ASUS Zenbook S 14 OLED UX5406
Review Review Handphone

Review Vivo S1 – Smartphone Kelas Menengah Untuk Anak Muda

Review Vivo S1 Header

Vivo S1
  • Layar - 8/10
    8/10
  • Performa - 8/10
    8/10
  • Kamera - 9/10
    9/10
  • Baterai - 9/10
    9/10
  • Software - 7/10
    7/10
  • Desain - 8/10
    8/10
8.2/10

Kesimpulan

Vivo S1 merupakan perangkat yang sangat handal karena dapat memenuhi segala kebutuhan anak muda masa kini mulai dari kamera yang sangat bagus, performa tinggi, pengalaman multimedia yang baik, dan baterai yang tahan lama.

Yang Disukai

  • Performa mumpuni
  • Layar sudah Super AMOLED
  • Baterai tahan lama dengan dukungan Fast Charging
  • Kamera yang handal
  • Sensor Fingerprint di bawah layar

Yang Tidak Disukai

  • Funtouch OS yang kurang intuitif
  • Masih menggunakan port microUSB

Gadgetren – Vivo telah merilis smartphone kelas menengah terbaru mereka di Indonesia yang terlihat sangat trendi.

Hadir dengan tagline “Unlock Your Style”, Vivo S1 ini dapat memenuhi kebutuhan era digital masa kini khususnya para kaula muda yang ingin selalu tampil eksis. Dibanderol pada kisaran harga Rp3.599.000 pada peluncurannya, apa yang Vivo tawarkan pada smartphone ini memang terlihat cukup menggiurkan.

Vivo S1 ini tersedia dalam dua varian warna, yakni Cosmic Green dan Skyline Blue. Untuk Vivo S1 yang saya gunakan ini merupakan varian Cosmic Green. Yang sedikit mengherankan saya, walaupun diberi nama Hijau Kosmik, namun secara keseluruhan bodinya didominasi oleh warna biru dengan sentuhan hijau muda dan ungu.

Kombinasi warna ini membuat Vivo S1 tampil elegan dan cantik. Ditambah lagi aksen warna keemasan pada tulisan logo Vivo dan tempat kamera semakin menambah kesan premium. Bagian belakangnya juga memiliki permukaan yang mengkilat layaknya kaca.

Permukaan tersebut tentunya membuat bekas sidik jari mudah sekali menempel sehingga smartphone cepat terlihat kotor. Untungnya Vivo langsung menyediakan case silikon transparan di dalam paket penjualan untuk digunakan sebagai pelindung.

Vivo S1 Bagian Belakang

Desain Vivo S1 ini mengingatkan saya terhadap realme 3 Pro lengkap dengan logo vertikal di pojok kiri bawah. Hanya saja, Vivo terlihat lebih cantik berkat aksen keemasan dan tampilan warnanya yang tidak membosankan. Bahkan, saya kira orang lain sekilas akan menganggap Vivo S1 merupakan smartphone kelas flagship.

Menggenggam Vivo S1 terbilang cukup nyaman berkat hadirnya desain 2.5D yang menjadikan pinggirannya sedikit melengkung. Menurut saya sendiri bodinya sendiri masih terasa terlalu persegi untuk selera saya.

Sayangnya lagi, Vivo S1 ini masih menggunakan port microUSB yang sudah mulai ditinggalkan oleh smartphone lain di tahun 2019. Selain itu, “rumah” kamera juga menyembul cukup tinggi sehingga smartphone tidak akan terbaring rata ketika diletakkan di atas meja jika tidak menggunakan casing tambahan.

Bukan masalah besar, tetapi hal tersebut mungkin akan terasa cukup mengganggu untuk sebagian orang seperti saya yang lebih sering mengoperasikan smartphone di atas meja.

Beralih ke bagian depan, Vivo S1 menawarkan layar Super AMOLED Ultra All Screen berbentang 6,48 inci dengan resolusi Full HD+ 2340 x 1080 piksel. Dengan rasio screen-to-bodi mencapai 90%, layar Vivo S1 terasa lebih luas dibandingkan layar smartphone konvensional.

Vivo S1 Layar

Gambar yang dihasilkan pun terlihat tajam, cerah, serta memiliki warna yang akurat. Bagi yang terbiasa menggunakan smartphone berlayar IPS dijamin tidak akan ingin kembali lagi setelah mencoba layar dari Vivo S1.

Smartphone ini juga dilengkapi fitur Always On layaknya pada perangkat Samsung Galaxy yang dapat menampilkan berbagai informasi seperti waktu, baterai, tanggal, dan notifikasi secara terus menerus tanpa perlu membangunkan perangkat.

Menariknya, penggunaan panel Super AMOLED memungkinkan Vivo untuk menyematkan sensor fingerprint di bawah layar yang diberi nama Screen Touch ID. Hal ini patut untuk diacungi jempol karena Vivo mampu memberikan fitur yang terbilang baru ini ke smartphone yang punya harga jauh lebih terjangkau.

