Review HP ProBook 445 G7 – Tampil Profesional Sambil Tetap Ngebut dengan Ryzen 7

Gadgetren – Sepak terjang prosesor Ryzen dalam membekali laptop-laptop masa kini tidak ada hentinya. Salah satu yang terbaru merupakan HP ProBook 445 G7.

HP ProBook 445 G7 sendiri menyasar segmen bisnis maupun konsumen yang menginginkan laptop tipis dan ringan dengan performa yang tetap bertenaga. Untuk bisa mencapai hal tersebut, HP pun memilih untuk membenamkan prosesor Ryzen 7 4700U di dalamnya.

Namun sebelum membahas performa yang dimilikinya, mari kita lihat dulu tampilan luar yang dipersembahkannya.

HP ProBook 445 G7 tampil menawan dengan balutan warna perak yang menyelimuti seluruh bodinya. Logo HP klasik yang menghiasi penutupnya serta tulisan ProBook dengan font tajam pada bagian punggung memberikan cita rasa tersendiri dari laptop buatan HP yang satu ini.

Desain industrial dimana setiap sudut terpotong dengan rapi dan terukur semakin menambah aura profesional yang dipancarkannya. Kombinasi pilihan desain tersebut membuat HP ProBook 445 G7 menjadi laptop cantik yang ideal dan serasi dengan lingkungan perkantoran maupun meja kerja.

Rangkanya secara keseluruhan terbuat dari aluminum sehingga terasa kokoh dan premium. Pemilihan bahan aluminum tentu membuat bodinya lebih mudah adem sambil memberikan ketahanan yang lebih baik.

Bodinya yang ringan juga membuat engsel layar dapat dibuka dengan mudah hanya dengan satu tangan. Hanya saja bodinya sering kali memberikan kejutan listrik ketika digunakan sambil mengisi daya jika tidak menggunakan alas kaki maupun akibat grounding dari colokan listrik kurang baik.

Walau punya tampilan yang menawan, namun bukan berarti HP ProBook 445 G7 melupakan ergonomis maupun kenyamanannya karena laptop yang satu ini punya ukuran touchpad dan palm rest yang cukup besar. Keyboard backlit sebagai mode input utama juga terasa nyaman ketika digunakan untuk mengetik berkat tata letak dan jarak antar tuts yang optimal.

Ditambah lagi sudah ada sensor pemindai jari yang terletak di bawah keyboard untuk proses autentikasi dan login lebih cepat. Sayang memang belum ada dukungan Windows Hello menggunakan wajah, namun sensor pemindai jari saya rasa sudah cukup memadai.

Sementara itu di sepanjang atas keyboard terdapat grill speaker yang mampu menghasilkan suara lantang, namun masih akan muncul distorsi ketika menyetel volume di tingkat tinggi. Kualitas suara yang dihasilnya setidaknya sudah mencukupi ketika digunakan untuk sekadar mendengarkan video call atau memutar musik untuk menemani kerja.

Berbicara soal video call yang telah menjadi salah satu saran komunikasi utama di masa pandemi, HP ProBook 445 G7 pun dilengkapi webcam yang dapat menangkap gambar secara jelas dengan warna yang tergolong baik. Memang masih ada sedikit noise muncul, namun kamera tersebut punya kualitas yang lebih baik karena rata-rata mempunyai warna pudar dengan eksposur berlebihan.

Kamera tersebut juga memiliki lampu indikator dan penutup yang dapat digeser secara manual sehingga akan memberikan keamanan lebih untuk menghindari orang tidak bertanggung jawab menggunakannya tanpa sepengetahuan kita.

Menyasar segmen profesional, tentunya tidak mengherankan jika HP ProBook 445 G7 juga menyediakan dukungan konektivitas yang cukup lengkap. Pada samping kanan terdapat 2x USB 3.1 Gen 1, 1x HDMI 1.4, 1x Ethernet Port, 1x 1 SuperSpeed USB Type-C dengan dengan Power Delivery dan DisplayPort, dan 1x 3.5mm audio jack.

