Review Garmin Forerunner 255S Music
- Layar - 8/108/10
- Performa - 9/109/10
- Baterai - 9/109/10
- Software - 8/108/10
- Desain - 8/108/10
Kesimpulan
Garmin Forerunner 255S Music punya fitur olah raga sangat lengkap dan menyajikan informasi kebugaran dengan detail. Ditambah lagi baterainya tahan hingga 2 minggu dengan mudah.
Yang Disukai
- Baterai lama
- Widget olah raga cukup praktis
- GPS dengan Multi-Band GNSS
- Layar cukup jelas dan selalu nyala
- Dukungan olah raga luas
- Sensor detak jantung cepat update
Yang Tidak Disukai
- Strap tergolong pendek
- HRV sedikit lama untuk muncul
- Navigasi perlu sedikit dipelajari
Gadgetren – Garmin Forerunner 255S Music membawa banyak sekali fitur yang bakal membantu kamu dalam memantau kondisi tubuh.
Baik itu saat olahraga maupun keseharian, Forerunner 255S Music dapat memberikan informasi dan data kesehatan yang bisa digunakan untuk meningkatkan kebugaran tubuh.
Namun sebagai lini yang memang fokus pada olahraga, jam tangan pintar ini tidak hanya sekedar monitor kesehatan saja melainkan juga dapat memberikan saran dan sugesti untuk menunjang rutinitas. Untuk mengetahui lebih jauh tentang fitur yang dibawanya, ini ulasan Forerunner 255S Music dari tim Gadgetren.
Forerunner 255S Music membawa desain yang sangat sporty dan bisa dikatakan lebih mirip dengan jam digital ketimbang smartwatch jika dilihat dari tampilan luarnya. Tetapi jika diperhatikan lebih seksama, akan terlihat Watch Face yang dipenuhi komplikasi-komplikasi kesehatan.
Jam pintar ini memiliki diameter layar 27,5 mm yang mana terlihat sangat pas untuk ukuran pergelangan tangan saya. Bobotnya pun terasa sangat ringan karena hanya 39 gram sehingga nyaman untuk digunakan sepanjang hari.
Satu hal yang menurut saya cukup menarik, Watch Face dari Forerunner 255S Music tidak pernah mati melainkan hanya redup saja. Dengan begitu dapat langsung melihat informasi yang tampil dari sudut mana saja dan kapan saja. Tentunya terdapat juga lampu latar yang bisa diaktifkan saat dalam ruangan gelap.
Desain Sporty dengan Bodi Ringkas
Varian warna yang dimiliki oleh Forerunner 255S Music sendiri terbilang cukup banyak sehingga bisa disesuaikan dengan gaya masing-masing. Untuk yang saya uji ini merupakan varian warna Whitestone yang menyelimuti bagian pinggiran bodi dan tali dengan sedikit aksen warna teal.
Tali jam yang berbahan silikon tersebut dapat dengan mudah dibersihkan ketika dipenuhi keringat setelah olahraga. Desain talinya pun terbilang klasik dengan beberapa lubang ukuran, namun menurut saya talinya terbilang pendek. Bahkan untuk pergelangan tangan saya yang berada di sisi kecil, saya menggunakan lubang kelima atau keempat dari akhir.
Menghadirkan fitur Quick Release, mengganti tali dari Forerunner 255S Music terbilang mudah karena tinggal menggeser pin yang ada dan melepasnya. Sementara itu, pada bagian bawah Forerunner 255S Music terdapat ragam sensor dan pin untuk pengisian daya.
Sebagai jam yang fokus untuk olah raga, Forerunner 255S Music pun memiliki lima buah tombol fisik yang terbagi menjadi Light, Up, Down, Start/Stop, dan Back. Tombol-tombol tersebut digunakan untuk navigasi maupun mengakses fitur secara cepat.
Oleh karena itu Forerunner 255S Music tidak mendukung layar sentuh yang mana menurut saya pilihan tepat karena tombol fisik lebih mudah ditekan ketika tengah berolah raga. Menariknya lagi, tombol tersebut memiliki dua fungsi berbeda yang bisa diaktifkan dengan menekan sekali atau ditahan.
Contohnya jika menekan tombol Light beberapa saat, maka akan muncul menu utama untuk mengakses secara cepat pengaturan jam seperti sinkronisasi, wallet, maupun power off. Lalu jika menekan tombol Down lama bisa langsung mengakses pemutar musik.
Forerunner 255S Music memang memiliki beberapa widget yang bisa diakses untuk melihat informasi dari fitur secara langsung di jam seperti detak jantung, aktivitas olah raga, jumlah langkah, dan lainnya. Namun untuk lebih lengkapnya dapat dilihat menggunakan aplikasi Garmin Connect yang dapat dihubungkan melalui koneksi Bluetooth dan WiFi.
