D-Link Covr C1203
- Performa - 10/1010/10
- Fitur - 9/109/10
- Desain - 9/109/10
Kesimpulan
D-Link Covr C1203 merupakan perangkat yang tidak hanya punya desainnya futuristik, tetapi juga performa yang dihadirkan pun sangat mumpuni.
Yang Disukai
- Performa transfer data yang luar biasa
- Desain menawan nan futuristik
- Pemasangan yang mudah
- Tidak memakan tempat
Yang Tidak Disukai
- Power adapter yang terlalu besar
Gadgetren – Jika kamu merasa kurang puas akan cakupan WiFi rumah akibat sinyal yang didapatkan kurang baik, maka D-Link punya solusinya.
Sudah hukum alam kalau semakin jauh perangkat terhubung maka kekuatan sinyal yang diberikan router akan terus menurun. Sekat maupun tembok pemisah antar ruangan juga akan memperparah jangkauan sinyal sehingga tidak mengherankan kalau jaringan WiFi pada umumnya tidak masuk secara optimal ke setiap ruangan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, D-Link menghadirkan perangkat bernama COVR C1203 yang dapat memberikan jangkauan sinyal lebih baik. Berbeda dengan router biasa, D-Link COVR ini hadir dalam tiga perangkat terpisah yang dapat bekerja secara bersamaan dalam jaringan topologi Mesh.
Hadir dengan dimensi 107,5 x 108 x 51 mm, D-Link COVR punya bentuk yang tidak terlalu besar, masih muat untuk saya genggam dalam satu tangan. Saya sangat suka akan desain yang D-Link berikan kali ini karena sangat unik dan berbeda. Hal ini membuat D-Link COVR cocok untuk ditempatkan di masa saja.
D-Link COVR C1203 mempunyai desain yang futuristik layaknya sebuah perangkat dari film sci-fi dimana robot hal yang umum. Dengan bentuk seperti segitiga membulat serta ukurannya yang “mini” tersebut membuat D-Link COVR dapat dengan mudah ditempatkan di mana pun tanpa memakan terlalu banyak ruang.
Setiap node D-Link COVR ini membutuhkan daya listrik untuk menyala sehingga harus terhubung ke sumber listrik secara terus menerus. Hanya saja power adapter yang disediakan punya ukuran yang menurut saya terlalu besar sehingga pastikan punya ruang stopkontak yang cukup.
Pada bagian depannya terdapat logo COVR yang akan menyala sebagai lampu indikator status perangkat. Sedangkan di bagian belakang terdapat dua buah port Ethernet, port USB-C yang digunakan sebagai sumber listrik, dan tombol WPS.
Pemasangan awal D-Link COVR terbilang sangat mudah walaupun tidak semudah dan secepat router umum. Prosses pemasangan ini juga harus dilakukan melalui aplikasi smartphone yang tersedia untuk perangkat iOS maupun Android.
Setelah mengunduh aplikasi tersebut, pengguna akan disodorkan instruksi pemasangan sebagai pemandu awal. Pertama, pengguna harus menghubungkan port 1 node utama ke modem melalui kabel Ethernet yang telah disediakan.
Selanjutnya pengguna bisa memindai QR code pada kartu instalasi untuk memasukan secara otomatis username dan password perangkat. Terakhir pengguna tinggal menunggu hingga lampu indikator COVR berubah menjadi warna putih yang menandakan perangkat sudah siap.
Untuk pemasangan node selanjutnya, pengguna hanya tinggal menghubungkan port 2 dari node utama ke port 1 di node tambahan. Setelah kedua lampu berubah menjadi warna putih, pengguna kini dapat melepasnya dan menempatkan node tambahan di lokasi lain tanpa kedua node harus saling terhubung menggunakan kabel Ethernet.
Pemasangan yang cepat, mudah, dan sederhana ini saya rasa sudah menjadi ciri khas produk dari D-Link dan patut diacungi jempol.
Selama masa uji coba, saya menempatkan node utama di samping router utama yang tengah saya gunakan saat ini sedangkan dua node lainnya saya tempatkan di ruang tamu dan dapur. Dengan begitu saya bisa melihat apakah ada perbedaan performa atau tidak jika menggunakan D-Link COVR dibandingkan router biasa.
