ASUS TUF Gaming FX507
Review Peralatan Elektronik Review Smart Home

Review Xiaomi Mi Air Purifier 3C – Harga Ekonomis dan Bisa Dikontrol dari Handphone

Xiaomi Mi Air Purifier 3C

Xiaomi Mi Air Purifier 3C
  • Performa - 8/10
    8/10
  • Fitur - 9/10
    9/10
  • Desain - 8/10
    8/10
8.3/10

Ringkasan

Mi Air Purifier 3C adalah air purifier yang bagus dengan fitur-fitur yang menarik terutama kontrol dari handphone. Baik harga air purifier-nya sendiri maupun filter penggantinya pun terbilang ekonomis di kelasnya.

Yang Disukai

  • Dapat dikontrol melalui handphone
  • Harga ekonomis
  • Bentuk yang ringkas

Yang Tidak Disukai

  • Filter jaring debu menyatu dengan filter HEPA dan karbon

Gadgetren – Xiaomi di Indonesia sejak tahun 2020 kemarin setidaknya sudah merilis dua produk air purifier mereka di Indonesia. Yang terbaru adalah Mi Air Purifier 3C dengan harga hanya Rp1.799.000.

Layaknya produk Xiaomi, Mi Air Purifier 3C menghadirkan spesifikasi yang menarik namun dengan harga yang ekonomis. Satu fitur yang sulit ditemukan di harga ini adalah Mi Air Purifier 3C menyediakan konektivitas WiFi untuk kendali jarak jauh dari handphone.

Walaupun Xiaomi tergolong pemain baru di pasar air purifier Indonesia, sejauh ini saya terkesan dengan fitur dan performa yang ditawarkan oleh Mi Air Purifier 3C.

Desain

Xiaomi Mi Air Purifier 3C

Tidak seperti air purifier Samsung AX40 yang saya ulas sebelumnya, Mi Air Purifer 3C memiliki ukuran yang ringkas dan berat yang ringan.

Bentuk air purifier-nya kotak memanjang dengan panjang masing-masing sisi 24cm dan tinggi 52 cm yang mana sekitar dengkul orang dewasa. Beratnya hanya 4,6kg yang membuatnya mudah dipindah-pindah.

Mi Air Purifier 3C menggunakan material plastik untuk rangka dan bagian luarnya. Materialnya walau tidak terasa premium ketika saya raba tapi setidaknya enak dipandang.

Xiaomi Mi Air Purifier 3C

Dengan desain yang minimalis dan dibalut warna putih, Mi Air Purifier 3C cocok diletakkan di berbagai jenis ruangan tanpa mencolok.

Untuk peletakan air purifier ini Xiaomi merekomendasikan untuk memberikan jarak sekitar 20cm di keempat sisi air purifier agar dapat bekerja dengan optimal.

Di setiap sisi bagian bawah air purifier-nya terdapat lubang-lubang kecil untuk menyedot udara dari berbagai sisi. Dan di bagian belakangnya terdapat sensor laser untuk mendeteksi partikel PM2.5.

Xiaomi Mi Air Purifier 3C

Di bagian depan terdapat layar LED digital yang menampilkan berbagai info seperti tingkat konsentrasi partikel PM2.5, mode pengoperasian air purifier, dan status konektivitas WiFi.

Terdapat dua tombol di bagian atas Mi Air Purifier 3C. Satu tombol berfungsi untuk mengatur kecerahan tampilan layar LED sekaligus untuk reset WiFi. Tombol lainnya berfungsi untuk mengubah mode pengoperasian serta mematikan atau menyalakan air purifier.

Bagian atas ini juga memiliki lubang pembuangan udara yang terlindungi dengan adanya kisi-kisi pelindung. Ditambah dengan letak kipas yang agak ke dalam sepertinya sangat kecil risiko jari tidak sengaja masuk ke area kipas.

Xiaomi Mi Air Purifier 3C

Mengakses filter Mi Air Purifier 3C dapat dilakukan dengan cara memencet kedua tombol yang ada di sisi kiri dan kanan sembari mengangkat air purifier-nya.

Xiaomi menggunakan filter berbentuk melingkar pada air purifier ini yang mana terdiri dari 3 bagian yang menyatu yaitu filter jaring debu, filter karbon untuk menyerap gas dan bau, serta filter True HEPA untuk menyerap partikel kecil dan bakteri.

Bentuk filternya yang 3-in-1 ini memang terlihat praktis namun efek sampingnya membuat filter jaring debu agak sulit dibersihkan sendiri. Kombinasi ketiga filter ini menurut spesifikasinya dapat membersihkan udara dari partikel PM dengan tingkat pengiriman udara bersih (CADR) sebesar 320m3/jam.

Seperti air purifier pada umumnya, filter di Mi Air Purifier 3C perlu rutin diganti sekitar 6-12 bulan tergantung penggunaan. Harga filter penggantinya relatif tidak mahal yaitu Rp399.000.

