pernah mencapai atau melebihi 90 °C selama saya mencoba. 

Permukaan keyboard terutama setengah bagian kanan terasa hangat sedangkan bagian bawahnya terasa cukup panas sehingga lebih baik menggunakan meja saat ingin bermain game. Kipasnya juga terdengar cukup kencang saat full load walaupun masih tergolong tidak menggangu. Uniknya udara panas dikeluarkan melalui lubang ventilasi bawah layar bukan di belakang bodi.

Dengan spesifikasi yang dimilikinya, suhu tersebut masih terbilang wajar dan dalam perkiraan. Hanya saja sangat disayangkan karena VivoBook S14 bisa menjadi laptop yang lebih sempurna jika ASUS mampu memberikan solusi pendingin yang lebih baik. 

Satu keunggulan lainnya dari laptop ini adalah webcam yang bisa mengambil gambar cukup jernih dibandingkan laptop pada umumnya. Webcam biasanya menjadi bagian yang sering dilupakan sehingga sering kali punya kualitas yang bahkan lebih buruk dari kamera depan smartphone beberapa tahun lalu. 

Untungnya webcam dari VivoBook S14 ini sangat layak sekali untuk digunakan video call melalui Skype atau komunikasi video lainnya sehingga tidak masalah untuk digunakan keperluan bisnis. 

Daya Baterai Lumayan

Sebagai laptop yang sangat portable dan tipis, tentu saja daya tahan baterai akan sangat penting dan menjadi salah satu daya tarik utama. ASUS VivoBook S14 sendiri dilengkapi baterai 42Wh 3-cell Lithium sebagai sumber daya utama saat digunakan secara mobile. 

Dalam keseharian, saya menggunakan VivoBook S14 dengan tingkat kecerahan layar 100% untuk bekerja sambil mendengarkan Spotify. Sesekali saya juga streaming video Youtube atau hanya sekedar browsing biasa dengan jumlah tab yang cukup banyak. 

Dengan penggunaan seperti itu, laptop ini dapat bertahan menyala selama 3 jam 48 menit hingga baterai tersisa 20% dalam modus daya satu tingkat di atas Balance. Angkat tersebut masih jauh di bawah kelas ultrabook yang bisa bertahan sekitar 8 jam lebih tetapi masih di atas rata-rata kebanyakan laptop pada umumnya. 

Sama halnya juga saat tes daya tahan baterai menggunakan PCMark 8 modus Work Accelerated, laptop ini mampu bertahan pada kisaran 3 jam 32 menit dengan tingkat kecerahan layar 100%.

Untungnya VivoBook S14 ini memiliki teknologi fast charge yang mampu mengisi daya hingga 60% dalam waktu 49 menit. Saat melakukan charging sambil laptop digunakan, baterai memang terisi cukup cepat karena dari 20% ke 60% hanya mengharuskan saya menunggu selama 37 menit saja. 

Kesimpulan 

ASUS VivoBook S14 S430UN tidak diragukan lagi merupakan VivoBook terbaik yang pernah saya coba hingga saat ini. Tidak hanya punya desain cantik yang asik digunakan, tetapi juga punya performa tinggi untuk menemaninya. 

Laptop ini bisa dikatakan sebagai VivoBook yang hampir sempurna untuk tahun 2018 ini. Memang ada beberapa hal yang masih perlu ditingkatkan seperti solusi pendingin yang lebih baik, namun secara keseluruhan tidak ada yang membuat saya kecewa sama sekali. 

ASUS VivoBook S14 S430UN – EB732T yang saya gunakan ini menawarkan spesifikasi yang sangat ideal untuk pengguna pada umumnya dengan beberapa fitur tambahan membuatnya tidak cepat ketinggalan zaman pada tahun-tahun mendatang. 

Cocok sebagai perangkat multimedia dengan layar memukau dan speaker lantang, cocok untuk pekerja muda dengan kinerja yang sangat mulus untuk aplikasi office, serta cocok untuk para mahasiswa yang ingin membawanya ke kampus serta dan tetap bisa dibawa bermain game. 

Semoga saja ASUS ke depannya akan mengambil acuan dari VivoBook S14 saat memproduksi VivoBook generasi selanjutnya atau mungkin bahkan laptop mainstream lainnya di kemudian hari. 

Spesifikasi ASUS VivoBook S14 S430UN – EB732T

• Warna Starry Grey-Red
• Intel Core i7-8550U 1,6GHz hingga 4.0GHz
• 8GB RAM 2400MHz DDR4
• NVIDIA GeForce MX150 2GB GDDR5 VRAM
• Windows 10 Home
• 14 inci LED-backlit Full HD (1920 x 1080) 16:9 matte display, 178° wide-view, NanoEdge display dengan 84% screen-to-body ratio
• 256GB SATA SSD + 1TB HDD
• 1x Type-C USB 3.1 Gen 1, 1x Type-A USB 3.1 Gen 1, 2x USB 2.0, 1x HDMI, 1x Combo audio jack, 1x MicroSD card reader
• 1.4mm key travel non backlit keyboard
• Fingerprint sensor mendukung Windows Hello
• Bluetooth V4.2, Dual-band 802.11ac Wi-Fi
• Fast charging 60% selama 49 minutes, Baterai 42Wh 3-cell lithium-prismatic
• 1.4kg, 1.8cm (H) x 32.34cm (W) x 22.55cm (D)