Galaxy Tab S7+
- Layar - 10/1010/10
- Performa - 10/1010/10
- Kamera - 8/108/10
- Baterai - 9/109/10
- Software - 8/108/10
- Desain - 10/1010/10
Kesimpulan
Performa kencang, layar besar memuaskan, baterai tahan lama, dan berbagai fitur produktifitas membuat Galaxy Tab S7+ mampu menggantikan sebagian peran laptop.
Yang Disukai
- Performa kencang
- Layar besar dan memuaskan
- Fitur produktivitas melimpah
- Baterai tahan lama
Yang Tidak Disukai
- Ekosistem aplikasi Android untuk tablet kurang mendukung
- Charger bawaan hanya 15W
- Book Cover Keyboard dijual terpisah dan agak mahal
Seri Galaxy Tab bisa dibilang adalah seri tablet Android yang paling konsisten dirilis hingga saat ini. Di saat merek lain banyak yang stop merilis tablet, Samsung malah menggenjot tablet mereka dengan berbagai varian dan yang terbaru adalah Galaxy Tab S7+.
Galaxy Tab S7+ bisa dibilang adalah tablet tercanggih berbasis Android yang ada saat ini. Dengan performa yang sangat kencang, layar besar yang tajam, S Pen, dan mode DeX yang menyerupai tampilan laptop membuat tablet ini mampu melakukan berbagai aktivitas pekerjaan dengan baik.
Artikel review ini sendiri saya buat hampir seluruh prosesnya menggunakan Galaxy Tab S7+. Sejauh ini tabletnya mampu melakukan berbagai pekerjaan standar saya yang biasa saya lakukan di laptop, namun tidak semua aspek pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah.
Galaxy Tab S7+ adalah sebuah tablet yang besar, ukurannya bahkan menyaingi laptop 13″ namun tentu saja lebih tipis karena bentuknya yang tablet. Besarnya ukuran tablet ini dibarengi dengan beratnya yang mencapai 575 gram, cukup berat sehingga membuat tabletnya tidak nyaman jika dipegang dengan tangan untuk waktu yang lama.
Tablet ini menggunakan material aluminium untuk bagian sisi dan belakangnya. Di bagian sisinya menggunakan permukaan sandblasted yang membuatnya tampil bertekstur menarik dan membantu dalam memegang tabletnya.
Pada bagian sisi bawah tabletnya terdapat pogo pin yang digunakan untuk memasang aksesoris keyboard. Empat lubang speaker diletakkan di bagian sisi kiri dan kanan. Di bagian atasnya tersedia tombol power, pengatur volume, dan slot microSD yang juga merangkap slot kartu SIM.
Untuk slot konektor di Galaxy Tab S7+ hanya ada sebuah slot USB-C. Standar memang untuk sebuah tablet namun ini yang membuatnya agak sulit bersaing dengan laptop yang biasanya menyajikan banyak konektor.
Tidak ada pemindai sidik jari fisik di Galaxy Tab S7+. Pemindai sidik jarinya menggunakan pemindai bawah layar dengan model optikal dan mampu memindai sidik jari dengan cepat.
Bagian belakang Galaxy Tab S7+ menghadirkan permukaan doff dengan warna yang menurut saya lebih abu-abu gelap dibanding hitam. Namun begitu saya suka dengan tampilannya yang terkesan kalem dan profesional.
Material di bagian belakangnya membuat tabletnya tidak mudah geser ketika saya pegang. Seringkali saya memegang tabletnya seperti memegang papan menu sembari menggunakan S Pen untuk mengoperasikan tablet.
S Pen di Galaxy Tab S7+ ukurannya mirip dengan pulpen standar sehingga membuatnya lebih terasa natural. Terasa lebih nyaman digunakan dibandingkan dengan S Pen di seri Galaxy Note yang lebih tipis.
Mirip seperti generasi sebelumnya, S Pen di Galaxy Tab S7+ menggunakan teknologi bluetooth dan dapat diisi daya baterainya dengan sangat cepat secara nirkabel ketika ditempelkan ke area magnetik di tablet.
