Gadgetren – Smartwatch atau jam tangan pintar menjadi perlengkapan wajib bagi pelari dari berbagai kalangan pemula maupun profesional. Dengan smartwatch, pelari dapat mengetahui beragam informasi seperti detak jantung, kecepatan, jarak, waktu hingga membantu mereka mempersiapkan lomba maupun melakukan latihan rutin.
Garmin memberikan informasi menarik bahwa tak hanya kecepatan berlari saja yang perlu diperhatikan pelari tetapi juga ada indikator lainnya yang dapat membantu mencegah cedera saat olahraga. Indikator tersebut di antaranya adalah VO2 Max, Batas Ambang Laktat, Efektivitas Latihan, Detak Jantung, dan Perkiraan Waktu Pemulihan.
Dengan mengetahui secara spesifik apa saja yang perlu diperhatikan pada indikator di atas pelari dapat memutuskan efisiensi dari tujuan olahraganya yang ingin dicapai agar lebih efektif lagi. Adapun data-data spesifik yang harus diperhatikan pelari berikut penjelasannya.
VO2 MAX
Fitur VO2 Max atau nilai oksigen maksimum pada smartwatch berfungsi untuk menampilkan jumlah maksimal oksigen pelari yang dapat dihirup per menit sehingga ketahanan berlari seseorang bisa dilihat dari kapasitas oksigennya. Semakin banyak oksigen yang dihirup dan digunakan seseorang maka semakin banyak gula atau lemak yang akan dibakar.
Adapun nilai VO2 Max pada orang umumnya adalah sekitar 40-50 sedangkan pada pelari profesional bisa mencapai 60-70 karena lebih banyak melakukan latihan daya tubuh dibandingkan pada pelari pemula.
Nilai VO2 Max dapat berubah-ubah tergantung dari rajin atau tidaknya latihan. Dengan melihat perubahan nilai ini pelari pun dapat mengetahui perkembangan latihan yang dicapai. Jika ingin mencapai VO2 Max lebih tinggi maka harus berlatih secara rutin seperti menambahkan akumulasi jarak lari dan banyaknya latihan.
Untuk pelari pemula dapat memulai dengan jogging jarak jauh dengan intensitas rendah sebagai metode latihan. Kemudian secara perlahan bisa meningkatkan intensitas menjadi sedang dan seterusnya.
Batas Ambang Laktat
Saat berpartisipasi dalam kompetisi lari seperti marathon, pelari perlu menjaga ambang laktat yang dimiliki pada nilai yang rendah untuk menghindari kelelahan yang berlebihan sampai tidak sadarkan diri di tengah perjalanan.
Asam laktat sendiri adalah hasil pembakaran energi yang terbuat dari glukosa dan dapat mempengaruhi kinerja atletik tubuh. Jika nilai Batas Ambang Laktat sudah tercapai atau bahkan terlampaui maka akan membuat otot sakit dan kelelahan.
Dengan memahami batas ambang laktat pelari pun dapat melakukan latihan untuk fokus pada kekuatan sehingga dapat meningkatkan kisaran batas ambang laktat secara efektif. Pada smartwatch, Batas Ambang Laktat dihitung dengan algoritma berdasarkan data detak jantung yang dikumpulkan pada setiap rentang kecepatan lari.
Pengukuran Batas Ambang Laktat umumnya membutuhkan minimal 20 menit latihan intensitas tinggi. Untuk mendapatkan data Batas Ambang Laktat yang akurat Garmin menyarankan untuk pelari beberapa kali melakukan lari lebih dulu.
Efektivitas Latihan
Berbeda dengan nilai VO2 Max dan Batas Ambang Laktat yang mencerminkan manfaat dari latihan jangka panjang, Efektivitas Latihan dapat secara langsung menggambarkan apakah setiap latihan yang pelari lakukan memiliki manfaat langsung. Pada smartwatch Garmin, terdapat menyediakan fitur untuk mengetahui Efektivitas Latihan tersebut.
Garmin pun membaginya menjadi dua kategori mencakup efek latihan aerobik dan efek latihan anaerobik. Evaluasi setiap latihan diberi nilai dengan rentang dari 0 hingga 5 yang artinya 0 tidak berpengaruh dan 5 berlebihan. Nilai ini dapat dilihat langsung di perangkat atau di aplikasi Garmin Connect.
Detak Jantung
Detak jantung menjadi indikator penting lainnya selama berlari maupun olahraga lainnya. Saat jumlah detak jantung pelari melonjak maka sebenarnya jantung sudah kelebihan beban dan sudah akan meledak. Semakin lama berlari sebagai contoh lari marathon, tubuh semakin lelah, dan kekuatan otot, efisiensi pernapasan, dan keseimbangan tubuh akan semakin tidak optimal.
Jantung pun akan tidak kuat dan pendukung lainnya di tubuh akan jadi lebih terbatas sehingga pelari harus menaruh lebih banyak perhatian pada perubahan detak jantung mereka. Di smartwatch Garmin terdapat fitur yang dapat mengirimkan notifikasi kondisi detak jantung abnormal atau melebihi ambang yang normal.
Akan tetapi jika pada saat jantung dibatas abnormal pelari sudah dekat dengan garis finish dan ingin bertahan sebentar lagi maka hal terbaik yang bisa mereka lakukan adalah dengan memperlambat kecepatan dan mengurangi tekanan dengan mengembalikan detak jantung ke tingkat normal.
Perkiraan Waktu Pemulihan
Setelah melakukan latihan yang rutin dan lebih banyak, pelari perlu memperhatikan perkiraan waktu pemulihan karena istirahat menjadi hal yang penting dan sering diabaikan. Jam tangan Garmin pun menyediakan fitur tersebut setelah setiap sesi latihan berakhir.
Pelari akan menerima data berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan dan juga diberikan saran pemulihannya. Waktu yang ditunjukkan pada jam tangan Garmin hanya kisaran saja, berupa saran waktu istirahat dan saran kapan pelari bisa melakukan latihan intensitas tinggi berikutnya.
Agar perkiraan waktu pemulihan lebih akurat, pelari juga disarankan untuk melakukan beberapa sesi olahraga dan memakai jam tangan Garmin dalam kehidupan sehari-hari. Jika data semakin banyak terkumpul, perangkat dapat memperkirakan waktu pemulihan dengan lebih akurat lagi
Sebagai tambahan informasi, khusus untuk penggemar olahraga lari, di bulan Desember 2023 ini Garmin menawarkan promo Give A Garmin yang mana model seri Forerunner meliputi Forerunner 55, Forerunner 255S, dan Forerunner 955 mendapatkan diskon hingga 25% di Garmin Brand Stores Offline dan Garmin Official Stores Online.
Tinggalkan Komentar