Fitur dan Performa

Xiaomi Mi Air Purifier 3C

Ada 3 mode pengoperasian Mi Air Purifier 3C yaitu otomatis yang diset berdasarkan tingkat kekotoran udara, mode Night agar air purifier-nya bekerja dengan sunyi, dan manual yang mana tingkat kecepatan kipas diatur melalui aplikasi pendamping.

Untuk mengontrol dan melihat informasi yang lebih detail dari air purifier ini bisa dilakukan melalui aplikasi Xiaomi Home yang dapat diinstal baik di handphone Android maupun iOS. Dan lagi, perangkat ini bisa dikoneksikan ke Google Home agar dapat diaktifkan atau dimatikan melalui Google Assistant.

Salah satu fitur bermanfaat yang ada di Mi Air Purifier 3C adalah penyetelan manual untuk kecepatan kipasnya. Xiaomi Home menampilkan perkiraan ukuran ruangan yang cocok untuk level kecepatan kipas tertentu dengan maksimal cakupan ruang 40m2. Kipasnya di mode kecepatan rendah cukup sunyi namun di mode kecepatan tinggi akan terdengar berisik.

Dari aplikasi Mi Home juga dapat dilihat estimasi kapan filternya perlu diganti. Jadi kita bisa siap-siap ketika filter sudah mendekati umur penggantian tanpa perlu menerka-nerka.

Mi Home - Mi Air Purifier 3C

Satu fitur yang saya suka di Xiaomi Home adalah dapat menyetel agar Mi Air Purifier 3C otomatis nyala atau mati sendiri pada waktu yang sudah ditentukan.

Kebetulan saya meletakkan Mi Air Purifier 3C di ruang kerja dan saya biasanya menyetel air purifier ini untuk otomatis aktif di pagi hari hingga beberapa waktu agar ketika saya menggunakan ruang kerjanya udara sudah menjadi lebih bersih.

Kenapa saya melakukan ini adalah karena saya memelihara kucing di dalam rumah yang mana otomatis debu suka beterbangan dan sayangnya kebetulan saya alergi dengan debu.

Ada juga fitur Parental Controls untuk mengunci tombol fisik yang ada di Mi Air Purifier 3C agar tidak sengaja terpencet terutama oleh anak-anak.

Untuk performa pembersihan udaranya sendiri Xiaomi mengklaim Mi Air Purifier 3C sudah dites di lab untuk efektivitas filternya. Dari pengalaman pribadi saya, Mi Air Purifier 3C cukup membantu untuk menghilangkan debu di udara sehingga mengurangi alergi saya dan dapat menyerap bau-bau tidak sedap yang dihasilkan oleh kotoran kucing-kucing saya.

Xiaomi Mi Air Purifier 3C

Mi Air Purifier 3C menggunakan sensor partikel PM2.5 yang mana berdasarkan keterangan dari Unites States Enviromental Protection Agency, partikel udara berukuran PM2.5 memiliki resiko yang tinggi untuk kesehatan.

Untungnya selama penggunaan Mi Air Purifier 3C, level indikator partikel PM2.5 di rumah saya biasanya menampilkan warna hijau dengan angka sekitar 20-30an yang berarti masih sehat kualitas udaranya.

Pernah saya iseng bakar beberapa lembar kertas di halaman depan ruangan saya untuk menyimulasikan polusi udara, indikator PM 2.5 langsung berubah menjadi warna oranye dan menampilkan angka 110-an.

Karena hal tersebut Mi Air Purifier 3C langsung bekerja lebih kencang di mode otomatis. Dalam waktu sekitar 7 menit dengan jendela dan pintu ruangan ditutup, indikator PM2.5 langsung berada di area hijau lagi dan bau khas kertas terbakar pun hilang.

Satu hal yang menjadi perhatian saya adalah mode otomatisnya. Mi Air Purifier 3C nampaknya menggunakan indikator partikel PM2.5 untuk menentukan kecepatan kipas di mode auto jadi sering kali air purifier ini bekerja di kecepatan kipas rendah.

Bagus memang nilai PM2.5 ruangan saya rendah, namun karena saya juga perlu air purifier-nya untuk menyedot debu yang lebih berukuran besar saya jadi lebih sering menggunakan mode manual yang disesuaikan dengan ukuran ruangan saya.

Kesimpulan

Xiaomi Mi Air Purifier 3C

Mi Air Purifier 3C adalah air purifier yang bagus dengan fitur-fitur yang menarik. Baik harga air purifier-nya sendiri maupun filter penggantinya pun terbilang ekonomis di kelasnya.

Sejauh ini saya puas dengan apa yang dihadirkan oleh Mi Air Purifier 3C dan ini sangat cocok digunakan untuk yang mereka yang ingin mengontrol air purifier secara jarak jauh menggunakan handphone.

Tentang penulis

Firman Nugraha

Editor-in-Chief Gadgetren yang sudah belasan tahun berpengalaman di dunia teknologi khususnya handphone. Awalnya ia pernah menjadi developer aplikasi Android di Nexian dan kini terjun ke dunia media.

Tinggalkan Komentar