ASUS TUF Gaming FX507
Review Review Handphone

Review Redmi 7A – Smartphone Murah Bertenaga

Review Redmi 7A Header

Redmi 7A
  • Layar - 7/10
    7/10
  • Performa - 9/10
    9/10
  • Kamera - 7/10
    7/10
  • Baterai - 9/10
    9/10
  • Software - 8/10
    8/10
  • Desain - 7/10
    7/10
7.8/10

Kesimpulan

Redmi 7A merupakan smartphone entry-level dari Xiaomi yang menghadirkan performa menarik dengan daya tahan baterai yang lama.

Yang Disukai

  • Performa bertenaga
  • Daya tahan baterai lama
  • Layar HD+ Penuh
  • Respon Face Unlock baik di cahaya cukup

Yang Tidak Disukai

  • Respon Face Unlock kurang cepat di cahaya minim
  • Tidak ada sensor Fingerprint
  • Penyimpanan internal kurang lega
  • Noda sidik jari mudah menempel

Gadgetren – Xiaomi secara resmi telah meluncurkan Redmi 7A di Indonesia. Smartphone kelas bawah ini didaulat untuk menjadi suksesor dari Redmi 6A.

Dibandingkan Redmi 6A yang menggunakan MediaTek Helio A22 Octa-Core, Redmi 7A ini telah memakai chipset Qualcomm Snapdragon 439 Octa-Core yang lebih bertenaga dan hemat dalam mengonsumsi daya baterai.

Sementara itu, Redmi 7A ini mempunyai daya tahan baterai yang lama berkat kombinasi baterai 4.000 mAh dengan chipset buatan Qualcomm tersebut. Dengan fitur yang ditawarkan ini, apakah Redmi 7A mampu bersaing dengan smartphone kelas bawah lainnya?

Untuk mengetahui jawabannya dengan lebih pasti, kamu bisa menyimak artikel review berikut ini.



Desain

redmi 7a Desain

Redmi 7A ini memiliki desain yang hampir mirip dibandingkan smartphone generasi sebelumnya yang terlihat sederhana dan layar penuh dengan bezel yang cukup besar pada bagian atas dan bawahnya.

Bodi belakangnya pun terlihat sederhana dengan bahan polikarbonat yang menggunakan warna solid. Kali ini saya mendapatkan unit yang warna hitam pekat yang akan memberikan pantulan cahaya seperti dof.

Smartphone ini tidak licin ketika saya menggenggamnya dengan satu tangan. Namun debu dan noda sidik jari mudah menempel pada bodi belakangnya. Untuk itu, sebaiknya kamu membeli casing tambahan dari pihak ketiga untuk disematkan pada Redmi 7A karena Xiaomi tidak menghadirkan casing tambahan pada paket penjualannya.

Kali ini bodi belakang dari Redmi 7A telah dilapisi dengan bahan yang tahan terhadap cipratan air. Namun perlu diingat sekali lagi, smartphone ini bukan tahan terhadap air melainkan hanya cipratan saja.

Pada bodi belakangnya ini juga terdapat satu kamera dan LED Flash yang disusun secara vertikal. Beralih ke bagian bawahnya terdapat port microUSB dan lubang speaker. Meskipun terdapat dua lubang speaker, namun hanya lubang speaker sebelah kanan saja yang berfungsi. Hal ini dilakukan Xiaomi agar membuat bagian bawahnya terlihat simetris.

Untuk bagian kanannya terdapat tombol volume dan power yang disusun secara vertikal. Sementara slot kartu SIM dan microSD disematkan pada bagian kirinya. Port jack audio 3,5mm pun hadir pada bagian atas smartphone ini.

Layar

redmi 7a Display

Produk ini dibekali dengan layar 5,45 inci yang mempunyai resolusi HD+ (1440 x 720 piksel), berteknologi IPS LCD, dan beraspek rasio 18:9 yang memenuhi bagian depannya. Tanpa memiliki poni, punch hole, atau kamera depan pop-up, membuat bezel layar atas dan bawahnya masih terlihat besar.