Area magnetik tersebut terletak di bagian belakang atas tablet. Magnetnya cukup kuat dalam menahan S Pen dan membantu dalam memposisikan S Pen dengan benar ketika ingin dipasangkan ke tablet.
Berkat teknologi bluetooth yang digunakan, S Pen memiliki berbagai fungsi selain sebagai alat untuk melakukan aktivitas tulis menulis seperti dapat melakukan gestur untuk mengoperasikan tablet atau mengontrol presentasi.
Galaxy Tab S7+ menggunakan layar berteknologi Super AMOLED berukuran 12,4″ dengan resolusi 2800×1752 piksel dan HDR10+. Dengan teknologi tersebut layarnya mampu menghasilkan konten dengan tajam dan cerah.
Ukuran layarnya yang besar ini membuat Galaxy Tab S7+ semakin nyaman digunakan untuk melakukan aktivitas pekerjaan seperti mengedit dokumen atau mengonsumsi konten hiburan.
Ditambah lagi layarnya mendukung refresh rate 120Hz yang membuat tampilan animasi pada layar terlihat halus. Refresh rate ini dikombinasikan dengan S Pen generasi terbaru membuat hampir tidak ada jeda ketika terjadi sentuhan S Pen di layar dengan hasil yang ditampilkan.
Galaxy Tab S7+ memiliki aksesoris pendamping Book Cover Keyboard yang menurut saya esensial untuk dimiliki. Book Cover Keyboard dapat mengubah Galaxy Tab S7+ menjadi layaknya sebuah laptop dengan keyboard penuh dan trackpad.
Book Cover Keyboard dapat dipasang dengan mudah ke Galaxy Tab S7+ dengan mekanisme magnet di bagian bawah tabletnya. Magnetnya cukup kuat namun pernah sekali saya membuka cover-nya untuk memfoto dengan tablet dan cover-nya malah terlepas dan jatuh ke aspal.
Book Cover Keyboard ini juga membuat Galaxy Tab S7+ dapat diletakkan secara berdiri. Namun sayangnya untuk ini diperlukan alas yang kuat seperti meja, tidak bisa menggunakan misal paha untuk menunjang tabletnya karena akan jadi mudah tergoyang.
Tombol keyboardnya terasa nyaman ketika saya gunakan untuk mengetik, layaknya sebuah keyboard pada laptop. Ukuran tombolnya pun pas di jari. Tombol yang disediakan pada keyboard-nya lengkap dan ditambah dengan tombol penunjang seperti control, alternative, dan function.
Area trackpad-nya besar dan menggerakkan kursor melalui trackpad juga terasa cukup nyaman. Jari saya dapat berselancar dengan enak. Jika pergerakan kursor terasa lambat, bisa dipercepat di menu setelan.
Trackpad-nya juga mampu mendeteksi gerakan seperti mengusap dengan dua jari untuk scroll ke atas atau ke bawah hingga gerakan dua jari menjauh atau mendekat untuk pembesaran konten pada layar.
Dan seperti layaknya trackpad pada laptop, trackpadnya dapat dipencet untuk mengklik objek pada layar. Terdengar bunyi klik yang memuaskan tiap kali trackpad-nya dipencet.
Melihat fungsinya yang krusial dalam menggunakan Galaxy Tab S7+ untuk bekerja, menurut saya Book Cover Keyboard ini adalah aksesoris yang wajib dimiliki.
Dari sisi performa, Galaxy Tab S7+ sangat kencang. Ditenagai oleh chipset Snapdragon 865+, RAM 8GB, dan kapasitas penyimpan internal 256GB membuatnya mampu melakukan berbagai hal dengan mudah.
Ketika saya bekerja menggunakan Galaxy Tab S7+ di mode DeX dengan berbagai aplikasi, semuanya lancar. Bahkan mengakses konten web melalui Chrome dengan mode desktop juga lancar.
Saya agak terkesima dengan ini karena pengalaman saya sebelumnya membuka website yang agak berat di mode dekstop dengan Chrome biasanya agak lambat ketika mengoperasikan webnya dengan tablet.
