realme X2 Pro
- Layar - 9/109/10
- Performa - 9/109/10
- Kamera - 8/108/10
- Baterai - 9/109/10
- Software - 7/107/10
- Desain - 8/108/10
Kesimpulan
Dengan harga yang hanya Rp7.799.000, realme X2 Pro sangat menggoda untuk sebuah ponsel flagship. Performa kilat dikombinasikan dengan layar yang mulus dan pengisian baterai super cepat membuat realme X2 Pro layak menyandang status ponsel kelas atas.
Yang Disukai
- Pengisian daya baterai sangat capet
- Performa kencang
- Tampilan layar yang mulus
- Hasil kamera utama memuaskan
- Kapasitas penyimpanan internal yang luas
Yang Tidak Disukai
- Fitur Nightscape perlu diperbaiki
- ColorOS
- Tidak ada slot microSD
Realme tampaknya sedang menggebu-gebu dan semakin percaya diri di Indonesia. Jika realme biasanya merilis ponsel budget di Indonesia, kini mereka berani merilis ponsel kelas flagship mereka yaitu realme X2 Pro.
Sebagai flagship pertama realme di Indonesia, realme X2 Pro sangat mengesankan dengan keunggulan yang menarik di area performa, baterai, layar, dan kameranya. Ditambah lagi, harganya lebih murah dibanding ponsel flagship lainnya yaitu hanya Rp7.799.000
Saya yang menggunakan ponsel Galaxy S10+ untuk aktivitas sehari-hari mengakui bahwa realme X2 Pro mampu bertanding dengan ponsel flagship sekelas Galaxy S10+ terutama dari sisi performa, layar, dan baterai padahal harganya terpaut sangat jauh.
Desain realme X2 Pro tampak biasa saja layaknya kebanyakan ponsel yang beredar saat ini namun dengan sebuah anomali yaitu logo realme yang ditempel secara horizontal di sebelah kanan tonjolan kamera belakang. Posisi penempelan logo ini bagi saya agak merusak estetika ponsel realme X2 Pro.
Slot kartu di realme X2 Pro hanya terdiri dari 2 slot kartu SIM dan tidak ada slot microSD. Sebuah keputusan yang agak aneh dari realme. Untungnya, kapasitas penyimpanan internalnya yang 256GB sudah lebih dari cukup untuk zaman sekarang.
Jika kamu membutuhkan penyimpanan yang lebih besar karena sering menyimpan foto dan video kualitas tinggi dalam jumlah banyak, mungkin ketiadaan slot microSD ini akan jadi masalah. Bagi pengguna umum harusnya ini tidak menjadi masalah karena kapasitas penyimpanan internalnya yang sudah luas.
Ukuran ponsel realme X2 Pro cukup besar dan terasa agak berat namun masih cukup nyaman digenggam dengan satu tangan. Tidak terlihat tombol fisik pemindai sidik jari di realme X2 Pro karena ponsel ini sudah menggunakan pemindai sidik jari yang dibenamkan di dalam layar.
Pemindai sidik jarinya cepat dalam mengidentifikasi sidik jari saya. Perlu dicatat, pemindai sidik jarinya adalah model optikal yang mana lebih kurang aman dibandingkan model ultrasonik.
Layar ponselnya berukuran 6,5″ dan menggunakan teknologi Super AMOLED, HDR10+, 100% gamut warna DCI-P3, dan tingkat kecahayaan maksimal 1.000 nit. Semua ini membuat realme X2 Pro dapat menampilkan gambar dengan cerah dan warna yang menarik di mata. Gorilla Glass 5 pun digunakan untuk melindungi layarnya.
Resolusi layarnya 2.400×1.080 piksel dengan rasio layar 20:9 yang agak unik. Sejauh ini hanya ada satu masalah kompatibilitas ukuran layar yaitu dengan game Call of Duty namun ini hanya terjadi di bagian loading game dan game secara keseluruhan dapat dimainkan dengan normal.
