Vivo V19
- Layar - 9/109/10
- Performa - 8/108/10
- Kamera - 8/108/10
- Baterai - 8/108/10
- Software - 8/108/10
- Desain - 8/108/10
Kesimpulan
vivo V19 merupakan smartphone Vivo yang hadir di Indonesia dengan membawa RAM 8 GB, Snapdragon 675, Baterai 4.500mAh, dan Quad Camera 48MP.
Yang Disukai
- Layar E3 Super AMOLED
- RAM dan penyimpanan berkapasitas besar
- Daya tahan baterai lama
- Performa cepat
- Sensor fingerprint dan Face Unlock responsif
Yang Tidak Disukai
- Hasil foto malam hari masih terdapat noise
- Fitur Night Mode perlu peningkatan
- Tidak Ada NFC
- Noda sidik jari mudah menempel
Gadgetren – Meskipun vivo mengatakan bahwa vivo V19 merupakan smartphone flagship yang dibawan ke Indonesia pada tahun 2020, namun di atas kertas chipset Snapdragon 675 Octa-Core yang dibawanya masuk ke dalam kelas menengah.
Menariknya, justru smartphone ini hadir dengan RAM dan penyimpanan internal berkapasitas besar. Selain itu, vivo V19 hadir membawa baterai berkapasitas jumbo dengan dukungan fitur 18W Dual-Engine Fast Charging.
Terdapat juga empat kamera belakang yang menjadi fitur andalan lainnya karena menawarkan berbagai macam fungsi untuk menghasilkan foto dengan lebih kreatif. Sebagai smartphone terbaru vivo, apakah vivo V19 mampu bertarung di kelasnya?
Secara kasat mata, vivo V19 hadir dengan layar berdesain Ultra-O yang memenuhi bagian depan lengkap dengan punch hole di bagian kanan atasnya. Desain ini membuat layarnya terasa lega sehingga membuat saya leluasa dalam memainkan game atau menonton video.
Selain itu, layarnya mempunyai lebar 6,44 inci dengan resolusi Full HD+ dan teknologi E3 Super AMOLED yang dapat menampilkan konten dengan jernih dan terang sehingga membuat mata saya nyaman ketika memandangnya.
Sementara itu, vivo telah menyematkan anti gores yang langsung ditempelkan pada vivo V19 dalam paket penjualannya. Namun apabila kamu ingin lebih melindungi layar perangkat ini, maka saya sarankan untuk membeli Tempered Glass tambahan agar lebih kokoh.
Terdapat juga fitur Eye Protection pada perangkat ini yang dapat mengurangi radiasi sinar biru dari layar untuk melindungi mata. Hadirnya teknologi Super AMOLED membuat sensor pemindai sidik jari dapat disematkan di dalam layar.
Walaupun berada di dalam layar, namun sensor fingerprint vivo V19 mampu merespon sidik jari saya dengan cepat. Apalagi smartphone ini mengizinkan saya untuk mendaftarkan hingga lima sidik jari yang berbeda untuk dikenali oleh sensor.
Sebagai alternatif sensor ini, vivo juga telah menyematkan fitur Face Unlock yang memudahkan saya untuk membuka kunci layarnya dengan menggunakan wajah. Seperti smartphone vivo generasi sebelumnya, saya hanya diperbolehkan mendaftarkan satu wajah untuk dikenali fitur ini.
Saya merasakan bahwa Face Unlock mampu mengenali wajah saya dengan responsif sehingga cepat dalam membuka kunci layar. Apalagi pada kondisi minim cahaya atau gelap, vivo V19 akan secara otomatis meningkatkan kecerahan layar agar wajah saya dapat dipindai oleh fitur Face Unlock.
Beralih ke bagian bawahnya, terdapat port USB Type-C, lubang speaker, dan port jack audio 3,5mm. Untuk sisi kanannya terdapat tombol Volume dan Power yang disusun secara vertikal sedangkan pada bagian sisi kirinya terlihat slot untuk dua kartu SIM ditambah satu kartu microSD.