Sementara teknologi IPS LCD memungkinkan saya masih dapat melihat konten hingga sudut kemiringan 178 derajat. Tak lupa, Xiaomi juga telah membekali layar smartphone ini dengan sertifikat Low Blue Light Eye Protection dari TUV Rheinland.

Dengan hadirnya sertifikat ini memungkinkan radiasi sinar biru dapat dikurangi ketika Reading Mode atau Mode Baca diaktifkan. Selain itu, saya pun masih dapat melihat layar dengan nyaman pada saat Reading Mode diaktifkan.

Kamera

redmi 7a Kamera

Redmi 7A ini dilengkapi dengan kamera belakang 12 MP yang bersensor Sony IMX486. Meskipun fitur pada aplikasi kamera bawaannya cukup minim dan sederhana, namun smartphone ini dapat menghasilkan foto yang baik pada kondisi cahaya cukup atau berlimpah mengingat smartphoneini hadir di segmen kelas bawah.

Selain itu, foto malam hari yang dihasilkan kamera utamanya dirasa cukup baik untuk ukuran smartphone kelas bawah. Namun pada beberapa obyek yang terdapat lampu, pendarannya sulit diisolasi. Hal ini cukup wajar mengingat smartphone ini mempunyai harga yang murah.

Perlu dicatat bahwa saya harus menunggu beberapa detik setelah mengambil foto agar Redmi 7A bisa memproses hasil fotonya menjadi baik. Apabila kita tidak menunggu prosesnya, maka terkadang foto akan langsung buram.

Sementara kamera depan Redmi 7A memiliki resolusi 5 MP yang mampu menghasilkan foto yang cukup baik. Meskipun fiturnya sederhana, namun kamera depannya ini sudah dapat menghasilkan foto dengan efek Beauty dan bokeh.

Berikut ini merupakan hasil foto kamera depan dan belakang dari Redmi 7A (Klik foto untuk perbesar).

Kamera belakang (Siang Hari)

Redmi7A-Canvas

Redmi7A-Kucing

Redmi7A-Buah

Redmi7A-KursiRoda

Redmi7A-RitzCarlton

Redmi7A-Jembatan

Redmi7A-Pohon

Redmi7A-Darbotz

Redmi7A-Cangkir

Redmi7A-Rumput

Redmi7A-ForeCoffee

Kamera belakang (Malam Hari)

Redmi7A-LippoKemang

Redmi7A-Tangga

Redmi7A-TamanBudaya2

Redmi7A-FoodCourt

Redmi7A-Semen

Kamera depan

Selfie Beauty

Redmi7A-SelfieBokehSelfie Beauty + Bokeh

Redmi7A-GroufieGroufie

Performa

redmi 7a Belakang

Xiaomi mempercayakan chipset Qualcomm Snapdragon 439 Octa-Core 2 GHz berteknologi proses 12nm, RAM 2 GB, dan storage internal 16 GB untuk dibenamkan pada Redmi 7A. Dengan kombinasi ini, pihak Xiaomi mengklaim bahwa performanya bertenaga untuk smartphone kelas bawah.

Untuk itu, saya pun mencobanya dengan menjalankan beberapa aplikasi pada aktivitas sehari-hari mulai dari chat, SMS, telepon, memutar musik, media sosial, editor dokumen, email, hingga memutar video.

Hasilnya, Redmi 7A ini mampu menjalankan aplikasi secara multitasking dengan lancar. Meskipun awalnya lancar dalam menjalankan aplikasi secara multitasking, namun terkadang terjadi lag karena kapasitas RAM mudah penuh karena hanya memakai 2 GB.

Sementara itu, saya pun tidak bisa terlalu banyak menginstal aplikasi atau menyimpan data di Redmi 7A karena kapasitas internalnya yang hanya mencapai 16 GB. Meskipun begitu, kamu dapat menambahkan microSD untuk menambahkan kapasitas penyimpanannya.

