Review Samsung Galaxy Watch Ultra
- Rating
Kesimpulan
Galaxy Watch Ultra bisa menjadi pilihan bagi penikmat olahraga ekstrem atau renang berkat durabilitas tinggi yang dimilikinya. Untuk pengguna umum, smartwatch ini juga sangat menarik berkat ketahanan daya baterainya yang lama dan berbagai fitur canggih yang ditawarkan.
Yang Disukai
- Baterai tahan berhari-hari
- Durabilitas tinggi
- Fitur melimpah
- Layar tajam dan cerah
- Mendukung beragam olahraga
Yang Tidak Disukai
- Agak berat
- Cukup mahal
Gadgetren – Baterai yang tidak tahan seharian sering menjadi masalah pada smartwatch. Nah Samsung berhasil mengatasi masalah ini dengan menghadirkan Galaxy Watch Ultra.
Sebagai model terbaru dalam seri Galaxy Watch, Galaxy Watch Ultra menawarkan ketahanan baterai yang bisa bertahan berhari-hari serta durabilitas tinggi yang membuatnya tahan terhadap benturan sehari-hari.
Tak hanya itu, smartwatch ini juga dilengkapi dengan berbagai fitur kesehatan dan olahraga, menjadikannya partner yang sempurna untuk menemani aktivitas harian.
Desain
Galaxy Watch Ultra adalah model terbesar yang pernah Samsung hadirkan dalam seri Galaxy Watch. Smartwatch ini memiliki ukuran 47mm dan ketebalan 12,1mm.
Meski begitu smartwatch ini di pergelangan tangan saya yang tidak terasa terlalu besar. Bahkan smartwatch ini sebetulnya tidak jauh lebih besar dibandingkan model Galaxy Watch 7 44m.
Dari segi kenyamanan, Galaxy Watch Ultra tetap nyaman dipakai sepanjang hari. Namun bobotnya yang mencapai 60,5g cukup terasa selama digunakan sehari-hari.
Varian Titanium Gray dari smartwatch yang saya gunakan ini dibalut warna abu gelap serta aksen oranye menyala di seluruh bodinya. Tali jam bawaannya yang berwarna oranye cerah dengan aksen abu gelap semakin menonjolkan kesan mencolok dan sporty pada smartwatch ini.
Saya pribadi menyukai kombinasi warna ini terutama karena warna oranyenya menyerupai warna logo Gadgetren. Tapi kalau kamu yang lebih menyukai tampilan yang lebih kalem, tersedia juga varian warna lain seperti Titanium Silver dan Titanium White.
Bodi Galaxy Watch Ultra memiliki desain unik, menggabungkan layar berbentuk lingkaran khas seri Galaxy Watch dengan bodi berbentuk kotak yang melengkung di tiap sudutnya. Pada bagian bawahnya, terdapat berbagai sensor untuk mendeteksi kesehatan tubuh.
Sementara itu pada sisi kanan bodinya terdapat tiga tombol yakni Home Button, Back Button, dan tombol baru bernama Quick Button yang fungsinya dapat disesuaikan sesuai kebutuhan pengguna. Quick Button ini juga memiliki fungsi khusus untuk membunyikan sirene yang kencang untuk meminta bantuan.
Galaxy Watch Ultra menggunakan material Titanium sebagai bahan utama yang dikombinasikan dengan plastik di beberapa area tertentu. Saya beberapa kali tidak sengaja membenturkan smartwatch ini dan hasilnya bodi smartwatch tetap mulus seperti saat pertama kali digunakan.
Tali jam jenis Marine Band bawaan Galaxy Watch Ultra memiliki desain unik dengan banyak lubang di seluruh sisinya. Samsung merancang tali ini khusus untuk aktivitas berenang sehingga mudah kering dan tidak meninggalkan noda basah. Pengalaman saya saat menggunakannya untuk berenang pun membuktikan klaim tersebut, tali ini sangat cepat kering.
Material yang digunakan untuk tali jam ini adalah plastik dengan pengait berbahan titanium. Di pergelangan tangan saya, tali jam ini terasa nyaman tanpa menimbulkan rasa gatal atau iritasi selama pemakaian.
Sayangnya tali jam ini memiliki desain khusus yang tidak kompatibel dengan tali jam standar. Jadi jika ingin menggantinya, kita harus mencari tali yang kompatibel dengan Galaxy Watch Ultra. Untungnya proses melepas dan memasang tali jam ini cukup mudah berkat tombol khusus di bagian bawah bodi jam.
Sebagai smartwatch untuk olahraga, Galaxy Watch Ultra sudah tersertifikasi IP68 dan 10 ATM yang menjadikannya tahan debu dan air. Menariknya smartwatch ini tidak hanya bisa digunakan berenang di kolam renang tetapi juga di laut.
