Samsung Galaxy Tab A7 Lite WiFi
- Layar - 7/107/10
- Performa - 7/107/10
- Kamera - 6/106/10
- Baterai - 9/109/10
- Software - 8/108/10
- Desain - 7/107/10
Kesimpulan
Dibanderol dengan harga Rp1 jutaan, Samsung Galaxy Tab A7 Lite WiFi dapat digunakan untuk menunjang aktivitas sehari-hari dengan daya tahan baterai yang lama. Layarnya yang mencapai 8,7 inci, membuat pengguna leluasa ketika melihat konten di dalamnya.
Yang Disukai
- Daya Tahan Baterai Lama
- Layar yang Luas
- Dua Speaker Stereo
Yang Tidak Disukai
- Kapasitas Internal Kurang Lega
- Kamera depan 2 MP
- Hasil Foto malam hari perlu peningkatan
Gadgetren – Samsung Galaxy Tab A7 Lite WiFi merupakan tablet kelas menengah besutan Samsung yang dihadirkan dengan harga Rp1.999.000 di Indonesia.
Meskipun tidak mendukung penggunaan kartu SIM dengan jaringan 4G-LTE, namun penggunanya masih dapat mengakses internet pada tablet ini dengan menghubungkannya melalui jaringan WiFi.
Sementara itu Galaxy Tab A7 Lite WiFi ini mempunyai layar dengan ukuran yang luas sehingga dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan mulai dari menonton video, pembelajaran online, aktivitas pekerjaan, dan lainnya.
Desain
Samsung Galaxy Tab A7 Lite WiFi ini hadir dengan bodi yang berbahan aluminium pada frame dan cover belakangnya sehingga terasa kokoh ketika dipegang menggunakan tangan. Berkat warna abu-abu yang menyelimutinya sehingga membuat tablet ini terlihat seperti Premium.
Sementara pada saat terkena pantulan cahaya, cover belakangnya akan memperlihatkan tampilan warna gradasi dari gelap ke terang. Dengan bobot 366 gram, membuat Samsung Galaxy Tab A7 Lite WiFi masing terasa nyaman ketika dipegang dengan menggunakan satu tangan.
Namun untuk pengoperasian sehari-hari, saya menggunakan dua tangan akan tumpuan berat menjadi seimbang, dimana satu tangan digunakan untuk memegang tablet dan satu tangan lagi dipakai untuk mengoperasikan berbagai menu, aplikasi, maupun konten di layar.
Sementara dengan ketebalan 8mm, membuat bodinya dari Galaxy Tab A7 Lite WiFi masih terasa tipis untuk ukuran sebuah tablet. Permukaan dari cover belakang dari tablet ini tidak terasa licin, namun noda atau debu berwarna putih mudah terlihat sehingga kita harus rajin mengelapnya agar tetap terlihat mulus.
Apabila diposisikan secara vertikal, saya dapat melihat bahwa tepat pada bagian bezel atas layarnya terdapat satu kamera depan. Sementara satu kamera lagi berada tepat di bagian belakangnya.
Beralih ke bagian sisi kanannya terdapat tombol Power dan Volume. Sedangkan ke bagian kirinya terdapat slot yang diperuntukkan slot microSD. Untuk bagian bawahnya terdapat port jack audio 3,5mm, USB Type-C, dan lubang speaker. Saya juga menemukan lubang speaker pada bagian atasnya.
Hal inilah yang membuat Samsung Galaxy Tab A7 Lite WiFi dapat menghadirkan suara stereo. Ditambah dukungan teknologi Dolby Atmos, membuat suara dari video, musik, maupun game yang dijalankan di tablet terasa lebih imersif.
Perangkat ini tidak dilengkapi dengan sensor fingerprint. Dengan begitu fitur biometriknya didukung Face Unlock yang memungkinkan saya dapat membuka kunci layar menggunakan wajah tanpa perlu menginput Password, Pattern, atau PIN.