Untuk menguji ke tahap lanjut, saya pun memainkan beberapa game populer, seperti Mobile Legends, Arena of Valor, Free Fire, PUBG Mobile, dan Final Fantasy XV Pocket Edition dalam smartphone entry-level ini.

Meskipun tidak ada pengaturan untuk frame rate tinggi, namun saya dapat menjalankan Arena of Valor dan Free Fire secara lancar pada kualitas grafis tinggi. Sementara Free Fire dapat dijalankan dengan mulus menggunakan pengaturan dan frame rate tinggi.

skor atutu Redmi 7A Benchmark

Untuk PUBG Mobile dan Final Fantasy XV Pocket Edition, saya dapat memainkannya secara lancar dengan menggunakan grafis menengah dan frame rate standar. Namun saya menyarankan agar kamu menggunakan grafis rendah saja apabila ini menjalankan kedua game tersebut dengan lebih lancar.

Tak lupa, saya juga melakukan benchmark menggunakan aplikasi AnTuTu dan Geekbench untuk mengetahui skor performa dari Redmi 7A. Hasilnya, smartphone ini mampu mendapatkan skor AnTuTu mencapai 75.425 poin.

Sementara pada Geekbench, Redmi 7A mendapatkan skor yang mencapai 868 poin untuk pengujian single-core dan 3.107 poin untuk pengujian multi-core. Dengan semua pengujian ini, terlihat bahwa Redmi 7A merupakan smartphone kelas bawah yang memiliki performa bertenaga.

Baterai

redmi 7a belakang penuh

Xiaomi mempercayakan baterai berkapasitas 4.000 mAh untuk menjadi sumber energi kehidupan bagi Redmi 7A. Sementara itu, Xiaomi mengklaim bahwa smartphone ini mampu bertahan selama satu hari dalam pemakaian normal.

Untuk mengujinya, saya pun langsung menjalankan aplikasi PCMark for Android dengan menggunakan mode Work 2.0 Battery yang akan menjalankan simulasi pemakaian sehari-hari.

Selain itu, pengujian dilakukan dengan tingkat kecerahan 50% dan dimulai dari kondisi baterai 100%. Hasilnya, Redmi 7A ini berhasil mendapatkan skor yang mencapai 13 jam 17 menit. Skor ini bisa dibilang tinggi untuk smartphone kelas bawah.

Redmi 7A Benchmark Batterai

Sementara itu, Redmi 7A ini mampu bertahan selama 12 jam 3 menit pada saat saya menggunakannya untuk memainkan game Mobile Legends secara nonstop dengan grafis tinggi, tingkat kecerahan 50%, dan kondisi baterai dimulai dari 100%.

Dengan hasil tersebut, membuat saya mampu memainkan game Mobile Legends dengan banyak pertandingan sekaligus, meskipun menggunakan grafis yang tinggi. Sementara pada pemakaian harian, Redmi 7A mendapatkan daya tahan selama 13 jam 23 menit dengan Screen on Time 8 jam 37 menit.

Pemakaian harian ini meliputi chat, SMS, telepon, media sosial, edit dokumen, sesekali memutar musik, dan sesekali menonton video. Selain itu, saya pun terkadang mengistirahatkan smartphone ketika sedang bekerja atau melakukan kegiatan lainnya.

Bisa dibilang kombinasi chipset yang hemat konsumsi energi dan kapasitas baterai yang besar, membuat daya baterainya dapat berjalan lama. Sementara untuk pengisian daya baterai dari Redmi 7A ini pun tidak terlalu cepat karena memakan waktu yang mencapai 2 jam 22 menit dari kondisi 1% ke 100%. Hal ini cukup bisa dimaklumi mengingat harganya yang murah.

Face Unlock

redmi 7a Depan

Untuk menekan harganya menjadi lebih murah, Xiaomi tidak menyematkan sensor fingerprint pada smartphone yang satu ini. Namun kamu masih bisa menggunakan fitur Face Unlock untuk membuka kunci layar dengan menggunakan wajah.

