ASUS TUF Gaming FX507
Review Review Laptop / PC

Review ASUS Zephyrus S GX531 – Laptop Gaming Ramping Terbaik Saat Ini?

Review Zephyrus GX531GV Header

ASUS Zephyrus S GX531
  • Layar - 10/10
    10/10
  • Performa - 10/10
    10/10
  • Baterai - 8/10
    8/10
  • Fitur - 10/10
    10/10
  • Desain - 9/10
    9/10
9.4/10

Kesimpulan

ASUS Zephyrus S GX531 merupakan salah satu yang terbaik bisa kamu pilih berkat bodinya yang ramping, performa tinggi, penuh fitur, dan tetap adem saat digunakan menjadi daya tarik utamanya.

Yang Disukai

  • Desain ramping, indah, dan solid
  • Performa tinggi untuk game AAA
  • Layar berkualitas yang sangat menawan
  • Keyboard nyaman digunakan
  • Sudah mendukung

Yang Tidak Disukai

  • Kipas yang masih cukup berisik
  • Posisi keyboard dan touchpad tidak umum

Gadgetren – ASUS telah menghadirkan salah satu laptop gaming pertama di Indonesia yang menawarkan kartu grafis NVIDIA RTX bernama ASUS ROG Zephyrus GX531.

Tidak hanya itu saja, perangkat satu ini punya desain yang tidak biasa ditemukan pada laptop gaming lainnya. Maka dari itu tidak heran kalau banyak yang melirik ROG Zephyrus, termasuk saya.

Sejak awal peluncuran lini ASUS ROG Zephyrus pada tahun 2017, saya sangat tertarik akan laptop gaming satu ini karena punya desain ramping yang hampir menyerupai perangkat ultrabook. Padahal bisanya laptop gaming dengan spesifikasi kelas ini punya bodi sangat besar dengan bobot yang tidak kalah menyusahkannya.

Apa yang ASUS capai pada lini Zephyrus terbilang sangat menakjubkan karena mampu menyematkan segala spesifikasi tersebut. Belum lagi soal udara panas yang perlu diatasi agar terhindar dari masalah overheating sehingga performa yang diberikan tetap optimal.

Oleh karena itu tidak mengherankan kalau desain Zephyrus S GX531GV yang saya gunakan ini tidak berbeda jauh dibandingkan pendahulunya. Secara keseluruhan, desain yang dihadirkan terbilang hampir sama dengan sedikit perubahan di sana-sini.

Zephyrus GX531GV Port

Zephyrus S ini masih hadir dengan bodi kotak berbahan metal lengkap dengan sentuhan brush stroke di penutup serta potongan permata menggarisi pinggirannya. Kombinasi ini membuat Zephyrus S terlihat elegan, premium, dan kokoh.

Melihat dari halaman resminya, seri Zephyrus S GX531 digadang sudah mengantongi sertifikat MIL-STD-810G yang berarti sudah tahan terhadap guncangan, kejutan listrik, ketinggian, maupun suhu ekstrim baik dingin maupun panas. Ditambah lagi sistem pendinginnya memiliki desain Anti-Dust untuk menghindari debu menumpuk di kipasnya.

Maka tidak mengejutkan kalau Zephyrus S ini terasa sangat padat seperti setiap ruang terisi dengan baik sehingga tidak ada yang kosong disia-siakan. Bahkan laptop ini punya port konektivitas yang terbilang cukup lengkap baik USB Type-A maupun USB Type-C.

Uniknya, Zephyrus S memiliki port USB Type-C dengan dukungan power delivery yang bisa digunakan untuk mengisi daya baterai dari powerbank. Selain itu port HDMI berada di belakang laptop sehingga dapat meminimalisir kabel melalang melintang saat menggunakan monitor tambahan.

Zephyrus GX531GV Layar

Di bawah layarnya juga terdapat stereo speaker yang langsung menembakan suara ke pengguna. Dengan segala hal tersebut, tidak mengherankan kalau bobotnya mencapai 2,1 Kg walaupun bodinya hanya punya ketebalan 16,15 mm saja. Tidak seramping ultrabook, namun masih sangat nyaman untuk dibawa kemana saja.

Jika tidak ada logo ROG yang tersemat, maka tidak menutup kemungkinan kalau Zephyrus S dikira sebagai laptop ultrabook. Dibandingkan laptop gaming pada umumnya, laptop ini punya “jejak” gamer yang lebih halus dan tersembunyi.

Namun jangan salah, jiwa sebenarnya laptop ini baru nampak saat dibuka dan dihidupkan. Keyboard dengan backlit RGB empat zona yang didukungan Aura Sync langsung menyambut saya. Lampu RGB juga terlihat di bagian belakang bawah laptop yang memberikan kesan layaknya underglow pada sebuah mobil rakitan.