Sementara pada samping kiri tersedia 1x Kensington Lock, 1x SD card reader, dan 1x USB 2.0 Always On. Dengan cukup lengkapnya konektivitas yang disediakan, HP ProBook 445 G7 dapat terhubung ke berbagai perangkat tanpa harus mengandalkan dongle yang pastinya membuat pekerjaan lebih mudah.

HP ProBook 445 G7 mempunyai layar IPS dengan panjang diagonal 14 inci beresolusi Full HD 1920 x 1080 piksel sehingga mampu menampilkan gambar yang tajam. Lapisan anti-glare membuat konten yang tampil di layar masih dapat terlihat dengan cukup baik saat digunakan di luar ruangan maupun saat banyak sumber cahaya.

Hanya saja bezel yang mengelilingi layar terbilang cukup besar untuk ukuran zaman sekarang yang mungkin akan sedikit mengganggu untuk sebagian orang. Walau saya bukan salah satu yang merasa terganggu, namun ada baiknya jika HP lebih memanfaatkan sisa ruang yang masih ada untuk memberikan pengalaman yang lebih luas.

Menariknya, terdapat fitur bernama HP Sure View yang bisa diakses dengan menekan tombol F2 dimana layar akan menjadi sedikit redup yang menyebabkannya lebih sulit untuk dilihat dari samping sehingga hanya pengguna yang berada di depan yang bisa melihat konten layar secara jelas.

Beralih ke mesinnya, HP ProBook 445 G7 ditenagai oleh AMD Ryzen 7 4700U yang memiliki 8 Core dan 8 Thread dalam fabrikasi 7nm untuk mengerjakan segala jenis komputasi yang dibutukan. Selain itu juga terdapat AMD Radeon Graphics yang bertugas untuk kebutuhan olah gambar.

Menemani APU tersebut, HP ProBook 445 G7 dilengkapi juga dengan RAM 16GB Single-Channel serta solusi penyimpanan NVMe SSD 512GB. Kombinasi tersebut dihadirkan untuk menunjang kegiatan multitasking agar dapat selalu berjalan secara lancar.

Saat diuji menggunakan PCMark 10 yang menyimulasikan kegiatan kantoran pada umumnya, HP ProBook 445 G7 mendapatkan skor sebesar 4.408 poin yang terbilang cukup mumpuni. Sementara pada PCMark 8 mode Creative 3.0 mendapatkan skor 5.038 poin.

Angka tersebut tentunya tidak lepas berkat kinerja tinggi yang dihasilkan oleh Ryzen 7 4700U. Dalam Cinebench R23 dapat terlihat bahwa prosesor tersebut mampu meraih nilai 5.827 poin untuk Multi Core dan 1.169 untuk Single Core.

Hasil tersebut memperlihatkan bahwa HP ProBook 445 G7 dapat digunakan untuk berbagai aktivitas dengan baik, termasuk untuk pembuatan konten yang membutuhkan proses rendering seperti editing video.

Bahkan ketika melakukan benchmark menggunakan 3DMark untuk melihat kemampuan olah grafisnya, HP ProBook 445 G7 berhasil meraih skor 9.333 pada pengujian Night Raid. Skor yang cukup mumpuni untuk sebuah laptop kelas bisnis.

Saya sendiri menggunakan HP ProBook 445 G7 sebagai laptop sehari-hari untuk bekerja dan tidak pernah sekalipun merasakan adanya lag maupun penurunan performa. Baik itu menulis dokumen, membuka Microsoft Excel dengan banyak data di dalamnya, browsing umum, maupun melakukan edit foto dapat dilibas oleh Ryzen 7 4700U dengan sempurna berkat performa yang dimilikinya.

Namun tentunya kurang afdol rasanya jika menguji laptop tapi tidak dites bermain game. Maka dari itu, saya mengajak HP ProBook 445 G7 untuk bermain game Shadow of The Tomb Raider sebagai perwakilan game berat dan Counter Strike Global Offensive sebagai perwakilan game esport.