Layar
Tablet buatan Samsung ini menggunakan layar 8,7 inci dengan resolusi WXGA+ (1340 x 800) piksel dan teknologi TFT yang masih dapat menghadirkan konten dengan jelas. Meskipun memiliki bezel yang cukup besar di bagian atas dan bawahnya, namun saya masih nyaman menonton video, memainkan game, maupun mengakses media sosial di layarnya.
Sementara sentuhan jari saya dapat direspon dengan baik oleh layar tablet ini. Namun ada kalanya respon sentuhan terhadap navigasi maupun ikon sedikit tersendat ketika saya membuka banyak aplikasi.
Pada tablet ini pun telah dihadirkan fitur One Hand Operation+ yang memungkinkan saya dapat menggunakan tablet dengan satu tangan, seperti memunculkan panel notifikasi, melihat media sosial, membuka Recent Apps, dan lainnya.
Namun tetap saja menurut saya, pengoperasian yang optimal untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan menggunakan tablet menggunakan dua tangan dengan satunya memegang tablet dan satunya lagi berinteraksi dengan layar.
Software
Samsung Galaxy Tab A7 Lite WiFi ini sudah menggunakan OneUI 5.0 berbasiskan Android 13 yang memiliki tampilan antarmuka sederhana sehingga mempermudah saya untuk mengakses berbagai menu maupun aplikasi.
Pada saat saya sudah membuka aplikasi, maka akan muncul beberapa ikon aplikasi di bagian bawah layar layaknya seperti Taskbar yang muncul di tampilan Desktop komputer. Hal ini tentunya memudahkan saya untuk berpindah ke aplikasi lain tanpa perlu keluar dari aplikasi atau harus masuk terlebih dulu ke halaman Recent Apps.
Sementara tombol Back, Home, maupun Recent Apps akan dimunculkan pada bagian kanan bawah layar tepatnya di sebelah beberapa ikon aplikasi. Hal ini tentunya dapat mempermudah saya untuk melakukan navigasi.
Dengan dukungan fitur Split Screen, membuat saya dapat lebih mudah menggunakan dua aplikasi sekaligus dalam satu layar, terutama ketika mencari informasi di internet melalui browser sekaligus melakukan chat melalui WhatsApp.
Dukungan Dark Mode yang hadir pada tablet ini juga membuat mata saya nyaman ketika menikmati konten di malam hari atau kondisi cahaya redup karena latar belakang dari sistem maupun aplikasi akan menjadi gelap atau berwarna hitam sehingga konten tidak terlalu silau ketika dipandang mata.
Tablet yang satu ini dibekali dengan fitur Eye Comfort Shield yang dapat memfilter sinar biru sehingga membuat saya merasa lebih nyaman dalam menikmati konten yang ditampilkan layar.
Perangkat ini juga dibekali dengan fitur Samsung Kids yang cocok untuk anak-anak karena dilengkapi dengan beberapa aplikasi dan game yang edukatif sehingga dapat menghibur sekaligus memberikan wawasan kepada anak-anak.
Selain itu, Samsung Kids juga dapat dimanfaatkan oleh orang tua untuk mengawasi kegiatan anak-anak dalam menggunakan Galaxy Tab A7 Lite WiFi, terutama berkat hadirnya fitur Parental Control yang dapat digunakan untuk pengawasan dan pengendalian konten yang sesuai dengan anak-anak.
Kamera
Sektor kamera pada perangkat ini bukanlah menjadi salah satu faktor yang utama sehingga Samsung hanya menyematkan kamera belakang dengan resolusi 8 MP dan kamera depan beresolusi 2 MP.
Bahkan kamera belakangnya pun tidak dilengkapi dengan LED Flash sama sekali. Pada kondisi siang hari atau cahaya yang cukup, kamera belakang Samsung Galaxy Tab A7 Lite WiFi dapat menghasilkan foto yang bagus.
