ASUS TUF Gaming FX507
Review Review Handphone

Review ASUS Zenfone Live L2 – Smartphone Murah dengan Daya Baterai Lama

ASUS-Zenfone-Live-L2-Fitur

ASUS Zenfone Live L2
  • Layar - 7/10
    7/10
  • Performa - 6/10
    6/10
  • Kamera - 6/10
    6/10
  • Baterai - 8/10
    8/10
  • Software - 7/10
    7/10
  • Desain - 7/10
    7/10
6.8/10

Summary

Zenfone Live L2 merupakan smartphone ASUS murah yang hadir dengan baterai 3000 mAh dan Snapdragon 430. Meskipun tidak ada fingerprint, namun produk ini memiliki fiur Face Unlock

Yang Disukai

  • Layar penuh
  • Daya tahan baterai lama
  • Face Unlock
  • Hasil foto kamera utama baik pada kondisi terang
  • Harga murah

Yang Tidak Disukai

  • Debu dan noda sidik jari mudah menempel
  • Kamera depan 5 MP
  • Storage internal kurang lega
  • Hasil foto kamera utama kurang bagus pada malam hari
  • Tidak ada Fast Charging
  • Tidak ada Fingerprint

Gadgetren – Melanjutkan kiprahnya bermain di segmen entry-level, ASUS secara resmi telah meluncurkan smartphone Zenfone Live L2 di Indonesia.

Dibanderol dengan harga yang murah, perangkat yang satu ini dibekali dengan layar penuh dan baterai yang dapat bertahan cukup lama. Bahkan ASUS pun menghadirkan 3 slot sekaligus pada Zenfone Live L2 yang memudahkan penggunanya untuk menyematkan 2 kartu SIM dan 1 kartu microSD sekaligus.

Dengan fitur dan spesifikasi hardware yang dibenamkan, apakah ASUS Zenfone Live L2 bisa menjadi salah satu smartphone pilihan di entry-level? Untuk mengetahui jawabannya, Gadgeter bisa menyimak artikel review di bawah ini.

Desain

Zenfone-Live-L2-All-Layar

Zenfone Live L2 ini telah menggunakan layar penuh yang beraspek rasio 18:9 untuk membuat penggunanya lebih leluasa dalam bermain game maupun menonton video dibandingkan layar tradisional dengan aspek rasio 16 : 9.

Bodi belakangnya mengunakan bahan Polycarbonate dengan dibalut warna gradasi menarik yang terdiri dari Rocket Red dan Cosmic Blue. Untuk unit review yang saya dapat memiliki warna Cosmic Blue yang merupakan perpaduan gradasi warna biru dan biru gelap.

Meskipun menarik, namun debu dan noda sidik jari mudah menempel pada bodi belakangnya. Untuk itu, sebaiknya pengguna smartphone ini langsung membeli casing tambahan dari pihak ketiga agar bodi belakangnya lebih terlindungi.

Beralih ke bagian bawahnya terdapat port microUSB 2.0 dan lubang Speaker. Sementara port jack audio 3,5mm disematkan pada bagian atasnya. Selanjutnya, pada bagian kanan terdapat tombol volume dan power yang disusun secara vertikal. Kemudian slot kartu SIM dan microSD terdapat di bagian kirinya.

Layar

Zenfone-Live-L2-Layar-Nyala

Smartphone ini telah dibekali dengan layar 5,5 inci yang beresolusi HD+ (1440 x 720 piksel). Mengikuti tren saat ini, desain layarnya memenuhi bagian depan berkat aspek rasio 18:9 tanpa hadirnya poni karena bezel bagian atas dan bawahnya masih cukup besar.

Sementara layarnya menggunakan teknologi IPS LCD yang memungkinkan penggunanya masih dapat melihat konten hingga sudut kemiringan 178 derajat. Penggunanya juga dapat menjalankan aplikasi atau berpindah menu pada layar ketika menggunakan sarung tangan berkat hadirnya fitur Glove Mode.

Kamera

Zenfone-Live-L2-Kamera-Belakang

ASUS Zenfone Live L2 ini dilengkapi dengan kamera belakang yang beresolusi 13 MP dengan apertur f/2.0 dan PDAF (Phase Detection Autofocus) yang dapat menghasilkan foto dengan baik pada kondisi cahaya cukup atau terang.

