ASUS ROG Zephyrus G16 (2024) GA605
Tips dan Trik

Ini 7 Cara Mengatasi Laptop Lemot Supaya Kembali Lancar Lagi

Cara Mengatasi Laptop Lemot - Header[Ilustrasi Oleh Pixabay]

Gadgetren – Alih-alih membantu, laptop lemot kadang-kadang justru bisa cukup mengganggu. Penurunan kinerja padahal bisa menyerang siapa saja saat perangkat yang dipakai telah berumur lama.

Seiring pemakaian, penurunan kinerja pada sebuah laptop memang tidak dapat dihindari. Sampai pada akhirnya bisa menimbulkan berbagai macam masalah di mana minimal dapat membuat perangkat menjadi lemot atau berjalan sangat lambat.

Penurunan kinerja tersebut bisa terjadi karena banyak faktor. Termasuk sebagian di antaranya meliputi peningkatan beban kerja, kehabisan memori, penumpukan data, degradasi kemampuan peranti keras, hingga serangan malware.

Dengan mengatasi penyebab-penyebab penurunan kinerja tersebut, kita pun bisa meningkatkan kembali kinerja dari laptop yang digunakan. Namun tentu saja masing-masing faktor memerlukan solusi atau langkah-langkah berbeda untuk menyelesaikannya.

Solusinya bisa berupa pemeliharaan dari sisi peranti lunak hingga penggantian komponen peranti keras. Berdasarkan pengalaman saya, berikut beberapa langkah yang bisa dikerjakan untuk mendongkrak kembali kemampuan laptop lemot.

1. Menghapus Aplikasi Tak Terpakai

  • Ketuk Start Windows
  • Pilih Settings
  • Buka menu Apps
  • Masuk ke bagian Apps & features
  • Cari aplikasi yang mau dihapus
  • Ketuk aplikasi tersebut atau tombol More (ikon titik tiga)
  • Pilih opsi Uninstall

Salah satu hal yang bisa dilakukan saat laptop mengalami penurunan kinerja adalah menghapus sejumlah aplikasi yang dirasa jarang digunakan. Dengan melakukan hal ini, beban kerja perangkat soalnya akan sedikit berkurang.

Sejumlah aplikasi di mana bahkan termasuk bawaan dari laptop maupun sistem operasi kadang-kadang mempunyai layanan yang berjalan di belakang layar. Dengan menghapusnya, kita pun bisa mengurangi pemakaian memori perangkat.

Selain itu, menghapus aplikasi juga dapat mengosongkan sebagian ruang penyimpanan di laptop. Jadi sistem operasi maupun aplikasi pun dapat lebih mudah dalam mengelola data-data yang dibutuhkan baik itu untuk mengakses, menyimpan, atau menghapusnya.

Sedikit catatan, langkah-langkah dalam artikel ini ditulis berdasarkan laptop dengan sistem Windows 10 dan Windows 11. Jika menghapus aplikasi tidak berhasil memakai cara di atas maka coba lakukan lewat Control Panel > Programs > Programs and Features.

Apabila memakai laptop dengan sistem operasi lain seperti MacOS atau Linux, kita pun perlu menyesuaikan. Kita dapat mencari tahu dari halaman bantuan manufaktur atau situs-situs teknologi jika masih kesulitan untuk melakukannya.

2. Membersihkan Penyimpanan

  • Kunjungi halaman Settings seperti cara sebelumnya
  • Masuk ke menu System
  • Buka bagian Storage
  • Nyalakan opsi Storage Sense

Seperti apa yang sudah sedikit disinggung di bagian atas, mengosongkan ruang penyimpanan juga dapat menjadi salah satu langkah yang bisa dikerjakan untuk membuat laptop lemot kembali berjalan lebih cepat. Kita dalam hal ini dapat melakukannya dengan menghapus berkas atau data tak terpakai.

Kita secara manual dapat memanfaatkan aplikasi pengelola berkas seperti File Explorer di sistem Windows untuk melakukan hal tersebut. Kita juga dapat memanfaatkan fitur Storage Sense seperti apa yang kami jabarkan di atas untuk menghapus otomatis data sementara seperti cache secara berkala.