Area keyboard dari Zephyrus masih terlihat unik karena lebih dekat ke pengguna sehingga tidak memiliki palm rest seperti laptop pada umumnya. Hal ini dikarenakan bagian atasnya digunakan sebagai intake udara untuk sitem pendingin dari keseluruhan sistem. Sedangkan udara panasnya akan dikeluarkan secara empat arah pada ventilasi di kiri, kanan, dan belakang laptop.

Zephyrus GX531GV Armoury Crate

Kipasnya cukup bising saat tengah bekerja keras, namun untungnya ASUS menyematkan aplikasi bernama Armoury Crate yang dapat mengatur kinerja kipas di berbagai modus mulai dari Windows, Silent, hingga Turbo. Biasanya saya menggunakan mode Silent saat bekerja yang membuat suara kipasnya hampir tidak terdengar sama sekali.

Desain ini membuat keyboard tidak terasa terlalu panas ketika digunakan bermain game secara intensif. Namun posisinya memang membutuhkan adaptasi dan kurang nyaman saat digunakan di paha atau meja kecil. Keyboard ini terasa nyaman untuk digunakan mengetik maupun bermain game, sesuatu yang harus ASUS teruskan di generasi selanjutnya.

Yang mengejutkan, saya tidak menyangka akan sangat menyukai touchpad dari Zephyrus S ini. Awalnya saya mengira akan canggung untuk menggunakan touchpad ini karea berada pada posisi yang tidak konvensional dibandingkan laptop pada umumnya serta ukurannya juga tidak terlalu besar.

Zephyrus GX531GV Keyboard Lengkap

Setelah mencobanya secara langsung selama beberapa minggu, opini saya berubah 180 derajat. Posisinya yang berada di sebelah kanan keyboard membuatnya terasa lebih natural dibandingkan di bawah keyboard karena saya terbiasa menggunakan mouse di sebelah kanan laptop.

Tentu saja touchpad tersebut juga bisa beralih fungsi menjadi numpad dengan cukup menekan tombol yang telah disediakan. Nantinya akan muncul kisi-kisi berwarna merah menyala yang menyerupai area numpad pada sebuah keyboard.

Tidak diragukan lagi kalau Zephyrus S punya desain menawan yang merupakan peningkatan dari pendahulunya. Namun ada yang tidak kalah menawannya dari laptop gaming satu ini, yakni spesifikasi yang ASUS benamkan di dalamnya.

ASUS ROG Zephyrus S yang saya gunakan ini merupakan varian GX531GV dengan prosesor Intel Core i7-8750H dan kartu grafis NVIDIA GeForce RTX 2060. Tidak ketinggalan juga RAM 16GB DDR4 dan M.2 NVMe PCIE 3.0 512GB SSD berkecepatan tinggi dalam hal Read dan Write data. Komponen-komponen ini menjanjikan performa yang sangat bertenaga untuk menjalankan game keluaran terbaru.

Zephyrus GX531GV Spesifikasi

Apalagi dengan adanya layar Full HD yang punya refresh rate 144 hz dan response time 3ms memungkinkan performa tinggi tersebut dapat ditampilkan secara maksimal tanpa sia-sia. Ditambah lagi layarnya juga sudah mendapatkan validasi Pantone untuk menghasilkan warna akurat.

Pertama kali mencoba Zephyrus S, saya memang langsung terpukau akan seberapa mulusnya pergerakan animasi di layar. Bagi yang terbiasa menggunakan layar 60 Hz dipastikan akan langsung merasakan perbedaan animasi yang jauh lebih mulus walaupun hanya sekedar menggerakan cursor di Windows.

Lalu pertanyaannya, apakah Zephyrus S mampu memanfaatkan layar 144 Hz tersebut saat menjalankan game-game AAA terbaru? Spoiler, sangat bisa.

Judul game yang saya coba merupakan Devil May Cry 5 dan Resident Evil 2 yang sama-sama dikembangkan oleh Capcom dan baru dirilis pada awal tahun 2019 ini. Kedua game yang punya grafis memukau ini dapat dilibas oleh Zephyrus S dengan sangat mudah.

Zephyrus GX531GV DMC5

Saat dijalankan pada pada pengaturan grafis tertinggi, Devil May Cry 5 mampu berjalan pada kisaran 90 hingga 120 FPS di chapter Prologue. Mengingat game ini termasuk ke dalam genre hack-and-slash yang punya animasi cepat dan respon input tinggi, maka semakin tinggi FPS yang didapat semakin baik.