Screen Touch ID tersebut dapat membaca jari saya dengan cepat dan akurat. Selain itu, ada animasi yang muncul disekitar sensor ketika sukses membaca sidik jari sehingga tidak terlihat membosankan. Ada beberapa varian animasi yang Vivo sediakan dan semuanya terlihat futuristik.

Satu hal yang perlu diketahui, sensor baru bisa mendeteksi jari ketika layar atau area sensor di sekitar tersebut menyala (area sensor menyala otomatis saat smartphone diangkat) sehingga terkadang saya harus menekan tombol power terlebih dahulu. Masih bisa dimaklumi karena sensor tipe ini memang membutuhkan cahaya untuk membaca sidik jari.

Walaupun begitu, saya jauh lebih menyukai sensor fingerprint di bawah layar ini karena lebih terasa natural untuk digunakan dibandingkan sensor pindai jari yang berada bagian belakang smartphone.

Keunggulan lain dari Vivo S1 ini terletak pada sisi kameranya. Untuk mengakomodasi pecinta selfie, Vivo S1 menawarkan kamera depan 32MP yang dilengkapi beragam fitur kecerdasan buatan mulai dari AI Face Beauty, AI Selfie Lighting, hingga AR Stickers.

Menggunakan kamera Vivo S1 terasa sangat memuaskan karena tidak hanya menghasilkan foto yang tajam, saya juga dapat lebih berkreasi sehingga foto menjadi lebih unik. AI Beauty mampu membuat wajah saya menjadi lebih mulus dan tetap terlihat alami sedangkan AI Portrait Light Effect dapat memberikan berbagai efek menarik.

Vivo S1 Foto

Untuk soal kemampuan selfie, saya kira kemahiran Vivo sudah tidak perlu diragukan lagi. Bagi yang pernah menggunakan smartphone Vivo sebelumnya pasti tahu apa yang bisa diharapkan dari kamera depannya.

Bersamaan dengan itu, Vivo S1 memiliki tiga buah kamera belakang dengan konfigurasi lensa 16MP bersensor Sony IMX499, lensa kedalaman 2MP, dan lensa Super Wide-Angle 8MP yang punya sudut penglihatan hingga 108 derajat setelah memperhitungkan distorsi.

Kombinasi ini membuat kamera belakang Vivo S1 terbilang serba guna karena mampu digunakan dalam berbagai kondisi. Hasil jepretan ketiga kamera tersebut juga cukup baik mulai dari obyek yang terlihat detil hingga efek bokeh yang rapi.

Agar kamu bisa menilai sendiri seperti apa hasil foto dari kamera Vivo S1, berikut ini beberapa contohnya. (klik gambar untuk melihat ukuran asli)

Vivo S1 Kamera Belakang Buah

Vivo S1 Kamera Belakang Kota NormalNormal

Super-Wide Angle

Vivo S1 Kamera Belakang Laz

Vivo S1 Kamera Belakang Laz

Vivo S1 Kamera Belakang Malam NormalNormal

Vivo S1 Kamera Belakang Malam WideSuper-Wide Angle

Vivo S1 Kamera Belakang Robot

Portrait Mode

Vivo S1 Selfie NormalNormal

Vivo S1 Selfie BeautyBeauty Mode

Vivo S1 Kamera Belakang Kucing

Vivo S1 Kamera Belakang Bunga

Tidak hanya punya kemampuan kamera yang mumpuni, performa yang diberikan oleh Vivo S1 juga tidak boleh dihiraukan begitu saja.

Berbekal chipset MediaTek Helio P65 Octa-Core berkecepatan 2.0GHz, RAM 4GB, dan penyimpanan 128GB. Sensor Gyroscope sudah tersedia di dalamnya, namun untuk NFC harus absen kali ini. Spesifikasi ini membuat Vivo S1 mampu melahap berbagai aplikasi masa kini dengan mudah dan berjalan secara lancar.

Performanya yang cukup tangguh tersebut tercermin dari hasil benchmark yang telah saya lakukan. Vivo S1 mendapatkan skor AnTuTu mencapai 145.601 sedangkan pada Geekbench meraih skor 1.843 untuk Single-Core dan 5.929 untuk Multi-Core.

Vivo S1 Benchmark

Angka yang tidak bisa diremehkan begitu saja karena kurang lebih setara dengan Samsung Galaxy A50 dan OPPO F11 jika melihat dari skor yang tim Gadgetren dapatkan pada ulasan sebelumnya.

Maka dari itu tidak mengherankan kalau Vivo S1 sanggup menjalankan game populer masa kini secara lancar. Pada game Mobile Legends, saya dapat menjalankannya pada kualitas grafis tinggi dengan mulus. Namun sangat disayangkan untuk fitur Frame Rate Mode tidak tersedia di smartphone ini.