Selain itu smartwatch ini juga tahan panas hingga 55°C dan ketinggian hingga 9.000m yang membuatnya cocok untuk olahraga ekstrim.
Layar dan Performa
Galaxy Watch Ultra dilengkapi layar Sapphire Crystal yang dikenal sangat tangguh. Bezel yang sedikit menonjol di sekitar layar juga menambah proteksi sehingga smartwatch ini aman digunakan di berbagai situasi tanpa perlu khawatir layarnya mudah rusak.
Layar berukuran 1,5 inci dengan panel Super AMOLED pada smartwatch ini memiliki resolusi 480×480 piksel yang bisa menghasilkan tampilan yang tajam, cerah, dan penuh warna. Dalam penggunaan sehari-hari, layar Galaxy Watch Ultra tetap terlihat jelas bahkan di bawah terik matahari siang.
Galaxy Watch Ultra memiliki fitur kecerahan layar otomatis yang dapat menyesuaikan secara cerdas dengan kondisi cahaya sekitar. Dengan fitur ini, kita tidak perlu lagi repot-repot mengubah pengaturan kecerahan smartwatch secara manual.
Smartwatch ini menghadirkan beragam watchface bawaan yang sangat menarik salah satunya adalah desain jam analog yang menampilkan berbagai informasi termasuk kompas dan dapat berubah menjadi merah menyala ketika gelap.
Selain itu beberapa watchface dilengkapi dengan aksen metal mengkilap yang berubah-ubah tergantung posisi jam. Kita juga bisa menyesuaikan informasi yang ditampilkan di dalam watchface sesuai dengan kebutuhan.
Sebagai dapur pacunya, Galaxy Watch Ultra menggunakan chipset Exynos W1000 yang dipadukan dengan RAM 2GB dan penyimpanan internal 32GB. Performa smartwatch ini terasa sangat lancar selama penggunaan dengan animasi pada tampilan layar yang sangat mulus.
Fitur Pintar
Galaxy Watch Ultra menggunakan Wear OS 5.0 dari Google yang dibalut dengan One UI 6.0 Watch. Setahu saya di Indonesia, perangkat yang menggunakan Wear OS versi ini hanya ada pada seri Samsung Galaxy Watch terbaru termasuk Galaxy Watch Ultra.
Bagi kamu yang pernah menggunakan handphone Samsung, antarmuka di smartwatch ini pasti terasa familiar. Icon-icon dan menu Settings di Galaxy Watch Ultra mirip dengan yang ada di handphone Samsung lengkap dengan fitur khas One UI seperti Device Care.
Fitur notifikasi di Galaxy Watch Ultra sangat praktis, kita bisa memilih untuk menerima notifikasi dari semua aplikasi atau hanya aplikasi-aplikasi tertentu saja dari handphone yang tersambung. Saat notifikasinya muncul, kita bisa langsung melihat detailnya dan bahkan membalas pesan seperti chat WhatsApp langsung dari smartwatch.
Ketika kita menghapus notifikasi di Galaxy Watch Ultra, notifikasi tersebut juga otomatis terhapus di handphone dan begitu juga sebaliknya. Jadi kita tidak perlu repot-repot menghapus notifikasi secara manual di kedua perangkat.
Saat ada telepon masuk seperti dari WhatsApp, kita bisa langsung menerimanya di smartwatch tanpa membuka handphone. Percakapan bisa dilakukan melalui speaker dan mikrofon smartwatch atau dialihkan ke handphone jika diinginkan.
Karena menggunakan sistem operasi Google, Galaxy Watch Ultra memiliki akses ke berbagai aplikasi di Google Play termasuk Google Maps. Ini memudahkan saya untuk menavigasi ke tempat tujuan langsung melalui layar smartwatch, tanpa perlu melihat handphone apalagi saat di keramaian atau tangan sedang sibuk membawa tas.
Dengan ukuran layarnya yang besar, mengetik untuk mencari lokasi pun menjadi lebih mudah. Selain itu terdapat dukungan input suara meskipun sayangnya Bahasa Indonesia belum didukung.
Satu fitur menarik lainnya dari Galaxy Watch Ultra yang saya suka adalah Modes yang memungkinkan saya mengubah berbagai pengaturan di smartwatch dengan cepat melalui preset yang sudah disetel.
Misalnya saat malam hari, Galaxy Watch Ultra bisa secara otomatis memasuki mode Sleep di mana beberapa fitur dimatikan untuk menghemat daya sehingga baterai tetap terjaga untuk digunakan keesokan paginya.
Olahraga dan Kesehatan
Untuk mendeteksi kesehatan penggunanya, Galaxy Watch Ultra dilengkapi dengan BioActive Sensor generasi terbaru yang dapat mengukur detak jantung dan kadar oksigen dalam darah yang diklaim lebih akurat dibandingkan generasi sebelumnya.
