Review ASUS ROG Zephyrus G16 (2024) GU605
- Rating
Kesimpulan
Laptop gaming ROG Zephyrus G16 generasi terbaru ini dilengkapi dengan prosesor teranyar Intel yakni Core Ultra 9 185H dengan NPU khusus untuk menunjang fitur AI.
Yang Disukai
- Desain ramping dan premium
- Performa ngebut
- Manajemen panas yang optimal
- Layar OLED beresolusi tinggi
- Speaker mumpuni
- Banyak port bermanfaat
Yang Tidak Disukai
- Agak mahal
Gadgetren – ASUS ROG kembali merilis generasi terbaru dari laptop ROG Zephyrus G16 di tahun 2024 ini dengan nomor model GU605. Kali ini laptopnya dilengkapi dengan prosesor teranyar dari Intel yakni Core Ultra 9 185H dengan NPU khusus untuk menunjang fitur AI.
Tak hanya itu, untuk menyempurnakan laptop ini, ROG menyematkan layar besar yang tajam, desain yang menawan, port melimpah, dan fitur penunjang yang melimpah.
Setelah menguji coba laptop ini selama beberapa minggu, saya bisa bilang ROG Zephyrus G16 (2024) GU605 adalah laptop yang hampir sempurna baik itu untuk bermain game maupun bekerja.
Desain
ROG belakangan ini tampaknya semakin menyederhanakan desain laptop gaming mereka. Ini terlihat dari Zephyrus G16 GU605 yang kini sekilas terlihat seperti laptop biasa dengan kesan gaming yang minim. Satu-satunya penanda ini laptop gaming mungkin ya Slash Lighting di bagian penutup laptop.
Omong-omong soal Slash Lighting, fitur desain ini menggantikan AniMe Matrix yang digunakan di laptop ROG Zephyrus sebelumnya. Ya memang aura gaming laptop ini jadi berkurang, namun begitu ini membuat Zephyrus G16 GU605 menjadi semakin berbaur dengan baik terutama ketika digunakan untuk bekerja.
Setidaknya laptop ini tidak akan membuat bos di kantor atau client mengernyitkan dahi ketika laptop dikeluarkan pada suasana meeting, tidak disangka mau main game.
Kembali lagi ke Slash Lighting, desain ini membelah laptop secara diagonal dengan puluhan lampu-lampu kecil berwarna putih. Cahaya lampunya bisa disetel di beberapa mode seperti misalnya statik menyala non stop atau dianimasikan.
Sebagai laptop gaming berukuran 16″, Zephyrus G16 GU605 sebetulnya memiliki bobot yang tidak terlalu berat. Masih ok lah kalau saya gunakan untuk commuting kerja tiap hari, tapi tentunya ini tidak seringan laptop ASUS Zenbook.
Keseluruhan bodi laptop ini menggunakan material aluminium yang terasa kokoh dan premium. Dikombinasikan dengan warna hitam pada unit review yang saya gunakan membuat laptop ini terlihat sangat menawan.
Untuk konektivitas, pada laptop ini terdapat bermacam-macam port yang lengkap untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari seperti pembaca SD Card, USB 3.2 Gen 2 Type-A, dan USB 3.2 Gen 2 Type-C (DisplayPort / power delivery) di sisi kanan.
Sedangkan di sisi kiri laptop terdapat power jack, HDMI 2.1, Thunderbolt 4 Type-C (DisplayPort / power delivery), USB 3.2 Gen 2 Type-A, dan audio jack.
Keyboard dan Touchpad
Zephyrus G16 GU605 memiliki tombol keyboard yang lengkap dengan ukuran yang terasa pas dan feedback yang terasa agak lembut ketika tombolnya dipencet. Pengalaman mengetik menggunakan keyboard ini terasa nyaman untuk sehari-hari.
Tombol Power pada laptop ini terpisah dari jejeran tombol keyboard utama sehingga meminimalisir kejadian salah pencet. Selain itu yang saya sukai tombol navigasi panahnya juga tidak berdempetan dengan tombol lain.