Vivo S1 Mobile Legends

Berbeda dari itu, Arena of Valor bisa saya jalankan pada kualitas grafis tinggi termasuk pilihan High pada bagian Frame Rate. Alhasil game berjalan dengan sangat mulus tanpa adanya lag hingga permainan berakhir.

Untuk game yang lebih berat seperti PUBG Mobile, saya dapat memilih pengaturan hingga grafis dan Frame Rate High. Pada pengaturan tersebut, game berjalan dengan cukup lancar dengan sesekali muncul sedikit stutter saat mengarahkan kamera.

Vivo S1 Free Fire

Vivo S1 juga memiliki fitur Ultra Game Mode yang dapat meningkatkan pengalaman bermain dengan mengatur berbagai hal seperti meminimalisir notifikasi, meningkatkan performa, maupun Off-screen Autoplay yang dapat menjaga game tetap berjalan saat layar mati.

Maka dari itu, para gamer tidak akan kecewa terhadap performa yang diberikan oleh Vivo S1. Apalagi dengan penyimpanan internal yang mencapai 128GB memungkinkan pengguna untuk install banyak aplikasi maupun game secara bersamaan tanpa perlu khawatir kehabisan tempat.

Dengan kinerja seperti itu, pastinya menavigasikan smartphone juga terasa nyaman dan mulus. Hanya saja, saya merasa Vivo perlu membenahi sistem operasi Funtouch OS 9 mereka. Tampilannya sangat mengingatkan saya terhadap iOS besutan Apple, tetapi sedikit lebih berantakan.

Bagi pengguna baru, butuh waktu beradaptasi terhadap menu-menu yang disediakan karena cukup membingungkan. Sisi baiknya, Funtouch OS 9 memiliki banyak sekali fitur bermanfaat yang bisa digunakan.

Vivo S1 FuntouchOS

Salah satu yang sering saya gunakan merupakan Smart Motion karena memungkinkan layar Vivo S1 menyala otomatis ketika saya angkat. Selain itu juga ada App Clone yang bisa menggandakan aplikasi serta Smart Mirroring yang memudahkan saya dalam menampilkan konten smartphone di TV pintar.

Vivo S1 juga sudah dilengkapi konektivitas Bluetooth 5.0 serta dukungan WiFi pada band 2.4 GHz dan 5 GHz agar koneksi menjadi lebih optimal.

Dengan segala spesifikasi tersebut, Vivo mempercayakan baterai berkapasitas 4.500 mAh sebagai sumber kehidupan smartphone ini. Vivo pun menggadang kalau penggunanya tidak perlu membawa powerbank lagi dalam aktivitas keseharian.

Klaim tersebut mungkin ada benarnya juga karena Vivo S1 ini pada tingkat keterangan 50% mampu menyala selama 10 jam 27 menit pada uji coba baterai PCMark for Android yang mensimulasikan beban kinerja sehari-hari pada umumnya.

Vivo S1 Benchmark Baterai

Saat saya gunakan bermain game PUBG Mobile pada jaringan WiFi pun kapasitas baterainya hanya berkurang sebanyak 51% setelah digunakan sekitar 3 jam secara terus menerus. Dalam kondisi normal, Vivo S1 dapat dengan mudah melewati keseharian saya hingga malam hari tanpa kendala.

Kemampuan Vivo S1 semakin disempurnakan lagi dengan hadirnya teknologi Dual Engine Fast Charging yang memungkinkan baterai dapat diisi secara cepat. Selama saya menggunakan Vivo S1 ini, saya hanya perlu menunggu sekitar 35 menit agar baterai terisi dari 17% hingga 54% sedangkan agar baterai terisi penuh membutuhkan waktu 2 jam lebih sedikit.

Setelah menggunakannya secara langsung selama beberapa waktu, saya bisa mengatakan kalau Vivo S1 merupakan perangkat yang sangat handal karena dapat memenuhi segala kebutuhan anak muda masa kini mulai dari kamera yang sangat bagus, performa tinggi, pengalaman multimedia yang baik, dan baterai yang tahan lama.

Memang masih ada beberapa hal yang bisa Vivo tingkatkan khususnya Funtouch OS 9 yang menurut saya menjadi hambatan utama smartphone ini karena membutuhkan adaptasi untuk bisa digunakan secara nyaman.

Secara keseluruhan Vivo S1 merupakan smartphone yang memuaskan dari segala sisi sehingga saya tidak ragu untuk merekomendasikannya ke teman atau keluarga yang menginginkan smartphone harga terjangkau tetapi punya spesifikasi yang mumpuni.

Tentang penulis

Fauzi Rasyad

Editor Gadgetren yang telah berkecimpung sebagai penulis seputar teknologi sejak tahun 2015. Dunia komputer hingga smartphone sudah cukup lama ia geluti karena memang tertarik melihat perkembangan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun.

Tinggalkan Komentar