Razer Naga V2 Hyperspeed
- Desain - 9/109/10
- Performa - 10/1010/10
- Fitur - 10/1010/10
Ringkasan
Razer Naga V2 Hyperspeed adalah mouse yang asik digunakan untuk bermain game berkat berbagai tombolnya yang bisa dicustom serta latensi yang rendah. Namun begitu tidak ada pencahayaan RGB pada mouse ini dan bagi yang kidal mungkin akan kesulitan menggunakannya.
Yang Disukai
- Banyak tombol dan bisa dicustom penuh
- Material berkualitas dan terasa kokoh
- Latensi yang rendah
- Pilihan koneksi Bluetooth dan HyperSpeed
Yang Tidak Disukai
- Aplikasi pendamping Razer Synapse kurang stabil
Gadgetren – Razer adalah salah satu produsen yang konsisten merilis perangkat gaming berkualitas tinggi yang mana salah satunya adalah mouse Razer Naga V2 Hyperspeed. Mouse ini memiliki keunikan dengan 12 tombol tambahan yang berada di sisi kirinya.
Melihat keunikan tersebut tentunya bisa langsung ditebak target utama penggunaan mouse ini untuk apa. Yak untuk bermain game MMO dan juga game yang memiliki banyak tombol aksi seperti Diablo IV yang baru-baru ini dirilis.
Mouse ini memiliki ukuran yang cukup besar tapi ternyata bobotnya tergolong ringan. Jika sudah terbiasa menggunakan mouse berukuran standar, mungkin di awal-awal akan terasa agak canggung ketika menggunakan mouse ini.
Lama kelamaan sebetulnya saya sendiri menjadi terbiasa dengan ukuran mouse ini tapi jadi bikin efek samping baru. Ketika saya menggunakan mouse Razer lain saya yang berukuran kecil malah jadi terasa agak aneh. Perlu dilatih menggunakan kedua ukuran mouse sepertinya biar tidak canggung.
Keseluruhan desain dari mouse ini didesain secara ergonomis di mana menyesuaikan alur telapak tangan kanan mulai dari sisi kirinya yang lebih tinggi dan bantalan untuk jari manis. Tapi karena itu juga membuat mouse ini mungkin tidak cocok digunakan untuk yang kidal.
Material yang digunakan oleh mouse ini terasa kokoh dan finishingnya terasa bertekstur sehingga lebih mudah untuk digenggam. Tidak terdapat pencahayaan RGB pada mouse ini yang mungkin akan membuat kecewa sebagian orang, hanya tersedia sebuah lampu indikator kecil untuk menandakan status konektivitas.
Pada bagian bawah mouse terdapat kaki bermaterial TPFE agar mouse dapat berseluncur di atas tatakan dengan mulus. Untuk optik mousenya menggunakan Razer Focus Pro 30K Optical Sensor dengan sensitivitas mencapai 30.000, kecepatan maksimal 750 IPS, askelrasi 70G, dan keakuratan resolusi mencapai 99,8%. Dengan kata lain, sensor optiknya ini cepat dan akurat.
Dengan banyaknya tombol di sisi kiri mouse mungkin akan terasa aneh bagi yang belum terbiasa. Sejujurnya di awal-awal saya terasa agak geli ketika jempol saya bergesekan dengan tombol-tombol tersebut, tapi lama-lama jadi terbiasa.
Selain 12 tombol sisi, mouse ini memiliki tombol standar klik kanan serta klik kiri, dua tombol ekstra dibagian kiri atas yang secara bawaan berfungsi sebagai pengatur sensitivitas, tombol pengubah mode scroll, dan mouse wheel.
Menariknya melalui tombol pengubah mode scroll, pergerakan mouse wheel bisa diubah menjadi taktil seperti mouse biasa atau berputar terus menerus dengan mulus yang lebih bermanfaat ketika ingin menjangkau banyak area pada layar dalam waktu singkat.
Mouse wheel ini juga bisa ditekan ke kiri dan ke kanan yang mana bermanfaat untuk scroll secara horizontal seperti ketika mengedit dokumen excel ataupun menggeser timeline di Davinci Resolve. Fitur ini buat saya sangat terasa bermanfaat untuk produktivitas saya sehari-hari terutama ketika mengedit video.
Tombol yang ada pada Razer Naga V2 HyperSpeed menggunakan teknologi Razer Mechanical Mouse Switches Gen-2 yang diklaim memiliki ketahanan hingga 60 juta kali klik. Sebut saja misal sehari kita rata-rata mengklik mouse 10.000 kali, kasarnya ini berarti bisa tahan hingga sekitar 16 tahun.
Terdapat dua cara untuk mengkoneksikan mouse ini dengan perangkat lain yakni melalui koneksi Bluetooth atau Razer HyperSpeed Wireless menggunakan dongle yang disediakan dalam mouse.
Perbedaan dari kedua koneksi tersebut adalah Bluetooth menggunakan lebih sedikit daya baterai tapi HyperSpeed menyajikan latensi yang lebih kecil sehingga mouse lebih reaktif. Untuk mengubah jenis koneksi mouse ini bisa dilakukan melalui saklar yang ada di bagian bawah mouse.
