ASUS Zenbook S 14 OLED UX5406
Review Aksesoris

Review ASUS ROG Chakram X – Dobrak Batasan Tipikal Mouse Gaming

ASUS ROG Chakram X (1)

Review ASUS ROG Chakram X
  • Desain - 10/10
    10/10
  • Performa - 9/10
    9/10
  • Fitur - 10/10
    10/10
  • Baterai - 9/10
    9/10
  • Software - 10/10
    10/10
9.6/10

Kesimpulan

ASUS ROG Chakram X bukan mouse gaming biasa. Tidak hanya wireless, fitur yang dibawanya pun sangat beragam mulai dari desain hingga kustomisasi.

Yang Disukai

  • Kustomisasi penuh
  • Komponen mudah diganti
  • Nyaman digenggam
  • Ada joystik untuk input tambahan
  • Switch praktis untuk diganti
  • Ada 3 mode penggunaan

Yang Tidak Disukai

  • Sensasi tombol tambahan kurang konsisten
  • RF 2.4GHz terkadang kurang optimal

Gadgetren – Lini Republic of Gamers dari ASUS atau yang lebih dikenal sebagai ASUS ROG tidak hentinya menghadirkan perangkat gaming untuk menunjang pengalaman bermain game terbaik.

Untuk segmen mouse, ASUS ROG Chakram X menjadi salah satu perangkat terbaru yang diperkenalkan belum lama ini dengan membawa fitur-fitur mutakhir.

Dukungan sensor optikal dengan sensitivitas tinggi serta tambahan joystick menjadi senjata utama yang dimiliki oleh mouse gaming yang satu ini. Penasaran? Berikut ulasan lengkap tentang ASUS ROG Chakram X dari tim Gadgetren.

Sebelum membahas fitur-fitur yang dibawanya, mari kita lihat lebih dulu tampilan luar yang disajikan ROG Chakram X. Desainnya secara keseluruhan sangat berbeda dari kebanyakan mouse gaming di kelasnya yang mana tentunya membuat ROG Chakram X punya ciri khas tersendiri.

Logo mata ROG dengan cahaya RGB tersemat di bagian punggungnya yang mana tersembunyi di bawah lapisan permukaan sehingga membuat terlihat sedikit buram yang memberikan kesan lebih elegan. Sementara itu lampu RGB juga bersinar di bagian roda dan ujung depan.

Seluruh permukaan ROG Chakram X dilapisi material doff yang terasa lembut di tangan sambil membuatnya terlihat lebih premium. Dengan dimensi 132,7 x 76,6 x 42,8 mm dan bobot 127 gram, mouse gaming ini masih cukup nyaman saat digenggam walaupun ukurannya sedikit besar untuk selera saya.

ASUS ROG Chakram X (3)

Uniknya ROG Chakram X memiliki penutup belakang yang dapat dilepas dengan sangat mudah karena menggunakan sistem magnet. Begitu juga pada bagian tombol sehingga mouse ini dapat dibongkar dengan sangat praktis tanpa harus menggunakan obeng.

Soal ergonomis, bodinya sendiri sedikit miring ke sisi kanan yang mana menyesuaikan dengan kontur tangan agar terasa lebih natural saat digenggam. Selain itu samping kirinya sedikit masuk ke dalam serta ada sayap kecil untuk tempat ibu jari bersandar.

Pada sisi kiri pun terdapat tidak hanya dua melainkan empat tombol sekaligus sebagai input tambahan. Selain itu yang paling menarik dan membedakan ROG Chakram X dari lainnya merupakan hadirnya joystick yang memberikan sensasi input berbeda.

ASUS ROG Chakram X (4)

Joystik yang dapat dikustomisasi tersebut secara bawaan dapat digunakan dalam dua mode meliputi analog yang memberikan input 360 derajat dan digital yang memungkinkan input empat arah. Namun yang menjadi catatan, gerakan joystik sendiri sedikit terasa lebih menjurus ke empat arah ketimbang benar-benar 360 derajat layaknya seperti joystik yang ada di gamepad.

ASUS pun menyediakan dua jenis permukaan joystick tambahan dalam paket penjualan agar dapat disesuaikan dengan preferensi dan ukuran yang pas. Dapat digantinya joystick tentu menjadi nilai tambah tersendiri dalam hal kustomisasi.

Pastinya jika digabungkan dengan joystick, ROG Chakram X total memiliki 11 opsi input yang seluruhnya dapat dikustomisasi melalui aplikasi Armoury Crate. Sementara itu, setiap tombol terasanya nyaman ketika ditekan akan tetapi seluruh tombol tidak memiliki sensasi yang konsisten.

ASUS ROG Chakram X (5)

Dua tombol utama benar-benar terasa clicky sementara empat tombol samping sedikit lebih empuk. ROG Chakram X pun menggunakan ROG Micro Switch yang diklaim responsif dan konsisten sambil memberikan ketahanan hingga 70 juta kali klik.

ASUS pun memberikan fitur Push-Fit Switch Socket II yang mana memungkinkan switch diganti langsung menggunakan switch mekanikal 3-pin maupun switch mikro optikal 5-pin jika diinginkan untuk menyesuaikan dengan preferensi. Tentunya ini juga akan membuat umur penggunaan ROG Chakram lebih panjang karena bagian switch dapat dengan mudah diganti jika salah satu rusak.

Dalam penggunaan sehari-hari, tombol utama dari memang perlu diakui terasa sangat clicky dan memberikan respon yang sangat baik tanpa adanya perintah yang tertinggal. Tentunya itu pun berarti memberikan keyakinan bahwa tombol benar-benar sudah tertekan.