Menuju bagian belakangnya, vivo V19 hadir dengan bodi plastik yang dibalut dengan pilihan warna Crystal White atau Arctic Blue yang membuatnya terlihat mengkilap dengan gradasi vertikal di bagian tengahnya.
Kebetulan saya mendapatkan perangkat dengan warna Arctic Blue yang memperlihat kombinasi warna gradasi antara biru tua dan biru muda. Terdapat lengkung di bagian kiri dan kanan bodi belakangnya sehingga memudahkan saya untuk menggenggam vivo V19 hanya dengan satu tangan.
Sayangnya debu dan node sidik jari mudah menempel pada bodi belakangnya sehingga sebaiknya langsung menyematkan jelly case tambahan yang tersedia dalam paket penjualan vivo V19.
Terdapat empat kamera di bagian atas belakangnya yang disusun membentuk L dengan konfigruasi kamera utama 48 MP (apertur f/1.8), kamera sekunder 2 MP (f/2.4), kamera Super Wide (apertur f/2.2), dan kamera Super Macro 2 MP.
Kamera utama vivo V19 menggunakan teknologi 4-in-1 pixel binning yang membuatnya secara bawaan akan menghasilkan foto dengan resolusi 12 MP, namun dengan detail dan warna yang bagus.
Sementara itu, saya dapat menghasilkan foto beresolusi 48 MP dengan mengaktifkannya di menu More pada aplikasi kamera bawaan vivo V19. Selanjutnya, kamera Super Wide perangkat ini mampu mengabadikan momen foto berharga dengan area hingga sudut pandang 128 derajat. (Sentuh gambar untuk melihat resolusi aslinya)
Kamera makro smartphone ini mengizinkan saya untuk memotret obyek dari jarak yang cukup dekat mencapai 4 cm dengan detail yang masih cukup terlihat jelas. Terdapat juga fitur Night Mode yang diklaim pihak vivo dapat menghasilkan foto malam hari yang terang.
Namun pada saat saya mencoba fitur Night Mode, ternyata hasil fotonya tidak terlalu berbeda jauh dengan menggunakan Auto Mode di malam hari. Bisa dibilang pihak vivo harus melakukan peningkatan kemampuan Night Mode pada aplikasi kamera bawaan V19.
Produk ini juga membawa kamera depan dengan resolusi 32 MP dengan dukungan Night Selfie Mode yang diklaim vivo dapat menghasilkan foto selfie yang terang dan jelas pada malam hari. Memang foto selfie pada siang hari hasilnya bagus, namun justru pada kondisi malam hari masih terdapat noise.
Dari sisi hardware, vivo V19 hadir dengan chipset Qualcomm Snapdragon 675 Octa-Core 2 GHz yang didampingi RAM 8 GB sehingga mampu menangani multitasking dari aplikasi atau game yang dijalankan dengan lancar.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai performanya, saya menguji vivo V19 dengan menjalankan beberapa game populer mulai dari PUBG Mobile, Free Fire, Arena of Valor, Mobile Legends, Final Fantasy XV Pocket Edition, dan Call of Duty Mobile.
Selain Final Fantasy XV Pocket Edition, kelima game dapat saya jalankan secara lancar dengan menggunakan grafis dan frame rate tinggi. Final Fantasy XV Pocket Edition dapat berjalan dengan lancar apabila menggunakan grafis dan frame rate menengah atau rendah.
Pada pengujian performa menggunakan AnTuTu Benchmark v8.3.0, vivo V19 berhasil mendapatkan skor tinggi 234.955 poin. Sementara pada pengujian Geekbench 4.4.2, smartphone ini mendapatkan skor 2.399 poin untuk Single-Core dan 6.979 untuk Multi-Core.
Tak lupa, vivo V19 mendapatkan skor 547 poin untuk Single-Core dan 1.725 poin untuk Multi-Core. Hasil pengujian terhadap game dan aplikasi benchmark memperlihatkan bahwa vivo V19 mempunyai performa yang bertenaga untuk ukuran smartphone dengan chipset kelas menengah.