Smartwatch ini juga bisa berfungsi seperti tensimeter untuk mengukur tekanan darah meski tentu saja ini tidak bisa menggantikan perangkat medis yang sesungguhnya. Selain itu Galaxy Watch Ultra juga mampu melakukan elektrokardiografi (EKG), mengukur level stres, serta menghitung komposisi tubuh seperti lemak tubuh dan massa otot rangka.
Galaxy Watch Ultra mendukung pencatatan berbagai jenis olahraga mulai dari yang sederhana seperti jalan kaki dan lari hingga yang lebih spesifik seperti Pilates dan Yoga. Menariknya smartwatch ini juga bisa mendeteksi beberapa jenis olahraga sekaligus seperti Triathlon yang terdiri dari renang, sepeda, dan lari.
Melihat desain Galaxy Watch Ultra yang dirancang cocok untuk berenang, saya pun mencobanya di kolam renang biasa. Ketika mulai mencatat aktivitas berenang, fitur water lock otomatis aktif untuk mencegah sentuhan layar yang tidak diinginkan saat berada di dalam air.
Fitur water lock ini bisa dimatikan setelah aktivitas berenang selesai dengan menahan tombol Home selama 2 detik. Smartwatch kemudian akan mengeluarkan bunyi dan getaran untuk mengeluarkan air dari bodinya.
Hasil pencatatan aktivitas renang saya oleh Galaxy Watch Ultra tidak hanya mencakup data standar seperti jarak tempuh dan durasi aktivitas tetapi juga mampu mendeteksi tiap gaya renang yang saya gunakan.
Untuk saya yang sering lupa mengaktifkan pencatatan aktivitas olahraga, Galaxy Watch Ultra punya fitur canggih yang bisa mendeteksi secara otomatis. Misalnya saat bersepeda, smartwatch ini bisa mendeteksi aktivitas tersebut dan langsung mengaktifkan pencatatan olahraga sepeda.
Selain itu ketika saya sedang beristirahat sejenak, smartwatch ini juga otomatis menjeda proses pencatatan agar data aktivitas dan waktu istirahat tidak tercampur. Begitu saya melanjutkan olahraga, pencatatan pun akan kembali dilanjutkan.
Layaknya smartwatch pada umumnya, Galaxy Watch Ultra juga dapat digunakan untuk mencatat aktivitas tidur. Meskipun bentuknya yang agak besar sedikit kurang nyaman digunakan saat tidur, saya sendiri cukup terbiasa mengenakan smartwatch saat tidur.
Namun untuk pengalaman tidur yang lebih optimal, sebetulnya lebih pas menggunakan wearable Samsung lainnya yakni Galaxy Ring yang sebelumnya sempat diulas di Gadgetren.
Baterai
Galaxy Watch Ultra dilengkapi dengan baterai berkapasitas 590mAh yang tergolong cukup besar untuk sebuah smartwatch. Berkat kapasitas tersebut, saya bisa menggunakannya hingga 3 hari 19 jam dari baterai penuh hingga tersisa 5%. Ini dengan pengaturan kecerahan layar yang disesuaikan otomatis, always on display aktif, dan beberapa kali pencatatan olahraga pendek.
Tentu saja penggunaan daya baterai akan lebih cepat habis jika sering digunakan untuk olahraga dengan GPS. Jika ingin memperpanjang masa pakai baterai, mematikan fitur always on display dapat menjadi salah satu caranya.
Pengisian daya Galaxy Watch Ultra dilakukan secara nirkabel dan bisa menggunakan perangkat pengisian daya nirkabel yang kompatibel. Samsung sendiri menyediakan kabel pengisi daya nirkabel bawaan namun tanpa kepala charger.
Dengan menggunakan charger 45W Samsung yang saya miliki dan kabel pengisian daya nirkabel Galaxy Watch Ultra, dibutuhkan waktu sekitar 2 jam 59 menit untuk mengisi daya dari level 10% hingga penuh.
Kesimpulan
Galaxy Watch Ultra bisa menjadi pilihan bagi penikmat olahraga ekstrem atau renang berkat durabilitas tinggi yang dimilikinya. Untuk pengguna umum, smartwatch ini juga sangat menarik berkat ketahanan daya baterainya yang lama dan berbagai fitur canggih yang ditawarkan.
Meskipun ukurannya cukup besar, Galaxy Watch Ultra masih terasa nyaman dan tidak terlalu besar di pergelangan tangan. Namun sayangnya tali jam smartwatch ini menggunakan model khusus sehingga agak merepotkan jika ingin menggantinya dengan tali jam lain.
Dibanderol dengan harga Rp8.999.000, Galaxy Watch Ultra ini menjadi smartwatch termahal yang pernah Samsung keluarkan. Sebagai perbandingan, Galaxy Watch 7 ukuran 44mm dijual dengan harga Rp4.999.000 sehingga selisih harganya mencapai 4 juta.
Tinggalkan Komentar