Namun pada saat kondisi minim cahaya atau gelap, kemampuan kamera belakangnya kurang dapat diandalkan. Untuk itu, sebaiknya pihak ASUS melakukan pengembangan lagi terhadap kemampuan kamera belakangnya di kondisi tersebut.

Sementara kamera depannya memiliki kamera 5 MP yang masih terasa kurang untuk menghasilkan foto selfie atau wefie dengan baik. Namun soal urusan video call, kamera depannya sudah dapat digunakan dengan baik.

Berikut ini merupakan hasil foto kamera belakang dan kamera depan dari Zenfone Live L2. Nantinya Gadgeter dapat menilai sendiri bagaimana kualitas foto yang dihasilkan dari smartphone ini.

Kamera belakang (Klik foto untuk perbesar)

Zenfone-Live-L2-Kanvas

Zenfone-Live-L2-Kucing-Outdoor

Zenfone-Live-L2-Buah

Zenfone-Live-L2-Kucing-Indoor

Zenfone-Live-L2-Trotoar

ZenfoneLiv-e-L2-Bunga-Ungu

Zenfone-Live-L2-Gedung

Zenfone Live L2 Bunga Bercabang

Zenfone-Live-L2-Stasiun

Zenfone-Live-L2-MRT

Zenfone-Live-L2-Altitude

Zenfone-Live-L2-Lippo-Keboen

Zenfone-Live-L2-Bundaran-HI

Zenfone-Live-L2-Zebra-Cross

Zenfone-Live-L2-Hotel

Zenfone-Live-L2-Stasiun-Malam

Kamera depan (Klik foto untuk perbesar)

Zenfone-Live-L2-Selfie-NormalSelfie Normal

Zenfone-Live-L2-Selfie-BokehSelfie Bokeh

Performa

Zenfone-Live-L2-Port-Bawah

Dari sektor hardware, ASUS telah menyematkan chipset Qualcomm Snapdragon 430 Octa-Core berteknologi proses 28nm yang didampingi RAM 2 GB dan storage internal berkapasitas 16 GB pada Zenfone Live L2.

Untuk mencoba performa dari kombinasi hardware tersebut, saya pun menjalankan aplikasi chat, SMS, telepon, pemutar video, browser, pemutar musik, jejaring sosial hingga editor dokumen.

Zenfone Live L2 ini masih mampu menjalankan 2 hingga 5 aplikasi secara multitasking dengan lancar. Namun apabila aplikasi yang dijalankan terlalu banyak maka smartphone ini akan patah-patah karena kehabisan kapasitas RAM.

Sementara itu, saya pun menjalankan beberapa game populer seperti Mobile Legends, Arena of Valor, PUBG Mobile, dan Final Fantasy XV Pocket Edition. Keempat game ini dapat dijalankan dengan lancar dengan pengaturan grafis rendah.

Walaupun game Mobile Legends, Arena of Valor, dan PUBG Mobile dapat dijalankan dengan lancar pada pengaturan grafis menengah, namun itu hanya berjalan di awal hingga beberapa menit ke depan karena selanjutnya akan sering terjadi patah-patah ketika dijalankan lebih lama.

Sementara Zenfone Live L2 langsung mengalami kesulitan ketika menjalankan game Final Fantasy XV Pocket Edition pada grafis menengah. Untuk itu, sebaiknya pengguna smartphone ini mengatur grafisnya ke rendah untuk menjalankan keempat game tersebu dengan lancar.

Zenfone-Live-L2-Benchmark

Selanjutnya, saya juga melakukan pengujian menggunakan aplikasi benchmark seperti AnTuTu dan Geekbench. Hasilnya Zenfone Live L2 mendapatkan hasil skor yang mencapai 57.419 poin pada aplikasi AnTuTu.

Sementara pada pengujian menggunakan Geekbench, smartphone ini berhasil mendapatkan skor yang mencapai 669 poin untuk Single-Core dan 2.439 poin untuk Multi-Core. Dari skor ini membuktikan bahwa Zenfone Live L2 mampu bertarung dengan smartphone di segmen entry-level lainnya. Apalagi harga yang dimiliki produk ini murah.

Baterai

Zenfone-Live-L2-Slot-SIM

ASUS Zenfone Live L2 ini memiliki baterai dengan kapasitas 3.000 mAh yang berteknologi Lithium Polymer. Dengan kapasitas tersebut, ASUS mengklaim bahwa baterainya mampu bertahan 29 jam untuk telepon di jaringan 3G atau 18 jam untuk browsing dengan jaringan Wi-Fi.