Di Indonesia vivo V19 yang hadir dengan dua pilihan penyimpanan internal yang terdiri dari 128 GB dan 256 GB. Kebetulan saya mendapatkan vivo V19 dengan kapasitas yang paling lega mencapai 256 GB.
Dengan kapasitas sebesar itu, saya dapat menyimpan banyak game, aplikasi, musik, video, dan dokumen sekaligus. Meskipun sangat besar, namun vivo tetap menyediakan opsi slot microSD untuk memperluas kapasitas penyimpanan.
Baterai 4.500mAh dipercaya untuk menjadi pusat energi dari vivo V19. Pada saat saya mengujinya menggunakan PC Mark for Android dengan kondisi baterai dari 100% dan tingkat kecerahan layar 50%, smartphone ini mendapatkan skor 11 jam 11 menit.
ketika saya menggunakannya dalam aktivitas sehari-hari, vivo V19 mampu bertahan selama 11 jam 48 menit dengan Screen-on-Time 9 jam 54 menit. Daya tahan ini bisa dibilang lama mengingat Screen-on-Time yang dimilikinya cukup tinggi.
Berdasarkan pengujian dengan penggunaan sehari-hari dan aplikasi benchmark, baterai vivo V19 mampu bertahan lama. Ditambah lagi terdapat fitur 18W Dual-Engine Fast Charging yang membuat pengisian daya baterai mampu berjalan selama 2 jam 1 menit.
vivo V19 menggunakan sistem antarmuka FunTouchOS 10 yang berbasiskan sistem operasi Android 10. Tampilan antarmukanya sepintas menyerupai iPhone mulai dari ikon, wallpaper, hingga penyajian menunya.
Sebagai pengguna smartphone Android yang biasanya memiliki tampilan menu notifikasi dan Quick Settings menyatu, saya agak kagok ketika menggunakan vivo V19 karena menu notifikasi berada di bagian atas terpisah dengan Quick Settings yang terdapat di bagian bawah.
Namun saya cukup menyukai beberapa fitur Gesture yang dihadirkan pada FunTouchOS 10, seperti menyapu layar dari atas ke bawah dengan menggunakan tiga jari untuk mengaktifkan mode Split-Screen yang memungkinkan dua aplikasi dapat berjalan dalam satu layar sekaligus.
Sementara apabila saya menyapu layar dari bawah ke atas dengan tiga jari, maka secara otomatis akan mengaktifkan fitur Screenshot. Terdapat juga fitur App Clone yang memungkinkan saya dapat menggunakan dua akun media sosial karena aplikasinya dapat digandakan.
Setelah menggunakannya selama dua minggu, saya merasa puas dalam memakai vivo V19 terutama dengan hadirnya RAM berkapasitas besar yang dapat menjalankan aplikasi secara multitasking dengan lancar.
Penyimpanan internal berkapasitas besar yang hadir pada perangkat ini pun membantu saya untuk menyimpan banyak file yang saya miliki. Daya tahan baterai yang dimilikinya pun bisa dibilang lama.
Meskipun terdapat empat kamera belakang yang mampu menghasilkan foto bagus pada kondisi cahaya cukup atau siang hari, namun vivo harus melakukan peningkatan kualitas foto yang diambil pada malam hari.
Seperti biasanya, vivo mampu menghadirkan sensor fingerprint dan fitur Face Unlock yang responsif serta cepat untuk membuka kunci layar smartphone. Untuk saat ini, vivo V19 dijual dengan harga yang mencapai Rp 4.299.000 untuk varian 128 GB dan Rp 4.999.000 untuk varian 256 GB.
Sayangnya dengan harga setinggi ini, vivo V19 tidak dilengkapi dengan sensor NFC. Namun kekurangan ini dapat teratasi, jika dilihat dari banyaknya nilai positif yang dimilikinya.
Tinggalkan Komentar