D-Link COVR sendiri merupakan perangkat dual band AC1300 yang berarti menawarkan WiFi 2.4 GHz berkecepatan hingga 300 Mbps dan 5 GHz berkecepatan hingga 866 Mbps sehingga dapat memberikan kinerja yang optimal untuk segala perangkat masa kini.
Dilengkapi dengan teknologi Smart Steering, D-Link COVR akan secara otomatis menghubungkan perangkat ke WiFi band yang sesuai agar jaringan tetap seimbang. Akibatnya, jaringan tidak akan cepat padat dan kualitasnya tetap terjaga.
Kinerja dari D-Link COVR sendiri tergolong sangat memuaskan khususnya untuk jaringan 5 GHz. Saat saya tes memindahkan data dari laptop ke desktop PC, kecepatan transfer yang saya dapatkan bisa mencapai 15 MB/s.
Angka yang tergolong cukup tinggi untuk router di kelas yang sama, bahkan lebih cepat dibandingkan D-Link DIR-822 yang pernah diulas sebelumnya. Ini mungkin salah satu hal yang bisa saya tunjuk sebagai keunggulan utama dari D-Link COVR.
Sinyal dari band 5 GHz lebih rentan intervensi sehingga performa akan menurun drastis ketika sinyal terhalang baik itu oleh sekat antar ruangan atau lainnya. Namun berkat digunakannya topologi Mesh, D-Link COVR mampu memberikan sinyal band 5 GHz yang jauh lebih baik karena punya titik terhubung yang lebih dekat.
Untuk performa dalam band 2,4 Ghz sendiri terbilang biasa saja, namun saya bisa mendapatkan kecepatan maksimal lebih konstan. Hanya saja, pada saat awal pemindahan data, kecepatan transfer tertahan di 300 KB/s beberapa saat sebelum sebelum akhirnya meningkat menjadi 4 MB/s.
Kekuatan sinyal yang saya dapatkan saat berada di satu ruangan tidak jauh berbeda dengan router rumahan yang saya gunakan. Saat saya menggunakan smartphone di dapur, barulah terlihat perbedaan kekuatan sinyal yang diterima oleh smartphone.
(kiri) satu ruangan – (kanan) dapur
Menggunakan aplikasi WiFi Analyzer, dapat terlihat kalau D-Link COVR (dlink-AE24) punya kekuatan sinyal di kisaran -52 dBm, jauh lebih tinggi dari router rumahan (JTL-WiFi) saya yang hanya -70 dBm.
Hal ini mengartikan kalau topologi Mesh yang dihadirkan oleh D-Link COVR benar-benar bermanfaat dalam menghadirkan sinyal yang lebih optimal. Ini tentu saja merupakan keunggulan lainnya yang dimiliki oleh perangkat nirkabel satu ini.
Ditambah lagi teknologi Smart Roaming memungkinkan saya untuk tetap mendapatkan sinyal terbaik tanpa harus berpindah-pindah channel WiFi dibandingkan menggunakan beberapa router berbeda dikarenakan nama SSID akan sama untuk keseluruhan jaringan D-Link COVR.
Mengatur D-Link COVR ini pun terbilang sangat mudah dan sederhana untuk dilakukan oleh siapapun. Seluruh pengaturan utama bisa dilakukan melalui aplikasi di smartphone maupun menggunakan browser.
Ada berbagai fitur yang bisa dimanfaatkan salah satunya Parental Control untuk mengatur apa saja yang bisa maupun dilarang hak aksesnya. Selain itu juga Scheduling untuk memberikan jadwal kapan pengaturan aktif secara otomatis.
Secara keseluruhan, saya terpukau akan apa yang D-Link tawarkan melalui produk COVR ini. Tidak hanya desainnya yang futuristik, performa yang dihadirkan pun sangat mumpuni bahkan jika dibandingkan router konvensional.
Memang masih ada beberapa hal yang bisa D-Link tingkatkan lagi. Walaupun begitu, saya rasa tidak ada alasan untuk tidak memilih D-Link COVR C1203 jika kamu punya rumah yang cukup besar maupun bertingkat.
Tinggalkan Komentar