Menariknya terdapat 4 tombol khusus tambahan di sisi atas keyboard yang berfungsi untuk mengatur volume speaker, menonaktifkan mikrofon, dan mengakses aplikasi Armoury Crate dengan cepat.
Kesemua tombol keyboard ini kecuali tombol power dilengkapi dengan pencahayaan latar RGB yang bisa disetel mode pencahayaannya apakah itu statik satu warna atau berubah-ubah. Mode pencahayaan tersebut pun bisa diubah dengan cepat melalui tombol F4.
Beralih ke touchpad, ukurannya amat sangat besar, hampir menempati setengah lebar laptop yang membuat jari saya bisa berselancar dengan bebas. Ditambah lagi material touchpad-nya terasa halus di jari dan memiliki feel yang ok ketika dipencet untuk mengklik.
Tidak seperti laptop ASUS Zenbook, touchpad ini tidak memiliki fungsi seperti misalnya diubah menjadi numpad. Tidak masalah bagi saya karena sepengalaman saya juga saya jarang menggunakan fitur tersebut.
Layar
Zephyrus G16 GU605 mengusung layar besar berukuran 16″ dengan panel OLED berteknologi ROG Nebula Display. Layar ini mendukung resolusi 2560 x 1600 piksel, refresh rate 240Hz, waktu respon 0,2 milidetik, Pantone Validated, dan G-Sync.
Tampilan layarnya sangat memanjakan mata dengan hasil yang terlihat tajam, cerah, dan kaya warna bahkan ketika dilihat dari sudut yang miring. Dukungan refresh rate yang tinggi ini juga membuat animasi tampilan layar terlihat sangat mulus baik itu ketika sekedar menggunakan aplikasi ataupun bermain game.
Karena rasio layarnya 16:10, tampilan layarnya menjadi terasa lebih luas dibandingkan rasio layar 16:9 konvensional. Mungkin ini tidak begitu terasa manfaatnya ketika bermain game apalagi beberapa tampilan menu pada game didesain untuk rasio 16:9.
Namun begitu rasio layar ini sangat terasa manfaatnya ketika saya gunakan untuk bekerja terutama untuk mengedit dokumen Word atau Excel.
Bezel layar laptop ini tergolong tipis di tiap sisinya kecuali bagian bawah yang mana terlihat lebih lebar sendiri. Di atas layarnya terdapat webcam dan juga sensor infrared untuk mempermudah otentikasi dengan memindai muka melalui Windows Hello.
Webcam dan Audio
Di kedua sisi keyboard Zephyrus G16 GU605 terdapat lubang speaker stereo yang dapat menghasilkan keluaran dengan kualitas yang sangat memuaskan untuk sebuah laptop. Bermain game hanya dengan mengandalkan speaker laptop ini saja sudah cukup untuk saya.
Hanya saja ketika laptop sedang di mode performa kencang, kipas pendingin bisa menjadi agak berisik sehingga mengganggu keluaran audio speaker.
Untuk merekam wajah, terdapat webcam beresolusi 1920 x 1080p yang hasil rekamannya terlihat cukup jernih mau itu digunakan untuk merekam wajah ketika streaming bermain game ataupun bekerja meeting virtual.
Ditambah lagi mikrofon pada laptop ini juga bisa merekam suara saya dengan jelas. Menariknya ROG kembali menyematkan teknologi noise canceling di laptop ini untuk meredam suara yang tidak diinginkan baik itu untuk mikrofon maupun speakernya.
Software
Zephyrus G16 GU605 sudah menggunakan sistem opersi Windows 11 Home yang di dalamnya juga disediakan lisensi gratis Microsoft Office Home & Student.
Tak hanya itu, ROG juga memberikan langganan Xbox Game Pass gratis selama 3 bulan. Dengan ini, saya tidak perlu membeli software tambahan baik itu jika ingin menggunakan laptop ini untuk bermain game maupun bekerja.
Seperti halnya laptop ROG, terdapat aplikasi Armoury Crate yang berfungsi sebagai dashboard pusat untuk mengatur berbagai fitur pada laptop ini. Ini adalah salah satu hal yang menjadi favorit saya di jajaran laptop ROG. Aplikasinya benar-benar didesain dengan menyeluruh dan mudah digunakan.
