Gadgetren – Dalam berselancar di media sosial, tentunya bakal ada hal baru agar penggunanya tidak mudah bosan. Namun apakah hal baru ini bisa membawa manfaat atau malah ada buntut dampak konsekuensi yang bisa membahayakan diri?
Salah satunya belakangan ini ramai digunakan fitur Instagram Add Yours yang dijadikan sebagai tantangan atau challenge. Cara main tantangan ini adalah pengguna saling mengunggah gambar di Instagram Story dengan menyertakan pertanyaan kepada pengikutnya untuk mengajak mereka ikut mengunggah foto versi sendiri.
Alih-alih untuk hiburan, pelepas penat, maupun membawa keseruan tersendiri, tampaknya fitur Instagram Add Yours ini justru akan banyak memberikan konsekuensi yang dapat merugikan penggunanya terkait penyalahgunaan data pribadi.
Pasalnya di dalam fitur ini pengguna tanpa ragu saling membagikan data-data yang bersifat pribadi ataupun mengenai hal-hal yang disukai seperti nama variasi panggilan, tanggal lahir, kota tinggal, hingga ada yang mengunggah foto tanda tangan.
Bila sebatas membagikan hal disukai seperti makanan dan kegiatan tentunya akan tidak menjadi masalah dibandingkan dengan data pribadi yang bersifat privat karena bisa saja ada orang tertentu di luar kendali kita yang bisa menyalahgunakan data tersebut untuk semata-mata mengambil keuntungan.
Mengumbar data pribadi di fitur Instagram Add Yours ini pun turut direspons oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dalam unggahan akun resmi Instagram, @kemenkominfo menjelaskan bahwa informasi yang diminta dan dibagikan di Instagram Add Yours jika dikumpulkan bisa menjadi kumpulan data pribadi.
“Data pribadi yang kita sebarkan ke dunia maya berpeluang untuk disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Ayo kenali ragam data pribadi dan gunakan media sosial dengan bijak. Jangan lupa bagikan informasi ini agar tidak ada rekanmu yang terjebak penyalahgunaan informasi,” tulis admin @kemenkominfo.
Sejalan dengan himbauan Kemkominfo ini, maka semua orang harus lebih berhati-hati dalam memberikan akses data pribadi, baik dalam berselancar di media sosial maupun menggunakan aplikasi di ponsel.
Di sisi lain dengan maraknya kasus penipuan dan social engineering atau rekayasa sosial, kenyataannya masih ada masyarakat yang menganggap data penting sebagai informasi biasa. Lalu apa saja contoh data pribadi yang perlu dijaga baik-baik?
Dari tulisan tim Gadgetren sebelumnya telah mengupas terkait keamanan data pribadi, ada beberapa data penting yang tidak boleh dibagikan ke orang lain meskipun orang terdekat seperti kode OTP, nomor kartu ATM maupun kredit seperti nomor CVV belakang kartu, PIN, hingga password aplikasi.
Selain itu, kasus-kasus scamming yang terjadi kabarnya juga menggunakan data penting seperti kartu identitas yang mengambil data seperti nama ibu kandung, NIK, dan Nomor KK.
Rentannya penyalahgunaan data pribadi yang ada di lapangan ini sayangnya belum dilindungi secara penuh oleh pemerintah karena Undang Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP) masih diproses DPR di mana akan diurus di bawah Kemkominfo atau badan independen.
Tinggalkan Komentar