Forerunner 255S Music dapat berfungsi sebagai smartwatch dengan cukup baik yang mana saya tidak pernah tertinggal notifikasi sama sekali karena setiap pesan yang masuk langsung muncul tanpa jeda yang lama.
Seperti sudah yang disinggung sebelumnya, Forerunner 255S Music membawa banyak sekali fitur-fitur monitor kesehatan dan olahraga. Untuk sebagian besar orang maupun pengalaman pemakaian secara keseluruhan, monitor kesehatan menjadi fitur utama yang bakal digunakan dalam keseharian.
Fitur Monitor Kebugaran Sangat Bervariasi
Forerunner 255S Music pun dipastikan membawa ragam fitur bermanfaat untuk mengetahui kebugaran tubuh setiap hari seperti monitor detak jantung hingga kualitas tidur yang mana mampu menyajikan informasi secara cukup detail.
Untuk detak jantung, Forerunner 255S Music melakukan pendeteksian secara berkala dengan cepat yang mana saya dapat langsung tahu berapa angka BPM ketika tengah naik atau turun. Tentunya tersedia pengaturan untuk peringatan saat BPM terdeteksi terlalu tinggi atau rendah.
Forerunner 255S Music mampu mendeteksi detak jantung saya dengan baik khususnya saat naik karena tengah olahraga maupun sedang resah. Pembaruan data yang cepat pun membuat saya dapat langsung melihat perubahan detak jantung yang terjadi.
Menariknya tersedia pula fitur Broadcast Heart Rate yang mana Forerunner 255S Music bisa mengirimkan data BPM ke perangkat eksternal. Fitur ini sangat berguna ketika saya menggunakan aplikasi lain yang membutuhkan data BPM sehingga bisa menggunakan Forerunner 255S Music untuk hal tersebut.
Pada pengaturan Heart Rate Monitor pun tersedia opsi pilihan untuk fungsi Oximeter baik itu mendeteksi sepanjang waktu, saat tidur, atau secara manual. Oleh karena itu Forerunner 255S Music dapat memberikan informasi kualitas tidur dengan lebih detail karena mencakup pernapasan.
Nantinya informasi kualitas tidur dapat dilihat secara rinci pada aplikasi Garmin Connect mulai dari berapa lama di fase REM, Light, Deep, dan Awake sepanjang waktu tidur. Aplikasi pun kemudian akan memberikan skor apakah kualitas tidur yang didapat buruk atau bagus.
Informasi tidur tersebut kemudian akan berhubungan dengan tingkat stress serta perkiraan energi tubuh yang dimiliki oleh pengguna pada hari selanjutnya. Dengan begitu saya dapat mengetahui apakah tidur semalam tersebut cukup memulih energi tubuh yang dikuras sepanjang hari.
Bisa Prediksi Tingkat Stress dan Energi Tubuh
Jika tidak, maka aplikasi akan memberikan sugesti terhadap apa yang bisa dilakukan untuk mendapatkan pemulihan yang lebih baik sehingga hari-hari berikutnya dapat terasa lebih segar. Fitur Body Battery terbilang menarik karena menggabungkan beberapa fitur untuk menghasilkan informasi tersebut.
Berkat fitur yang dimilikinya tersebut, Forerunner 255S Music dapat membantu untuk menjaga tingkat stress penggunanya. Jika terlalu tinggi, sistem akan memberikan saran untuk mengurangi stress yang mana salah satunya dengan latihan pernapasan.
Masih banyak lagi informasi harian yang bisa dilihat lewat aplikasi Garmin Connect seperti jumlah kalori yang dibakar, status HRV, hingga jumlah langkah. Fitur-fitur yang disediakan pada Forerunner 255S Music tersebut menjadi bagian yang paling sering saya gunakan dalam keseharian. Apalagi ada laporan setiap pagi yang bisa saya buka untuk langsung mendapatkan rangkuman singkat.
Namun tentunya sebagai jam tangan pintar yang memang fokus pada segmen olah raga, masih banyak fitur lain seputar kebugaran dan latihan yang bisa ditemukan pada Forerunner 255S Music. Bahkan tersedia pula sugesti untuk membuat rutinitas olah raga lebih baik.
Untuk mulai masuk ke mode olahraga, saya dapat langsung menekan tombol Start untuk mulai menjalankan penghitung aktivitas. Secara bawaan Running menjadi mode yang langsung muncul, namun dapat digulir ke bawah untuk mode lainnya mulai dari Sepeda hingga Triathlon.
Saya pun mencoba mode Running untuk mendeteksi aktivitas saya ketika berlari. Watch Face pun berubah untuk menampilkan informasi seputar lari seperti jarak tempuh, waktu, pace, detak jantung, hingga tenaga yang digunakan. Nantinya jam pun bisa memberikan waktu dari setiap lap yang didapat dan rute yang dilalui berkat adanya fitur GPS.