ASUS ROG Chakram X (7)

Beralih ke bagian bawah, ROG Chakram X dilengkapi dengan empat alas kaki berbahan 100% PTFE yang memungkinkan mouse dapat meluncur secara halus. Ketebalannya terbilang cukup pas sehingga memberikan traksi yang sangat minimal ketika digunakan di atas mousepad.

Sebagai pusat utama dari ROG Chakram X tersemat sensor optikal ROG AimPoint yang memiliki 36.000 dpi dan 8000Hz polling rate untuk menjamin setiap gerakan dapat terdeteksi secara akurat. Tentunya tingkat sensitivitas dpi dapat diganti secara cepat menggunakan tombol yang ada di kanan atas sensor.

Selain tombol dpi, terdapat juga tombol pairing dan tombol untuk ganti mode mouse. ROG Chakram X secara mendasar merupakan mouse nirkabel, namun tersedia juga mode kabel yang bisa digunakan bagi kamu yang lebih memilih opsi tersebut.

ASUS ROG Chakram X (2)

Secara keseluruhan ROG Chakram X menyediakan tiga mode berlatensi rendah yang dapat dipilih meliputi RF 2.4GHz untuk jaringan optimal, Bluetooth 5.2 untuk konektivitas praktis hingga tiga perangkat, dan kabel untuk kinerja yang selalu bisa diandalkan.

Secara umum konektivitas RF 2.4GHz berfungsi dengan baik, namun beberapa kali saya mengalami interfensi sinyal jika menghubungkan dongle pada port USB bagian belakang komputer. Ini tentunya patut disayangkan karena RF 2.4GHz seharusnya memberikan konektivitas nirkabel yang lebih bisa diandalkan ketimbang Bluetooth.

Walaupun begitu RF 2.4GHz tetap menjadi konektivitas utama yang saya gunakan karena isu tersebut untungnya tidak terlalu sering terjadi. Namun ini tentunya perlu menjadi catatan dan sebaiknya dongle dihubungkan ke port USB sedekat mungkin untuk mendapatkan sinyal yang selalu optimal.

ASUS ROG Chakram X (8)

Sementara itu kabel ROG Paracord yang disediakan dalam paket penjualan memiliki panjang 2 meter dengan pelindung braided yang lentur dan ringan sehingga tidak akan mengganggu pergerakan mouse. Kabel tersebut terhubung melalui port USB-C sehingga memungkinkan kabel dapat dilepas dengan mudah.

Mengingat ROG Chakram X merupakan mouse nirkabel, pengisian daya pun dapat dilakukan melalui USB-C maupun secara nirkabel dengan protokol Qi charging. Soal daya tahan baterainya sendiri, ROG Chakram X diklaim mampu digunakan secara terus menerus hingga 114 jam.

Dalam pengujian sehari-hari, baterai mouse ini berkurang sekitar 15% setelah digunakan selama 12 jam dengan kondisi lampu RGB terus menyala dan terhubung melalui RF 2.4GHz. Maka dari itu dapat diartikan ROG Chakram X kurang lebih bisa digunakan sekitar 80 jam dalam skenario tersebut sehingga dipastikan perlu diisi dayanya setiap minggu.

ASUS ROG Chakram X Battery

Tentunya bagaimana penghematan daya dilakukan dapat diatur melalui aplikasi Armoury Crate seperti berapa lama mouse terdiam sebelum masuk ke mode tidur. Selain itu, Armoury Crate turut memberikan opsi pengaturan yang cukup lengkap untuk ROG Chakram X.

Mulai dari mengatur setiap fungsi 11 tombol yang ada, tingkat sensitivitas DPI, polling rate, hingga kalibrasi untuk permukaan mousepad dan jarak angkat pun bisa diatur melalui Armoury Crate. Tak ketinggalan tentunya pengaturan pencahayaan RGB dengan dukungan Aura Sync.

Armoury Crate sudah menjadi solusi satu tempat yang menyediakan segala jenis pengaturan untuk perangkat-perangkat ASUS. Navigasinya pun kini semakin mudah walaupun jumlah popup mengganggu seharusnya sedikit bisa dikurangi.

ASUS ROG Chakram X Armoury Crate

Kembali ke ROG Chakram X, perangkat ini bisa dikatakan sebagai mouse gaming nirkabel mutakhir yang menawarkan fitur sangat banyak dan mendobrak batasan kostumisasi. Tidak hanya soal desainnya yang menawan, ASUS pun membuat mouse ini mudah untuk diubah sesuai preferensi.

ASUS pun peduli terhadap keberlangsungan penggunaan karena memungkinkan beberapa komponen seperti switch untuk diganti dengan sangat mudah. Walaupun ada sedikit isu yang saya temukan saat terhubung lewat RF 2.4GHz, namun performa ROG Chakram X secara keseluruhan patut diacungi jempol.

Tentunya ini membuat ROG Chakram X menjadi salah satu mouse gaming nirkabel yang wajib untuk dipertimbangkan jika ingin mendapatkan yang terbaik dari segala segmen baik itu fitur hingga kustomisasi.

Tentang penulis

Fauzi Rasyad

Editor Gadgetren yang telah berkecimpung sebagai penulis seputar teknologi sejak tahun 2015. Dunia komputer hingga smartphone sudah cukup lama ia geluti karena memang tertarik melihat perkembangan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun.

Tinggalkan Komentar