Saya tinggal memencet sana sini untuk mengatur berbagai macam konfigurasi laptop seperti pencahayaan keyboard, Slash Lighting, hingga mode performa laptop. Agar tampilan wallpaper laptop terlihat lebih keren, ada fitur Aura Wallpaper di mana wallpapernya akan terlihat dinamis, tidak statik.
Melalui Armoury Crate juga saya bisa membuat profil khusus ketika menjalankan game tertentu. Ini sangat bermanfaat misal untuk game yang membutuhkan performa tinggi, saya mengeset mode laptop agar menjadi otomatis ke Turbo sehingga gamenya bisa dimainkan dengan lebih lancar.
Di Zephyrus G16 GU605 masih ada aplikasi MyASUS namun fungsinya sangat terbatas karena kebanyakan diurus oleh Armoury Crate. Beberapa fungsi menarik di aplikasi ini di antaranya mengatur level pengecasan laptop agar baterai lebih awet dan juga mengecek status garansi laptop.
Performa
Sebagaimana yang diharapkan dari sebuah laptop gaming ROG, Zephyrus G16 GU605 dipersenjatai dengan otak yang sangat mumpuni yakni Intel Core Ultra 9 185H terbaru dan NVIDIA GeForce RTX 4060.
Intel Core Ultra sebagai lini prosesor teranyar Intel disebut-sebut memiliki NPU khusus untuk membantu berbagai macam tugas AI agar dapat lebih optimal. Namun sejujurnya, saya masih kurang merasakan manfaat ini.
Satu-satunya fitur AI yang sangat kentara di laptop ini ya Microsoft Copilot yang mana sudah tersedia bebas untuk Windows 11 tapi masih dalam tahap Preview.
Menemani prosesor tersebut, terdapat RAM LPDDR5X berkapasitas 8GB sebanyak 2 keping dan juga penyimpanan internal PCIe 4.0 NVMe M.2 SSD berkapasitas 1TB.
Tak perlu diragukan lagi, performa laptop ini sangat ngebut mulai dari bekerja menggunakan aplikasi Office, multitasking berbagai aplikasi, hingga bermain game terkini yang menuntut performa grafis tinggi.
Karena laptop ini sudah menyediakan Xbox Game Pass selama 3 bulan, saya langsung mencoba memainkan game dungeon crawler yang populer yakni Diablo IV.
Game tersebut bisa saya mainkan dengan sangat mulus pada setelan grafis High dengan resolusi 2560 x 1600 piksel dan mode laptop di Turbo. Rata-rata FPS pada setelan ini mencapai kisaran 120 yang tentunya sudah lebih dari cukup.
Ketika saya tantang laptop ini dengan menyetel grafis lebih tinggi lagi ke Ray Tracing Ultra, DLSS diset ke Quality, dan fitur Frame Generation aktif, saya bisa mendapatkan rata-rata FPS di kisaran angka 113. Angka tersebut masih tergolong baik namun saya terkadang mengalami stutter walau masih belum tahap mengganggu.
Hasil Benchmark Cyberpunk 2077
- Turbo, 1920p, RT Overdrive, DLSS Quality, Frame Generation: 45,63 FPS (rata-rata)
- Turbo, 1920p, RT Overdrive, DLSS Quality: 31,65 FPS (rata-rata)
- Turbo, 2560p, RT Ultra, DLSS Quality: 31,79 FPS (rata-rata)
Hasil Benchmark Sintetis
- PCMark 10 (Turbo): 6.456
- PCMark 10 (Performance): 6.428
- 3DMark Time Spy (Turbo): 10.418 (skor grafis: 10.389, skor CPU: 10.589)
- Cinebench R23 (Turbo): 1.754 (single core), 17.095 (multi core)
Ketika saya memainkan game Diablo IV selama 1,5 jam non stop di ruangan tidak ber-AC, menariknya suhu laptop ini masih tetap terasa adem. Pada area laptop di mana telapak tangan kiri saya bersandar, suhunya hanya di kisaran 31° dan di sisi kanan 34°.