Pada saat saya menggunakannya, fitur Face Unlock dapat mengenali wajah saya cukup cepat di dalam kondisi cahaya cukup atau berlimpah. Namun fitur ini lama untuk mendeteksi wajah saya ketika kondisi sedang minim cahaya atau redup.

Dengan kata lain, saya lebih senang menggunakan pattern untuk membuka kunci pada saat kondisi redup. Seperti biasanya, Xiaomi hanya mengizinkan satu wajah saja yang didaftarkan pada smartphone ini.

MIUI 10

Redmi 7A UI

Redmi 7A ini sudah hadir dengan MIUI 10.2.5 yang berbasiskan sistem operasi Android 9 Pie. Dibandingkan MIUI 9, sistem operasi modifikasi ini sudah memiliki tampilan antarmuka yang terlihat sederhana dan bersih ditambah sistem navigasi yang lebih mudah.

MIUI 10.2.5 ini tidak memiliki App Drawer sehingga semua aplikasi yang terinstal akan berada di home screen. Untuk proses uninstall aplikasi pun dapat langsung dilakukan di home screen dengan menahan lama dan menyeretnya ke menu uninstall yang muncul.

Sementara itu, MIUI 10.2.5 juga memiliki tampilan Dark Mode yang dapat diaktifkan di menu Settings. Apabila Dark Mode diaktifkan maka tampilan halaman Settings dan Quick Settings berubah menjadi berwarna gelap yang nyaman saya lihat pada malam hari.

Dalam MIUI 10.2.5 sudah hadir fitur Dual Apps yang memungkinkan saya dapat menggandakan aplikasi menjadi dua. Dengan hadirnya fitur ini memungkinkan saya dapat membuka dua akun media sosial maupun game di dalam satu smartphone.

Fitur dual-split multitasking yang hadir pada Redmi 7A ini juga memudahkan saya untuk membuka dua aplikasi dalam satu layar sehingga memudahkan pekerjaan multitasking saya seperti menonton YouTube sambil melakukan chat di WhatsApp.

Tak lupa, saya pun dapat melakukan screenshot pada Redmi 7A dengan hanya menyapu atau swipe layar dari bagian atas ke bawah dengan menggunakan 3 jari yang dirapatkan. Fitur ini pun dapat diaktifkan di menu Settings.

Kesimpulan

Selama menggunakannya dalam beberapa minggu, saya cukup puas dengan performa dari Redmi 7A untuk menjalankan aplikasi maupun game. Sayangnya kapasitas internal yang ditawarkan oleh smartphone ini terlalu kecil sehingga saya tidak bisa banyak menginstal game maupun aplikasi.

Namun untuk menyimpan data lebih banyak, saya bisa mengakalinya dengan menyematkan microSD. Smartphone ini pun memiliki daya tahan yang lama. Selain kapasitas baterai yang besar dan chipset yang hemat dalam mengonsumsi energi, resolusi yang hanya HD+ pun menjadi salah satu faktor untuk daya tahan baterai yang lama.

Sementara itu, bodi belakang dari Redmi 7A tidak licin sehingga saya dapat menggenggamnya dengan satu tangan. Akan tetapi noda maupun bekas sidik jari mudah menempel pada bodi belakangnya sehingga saya menyarankan kamu untuk menyematkan casing tambahan dari pihak ketiga pada perangkat ini.

Untuk kemampuan kamera belakang dan depannya, saya rasa sudah cukup baik mengingat segmennya untuk kelas bawah dengan harga terjangkau. Redmi 7A sendiri dijual resmi di Indonesia dengan harga yang mencapai Rp 1.299.000.

Menurut saya, Redmi 7A bisa menjadi pilihan kamu yang sedang mencari smartphone dengan harga murah, namun mempunyai performa yang bertenaga dan daya tahan baterai lama.

Tentang penulis

Adhitya W. P.

Penulis pertama di Gadgetren yang biasa dikenal dengan Agan Adhit. Pengalaman belasan tahun menulis membuatnya hafal berbagai keunggulan dan kelemahan produk teknologi terutama handphone.

Tinggalkan Komentar