Uniknya, layar realme X2 Pro mendukung refresh rate 90Hz yang mana berarti layarnya dapat menampilkan animasi dengan lebih halus karena biasanya ponsel zaman sekarang hanya mendukung refresh rate 60Hz. Efek ini akan lebih terasa ketika ponselnya digunakan untuk bermain game yang mendukung refresh rate tinggi atau melakukan animasi antarmuka.
Menarik melihat realme menggunakan layar 90Hz yang mana bahkan ponsel kelas premium seperti Samsung Galaxy Note10+ masih menggunakan layar dengan refresh rate 60Hz. Sebagian orang mungkin akan sulit melihat perbedaannya, namun jika sudah terbiasa dengan layar 90Hz maka layar 60Hz akan terasa agak kasar.
Realme X20 Pro menggunakan chipset Snapdragon 855+ yang dikombinasikan dengan RAM 12 GB. Dengan kedua komponen tersebut, otomatis performa ponsel ini sangat cepat walau menurut saya realme agak berlebihan dengan RAM 12GB-nya.
Berbagai game seperti Call of Duty Mobile dan Need for Speed No Limits dapat saya mainkan di ponsel ini tanpa ada masalah performa. Semua animasi dalam game terlihat halus tanpa terlihat patah-patah animasinya. Ponsel juga tidak terasa terlalu panas ketika digunakan untuk bermain game.
Spesifikasi Inti
CPU: Qualcomm Snapdragon 855 Plus 2.96GHz
GPU: Adreno 640
Sistem Operasi: Android 9.0 / ColorOS 6.1
Layar: Super AMOLED 6,5” 90Hz dengan resolusi layar 2400 x 1080 piksel
Kamera: 64MP/0.8µm/F1.8, wide-angle 8MP/1.4 µm/F2.2, telephoto 13MP/1µm/F2.5
Kamera Depan: 16MP/0.8 µm/F2.0
Memori: 12GB
Penyimpanan Internal: 256GB
Baterai: 4.000mAh dan 50W SuperVOOC Flash Charge
Sensor: Sensor cahaya, sensor jarak, sensor geomagnetik, giroskop, sensor kecepatan, NFC
Berat: 199g
Dengan baterai 4.000 mAh, realme X2 Pro mampu tahan seharian untuk penggunaan sehari-hari saya. Di aplikasi pengetesan PC Mark ponsel ini hanya tahan 8 jam 16 menit dengan tingkat pencahayaan layar disetel di 50%.
Perbedaan daya tahan baterai sehari-hari dengan aplikasi PC Mark kemungkinan dikarenakan oleh refresh rate 90Hz di layar realme X2 PRo. Tingginya refresh rate ini menyebabkan penggunaan baterainya lebih boros di PC Mark yang mana menyimulasikan penggunaan standar ponsel secara non stop.
Yang mengejutkan adalah pengisian daya baterai realme X2 Pro yang super cepat. Hanya diperlukan waktu sekitar 30 menit untuk mengisi daya baterai ponselnya dari level 5% ke 100%. Ini dikarenakan oleh teknologi 50W SuperVOOC Flash Charge yang disematkan di realme X2 Pro.
Kencangnya pengisian daya baterai ini berdampak pada ukuran charger ponsel yang menjadi sangat besar. Ukurannya bahkan sudah menyerupai charger laptop.
Untuk speaker di realme X2 sudah mendukung suara surround Dolby Atmos dan dapat menghasilkan volume suara yang cukup tinggi namun kualitas suaranya masih standar saja bagi saya.
Untuk kameranya realme X2 Pro menggunakan 4 kamera belakang dan 1 kamera depan. Kamera belakangnya terdiri dari kamera utama 64MP, kamera wide-angle 8MP, kamera telephoto 13MP, dan kamera potrait. Sedangkan untuk kamera depannya menggunakan kamera 16MP.
Kamera utamanya mampu menangkap gambar dengan baik di pencahayaan yang cukup. Detail pada gambar cukup terjaga dan warna yang dihasilkan tampil baik. Jika ingin warna pada foto terlihat lebih nge-“pop”, tersedia fitur Chromaboost di aplikasi kameranya.
Walaupun kamera utama realme X2 Pro beresolusi 64MP, secara bawaan kameranya akan menangkap gambar dengan resolusi 16MP. Untuk menghasilkan foto 64MP, perlu mengaktifkan mode Ultra 64 MP di aplikasi kameranya.