Zephyrus GX531GV RE2

Performa yang sama juga saya rasakan saat bermain Resident Evil 2. Dalam pengaturan grafis tertinggi, saya masih bisa menikmati game ini pada kisaran 90 hingga 110 FPS di area pembuka sebelum masuk ke gedung RPD. Area ini memiliki banyak sekali objek dan musuh sehingga FPS yang dicapai terbilang luar biasa.

Melihat hasil tersebut, kualitas grafis memang harus sedikit diturunkan untuk bisa mencapai 144 FPS agar bisa menggunakan kemampuan layar secara maksimal. Walaupun begitu, performa di atas 60 FPS dalam grafis tinggi menurut saya sudah jauh lebih dari cukup untuk bisa mendapatkan pengalaman yang nyaman.

Zephyrus GX531GV Benchmark

Berbicara soal grafis, tentu saja tidak boleh melupakan hal yang menjadi sorotan utama dari kartu grafis GeForce RTX. Seperti yang kita ketahui, kartu grafis GeFoce RTX telah mendukung teknologi Ray Tracing secara Real-Time untuk menghadirkan pencahayaan lebih natural dengan mengkalkulasi arah cahaya ke sebuah objek.

Dikarenakan teknologi ini masih terbilang baru, game yang mempunyai teknologi Ray Tracing di dalamnya masih dapat dihitung dengan jari. Salah satu game yang saya punya untuk bisa mengetes kemampuannya merupakan Shadow of The Tomb Raider yang telah mendapatkan update implementasi fitur Ray Tracing beberapa waktu lalu. (klik gambar untuk perbesar)

Zephyrus GX531GV ROTR RTXOn BenchmarkRTX On

Zephyrus GX531GV ROTR RTXOff BenchmarkRTX Off

Dengan pengaturan grafis setinggi mungkin serta mengaktifkan fitur Ray Traced Shadow Quality dan NVIDIA RTX DLSS, saya masih bisa menikmati game yang dikembangkan oleh Eidos Montreal ini secara lancar dengan rata-rata FPS ada dikisaran 40-50 di berbagai area.

Walaupun begitu saya kurang bisa merekomendasikan fitur ini untuk aktif digunakan kecuali jika penggunanya ingin mencicipi teknologi terbaru dari NVIDIA tersebut. Alasannya dikarenakan kinerja performa yang dibutuhkan dengan peningkatan grafis yang didapat terasa kurang setimpal.

Bandingkan saja, Shadow of The Tomb Raider dapat berjalan hingga 20 FPS lebih baik dengan hanya mematikan opsi Ray Traced Shadow Quality. Padahal perbedaan grafis yang ada terbilang tidak terlalu signifikan seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini. (klik gambar untuk perbesar)

Zephyrus GX531GV ROTR RTXOn LaraRTX On

Zephyrus GX531GV ROTR RTXOff LaraRTX Off

Kabar baiknya, ini berarti ASUS Zephyrus S punya performa yang sangat mumpuni termasuk kemampuan untuk menjalankan teknologi terbaru NVIDIA tersebut dengan baik jika pengguna menginginkannya. Maka dari itu, kemampuan laptop gaming satu ini akan tetap relevan untuk beberapa waktu ke depan sambil menunggu teknologi Ray Tracing lebih matang.

Dengan spesifikasi setinggi itu, tentu akan muncul pertanyaan soal daya tahan baterai. Mengingat ASUS ROG Zephyrus S ini tergolong ke dalam laptop gaming, saya tidak berharap terlalu banyak akan daya tahan baterainya.

Menariknya, laptop ini masih mampu menyala selama 2 jam 9 menit sebelum baterai tersisa 20% saat saya gunakan bekerja sehari-hari. Angka yang lebih tinggi dari saya kira karena biasanya laptop gaming hanya bertahan sedikit di atas 1 jam saja.

Zephyrus GX531GV Baterai

Rasanya segala hal yang dimiliki oleh ASUS Zephyrus S ini membuatnya hampir mendekati kata sempurna untuk sebuah laptop gaming, setidaknya untuk apa yang saya inginkan. Bodinya yang ramping, performa tinggi, penuh fitur, dan tetap adem saat digunakan menjadi daya tarik utamanya.

Jujur saja, saya sedikit kesulitan untuk menemukan kekurangan dari laptop ini karena ASUS benar-benar telah merakit sebuah perangkat yang luar biasa. Jika kamu tidak terlalu mempersalahkan soal posisi keyboard yang tidak biasa, maka ASUS Zephyrus S GX531 merupakan salah satu yang terbaik bisa kamu pilih.

Tentang penulis

Fauzi Rasyad

Editor Gadgetren yang telah berkecimpung sebagai penulis seputar teknologi sejak tahun 2015. Dunia komputer hingga smartphone sudah cukup lama ia geluti karena memang tertarik melihat perkembangan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun.

Tinggalkan Komentar