Gadgetren – Sebagai salah satu jejaring sosial populer di dunia, Twitter telah memiliki banyak pengguna yang setiap harinya berinteraksi untuk saling berbagi tweet, momen foto atau video, dan lainnya.
Bahkan pengguna dapat melihat berita maupun informasi terkini melalui timeline Twitter dengan menggunakan sistem tanda pagar (hashtag) maupun mention pada setiap tweet yang diunggah antar penggunanya.
Dengan jumlah pengguna yang banyak, para perusahaan besar di berbagai negara termasuk Indonesia untuk memasarkan produknya di Twitter. Selain beriklan langsung di Twitter, biasanya perusahaan ini juga akan merekrut dan membayar para Buzzer Twitter untuk membuat produknya lebih menjangkau banyak pengguna.
Apa Itu Buzzer Twitter?
Buzzer Twitter adalah pengguna akun Twitter yang mempunyai jumlah follower banyak dengan memiliki pengaruh tinggi yang mempunyai tugas untuk mempromosikan sesuatu, baik berupa produk, orang, dan lainnya. Biasanya Buzzer Twitter mempunyai segmen-segmen tertentu seperti teknologi, wisata, makanan, otomotif, dan masih banyak lagi.
Berkat pengaruh yang besar ini, biasanya perusahaan-perusahaan tertarik untuk menggunakan jasa dari para Buzzer Twitter untuk mempromosikan produk yang mereka tawarkan kepada banyak orang melalui jejaring sosial Twitter. Apalagi jika sudah mempunyai Super Follow yang punya banyak fitur.
Tugas Buzzer Twitter
Buzzer nantinya bertugas untuk merekomendasikan dan memberikan pengetahuan seputar produk dengan tweet informasi yang menarik di akun Twitter masing-masing. Apabila tweet produknya menarik, maka biasanya follower mereka akan langsung melihat, mengomentari, bahkan bisa saja di retweet.
Para Buzzer profesional biasanya mampu menghadirkan kata-kata yang halus pada tweet yang mereka unggah sehingga tidak terlihat terlalu menjual produk. Sementara itu, biasanya Buzzer pun akan saling bergabung ketika melakukan tweet dari produk yang ingin dipromosikan pada waktu yang telah ditentukan.
Bahkan para Buzzer akan menyamakan kata-kata untuk hashtag dan mention pada produk yang akan dipromosikan. Setelah melakukan tweet, biasanya Buzzer ini akan saling mengomentari tweet Buzzer lainnya, membalas komentar, maupun re-tweet agar kata kunci dari produk tersebut dapat menjadi trending di Indonesia maupun dunia.
Semakin banyak follower dan tinggi pengaruhnya, maka Buzzer tersebut memiliki peluang untuk mempromosikan produk kepada lebih banyak orang. Selain itu, para Buzzer akan menggunakan metode-metode efektif agar produk yang dipromosikan bisa sampai ke para pengguna Twitter.
Kini para Buzzer yang memiliki follower hanya 1.000 ke atas pun memiliki peluang untuk dipilih oleh perusahaan untuk memasarkan produknya. Biasanya perusahaan akan melihat jumlah, karakteristik, dan jangkauan usia follower dari Buzzer tersebut sebagai salah satu kriteria pemilihan.
Sementara itu gaya bahasa tweet yang unik menjadi salah satu alasan perusahaan memilih Buzzer karena biasanya memiliki follower yang loyal. Nantinya Buzzer bertugas seperti endorser atau brand ambassador dari sebuah produk sehingga harus menanggapi pertanyaan-pertanyaan detail dari follower mengenai produk yang sedang dipromosikan.
Bisa dibilang Buzzer merupakan salah satu profesi di Twitter yang sudah hadir sejak lama dengan tugas mempromosikan produk, orang, atau lainnya dengan sebuah tweet yang menarik serta bermanfaat. Maka dari itu, tidak terkena Shadow Ban merupakan hal yang sangat penting bagi mereka karena bisa mengganggu semuanya.
Tinggalkan Komentar