ASUS ROG Zephyrus G16 (2024) GA605
Review Review Handphone

Review POCO M3 – Tampil Beda dan Berani dengan Spesifikasi Jagoan

Review POCO M3 Boks

Review POCO M3
  • Layar - 8/10
    8/10
  • Performa - 8/10
    8/10
  • Kamera - 8/10
    8/10
  • Baterai - 9/10
    9/10
  • Software - 7/10
    7/10
  • Desain - 8/10
    8/10
8/10

Kesimpulan

POCO M3 merupakan handphone yang memiliki keseimbangan cukup baik mulai dari desain berani hingga performa mumpuni yang ditawarkannya sehingga akan sangat bersaing dengan di kelasnya dengan kemampuan yang tidak boleh diremehkan

Yang Disukai

  • Baterai besar dan tahan lama
  • Performa oke untuk gaming
  • Desain unik dan berbeda
  • Layar terang untuk luar ruangan
  • Foto siang hari cukup memadai

Yang Tidak Disukai

  • Dua lensa lain terasa sekedar tambahan saja
  • MIUI 12 masih kurang optimal
  • Belum ada NFC

Gadgetren – Setelah sekian lama, akhirnya Indonesia kembali kedatangan handphone yang sangat menggiurkan dari sub-brand Xiaomi bernama POCO M3.

Membawa tagline “The New Entry-level Killer” tentu akan membuat banyak yang penasaran dengan POCO M3, termasuk saya. Apakah memang benar POCO M3 bakal membuat handphone entry-level lainnya menjadi tidak relevan?

Setelah menggunakannya selama beberapa minggu, mari kita lihat lebih dalam apa saja yang ditawarkan oleh POCO M3.

Berbeda dari kebanyakan handphone yang beredar saat ini, khususnya pada kelas entry-level, POCO M3 menyajikan desain yang cukup menyegarkan dan bisa dikatakan unik. Dengan cukup sekali liat, siapa pun bakal langsung mengetahui kalau handphone yang saya pegang merupakan POCO M3.

Pada bagian depannya memang masih membawa desain Dot Drop, namun bagian belakang POCO M3 terlihat sangat berbeda sekali. Terbuat dari bahan polikarbonat dengan sentuhan tekstur guratan yang menirukan permukaan bahan kulit, bagian belakang POCO M3 dihiasi oleh sebuah kotak hitam glossy di sisi atasnya.

POCO M3 Bagian Belakang

Di dalam kotak tersebut terdapat modul kamera yang terdiri tiga lensa di dalamnya dan tulisan POCO besar di sampingnya. Desain yang Xiaomi hadirkan kali ini terbilang unik dibandingkan kebanyakan dan terlihat bangga akan label POCO. Kombinasi warna dan desain POCO M3 memang terasa berani dan trendi.

Selain kotak hitam perpanjangan modul kamera tersebut, POCO M3 tampil cukup polos dikarenakan sensor pindai jari disematkan pada samping kanan menyatu dengan tombol power. Sementara itu terdapat port 3.5mm audio jack dan IR Blaster pada bagian atas serta slot kartu SIM dan microSD di samping kiri.

Secara keseluruhan, desain yang ditawarkan oleh POCO M3 cukup menarik menurut saya. Walaupun bodinya cenderung lebar ke samping, namun masih nyaman untuk digenggam dan tidak mudah selip dari tangan. Hanya saja, mungkin akan ada beberapa pengguna yang mengira POCO M3 merupakan handphone mainan akibat warna matte yang membalutnya.

POCO M3 Layar

Beralih kembali ke bagian depannya, POCO M3 tampil gaya dengan layar besar berukuran 6,53 inci yang menyajikan gambar dalam resolusi FHD+ 2340 x 1080 piksel pada rasio 19,5:9. Layar tersebut pun terasa terasa lega karena memiliki rasio layar-ke-bodi mencapai 90,34% sehingga akan lebih leluasa ketika menikmati konten hiburan.

Layar POCO M3 juga sudah dilengkapi sertifikasi rendah cahaya biru dan TUV Rheinland dan Widevine L1 untuk memberikan kenyamanan semaksimal mungkin. Layar tersebut pun punya tingkat kecerahan yang cukup baik dan masih dapat dilihat dengan cukup jelas ketika digunakan di bawah terik sinar matahari.

Warna yang ditampilkan juga cukup cerah dengan detail mencukupi untuk penggunaan sehari-hari walaupun memang belum bisa menandingi panel AMOLED. Yang pasti, mengonsumsi konten hiburan seperti nonton YouTube terasa nyaman menggunakan POCO M3.

POCO M3 IR Blaster

Apalagi Xiaomi juga menyematkan speaker ganda dengan dukungan Hi-Res Audio untuk memberikan pengalaman suara yang lebih baik. Memutar musik dari Spotify dengan tingkat volume maksimal masih terdengar cukup bagus tanpa adanya suara pecah.

