Review HONOR Band 6
- Layar - 9/109/10
- Performa - 8/108/10
- Baterai - 8/108/10
- Software - 8/108/10
- Desain - 8/108/10
Kesimpulan
HONOR Band 6 bawa banyak perombakan dibandingkan generasi sebelumnya sehingga kini terasa lebih fungsional lewat layarnya yang lebih luas dan pelacak otomatis.
Yang Disukai
- Layar lebih besar dan jelas
- Deteksi olah raga otomatis
- Heart Rate dan Stress Monitor otomatis
- Isi daya lebih praktis
- Nagivasi lancar
Yang Tidak Disukai
- Hitung langkah kurang akurat
- Harus charger khusus
- Belum ada GPS built-in
Gadgetren – Generasi baru dari HONOR Band telah tersedia di Indonesia dan semakin meramaikan pasar smartband.
Dijual dengan harga normal Rp 599.000 saat awal peluncurannya, HONOR Band 6 membawa berbagai peningkatan dibandingkan generasi sebelumnya yang membuatnya semakin menggiurkan.
Bahkan bisa dikatakan kalau Honor memberikan rombakan yang cukup besar pada HONOR Band 6 sehingga menghasilkan produk yang cukup berbeda dibandingkan HONOR Band 5 dengan harga yang tentunya juga meningkat akibat dari itu.
Desain menjadi salah satu segmen yang mendapatkan perubahan besar. HONOR Band 6 memiliki layar berbentuk persegi panjang dengan bentang mencapai 1,47 inci atau 138% lebih luas dibandingkan pendahulunya.
Layarnya tersebut menggunakan panel AMOLED yang cerah dan penuh warna sehingga konten dapat selalu terlihat jelas dalam segala kondisi termasuk di bawah terik matahari sekalipun. Terdapat lima tingkat kecerahan yang dapat dipilih, namun saya menggunakan tingkat tiga dan rasanya sudah cukup untuk berbagai kondisi.
Memiliki layar besar dan sudah berpanel AMOLED tentu memberikan kenyamanan visual lebih baik dan memudahkan dalam melihat informasi yang tampil. Perombakan layar menjadi segmen yang paling terasa keuntungannya.
Di samping layar, Honor juga memberikan beberapa perubahan desain lainnya. Strap atau tali dari HONOR Band 6 kini terasa lebih premium dan nyaman berkat lapisan doff halus yang lembut saat menempel di kulit.
Selain itu, kini terdapat tombol fisik dengan aksen garis merah di sisi kanan yang dapat digunakan sebagai tombol Home maupun mengakses menu utama. Sementara pada bagian bawahnya tidak terlalu banyak perubahan di mana tersematnya sensor dan pin untuk mengisi daya.
Namun, HONOR 6 menggunakan metode pengisian daya berbeda dari HONOR 5 maupun kebanyakan smartband harga terjangkau saat ini yang akan saya bahas lebih jauh nanti pada segmen baterai.
Di samping desain, Honor juga memberikan perombakan pada sistem. Memanfaatkan layar yang kini lebih luas, tampilan antar muka dari HONOR Band 6 pun dibuat didesain untuk mengakomodir beragam informasi yang bisa ditampilkan.
Sama seperti kebanyakan smartband, HONOR Band 6 punya fitur Watch Face yang dapat menghadirkan banyak informasi dalam satu tampilan layar. Tentunya ada juga Watch Face yang punya gaya lebih klasik layaknya jam analog jika diinginkan.
Selain itu, Honor pun membenamkan fitur yang memungkinkan foto dari album yang ada di handphone untuk digunakan sebagai gambar latar melalui Watch Face Gallery. Namun, kustomisasi untuk fitur yang satu ini masih cukup terbatas sehingga saya tetap memilih Watch Face lain yang dapat menampilkan lebih banyak informasi.
Pastinya tampilan yang ada di HONOR Band 6 dapat disesuaikan dengan keinginan maupun gaya sendiri secara cukup mudah. Apalagi tersedia banyak sekali Watch Face yang bisa diunduh untuk kemudian di simpan pada HONOR Band 6 sehingga mudah untuk diganti-ganti saat tidak memegang handphone.
Selain punya kustomisasi yang bervariasi, tampilan antar muka dari smartband yang satu ini juga terasa responsif saat dinavigasikan. Lag mengganggu seperti yang ada di HONOR Band 5 kini sudah jauh berkurang sehingga lebih mulus saat memilih maupun berpindah-pindah menu.
Bahkan saat melihat notifikasi masuk dalam jumlah banyak, HONOR Band 6 masih dapat menampilkan seluruhnya secara lancar. Notifikasi pun dapat dibaca dengan lebih baik berkat layarnya yang luas.
Namun, sayangnya saya tidak menemukan Watch Face yang punya indikator notifikasi penting masuk sehingga tetap mengandalkan handphone untuk cek secara berkala apakah ada notifikasi masuk atau tidak saat saya melewatkan fitur getaran.
Sebagai smartband, tentu fitur pelacak kebugaran menjadi salah satu hal yang penting. Oleh karena itu tidak heran jika HONOR Band 6 pun dilengkapi banyak fitur yang bisa membantu dalam menjaga kondisi tubuh tetap sehat maupun saat beraktivitas olah raga.
Selain 10 mode work out yang dipilih mulai dari lari di luar ruangan hingga Elliptical Machine, HONOR Band 6 kini mampu mendeteksi 6 aktivitas olah raga di antaranya secara otomatis. Ini tentu menjadi fitur baru yang sangat berguna karena tidak perlu lagi harus mengaktifkan mode secara manual setiap kali berolah raga.