Bermain game pun dapat dilakukan di tablet ini. Namun untuk beberapa game seperti Mobile Legend, AoV, PUBG Mobile, dan Call of Duty Mobile akan sulit dimainkan karena besar dan beratnya tablet ini. Perlu aksesoris tambahan seperti gamepad bluetooth agar dapat bermain dengan lebih nyaman.
Di aplikasi AnTuTu, Galaxy Tab S7+ meraih skor performa sebesar 556.903. Sedangkan di aplikasi Geekbench tablet ini meraih skor 2.300 untuk performa multi core dan 894 untuk single core.
Untuk mengimbangi performanya yang tinggi dan layarnya yang besar, Galaxy Tab S7+ menggunakan baterai berkapasitas 10.090mAh. Saya bisa mendapatkan Screen on Time selama 6 jam 28 menit ketika saya gunakan tabletnya untuk bekerja dari baterai 100% ke 10% dengan refresh rate layar 120Hz.
Hasil uji coba baterai di PC Mark
Ketika saya uji coba baterainya menggunakan aplikasi PC Mark dengan baterai di level 100%, kecerahan layar 50%, dan refresh rate 60Hz, skor yang dihasilkan adalah 7 jam 47 menit. Uji coba yang sama dengan refresh rate 120Hz hasilnya adalah 6 jam 29 menit. Cukup lama untuk sebuah tablet.
Untuk pengecasannya, Galaxy Tab S7+ mendukung teknologi Fast Charging 45W. Namun sayangnya charger bawaannya hanya mendukung pengisian daya baterai 15W. Padahal di seri handphone kelas atas Samsung terbaru charger yang disediakan mendukung pengisian daya 25W.
Satu hal lain terkait charger-nya adalah kabel yang pendek sehingga agak kesulitan ketika saya menggunakan tabletnya sembari baterainya dicas.
Dengan menggunakan charger bawaan, dibutuhkan waktu sekitar 2 jam 39 menit untuk mengecas daya baterai tablet dari level 10% ke 100%. Waktu yang cukup lama sehingga memang bagusnya menggunakan charger lain dengan daya yang lebih besar.
Tablet Android secara bawaan sebetulnya kurang bagus digunakan untuk bekerja. Untungnya di Galaxy Tab S7+ Samsung melakukan berbagai peningkatan untuk menunjang aktivitas dan salah satunya adalah mode DeX.
Dengan mode DeX tampilan pada tablet akan berubah total menjadi layaknya tampilan komputer standar. Lengkap dengan tampilan desktop, taskbar, dan aplikasi model window.
Berbagai aplikasi dapat dibuka dan ditampilkan berbarengan. Atau jika diinginkan dapat fokus ke satu aplikasi dengan mode full screen.
Mengakses mode DeX dapat saya lakukan dengan mudah melalui tombol DeX di Book Cover Keyboard atau dengan memencet tombol di area notifikasi.
Kombinasi Book Cover Keyboard dengan mode DeX membuat Galaxy Tab S7+ layaknya sebuah laptop. Namun begitu tetap ada limitasi fungsi kerja dibandingkan laptop standar yang mana ini berkaitan dengan sistem operasi Android dan dukungan aplikasi di tablet.
Beberapa aplikasi tampil tidak baik di Galaxy Tab S7+ terutama aplikasi jejaring sosial seperti Twitter, Instagram, dan Facebook. Untungnya kebanyakan aplikasi produktivitas yang saya gunakan seperti Microsoft Office, Google Docs, Slack, dan Gmail tampil dengan baik.
Ketika saya coba gunakan bekerja, Galaxy Tab S7+ mampu melakukan berbagai pekerjaan terkait pengeditan dokumen yang biasa saya lakukan di laptop.
Membuat rencana bisnis di tablet ini dengan coret-coret menggunakan S Pen terasa sangat natural sekali dan membuat saya tidak memerlukan buku atau papan tulis.
Namun ketika digunakan untuk mencetak dokumen secara nirkabel, entah kenapa proses transfer data dari tablet ke printer terasa lama.
