ASUS TUF Gaming FX507
Review Review Laptop / PC

Review ASUS Zenbook UX433 – Laptop Tangguh Berlayar 14″ yang Serasa 13″

Zenbook UX433FN

ASUS Zenbook UX433FN
  • Layar - 8/10
    8/10
  • Performa - 8/10
    8/10
  • Baterai - 8/10
    8/10
  • Desain - 9/10
    9/10
8.3/10

Kesimpulan

Zenbook UX433FN adalah laptop berbezel tipis dari ASUS yang ringkas, ringan, dan tangguh. Cocok untuk para pekerja yang tidak ingin repot repot membawa laptop besar dan berat namun dengan layar yang tetap luas.

Yang Disukai

  • Ukuran ringkas
  • Performa tangguh
  • Speaker yang nendang
  • Desain menarik

Yang Tidak Disukai

  • NumberPad terasa kurang natural
  • Layar agak reflektif

Tren layar dengan bezel tipis tidak hanya terjadi di dunia smartphone saja. Tren ini pun mulai merambah ke dunia laptop dan salah satunya dihadirkan oleh ASUS melalui ZenBook UX433FN.

Ukuran bezel ZenBook UX433FN hanya sebesar 2,9 mm untuk sisi samping layar dan 3,3 mm untuk sisi atas layar. Dengan ukuran bezel yang tipis ini, ZenBook UX433FN yang layarnya berukuran 14″ laptopnya lebih mirp seperti laptop 13″.

Jika dibandingkan dengan MacBook Air 13″ generasi terbaru, ZenBook UX433FN memiliki dimensi ukuran yang mirip dan bahkan beratnya pun lebih ringan.

Meskipun ZenBook UX433FN memiliki bentuk yang ringkas dan ringan, laptop ini tetap menghadirkan performa yang kencang berkat digunakannya komponen hardware dengan spesifikasi yang cukup tinggi.

Beberapa kali laptop ZenBook UX433FN dilirik orang ketika saya menggunakannya di kafe. Mungkin karena efek bezelnya yang tipis atau desainnya yang menawan.

ZenBook UX433FN juga tampil menarik dengan warna Royal Blue-nya yang dikombinasikan dengan warna emas halus yang membaluti bagian atas keyboard dan huruf-huruf di keyboard. Awalnya saya kurang suka dengan garis emas di atas keyboard tersebut, namun makin sering saya gunakan laptopnya saya menjadi suka dengan desainnya.

Logo ASUS kini tidak lagi diletakkan di bawah layar yang mana biasanya terlalu mencolok. Logonya sekarang diletakkan pada area garis emas dan menurut saya penempatan logo ini jauh terasa lebih bagus dibandingkan dengan laptop ASUS sebelumnya.

Zenbook UX433FN - Design

Sebetulnya laptop ini akan tampil lebih menarik lagi apabila stiker stiker promosi Intel, NVIDIA, Energy Star, dan HDMI dihilangkan. Bagi saya itu hanya mengganggu pemandangan saja, bagai sebuah rumah cantik yang ditempeli iklan di dindingnya. Untungnya stiker tersebut dapat dilepas jika diinginkan.

Ketika saya menggunakan ZenBook UX433FN untuk bekerja di kafe, beberapa kali saya melihat laptop ini dilirik oleh orang. Bahkan ada satu orang yang menanyakan laptop ASUS model apa yang saya gunakan untuk menghilangkan rasa penasarannya. Mungkin ini efek bezel-nya yang tipis atau desainnya yang tampil menarik.

Layar berukuran 14″ dengan resolusi 1920×1080 sudah cukup besar bagi saya dalam melakukan berbagai pekerjaan di laptop ini. Tingkat kecerahan layar sudah cukup baik walaupun kualitas tampilannya tidak membuat saya terpukau.