Untuk membuktikan ketangguhan baterainya, saya pun langsung mengujinya dengan menggunakan aplikasi benchmark PCMark for Android. Saya sendiri mengujinya dengan menggunakan mode Work 2.0 Battery Life.

Zenfone-Live-L2-Battery

Mode yang satu ini memungkinkan pengujian dengan simulasi penggunaan dalam kondisi sehari-hari nonstop. Hasil Zenfone Live L2 ini berhasil mendapatkan skor PCMark mencapai 10 jam 59 menit. Bisa dibilang daya tahan baterai yang dimiliki ini lama.

Meskipun daya tahan baterainya lama, namun ASUS Zenfone Live L2 ini tidak memiliki dukungan Fast Charging sehingga pengisian daya baterainya berjalan lama yang memakan waktu 3 jam 12 menit.

Face Unlock

Zenfone-Live-L2-Kamera-Depan

Untuk membuat harganya menjadi terjangkau, ASUS tidak menyematkan sensor fingerprint pada bagian belakang Zenfone Live L2. Namun sebagai gantinya, penggunanya dapat membuka kunci menggunakan wajahnya dengan menggunakan fitur Face Unlock.

Zenfone Live L2 hanya mengizinkan satu wajah untuk didaftarkan dalam fitur yang satu ini. Pada saat saya mencoba, fitur Face Unlock dapat mendeteksi wajah saya dengan cepat sehingga proses pembukaan kunci tidak memakan waktu lama.

ZenUI 5

Zenfone-Live-L2-UI

Perangkat yang satu ini telah dibekali dengan sistem operasi Android Oreo 8.0 yang menggunakan tampilan antarmuka ZenUI 5 buatan ASUS. Bisa dibilang tampilan antarmuka, ikon, dan beberapa fiturnya sudah dikustomasi dibandingkan dengan versi Android murni.

Dengan ZenUI 5 ini memungkinkan penggunanya dapat melakukan screenshot hanya dengan menggunakan tombol Recent Apps. Namun penggunanya juga dapat mengubah fungsi tombol Recent Apps untuk mengaktifkan fitur Dual-Apps Multitasking yang mengizinkan penggunanya menjalankan dua aplikasi sekaligus dalam satu layar.

ZenUI 5 ini juga memiliki Kids Mode yang mengizinkan penggunanya dapat mengatur aplikasi yang ditampilkan dalam smartphone untuk diakses anak-anak. Sementara Easy Mode membuat tampilan antarmukanya menjadi sederhana dan ukuran ikon membesar agar mempermudah orang tua untuk mengakses Zenfone Live L2.

Kesimpulan

Zenfone-Live-L2-Bodi-Belakang

Secara keseluruhan, saya sudah cukup puas dalam menggunakan Zenfone Live L2 pada penggunaan normal dan jarang bermain game. Terutama smartphone ini memiliki daya tahan baterai yang bisa dibilang lama.

Meskipun kamera belakangnya sudah cukup baik menghasilkan foto dalam kondisi cukup cahaya atau terang, namun pihak ASUS harus melakukan peningkatan lagi terhadap kemampuan belakangnya dalam kondisi malam hari atau cahaya minim.

Dengan resolusi yang hanya 5 MP, kamera depannya masih terasa kurang memuaskan untuk menghasilkan foto selfie. Namun apabila digunakan untuk video call maka sudah dapat digunakan dengan baik.

Warna gradasi bodi belakang Zenfone Live L2 ini bisa dibilang menarik untuk dilihat secara kasat mata. Namun bahan polycarbonate yang hadir pada bodi belakangnya, membuat debu dan noda sidik jari mudah menempel. Untuk itu, penggunanya dapat langsung menyematkan casing tambahan.

Dengan harga yang mencapai Rp 1.049.000, ASUS Zenfone Live L2 ini bisa bersaing dan menjadi salah satu smartphone pilihan di segmen entry-level. Smartphone ini memiliki fitur Face Unlock yang memudahkan penggunanya dapat membuka kunci dengan wajah.

Tentang penulis

Adhitya W. P.

Penulis pertama di Gadgetren yang biasa dikenal dengan Agan Adhit. Pengalaman belasan tahun menulis membuatnya hafal berbagai keunggulan dan kelemahan produk teknologi terutama handphone.

Tinggalkan Komentar