Namun fitur ini jauh dari kata sempurna jika dibandingkan dengan Galaxy Fit2 yang pernah saya ulas sebelumnya. Terkadang fitur ini terkadang tidak langsung atau cepat dalam mendeteksinya. Saat saya berjalan kaki, membutuhkan waktu 1 jam untuk akhirnya HONOR Band 6 mendeteksi jika saya sedang melakukan Outdoor Walk.
Ditambah lagi, data 1 jam sebelumnya tidak tercatat sehingga hanya data setelah terdeteksi saja yang bisa ditinjau kembali saat membuka menu catatan olah raga. Namun ditambahkannya fitur ini merupakan arah yang tepat dan semoga saja Honor terus meningkatkannya.
Yang menjadi catatan, pedometer atau penghitung langkah tergolong kurang akurat karena hanya ayunan tangan saja bisa dihitung sebagai langkah. Bahkan pada satu hari, saya tercatat sudah melakukan 1.800 langkah yang padahal saya tidak banyak bergerak di rumah dan waktu baru menunjukkan jam 9 pagi.
Untungnya HONOR Band 6 punya satu peningkatan lainnya yang sangat penting terletak pada kemampuannya dalam melacak detak jantung. Melalui teknologi TruSeen 4.0, HONOR Band 6 kini dapat mendeteksi dan mencatat detak jantuk selama 24 jam secara otomatis.
Fitur tersebut pun diklaim dapat mengatur frekuensi pendeteksian secara otomatis tergantung dari aktivitas yang tengah dilakukan. Selain itu dapat diatur juga batas bawah dan atas bpm untuk diberikan notifikasi jika melewatinya.
Secara keseluruhan fitur Heart Rate Monitor di HONOR Band 6 menjadi jauh lebih fungsional dibandingkan pendahulunya maupun smartband murah lainnya dimana saya harus mengaktifkan secara manual sehingga kurang optimal atau bahkan terasa hampir tidak berguna.
Bersamaan dengan itu, smartband terbaru ini dapat mendeteksi tingkat stress secara otomatis dan mencatatnya sehingga dapat ditinjau kembali selanjutnya lewat aplikasi maupun menu yang ada.
Tak ketinggalan HONOR Band 6 pun dilengkapi fitur SpO2 untuk mendeteksi kadar oksigen dalam darah yang akan bermanfaat dalam berbagai kondisi tertentu termasuk saat pandemi yang masih tengah berlangsung.
Tentunya ada juga Sleep Monitor untuk mencatat kualitas tidur agar kemudian bisa dilihat untuk mengetahui apakah sudah cukup atau tidak pada aplikasi HUAWEI Health hingga apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas tidur.
Fitur lainnya yang kembali hadir pada HONOR Band 6 meliputi Breathing, Music, Weather, Stopwatch, Timer, Alarm, Flashlight, dan Find Phone. Namun, kali ini HONOR Band 6 menghadirkan fitur baru bernama Female Cycle Tracker untuk mencatat siklus menstruasi untuk para wanita.
Dengan segala fitur baru yang dimilikinya, Honor mengklaim bahwa smartband ini mampu bertahan hingga 14 hari dalam penggunaan normal atau 10 hari dalam penggunaan yang lebih berat. Klaim yang cukup berani karena tidak jauh berbeda dengan pendahulunya.
Selama pengalaman saya dalam menggunakannya, HONOR Band 6 dapat saya gunakan sekitar kurang lebih 9 hari dari 22 Mei hingga 31 Mei 2021 dimana akhir minggu punya intensitas lebih tinggi akibat melakukan olah raga. Angka yang mendekati klaim Honor nyatakan.
Dalam penggunaan sehari-hari saya mengaktifkan segala fitur HONOR Band 6 mulai dari pendeteksian detak jatuh selama 24 jam, uji stress otomatis, deteksi kualitas tidur, hingga laporan cuaca. Tak ketinggalan juga fitur Raise to Wake, notifikasi, dan alarm selalu saya nyalakan untuk memudahkan keseharian.
Daya tahan baterai HONOR Band 6 saya rasa sudah cukup walaupun masih bisa lebih baik lagi untuk pengguna yang punya aktivitas lebih intens dalam kesehariannya. Namun untuk sebagian besar pengguna, HONOR Band 6 akan cukup diisi dayanya sekali saja untuk menemani selama seminggu.
Berbicara soal pengisi daya, HONOR Band 6 membutuhkan waktu sekitar hampir 1 jam agar baterai yang tadinya tersisa 13% kembali terisi penuh. Menariknya, smartband ini menggunakan charger magnetik yang akan langsung menempel pas pada pin pengisian yang ada di bagian bawah bodinya.
Walaupun sayang arah kabel hanya bisa di sisi kanan dan berarti harus menggunakan charger khusus, namun metode ini jauh lebih praktis dan nyaman dibandingkan kebanyakan smartband yang mengharuskan saya untuk memasang smartband pada charger berbentuk khusus.
Secara keseluruhan HONOR Band 6 membawa banyak sekali peningkatan yang membuatnya jauh lebih fungsional dari pendahulunya. Walaupun masih ada beberapa kekurangan dan hal yang bisa diperbaiki, namun smartband ini tetap layak untuk menjadi pilihan khususnya bagi yang merasa kurang puas dengan smartband berlayar kecil.
Pastinya, smartband dari Honor kini menjadi jauh lebih kompetitif melalui generasi terbaru ini sehingga brand lain yang mengeluarkan smartband perlu memberikan inovasi lebih jauh lagi.
Tinggalkan Komentar