Mode Ultra 64 MP di realme X2 Pro sebetulnya menghasilkan foto yang kualitasnya mirip dengan mode 16MP namun dapat lebih banyak merekam detail pada objek foto. Efek negatif dari mode ini adalah ukuran berkas foto akan menjadi sangat besar sehingga tidak efisien untuk digunakan sehari-hari.
Mode Potrait di aplikasi kameranya berhasil menghasilkan foto bokeh dengan bagus. Batas antara objek dan latar belakang tampak rapih hasilnya.
Foto potrait dengan kamera utama
Kamera telephoto di realme X2 Pro mampu melakukan zoom optik sebesar 2X, zoom Hybrid Optical sebesar 5X, dan zoom digital 20X. Hasil foto dengan kamera ini cukup baik dan detail foto masih terlihat dengan jelas.
Kamera wide-angle-nya mampu menangkap gambar dengan bidang pandang seluas 115°. Kualitas foto yang dihasilkan sudah ok untuk jenis kamera wide-angle namun tidak dapat menandingi kualitas foto yang dihasilkan oleh kamera utama ponsel ini.
Kamera wide-angle di realme X2 Pro juga berfungsi untuk menghasilkan foto makro melalui mode Ultra Makro. Dengan mode ini saya bisa memotret sebuah objek dengan jarak dekat hingga 2,5 cm. Hasil fotonya cukup bagus namun karena menggunakan kamera wide-angle maka foto yang dihasilkan dapat terlihat terdistorsi di area sudut foto.
Hasil kamera depannya untuk selfie sudah bagus namun mode potrait-nya kurang halus dalam memproses batasan antara badan saya dengan latar belakang foto.
Pada malam hari, kamera utama realme X2 Pro dapat menghasilkan foto dengan baik tanpa perlu diedit lagi.
Seperti ponsel realme lainnya, terdapat mode Nightscape yang bertujuan untuk menghasilkan foto malam hari dengan kualitas yang lebih baik. Kenyataannya, mode ini memang dapat meningkatkan kualitas gambar pada beberapa area foto namun juga berdampak negatif ke ke area lainnya pada foto.
Sorotan dan bayangan pada gambar hasilnya lebih baik dengan Nightscape dan pendaran cahaya pada lampu pun diminimalisir. Namun beberapa bagian pada foto detailnya kini jadi menghilang dan terlihat buram walau objek foto sebetulnya tidak bergerak.
Jika dilihat dari ponsel mungkin tidak terlalu kelihatan minusnya, namun ketika diperbesar gambarnya atau dilihat dari layar besar maka akan terlihat dengan jelas efek negatif dari Nightscape ini.
Dari berbagai area di realme X2 Pro, satu area yang menurut saya kurang bagus adalah ColorOS itu sendiri yang digunakan oleh ponselnya sebagai sistem operasi. Versi ColorOS yang digunakan di realme X2 Pro saat ini adalah ColorOS 6.1 yang mana berbasis Android 9.
Beberapa aspek pada sistem operasinya agak menyebalkan bagi saya sistem notifikasi yang agak berbeda pengoperasiannya, tidak ada dukungan Night Mode, dan tampilan Smart Assistant yang secara bawaan menampilkan iklan rekomendasi aplikasi. Untungnya iklan tersebut masih dapat dimatikan.
Kesimpulan
Dengan harga yang hanya Rp7.799.000, realme X2 Pro sangat menggoda untuk sebuah ponsel flagship. Performa kilat dikombinasikan dengan layar yang mulus dan pengisian baterai super cepat membuat realme X2 Pro layak menyandang status ponsel kelas atas.
Kelemahan utama ponsel ini berada di sisi software yang dapat diperbaiki oleh realme melalui pembaruan di masa depan. Ketiadaan slot microSD di ponsel ini untungnya disandingkan dengan kapasitas penyimpanan internal yang luas.
Apakah realme X2 Pro bisa dibilang sebagai flagship killer? Kalo menurut saya, iya.
Tinggalkan Komentar