Tampilan akan sedikit berbeda tergantung dari jenis olahraga yang dilakukan. Misalnya pada Yoga akan muncul juga indikator stress sementara untuk Swimming akan memberikan informasi detak jantung lebih detail dan waktu interval.
Walaupun memang dapat melihat informasi singkat di jam, namun aplikasi Connect sangat krusial untuk mengetahui secara lebih jauh dari hasil olahraga. Menariknya lagi setelah selesai olahraga, aplikasi Connect dapat memberitahukan berapa lama waktu pemulihan yang diperlukan sebelum kembali olahraga berikutnya untuk mendapatkan hasil maksimal.
Untuk kustomisasi, sayangnya saya perlu menggunakan aplikasi lain bernama Connect IQ yang terpisah dari Connect. Aplikasi ini lebih seperti store atau toko digital yang berisikan Watch Face maupun widget tambahan seperti Spotify untuk diunduh.
Aplikasi Detail Tapi Ribet
Sesuai namanya, Forerunner 255S Music mendukung mendengarkan musik langsung. Namun sebagai catatan layanan seperti Spotify membutuhkan langganan premium untuk menikmatinya. Selain menggunakan layanan seperti Spotify, musik juga bisa ditambahkan dengan menggunakan aplikasi Garmin Express di komputer.
Soal daya tahan baterai, Forerunner 255S Music diklaim mampu bertahan selama 12 hari dalam penggunaan normal atau hingga 5,5 jam jika digunakan berlatih dengan GPS dan musik menyala. Angka yang cukup menjanjikan untuk sebuah jam tangan pintar.
Dalam penggunaannya secara nyata, Forerunner 255S Music bisa saya gunakan kurang lebih hingga 14 hari dalam sekali pengisian daya dengan baterai masih tersisa 10%. Namun skenario penggunaannya memang bisa dikatakan hanya sekadar untuk monitor kesehatan dan tidak selalu digunakan setiap saat.
Bisa Digunakan Hampir 2 Minggu
Akan tetapi 14 hari sudah sangat mencukupi karena itu berarti saya bisa mengisinya kapan saja seminggu sekali tanpa ada masalah ketimbang smartwatch yang harus diisi setiap dua hari sekali. Ini tentunya memberikan pengalaman penggunaan yang lebih praktis.
Sementara ketika digunakan untuk olah raga secara intensif dengan fitur GPS dan memutar musik, baterai terkuras sekitar 17% dalam waktu 30 menit. Dengan begitu tidak masalah jika digunakan untuk olah raga ringan karena bakal masih ada baterai yang tersisa hingga hari berikutnya.
Untuk pengisian dayanya sendiri, Forerunner 255S Music hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam 10 menit dari yang tadinya tersisa 10% hingga kembali penuh total. Waktu pengisian yang cukup cepat dan daya tahan baterai yang lama menjadi salah satu keunggulan dari jam pintar ini.
Dikarenakan butuh kabel khusus untuk dihubungkan ke pin di bawah jam, pengisian dayanya berarti tidak bisa nirkabel seperti jam pintar pada umumnya. Rasanya ini bukan suatu masalah besar, namun mungkin akan menjadi pertimbangan bagi yang biasa mengandalkan pengisian nirkabel.
Secara keseluruhan, Forerunner 255S Music merupakan jam tangan pintar yang sangat menjanjikan tidak hanya untuk pengguna yang suka olahraga melainkan juga untuk pengguna yang ingin memantau kebugaran tubuh setiap hari.
Banyaknya dukungan fitur yang ditawarkan hingga sugesti untuk meningkatkan kebugaran akan sangat membantu dalam menunjang hidup lebih sehat dan segar. Ditambah lagi jam tangan pintar ini pun memiliki daya tahan baterai yang tergolong cukup lama.
Hanya saja memang dengan harga di kisaran Rp6,5 jutaan yang mana cukup tinggi. Ditambah lagi desainnya mungkin akan kurang sesuai selera untuk sebagian orang terutama pada bagian strap yang terbilang pendek. Selain itu perlu membutuhkan dua aplikasi terpisah untuk hal berbeda yang mana sedikit merepotkan.
Harga dan Spesifikasi Garmin Forerunner 255S Music
Dimensi & Berat | 41 x 41 x 12,4 (mm) & 39 g |
Warna | Light Pink, Powder Grey, Whitestone, Black |
Layar | 218 x 218 piksel Corning Gorilla Glass 3 |
GPS | GPS, GLONASS, GALILEO |
Ketahanan Air | 5 ATM |
Sensor | Altimeter barometrik, monitor detak jantung pergelangan Garmin Elevate, kompas, giroskop, akselerometer, Pulse Ox |
Harga | Rp6.659.000 |
Tinggalkan Komentar