HyperSpeed secara sederhana melakukan koneksi dengan perangkat lain melalui jaringan nirkabel 2.4Ghz layaknya jaringan wifi internet sehingga proses transfer data bisa lebih cepat dibandingkan Bluetooth.
Untuk menjaga agar koneksi HyperSpeed tidak mengganggu perangkat nirkabel lain seperti modem, Razer menyematkan Adaptive Frequency Technology yang dapat memindai kanal nirkabel yang tersedia tiap milidetik. Sejauh saya gunakan memang belum ditemukan kendala koneksi nirkabel di mode HyperSpeed.
Jika kamu memiliki keyboard Razer seperti Razer Deathstalker V2 Pro yang saya gunakan, koneksi Hyperspeed kedua perangkat ini bisa dilakukan hanya melalui satu dongle saja ketika sudah dikonfigurasikan melalui aplikasi Razer Synapse.
Untuk mengoperasikan mouse ini diperlukan satu buah baterai AA yang bisa dimasukkan dengan mudah dengan cara membuka cangkang mouse. Penggunaan baterai AA ini tidak sepraktis baterai tanam namun begitu ini membuat saya tidak perlu khawatir baterainya akan soak ketika sudah digunakan dalam waktu lama.
Seperti yang kita tahu, baterai Li-Ion lama kelamaan akan berkurang kapasitasnya. Nah dengan baterai AA sudah pasti jadi lebih mudah mengganti baterai sehingga mouse bisa digunakan untuk jangka waktu yang lebih lama tapi dengan efek samping perlu rutin membeli baterai.
Berdasarkan kalkulator dari website Razer Jika menggunakan baterai AA alkaline untuk bermain game selama 8 jam sehari, mouse ini bisa tahan selama sekitar 30 hari di mode Hyperspeed atau 48 hari di mode Bluetooth.
Dari total 21 tombol yang ada pada Razer Naga V2 Hyperspeed, semuanya dapat diubah fungsinya melalui aplikasi Razer Synapse. Mau ubah klik kiri mouse menjadi klik kanan? Bisa saja jika iseng. Ini membuat mousenya bisa dicustom total sesuai kebutuhan.
Fungsi tombol menariknya bisa diubah untuk berbagai macam fungsi mulai dari kombinasi pencetan tombol, membuka aplikasi tertentu, hingga menjalankan makro yang sudah direkam.
Dikombinasikan dengan tombol tambahan yang melimpah di sisi kiri mouse membuatnya cocok untuk memainkan game MMO atau Diablo IV di mana tiap skill karakter game bisa disetel ke tiap tombol tambahan. Begitu juga misal dengan Genshin Impact yang sering saya mainkan, saya bisa menyetel skill tertentu ke mouse ini agar lebih mudah diaktifkan.
Selain fungsinya yang melimpah, performa mouse ini terasa sangat gegas. Pergerakan kursor dengan gerakan tangan saya di mouse terasa sinkron dan mengklik mouse pun terasa memuaskan feedbacknya.
Secara keseluruhan Razer Naga V2 Hyperspeed adalah mouse yang sangat asik digunakan untuk bermain game berkat berbagai tombolnya yang bisa dicustom serta latensi yang rendah. Digunakan untuk aktivitas di luar game pun sangat bermanfaat berkat fungsi scroll secara horizontal terutama ketika mengedit dokumen atau video.
Yang mungkin akan disayangkan untuk sebagian orang adalah absennya pencahayaan RGB pada mouse ini dan bagi yang kidal mungkin akan kesulitan menggunakan mouse ini untuk sehari-hari. Buat saya kedua hal tersebut bukan masalah karena saya bukan penggemar lampu RGB dan juga tidak kidal.
Satu hal yang pasti saya kurang suka dari mouse ini sebetulnya lebih ke software pendampingnya yakni Razer Synapse yang mana tidak stabil. Ada kalanya aplikasi tersebut susah untuk diaktifkan, perlu saya paksa tutup seluruh proses Razer Synapse di task manager lalu dijalankan kembali. Dan saya merasa untuk sebuah aplikasi pendamping, Razer Synapse ini agak berat ketika digunakan.
Saat ini mouse Razer Naga V2 Hyperspeed dijual dengan harga Rp1.669.000 di toko resmi Razer di Tokopedia. Tidak murah memang, tapi jika sedang mencari mouse berkualitas tinggi untuk game MMO atau sejenis Diablo IV, ini adalah mouse yang sangat patut dilirik.
Harga dan Spesifikasi Razer Naga V2 Hyperspeed
Dimensi & Berat | 11,95 x 7,5 x 4,35 cm; 95g |
Warna | Hitam |
Form Factor | Tangan kanan |
Sensor | Focus Pro 30K Optical Sensor |
Switch | Mechanical Mouse Switches Gen-2 |
Tombol | 19 + 2 tombol sisi roda mouse |
Sensitivitas Maksimal | 30.000 DPI |
Kecepatan Maksimal | 750 IPS |
Akselerasi Maksimal | 50g |
Baterai | Baterai eksternal AA x1 |
Konektivitas | Bluetooth, Razer HyperSpeed Wireless (2.4GHz) |
Harga | Rp1.669.000 |
Tinggalkan Komentar