Gadgetren – Meskipun baru diluncurkan tanggal 20 Februari 2019 lalu, Samsung Galaxy S10 Series sudah bisa dipesan melalui pre-order. Dan menariknya, Indonesia kebagian lebih awal dalam hal ini.
Samsung Galaxy S10 Series merupakan perangkat flagship terbaru Samsung yang terdiri dari empat varian, yakni Samsung Galaxy S10e, S10, S10+, dan S10 5G (yang masih disimpan oleh Samsung).
Dari keempat varian tersebut, Samsung Galaxy S10 menjadi varian menengah, yang saat masa pre-order dibanderol dengan harga Rp12.999.000 (untuk varian 128 GB) dan berhadiah langsung Smart TV Samsung 32 inci.
Nah supaya tidak salah varian saat membeli salah satu perangkat dari keluarga Samsung Galaxy S10 Series tersebut, berikut ini ulasan lengkap kelebihan dan kekurangan dari varian Samsung Galaxy S10.
Kelebihan Samsung Galaxy S10
Layar Inovatif
Terlepas dari inovasi Infinity O-Display yang kurang begitu saya suka, Samsung Galaxy S10 telah dilengkapi dengan layar terbaik Samsung untuk saat ini, Dynamic AMOLED tersertifikasi HDR10+.
Dengan layar ini, perangkat Samsung Galaxy S10 dapat menampilkan gambar dengan lebih rinci dan memiliki jangkauan warna yang lebih lengkap, khususnya untuk konten yang memiliki bagian terang atau gelap yang luas.
Selain itu, layar dari perangkat ini juga sudah cukup luas karena memiliki ukuran 6,1 inci dengan bentuk melengkung dan telah mendukung resolusi Quad HD+ dengan kerapatan piksel 550 ppi.
Performa Tangguh
Membawa chipset tertangguh Qualcomm saat ini, Snapdragon 855, Samsung Galaxy S10 menawarkan kinerja mumpuni yang pastinya lebih baik dari flagship Samsung sebelumnya, Samsung Galaxy S9.
Berdasarkan klaim dari Samsung, perangkat terbarunya ini bisa berjalan dengan CPU 29 persen lebih cepat dan GPU 37 persen lebih baik, jika dibandingkan dengan kinerja Samsung Galaxy S9.
Samsung juga melengkapi Samsung Galaxy S10 dengan RAM yang sangat luas, 8 GB, yang dipadukan dengan memori internal yang cukup besar, yang bisa dipilih antara 128 GB atau 512 GB.
Fingerprint In-Display yang Lebih Aman
Samsung Galaxy S10 kini juga sudah menerapkan teknologi terbaru, sensor fingerprint yang tertanam di dalam layar. Bahkan, sensor fingerprint ini diklaim memiliki kemampuan yang lebih baik jika dibandingkan sensor fingerprint in-display lain.
Hal ini karena Samsung menggunakan teknologi sensor fingerprint berbasis gelombang ultrasonik, sementara perangkat lain biasanya menggunakan teknologi sensor fingerprint berbasis optik (cahaya).
Yang membedakan antara keduanya, sensor ultrasonik bisa menangkap gambar 3D sementara sensor optik hanya 2D. Artinya, sensor ultrasonik akan menghasilkan detail yang lebih susah untuk diakali, alias akan lebih aman.
Selain itu, sensor ultrasonik juga bisa bekerja pada lebih banyak material dibandingkan dengan sensor optik, serta bisa digunakan untuk keperluan lain seperti sebagai sensor kesehatan yang bisa mencatat denyut jantung dan aliran darah.
Lensa Kamera Lebih Lengkap
Selain teknologi dual aperture yang masih dipakainya, Samsung Galaxy S10 juga dilengkapi dengan kombinasi lensa yang lengkap, yakni 16 MP lensa Ultra wide + 12 MP lensa Wide angle + 12 MP lensa Telephoto.
Kekurangan Samsung Galaxy S10
Belum Menggunakan 3D Depth Sensor
Meskipun telah membawa kamera utama dengan lensa yang lebih lengkap, versi menengah Samsung Galaxy S10 Series ini sayangnya tidak dilengkapi dengan 3D Depth Sensor (yang rencananya bakal hadir di varian 5G).
Apa itu 3D Depth Sensor? 3D Depth Sensor merupakan sebuah sensor untuk mengambil gambar 3D. Atau secara khusus, sensor ini bisa digunakan untuk membuat gambar bokeh lebih baik karena bisa membedakan obyek utama dan latar.
Kamera Depan Tunggal
Berbeda dengan seri Samsung Galaxy S10+ yang sudah dilengkapi kamera selfie ganda, Samsung Galaxy S10 masih menggunakan kamera tunggal berukuran 10 MP.
Belum 5G
Seperti flagship Samsung lainnya, perangkat ini pun bakal menjadi pilihan untuk digunakan selama dua atau tiga tahun ke depan. Sayangnya perangkat ini belum mendukung teknologi 5G, padahal tampaknya teknologi ini bakal segera diimplementasikan.
Tinggalkan Komentar