Beberapa aplikasi yang biasa saya gunakan pun tidak dapat digunakan dengan mudah seperti contohnya aplikasi keuangan dan aplikasi perpajakan. Jika tabletnya digunakan untuk pemrograman apa lagi, kebanyakan bahasa pemrograman perlu komputer berbasis Windows atau Mac.
Sejauh ini saya rasa Galaxy Tab S7+ lebih cocok untuk pekerjaan mengolah dokumen atau desain grafis. Di luar itu kemungkinan besar akan ditemukan kendala yang menyulitkan.
Di sektor kamera, Galaxy Tab S7+ dilengkapi dengan kamera utama 13MP dan kamera Ultra Wide 5MP untuk kamera belakang sedangkan kamera depannya menggunakan kamera 8MP.
Bagi saya kamera yang paling penting pada tablet adalah kamera depannya yang dapat digunakan untuk melakukan panggilan video. Sangat bermanfaat di masa pandemi ini yang mana berbagai meeting dilakukan secara virtual.
Kamera belakangnya dapat menghasilkan foto yang cukup baik untuk sebuah tablet walau warna pada fotonya sering kali terlalu terekspos.
Untuk kamera ultra wide-nya, hasil fotonya kurang memuaskan. Detail pada foto tidak begitu terlihat dan tampak noise di berbagai area foto. Namun lagi, saya tidak menemukan kasus yang pas untuk menggunakan kamera ultra wide pada tablet.
Memfoto menggunakan tablet sebesar ini bukanlah sesuatu yang nyaman. Tangan saya menjadi susah diam karena tabletnya berat dan besar.
Kamera depannya walaupun tidak bisa disandingkan dengan kamera pada handphone namun hasilnya cukup memuaskan terutama ketika saya gunakan untuk melakukan panggilan video.
Wajah saya terlihat jelas dibandingkan dengan menggunakan webcam standar. Ditambah lagi kualitas rekaman suara saya dan audio yang dihasilkan juga baik.
Dengan harga Rp16.999.000, Galaxy Tab S7+ cukup mahal untuk sebuah tablet. Namun jika membutuhkan tablet untuk pekerjaan yang berkaitan dengan pengolahan dokumen atau desain grafis, Galaxy Tab S7+ bisa menjadi pilihan yang menarik
Performanya yang kencang, layar besar yang memuaskan, daya tahan baterai yang lama, dan berbagai fitur produktifitas membuat Galaxy Tab S7+ mampu menggantikan sebagian peran laptop.
Sayangnya tablet yang canggih ini terkendala di ekosistem aplikasi dan Android itu sendiri yang masih kurang bagus untuk tablet. Ditambah lagi, Galaxy Tab S7+ hanya menyediakan charger bawaan 15W yang lambat mengisi baterai.
Jika ingin memiliki Galaxy Tab S7+, pastikan juga membeli aksesoris Book Cover Keyboard yang dijual terpisah dengan harga yang agak mahal yaitu Rp2.699.000.
Harga dan Spesifikasi Samsung Galaxy Tab S7+
Dimensi & Berat | 285 x 185 x 5,7mm, 575g |
Warna | Mystic Black, Mystic Silver, Mystic Bronze |
Layar | Super AMOLED 12.4” 2800×1752 piksel, HDR 10+, refresh rate 120Hz |
Sistem Operasi | Android 10 (One UI 2.5) |
Memori | RAM 8GB ROM 256GB microSD hingga 1TB |
Chipset | Qualcomm SM8250 Snapdragon 865+ (7 nm+) Octa core (1x 2.8 Ghz+ 3×2.4 GB +4×1.8 GB) |
Kamera Belakang | 13 MP (wide) 5 MP (ultra wide) |
Kamera Depan | 8 MP |
Baterai | 10.090mAh, fast charging 45W |
Konektivitas | WiFi, LTE |
Konektor | USB-C |
Sensor | Accelerometer, Gyroscope, RGB, Hall Sensor |
GPS | GPS + GLONASS |
Speaker | AKG Quad Speakers, Dolby Atmos |
Fitur | S-Pen (BLE dengan latency 9ms), DeX, pemindai sidik jari bawah layar optikal |
Harga | Rp16.999.000 |
Tinggalkan Komentar