Gadgetren – Samsung Electronics Indonesia menjadi salah satu penyedia perangkat handphone 5G dengan telah memasarkan Galaxy S21+ dan Galaxy S21 Ultra di Indonesia.
Meskipun pemerintah telah membatalkan hasil keputusan lelang frekuensi 2.3 GHz untuk menggelar layanan 5G di Indonesia, Taufiqul Furqan selaku Product Marketing Manager Samsung Mobile, Samsung Electronics Indonesia mengatakan bahwa pihaknya akan tetap mengikuti aturan serta kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah.
“Oleh karena itu, frekuensi 5G pada perangkat Galaxy S21 Series 5G telah disesuaikan dengan ketentuan frekuensi dari pemerintah. 5G merupakan next-generation connectivity dan sebagai pemimpin pasar 5G di dunia, Samsung ingin memberikan kesempatan kepada pengguna Galaxy S21 Series 5G di Indonesia untuk dapat menggunakan 5G ketika sudah tersedia di Indonesia,” ujarnya kepada tim Gadgetren.
Dalam kesempatan lain pada acara diskusi Galaxy S21 Ultra secara virtual, tim Gadgetren kemudian mengonfirmasi lebih jauh apakah pihaknya mendapatkan bocoran dari pemerintah terkait implementasi pelaksanaan 5G di Indonesia dengan metode mmWave atau sub-6Ghz?
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendapatkan informasi di tahun 2021 adalah sebagai masa persiapan penyelenggaraan 5G oleh pemerintah beserta stakeholder 5G lainnya dan di tahun 2021 akan terlebih dulu menjajal metode sub-6GHz di frekuensi 2.3GHz.
“Setelah itu di 700Mhz, 900Mhz, dan 1800MHz dan sekarang sendiri smartphone DSS sudah bisa menggunakan frekuensi yang lama dengan kecepatan lebih tinggi. Setelah itu, pemerintah berencana akan mengeluarkan mmWave di 2.6GHz di tahun 2022,” terangnya.
Taufiq pun memastikan bahwa untuk seri Galaxy S21 sudah dapat menampung metode sub-6GHz yang bakal digunakan oleh pemerintah. Dengan begitu, ia menjanjikan bahwa ketika pemerintah secara resmi telah melakukan percobaan atau menggelar layanan 5G di Indonesia nantinya pengguna seri Galaxy S21 bisa menikmatinya.
Sementara itu, Lucky Sebastian selaku Tech Reviewer juga memberikan pandangannya terkait metode pelaksanaan 5G. Ia menuturkan bahwa di Indonesia dengan karakteristik negara kepulauan lebih cocok menggunakan sub-6GHz.
“Metode mmWave lebih cocok yang rapat, padat penduduk. Sub-6GHz seperti antena sekarang yang berjauhan, sehingga 5G bisa dinikmati pengguna bukan hanya dari soal kecepatan latensi tetapi juga metode yang pas untuk digunakan,” tutupnya.
Bila kamu melewatkan artikel sebelumnya, Taufiq juga telah menginformasikan bahwa sebelum perangkat seri Galaxy S21 dapat digunakan untuk jaringan 5G, pengguna nantinya perlu melakukan update firmware lebih dulu.Â
Tinggalkan Komentar