3. Membatasi Startup Program

  • Tekan tombol Control (Ctrl) , Shift, dan Escape (Esc)
  • Jika Task Manager muncul, masuk ke bagian Startup
  • Klik kolom Startup impact untuk mengurutkan aplikasi jika diperlukan
  • Cari aplikasi yang ingin dibatasi saat pemuatan awal sistem
  • Klik kanan pada aplikasi tersebut
  • Pilih opsi Disable

Membatasi aplikasi yang bisa berjalan otomatis saat laptop mulai menyala juga sangat penting. Selain dapat mempercepat proses startup, langkah-langkah ini soalnya juga dapat membuat beban kerja perangkat yang diakibatkan oleh aktivitas di belakang layar sedikit berkurang.

Semakin sedikit aktivitas yang berjalan di belakang layar maka semakin sedikit memori yang dibutuhkan. Dengan begitu, ada cukup ruang untuk memproses data dari aplikasi-aplikasi yang ingin digunakan sehingga pengoperasiannya pun bisa terasa lebih baik.

4. Menindai Virus

  • Buka halaman Settings
  • Masuk ke menu Update & Security
  • Pilih bagian Windows Security
  • Klik Virus & threat protection
  • Ketuk tombol Quick scan

Di samping beberapa faktor di atas, penurunan kinerja pada sebuah laptop juga dapat disebabkan oleh serangan malware. Kita makanya bisa mencoba melakukan pemindaian dengan antivirus yang tersedia sebagaimana ulasan di atas jika memakai Windows 10 atau Windows 11.

Jika masih merasa kurang ampuh, kita pun dapat memanfaatkan aplikasi-aplikasi antivirus pihak ketiga terpercaya seperti Bitdefender, Norton, Avast, McAfee, Kaspersky, maupun Smadav. Namun perlu dicatat beberapa di antaranya mungkin justru bisa menambah beban kerja perangkat karena biasanya akan melakukan pemindaian otomatis di belakang layar.

5. Memanfaatkan Disk Defragment Tools

  • Ketuk tombol Start Windows
  • Ketik Optimize Drives untuk melakukan pencarian
  • Jalankan aplikasi tersebut jika ketemu
  • Di jendela Optimize Drives, klik pada partisi penyimpanan yang mau dioptimalkan
  • Klik tombol Analyze
  • Tunggu sampai analisa partisi penyimpanan selesai
  • Ketuk tombol Optimize
  • Ulangi untuk partisi penyimpanan yang lain jika diperlukan

Bagi kita yang masih menggunakan media penyimpanan bertipe HDD (Hard Disk Drive), fragmentasi juga dapat menjadi masalah yang menyebabkan penurunan kinerja laptop. Kita makanya perlu memanfaatkan fitur Disk Defragment Tools supaya kembali optimal.

Fitur Disk Defragment Tools bisa dipakai untuk melakukan defragmentasi secara manual sebagaimana langkah-langkah di atas. Namun jika diperlukan, kita pun dapat memanfaatkan opsi Scheduled optimization untuk melakukan optimasi otomatis secara berkala.

6. Beralih ke SSD

Untuk meningkatkan kinerja laptop, kita juga bisa beralih menggunakan SSD (Solid State Drive) jika perangkat sebelumnya masih memakai HDD. Komponen media penyimpanan yang lebih mutakhir ini soalnya menawarkan kecepatan transfer data lebih pesat.

Terlebih lagi karena tidak ada bagian bergerak di dalamnya melainkan secara penuh memanfaatkan komponen elektronika, pemakaian SSD di laptop tidak memerlukan proses optimasi secara berkala dengan Disk Defragment Tools.

7. Menambah Kapasitas RAM

Meningkatkan kemampuan laptop juga bisa dilakukan dengan menambah kapasitas RAM. Saat melakukannya, ruang memori yang tersedia untuk menangani lebih banyak data sehingga perangkat dapat bekerja dengan baik meskipun harus menjalankan berbagai macam proses atau tugas secara bersamaan.

Hanya saja perlu diingat bahwa menambah kapasitas RAM tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Setiap laptop mempunyai ketentuan berbeda-beda dalam hal ini di mana ada sebagian di antaranya bahkan tidak mendukung opsi tersebut.

Tentang penulis

Sukindar

Penulis Gadgetren yang aktif membuat konten tentang panduan teknologi mulai dari cara menggunakan hingga membahas istilah-istilah khusus di dalamnya.

Tinggalkan Komentar