Alhasil HP ProBook 445 G7 mampu menjalankan Shadow of The Tomb Raider dengan resolusi 768p dan kualitas grafis Lowest dengan rata-rata 29 fps sedangkan Counter Strike Global Offensive dapat dimainkan pada grafis High dalam resolusi native dengan rata-rata 37 fps.

Pengujian tersebut membuktikan bahwa HP ProBook 445 G7 sangat mumpuni untuk digunakan bekerja termasuk membuat konten maupun dibawa bermain game ringan saat waktu senggang. Tentu performa tersebut juga memungkinkan laptop ini digunakan mengonsumsi konten multimedia berkualitas tinggi seperti nonton film dengan bitrate tinggi secara lancar.

Dengan begitu laptop bertenaga Ryzen 7 4700U ini cocok untuk pengguna seperti saya yang lebih menggunakan laptop untuk bekerja, namun tetap ingin punya performa yang mencukupi ketika sesekali ingin digunakan untuk bermain game ringan saat ingin sekedar menghabiskan waktu.

Dengan segala spesifikasi yang dimilikinya, HP ProBook 445 G7 sayangnya punya daya tahan baterai yang menurut saya masih bisa lebih baik lagi untuk kelas bisnis. Diuji menggunakan PCMark 8 mode Work, laptop ini mengukir angka 4 jam 10 menit dengan tingkat kecerahan 50%.

Sementara ketika saya gunakan dalam keseharian untuk bekerja dengan kegiatan campur sari mulai dari membuat dokumen, edit foto, memutar Spotify, hingga membuka banyak tab saat browsing, saya dapat menggunakannya sekitar 5 jam hingga baterai tersisa 15%.

Angka tersebut sebenarnya di atas rata-rata kebanyakan laptop mainstream, namun masih tergolong kurang jika melihat daya tahan baterai dari laptop kelas bisnis lainnya. Untungnya adapter yang disediakan terbilang mungil sehingga mudah untuk dibawa maupun disimpan dalam tas.

Untuk pengisian daya baterainya sendiri juga cukup lama karena memakan waktu sekitar 2 jam 40 menit hingga baterai benar-benar kembali terisi penuh, namun hanya membutuhkan waktu 1 jam saja untuk terisi hingga sekitar 65%.

Untungnya, HP membekali laptop ini dengan berbagai software bawaan seperti HP Power Manager, HP Sure Sense, maupun HP PC Hardware Diagnostic yang akan sangat membantu dan bermanfaat dalam mengontrol laptop lebih jauh.

HP Power Manager misalnya merupakan software yang menurut saya harus dimiliki oleh sebagian besar laptop, khususnya bisnis karena tidak jarang selalu terhubung ke sumber listrik. Dengan adanya software ini, maka saya bisa mengendalikan bagaimana daya laptop mengalir untuk membuat baterai lebih awet.

Setelah melihat kemampuan yang ditawarkannya, terlihat bahwa HP ProBook 445 G7 merupakan laptop yang memang ditujukan kepada kaum bisnis yang mengharuskannya dapat bekerja tanpa kendala dimanapun dan kapanpun.

Kombinasi desain industrial yang memberikan kesan profesional serta performa mumpuni dari Ryzen 7 4700U membuat HP ProBook 445 G7 menjadi laptop yang dapat diandalkan dalam lingkungan kerja. Walaupun begitu, masih ada beberapa hal yang bisa HP tingkatkan lagi seperti layar maupun baterai.

HP ProBook 445 G7 merupakan paket lengkap yang bisa menjadi pilihan bagi kamu yang harus selalu bekerja jarak jauh maupun dinamis, khususnya saat masa pandemi ini. Tertarik? HP ProBook 445 G7 bisa kamu miliki dengan merogoh kocek sekitar Rp 16 jutaan melalui situs resmi HP Indonesia.