Sementara pada kondisi malam hari, nampaknya pihak Samsung perlu melakukan peningkatan agar bisa membuat hasil foto terlebih lebih terang dan minim noise. Dengan resolusi yang tidak terlalu besar, hasil foto Selfie dari perangkat terasa masih kurang tajam.
Sementara pada kondisi malam hari, nampaknya pihak Samsung perlu melakukan peningkatan agar kamera depan dan belakangnya bisa membuat hasil foto terlebih lebih terang dan minim noise.
Meskipun begitu, kamera depannya masih bisa dimanfaatkan untuk Face Unlock maupun video call. Namun dengan harga yang terjangkau ini, masih bisa dimaklumi bahwa memang kamera bukan menjadi prioritas dari tablet yang satu ini.
Performa
Dapur pacu dari Galaxy Tab A7 Lite WiFi dipercayakan pada chipset MediaTek Helio P35 Octa-Core 2,3 GHz yang dikombinasikan dengan RAM 3 GB dan penyimpanan internal 32 GB.
Mengikuti tren saat ini, Samsung juga turut menyematkan fitur RAM Plus yang memungkinkan peminjaman ruang kosong penyimpanan internal untuk menjadi RAM Virtual dengan pilihan kapasitas 2 GB atau 4 GB.
Menjalankan beberapa aplikasi mulai dari media sosial, chat, musik streaming, email, hingga mengedit dokumen dapat dijalankan secara multitasking dengan lancar. Meskipun begitu, saya hanya menjalankan sekitar 4 hingga 6 aplikasi saja ketika menggunakan tablet ini untuk aktivitas sehari-hari.
Hal tersebut saya lakukan agar terhindar dari terjadi lag atau patah-patah ketika menjalankan lebih dari 6 aplikasi di tablet ini. Bisa dibilang RAM Virtual cukup membantu untuk multitasking aplikasi dapat lebih berjalan lancar di tablet ini.
Namun perlu dicatat bahwa penyimpanan internal dari tablet ini hanya mencapai 32 GB sehingga apabila kamu menginstall banyak aplikasi akan membuat kapasitas penyimpanannya menjadi lebih habis.
Dengan begitu, sebaiknya kamu mematikan fitur RAM Plus ketika kapasitas penyimpanan internal akan habis. Selain itu, saya juga tidak terlalu leluasa karena tidak dapat menginstall banyak aplikasi yang berkapasitas besar pada tablet ini karena keterbatasan kapasitas internalnya.
Selain itu saya juga turut mencoba untuk memainkan game yang biasa dimainkan seperti Call of Duty Mobile dan Pokemon Unite. Secara bawaan, sistem pada Call of Duty Mobile akan langsung memberikan pilihan setelah grafis ke Low dan frame rate antara Low atau Medium.
Penggunaan grafis Low dan frame rate Medium pada game ini membuat pergerakan karakter dan responsivitas tombol virtual arah, tembakan, target, maupun pengisian peluru, menjadi lancar.
Menurut saya sistem pada Call of Duty Mobile mampu mendeteksi spesifikasi hardware dari tablet ini sehingga memberikan sugesti grafis dan frame rate terbaik agar membuat game ini bisa berjalan dengan lancar pada Galaxy Tab A7 Lite WiFi.
Meskipun game berjenis MOBA seperti Pokemon Unite, mengizinkan pengaturan grafis dan frame rate High, namun pada kenyataannya game tersebut dapat berjalan lebih lancar ketika disetel di grafis dan frame rate Low.
Hal ini perlu dimaklumi karena sejatinya MediaTek Helio P35 Octa-Core diciptakan bukan untuk menjalankan game berat sehingga kamu tidak dapat memaksakannya untuk menjalankan game dengan pengaturan grafis maupun frame rate yang tinggi.
Untuk skor dengan aplikasi benchmark, Galaxy Tab A7 Lite ini mendapatkan skor 105.619 poin untuk AnTuTu Benchmark v9.4.3. Sementara untuk pengujian dengan Geekbench 5.5.1, tablet ini mendapatkan skor 175 poin untuk Single-Core dan 769 poin untuk Multi-Core.