Berbicara soal handphone dari POCO, tentu performa menjadi salah satu segmen yang selalu menarik perhatian karena POCO pada awalnya memang terkenal akan spesifikasi tinggi yang dibawanya dengan harga relatif tetap terjangkau.

Xiaomi pun membenamkan Qualcomm Snapdragon 662 yang diproduksi menggunakan fabrikasi 11nm. Chipset tersebut memiliki delapan inti CPU dengan kecepatan maksimal hingga 2.0 GHz dan GPU Adreno 610 untuk mengolah segala aktivitas yang dilakukan.

Menemani chipset tersebut terdapat RAM 6GB LPDDR4X dan penyimpanan internal UFS 2.2 berkapasitas 128GB untuk memenuhi kebutuhan memori aplikasi masa kini yang kian terus membesar. Spesifikasi yang ditawarkan oleh POCO M3 terlihat cukup menggiurkan untuk di kelasnya.

POCO M3 Benchmark

Apalagi ketika diuji menggunakan aplikasi AnTuTu, POCO M3 mampu meraih skor sebesar 177.253 poin, mengalahkan realme C17 dan Samsung Galaxy A21s menurut catatan tim Gadgetren. Sementara pada aplikasi Geekbench 5, POCO M3 mendapatkan skor 315 poin untuk Single-Core dan 1.237 poin untuk Multi-Core.

Maka dari itu tidak mengherankan jika POCO M3 dapat memainkan berbagai aplikasi dengan lancar baik yang ringan maupun berat. Pada Mobile Legends: Bang Bang, saya bisa memainkannya pada pengaturan grafis High dengan mode HFR aktif sekalipun. Sama halnya juga dengan Free Fire yang bisa dijalankan dengan mulus sambil menikmati grafis Ultra.

Untuk game yang lebih berat lagi seperti Genshin Impact, ternyata POCO M3 masih bisa menjalankannya walaupun grafis yang diberikan memang kurang tajam dan cukup banyak tersendat di sana sini.

POCO M3 Mobile Legend

Sementara saat digunakan dalam keseharian, saya bisa dapat berjalan cukup baik dengan transisi animasi yang terasa mulus saat menavigasikan sistem. Membuka banyak aplikasi secara bersamaan pun tidak terlalu menghambat kinerja dari POCO M3.

Hanya saja, saya terkadang masih merasakan lag atau tersendat secara acak. Mengingat POCO M3 dapat menjalankan game dengan cukup baik, kemungkinan besar tampilan antarmuka MIUI 12 yang masih belum optimal.

Belum lagi MIUI 12 juga memiliki banyak bloatware yang langsung sudah terpasang ketika POCO M3 pertama kali dinyalakan. Bagi yang kerap merasa sebal terhadap bloatware seperti saya, hal ini tentu sedikit merepotkan karena harus menghapusnya satu per satu.

POCO M3 MIUI

Untungnya saya cepat lupa akan masalah tersebut setelah merasakan betapa lamanya daya tahan baterai yang dimiliki oleh POCO M3. Berbekal baterai berkapasitas 6.000mAh, POCO mampu saya gunakan seharian tanpa masalah.

Saya bisa mendapatkan screen on time mencapai 8 jam dan 31 menit dalam keseharian dimana sebagian besar penggunaan meliputi browsing internet, bermain game, dan foto-foto sejak pagi hari. Saat menjelang malam hari, baterai masih tersisa sekitar 24% sebelum saya mengisinya ulang kembali saat hendak tidur.

Daya tahan baterainya yang tinggi pun tercermin pada hasil tes baterai dari PCMark for Android. Dengan kondisi baterai dari 100% dan tingkat kecerahan layar 50%, aplikasi yang menyimulasikan aktivitas pada umumnya ini memberikan skor 17 jam dan 26 menit untuk POCO M3.

POCO M3 Uji Baterai

Angka tersebut bahkan mengalahkan POCO X3 NFC yang merupakan saudaranya. Setelah pengujian tersebut, terbukti bahwa POCO M3 memiliki daya tahan baterai yang tidak boleh diremehkan dan akan sangat cocok sekali bagi pengguna yang sering mengonsumsi konten hiburan seperti bermain game ketika dalam perjalanan.

Soal pengisian daya baterainya, saya hanya perlu menunggu selama 2 jam dan 37 menit saja berkat dukungan teknologi pengisian cepat 18W melalui port USB-C yang dimilikinya. Xiaomi sendiri membekali charger 22,5W dalam paket penjualan POCO M3 sehingga tidak mengherankan daya baterainya dapat terisi dengan sangat cepat.