Pada area keyboard sekitar area tombol WASD suhunya di kisaran 31° dan pada bagian tengah sekitar 40°. Suhu terpanas tercatat ada pada bagian kosong antara keyboard dengan engsel layar di mana suhunya mencapai 49°.
Optimalisasi suhu pada laptop ini patut diacungi jempol di mana hawa panasnya dikeluarkan dari bagian bawah engsel layar. Oleh karena itu tidak disarankan menempatkan barang elektronik di belakang laptop atau laptopnya terlalu mepet tembok.
Saya sendiri sangat puas dengan performa dan optimalisasi suhu dari laptop ini. Kekurangannya ketika dites di performa tinggi, kipasnya jadi agak sedikit berisik saja yang masih tergolong wajar.
Baterai
Sebagai sumber dayanya terdapat baterai berkapasitas 90Whrs di dalam Zephyrus G16 GU605. Untuk penggunaan di luar bermain game, ketahanan daya baterainya tergolong cukup memuaskan.
Ini dengan catatan peforma laptopnya dikurangi dan dinonaktifkan fitur-fitur ekstranya. Dengan mode performa laptop disetel ke Silent, resolusi 1920 x 1200 piksel, refresh rate 60Hz, backlit keyboard dan Slash Light dimatikan, saya bisa menggunakan laptop ini selama 3 jam 45 menit dari level baterai 100% ke 10%.
Dengan setelan tersebut, performa laptop ini masih terasa gegas untuk pekerjaan saya sehari-hari atau digunakan bermain game ringan walau memang cukup terasa penurunan performanya.
Jika menggunakan laptop ini performa yang lebih tinggi dan berbagai fitur diaktifkan, tentu saja penggunaan daya baterainya akan menjadi jauh lebih boros.
Hasil Tes Baterai PCMark 8
- Performance, 1920p, 240Hz: 1 jam 57 menit
- Performance, 1920p, 120Hz: 2 jam 9 menit
- Performance, 1920p, 60Hz: 2 jam 37 menit
- Silent, 1920p, 60Hz: 4 jam 17 menit
Untuk mengecas daya baterainya bisa dilakukan melalui port khusus di sisi kiri laptop menggunakan charger bawaan ataupun melalui port USB Type-C yang disediakan.
Menggunakan charger bawaan laptop ini diperlukan waktu 1 jam untuk mengisi daya dari level 10% ke 87%. Semakin mendekati keterisian daya baterai penuh, pengisian daya baterainya menjadi semakin lambat di mana diperlukan waktu total 1 jam 50 menit untuk pengisian penuh.
Kesimpulan
Dibandrol dengan harga Rp36.999.000, ASUS ROG Zephyrus G16 (2024) GU605 adalah laptop yang sangat tangguh. Cocok bagi mereka yang mencari laptop berperforma tinggi untuk berbagai jenis pekerjaan ataupun buat para gamer yang ingin memainkan game terbaru dengan grafis tinggi.
Selain performa yang gegas, fitur-fitur pendamping laptop ini pun sangat mumpuni mulai dari layarnya yang jernih dan kaya warna, speaker yang menggelegar, hingga keyboard yang nyaman. Desain laptop ini pun terlihat kalem sehingga bisa digunakan di berbagai situasi tanpa terlihat mencolok.
Jika ditanya apa yang saya tidak suka dari laptop ini, saya sebetulnya agak kesulitan untuk menjawabnya karena laptop ini menawarkan keseimbangan antara kinerja, layar, desain, dan fitur yang membuatnya serbaguna dalam berbagai situasi.
Hanya saja untuk mendapatkan laptop ini perlu merogoh kocek agak dalam karena dibandrol dengan harga Rp36.999.000. Ada varian lain dari laptop ini dengan prosesor Intel Core Ultra 7 155H dan GeForce RTX 4050 yang mana harganya sedikit lebih murah yakni Rp32.999.000.
Tinggalkan Komentar