Baterai
Samsung Galaxy Tab A7 Lite WiFi ini hadir dengan baterai berkapasitas 5.100mAh yang diklaim oleh Samsung mampu bertahan lama dalam pemakaian normal sehari-hari.
Untuk membuktikan klaim tersebut, saya pun langsung menguji Samsung Galaxy Tab A7 Lite WiFi ini dengan aplikasi PCMark for Android yang menggunakan parameter Work 3.0 battery life, tingkat kecerahan 50%, dan kondisi baterai dari 100%.
Hasilnya, Galaxy Tab A7 Lite WiFi berhasil mendapatkan skor 13 jam 26 menit yang bisa dibilang daya tahan baterainya lama mengingat perangkat dengan ukuran layar yang besar mencapai 8,7 inci.
Sementara AccuBattery mencatatkan bahwa tablet ini mempunyai Screen on Time 7 jam 51 menit dari kondisi 100% ke 14% pada saat digunakan untuk rutinitas harian dalam menjalankan beberapa aplikasi, seperti media sosial, chat, browser, editor dokumen, maupun email.
Meskipun didukung fitur 15W Fast Charging, namun tablet ini hanya dibekali dengan Adaptor 10W Charging pada paket penjualannya sehingga pengisian daya baterainya tercatat 3 jam 30 menit dari kondisi 14% ke 100% di AccuBattery.
Dengan begitu, kamu harus membeli Adaptor 15W Fast Charging secara terpisah agar bisa memaksimalkan waktu pengisian daya baterai dari Samsung Galaxy Tab A7 Lite WiFi.
Kesimpulan
Saya sendiri merasa bahwa tablet ini nyaman digunakan untuk aktivitas sehari-hari, seperti media sosial, menonton video streaming, email, maupun mengedit dokumen. Apalagi daya tahan baterai yang dibawa oleh Galaxy Tab A7 Lite WiFi ini terasa lama.
Perangkat ini juga dapat menampilkan konten dengan luas dan jelas. Apalagi terdapat dua speaker stereo dengan teknologi Dolby Atmos yang dapat membuat suara dari video maupun lagu streaming yang didengarkan terasa lebih hidup.
Meskipun kombinasi hardware yang dibawa oleh tablet ini dapat menjalankan aplikasi secara multitasking, namun kamu tidak dapat memaksanya untuk menjalankan game yang berat. Sayangnya tablet ini hanya memiliki kamera belakang dan depan yang apa adanya sehingga perlu peningkatan kemampuannya.
Menurut saya, Galaxy Tab A7 Lite WiFi ini cocok bagi kamu yang membutuhkan perangkat layar besar dengan harga terjangkau untuk digunakan menunjang aktivitas hiburan dan media sosial tanpa terlalu memikirkan kemampuan kamera atau menjalankan game berat.
Harga dan Spesifikasi Samsung Galaxy Tab A7 Lite WiFi
Dimensi & Berat | 212,5mm x 124,7mm x 8mm 366 gram |
Warna | Gray |
Layar | 8,7 inci TFT WXGA+ (1340 x 800 piksel) |
Sistem Operasi | OneUI 5.0 (Android 13) |
Memori | RAM 3 GB / ROM 32 GB |
Chipset | MediaTek Helio P35 Octa-Core 2,3 GHz |
Kamera Belakang | 8 MP |
Kamera Depan | 2 MP |
Baterai | 5.100mAh, 15W Fast Charging |
Sensor | Akselerometer, kompas,proximity, cahaya, orientasi, gravitasi |
GPS | GPS, GLONASS, Galileo, BDS |
Speaker | Dua Speaker Stereo + Dolby Atmos |
Fitur | Face Unlock, RAM Plus |
Konektivitas | Wi-Fi, Wi-Fi Direct, Bluetooth 5.0 |
Konektor | USB Type-C |
Harga | Rp1.999.000 |
Tinggalkan Komentar