Bagaimana dengan pengguna yang cinta fotografi? Xiaomi untungnya tidak melupakan segmen yang satu ini dan menyematkan tiga kamera belakang pada POCO M3.

Membawa konfigurasi lensa utama 48MP, lensa makro 2MP, dan lensa kedalaman 2MP akan membuat POCO M3 cukup mampu untuk diandalkan dalam mengabadikan momen-momen penting atau menarik dalam kehidupan. Ditambah lagi terdapat kamera depan 8MP untuk kebutuhan selfie.

POCO M3 Kamera Belakang Bunga

POCO M3 Kamera Belakang Robot

POCO M3 Kamera Belakang Mobil

POCO M3 Kamera Belakang Kucing AutoAuto

POCO M3 Kamera Belakang Kucing Auto CropAuto-crop

POCO M3 Kamera Belakang Kucing 64MP64MP

POCO M3 Kamera Belakang Kucing 64MP Crop64MP-crop

POCO M3 Kamera Belakang Rumah Malam

POCO M3 Kamera Belakang Masjid Malam

Dari sampel foto tersebut dapat terlihat bahwa lensa utama dari POCO M3 mampu menghasilkan foto yang cukup detil dan berwarna cerah berkat fitur kecerdasan buatan yang tersemat di dalamnya. Sementara ketika ingin mengambil foto dalam resolusi besar untuk bisa di-crop kemudian bisa menggunakan mode 48MP yang disediakan.

Sementara saat foto malam hari, hasil foto masih terlihat cukup jelas dengan minim noise. Warna foto menjadi sedikit mengarah ke warna hangat dimana warna merah menjadi lebih mencolok. Namun secara keseluruhan masih terbilang oke. Menariknya, tidak ada perbedaan terlalu jauh antara mode Auto dengan mode Night.

POCO M3 Kamera Belakang Makro

POCO M3 Kamera Belakang Portrait

Dua lensa tambahan lainnya mampu memberikan variasi pengambilan foto dimana makro memungkinkan foto dapat diambil dengan cukup jelas dari jarak dekat walau warnanya menjadi sedikit lebih pucat dengan detil yang kurang tajam, sementara lensa kedalaman mampu memberikan efek bokeh yang cukup natural.

POCO M3 Kamera Depan AutoAuto

POCO M3 Kamera Depan BokehPortrait

Foto yang dihasilkan oleh kamera depan POCO M3 mempunyai detil cukup baik dengan warna yang tampak natural, termasuk efek bokeh yang tidak kalah bagusnya. Tingkat eksposur pun dapat ditangain dengan cukup baik sehingga latar tidak terlalu terang.

Kemampuan fotografi yang ditawarkan oleh POCO M3 tergolong masih cukup oke untuk diunggah ke media sosial. Saat menekan tombol shutter, foto pun langsung dapat diambil tanpa adanya jeda. Ditambah lagi, aplikasi kamera POCO M3 juga menyediakan fitur Time-lapse untuk berkreasi lebih jauh.

Namun, saya merasa dua lensa lainnya seperti hanya sekadar tambahan saja agar terlihat seperti membawa tiga kamera karena hanya kamera utama saja yang benar-benar lumayan sementara dua lainnya terasa kurang berkontribusi banyak.

POCO M3 Modul Kamera

Setelah menggunakannya secara langsung selama beberapa minggu, saya bisa mengatakan bahwa POCO M3 merupakan handphone yang memiliki keseimbangan cukup baik mulai dari desain hingga performa yang ditawarkannya.

Handphone yang satu ini saya rasa lebih cocok digunakan sebagai perangkat multimedia untuk menikmati berbagai konten hiburan dibandingkan sebagai alat fotografi. Dengan daya tahan baterai lama dan kinerja mumpuni, para gamer dipastikan akan cukup puas dengan apa yang ditawarkan oleh POCO M3.

Namun, masih ada beberapa segmen yang bisa diperbaiki oleh Xiaomi untuk membuat POCO M Series selanjutnya untuk menjadi benar-benar The New Entry-level Killer tanpa adanya celah untuk dikalahkan oleh merek lain.

Akhir kata, POCO M3 merupakan handphone yang sangat bersaing di kelasnya dengan kemampuan yang tidak boleh diremehkan. Bagi kamu yang ingin meminangnya, POCO M3 saat ini sudah tersedia di Indonesia dengan harga Rp 1.799.000 untuk varian RAM 4GB + ROM 64GB dan Rp 2.199.000 untuk varian RAM 6GB dan ROM 128GB.

Tentang penulis

Fauzi Rasyad

Editor Gadgetren yang telah berkecimpung sebagai penulis seputar teknologi sejak tahun 2015. Dunia komputer hingga smartphone sudah cukup lama ia geluti karena memang tertarik melihat perkembangan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun.

Tinggalkan Komentar