Review Samsung Galaxy Tab A7 Lite

Gadgetren – Selain aktif merilis tablet kelas atas, Samsung juga rajin merilis tablet dengan harga yang lebih terjangkau seperti Galaxy Tab A7 Lite.

Tablet yang satu ini seperti namanya adalah versi downgrade dari Galaxy Tab A7. Perbedaan paling mencolok terdapat pada chispet, baterai, dan dan resolusi layar di Galaxy Tab A7 Lite lebih rendah spesifikasinya namun harganya hanya Rp2.499.000.

Sepengalaman saya menggunakan Galaxy Tab A7 Lite sebetulnya kurang memadai untuk penggunaan sehari-hari. Perlu dioprek-oprek tabletnya agar layak untuk digunakan.

Galaxy Tab A7 Lite tampil layaknya sebuah tablet pada umumnya. Yang agak unik di kelas harganya adalah Galaxy Tab A7 Lite menggunakan material aluminium untuk bagian belakangnya.

Material aluminiumnya terasa kokoh dan nyaman di tangan. Handphone Samsung terbaru saja setahu saya tidak ada yang menggunakan material aluminium di rentang harga yang mirip.

Galaxy Tab A7 Lite memiliki ukuran yang kecil untuk sebuah tablet yaitu 212,5 x 124,7mm dan ketebalan 8mm. Ditambah dengan beratnya yang hanya 371g membuat Galaxy Tab A7 Lite bisa digunakan layaknya handphone berukuran besar.

Di bagian sisinya terdapat slot kartu SIM + microSD, speaker, port USB-C, dan headphone jack namun sayangnya tidak ditemukan pemindai sidik jari baik itu yang model fisik maupun di bawah layar.

Galaxy Tab A7 Lite menggunakan layar TFT dengan bentang 8,7″ dan resolusi 1.340×800. Resolusi layar yang rendah ini membuat tampilan layar terlihat tidak halus terutama ketika digunakan untuk menonton atau bermain game.

Satu hal yang menjadi kekurangan besar dari Galaxy Tab A7 Lite adalah tidak digunakannya lapisan oleophobic pada layarnya untuk mencegah minyak dan sidik jari mudah menempel.

Dalam waktu singkat saja saya berhasil membuat layar Galaxy Tab A7 Lite menjadi “ladang minyak”. Berkat ini tampilan layar menjadi terganggu dan permukaan layar pun terasa licin.

Untuk mengatasi masalah ini sebetulnya bisa dengan menggunakan screen protector plastik atau menambahkan sendiri lapisan oleophobic ke layarnya.

Dengan chipset Mediatek MT8768T Helio P22T dan RAM 3 GB yang tertanam di dalam Galaxy Tab A7 Lite, performanya kurang mulus untuk aktivitas sehari-hari.

Seringkali terlihat ada patah-patah pada animasi yang muncul ketika mengoperasikan tablet seperti ketika menggulir tampilan antarmuka tablet dan berganti-ganti aplikasi.

Ketika membuka aplikasi pun sering terasa ada jeda sekitar 1-2 detik sebelum aplikasinya dapat menampilkan tampilan utama.

Saya perlu menghapus dan menghentikan beberapa aplikasi agar tidak berjalan di latar agar tidak memberatkan kinerja tablet. Saya juga mencoba menggunakan launcher lain yang ringan seperti Nova Launcher. Hasilnya performa tabletnya menjadi agak lebih memuaskan.

Untuk bermain game populer seperti Mobile Legends dan AOV, Galaxy Tab A7 Lite masih dapat memainkannya dengan baik namun dengan setelan kualitas grafis yang rendah. PUBG Mobile juga masih dapat dimainkan namun loading terasa lama dan grafis tidak terlihat bagus.

Berkat ukurannya yang kompak, bermain game di Galaxy Tab A7 Lite tanpa gamepad masih bisa dilakukan dengan nyaman. Speaker yang ada di tablet ini kualitas suaranya juga bagus untuk sebuah tablet ditambah lagi ada mode Dolby Atmos untuk menghasilkan surround sound.

Penyimpanan internal yang disediakan oleh Galaxy Tab A7 Lite hanya sebesar 32GB. Dengan kapasitas sebesar itu tentu akan cepat habis jika digunakan untuk menginstal banyak aplikasi terutama game. Untungnya terdapat dukungan kartu microSD di tablet ini.

Untuk sumber dayanya Galaxy Tab A7 Lite menggunakan baterai berkapasitas 5.100mAh. Untuk penggunaan sehari-hari cukup tahan lama daya baterainya.

Dengan penggunaan untuk bermain game dan menggunakan berbagai aplikasi jejaring sosial serta produktifitas, tablet ini dapat saya gunakan dengan screen on time 5 jam 50 menit hingga daya baterai 10%.

Ketika tablet ini saya tes menggunakan aplikasi PC Mark dengan setelan baterai di 100% dan tingkat kecerahan layar 50%, Galaxy Tab A7 Lite mendapatkan skor ketahanan daya baterai 9 jam 16 menit.

Untuk pengisian daya baterainya tablet ini sebetulnya sudah mendukung pengisian daya cepat 15W. Sayang charger bawaan tablet hanya dapat mengisi dengan daya rendah yang mana perlu waktu 3 jam 38 menit untuk mengisi daya baterai dari 10% ke 100%.

Galaxy Tab A7 Lite dilengkapi dengan sebuah kamera belakang 8MP dan kamera depan 2MP. Kamera ini lebih pas digunakan hanya sebagai fitur penunjang seperti contohnya ketika melakukan video conference atau augmented reality, bukan untuk menjepret foto-foto.

Ini karena hasil kameranya tidak memuaskan apalagi di kondisi yang minim cahaya. Ditambah lagi karena bentuknya yang tablet membuatnya tidak nyaman untuk digunakan berfoto-foto.

Ketika saya gunakan untuk video call menggunakan aplikasi Zoom, tampilan muka saya terekam dengan cukup baik walau bagian dinding latar berwarna putih menjadi terlihat terlalu terang.

Galaxy Tab A7 Lite sebetulnya bisa menjadi tablet yang bagus di kelas harganya namun sayang ini terhambat karena beberapa hal seperti tidak adanya lapisan oleophobic dan performanya yang perlu dioprek terlebih dahulu agar lebih memadai.

Tablet ini lebih cocok digunakan untuk mereka yang lebih membutuhkannya untuk keperluan browsing, berjejaring sosial, video conference, atau pembelajaran jarak jauh. Jika ingin bermain game, foto-foto, atau menggunakan aplikasi-aplikasi berat, tablet ini kurang cocok.

Harga dan Spesifikasi Samsung Galaxy Tab A7 Lite