Ketika digunakan di luar ruangan dengan ada cahaya dari belakang, tampilan pada layar ZenBook UX433FN masih dapat terlihat namun tingkat kecerahan layar perlu diset ke maksimal. Selain itu, refleksi bayangan pada layar cukup mengganggu sehingga laptop ini agak kurang cocok digunakan jika terdapat cahaya yang kuat dari belakang.

Ketika layar ZenBook UX433FN dibuka, laptop akan sedikit terangkat ke atas di bagian ujungnya karena bagian bawah layar berfungsi menjadi dudukan laptop. Nampaknya ini untuk meningkatan kualitas suara yang dihasilkan oleh speaker, mengoptimalkan pendinginan laptop, serta membuat proses mengetik agak lebih nyaman.

Keyboard pada laptop ini didesain dengan baik. Selama saya mengetik di laptop ini, tidak ada masalah yang saya temukan dan saya pun merasa nyaman ketika mengetik. Untuk membantu pengetikan di kondisi minim cahaya, disediakan fitur backlit pada keyboard-nya.

Untuk port konektivitasnya, disediakan 1 slot USB 3.1 Type-C, 1 slot USB 3.1 Type-A, 1 slot USB 2.0 Type-A, 1 slot HDMI, dan 1 slot pembaca kartu MicroSD. Cukup lengkap jenis port yang tersedia namun jika membutuhkan lebih dari 1 slot untuk 1 jenis port maka akan perlu adaptor port tambahan. Dan perlu dicatat, pengecasan laptop ini tidak menggunakan port USB C melainkan masih menggunakan port silinder standar.

Zenbook UX433FN - NumberPad

Satu hal lain yang membuat ZenBook UX433FN berbeda dibandingkan dengan kebanyakan laptop lainnya adalah terdapat touchpad-nya yang juga dapat berfungsi sebagai NumberPad.

NumberPad tersebut menyatu di touchpad dan dapat diaktifkan dengan menyentuh icon NumberPad di touchpad. Fitur tambahan ini awalnya cukup menarik, namun realitanya menggunakan NumberPad terasa kurang natural.

Tidak ada respon fisik ketika NumberPad disentuh sehingga terasa tidak natural seperti layaknya ketika memencet tombol di keyboard. Mungkin lebih bagus jika NumberPad ini dapat memberikan haptic feedback tiap disentuh.

Untuk touchpad-nya sendiri sebetulnya nyaman untuk digunakan. Namun… laptop yang saya gunakan untuk review ini kebetulan agak bermasalah di touchpad-nya. Cukup sering touchpad “melompat-lompat” sendiri ketika saya gunakan sehingga menyulitkan ketika mengoperasikan laptop.

Eror pada touchpad ini saya lihat juga terjadi untuk beberapa pengguna ZenBook UX433 lainnya. Solusi sementara saya untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengunci lalu kemudian membuka kunci laptop dengan menekan tombol power atau me-restart laptopnya. Agak merepotkan memang.

Zenbook UX433FN - Specs

Dari sisi performa, ZenBook UX433FN sudah kencang untuk kebutuhan bekerja. Membuka berbagai aplikasi terkait produktivitas seperti Microsoft Office, Chrome, dan Slack terasa cepat. Multi tasking menggunakan berbagai aplikasi pun lancar berkat melimpahnya memori RAM yang tersedia.

Dengan spesifikasi yang cukup tinggi, laptop ini juga dapat digunakan untuk memainkan game. Namun begitu, ZenBook UX433FN masih agak kewalahan jika digunakan untuk bermain game yang menuntut spesifikasi grafis tinggi seperti Final Fantasy XV. Ketika saya coba mainkan game tersebut dengan setelan grafis terendah pun performanya masih nge-lag dengan FPS yang kecil.

Suhu laptop cukup normal selama saya gunakan. Belum pernah saya merasakan panas yang abnormal ketika menggunakan laptopnya. Namun, ketika laptop digunakan untuk aktifitas berat seperti bermain game, suara fan akan terdengar cukup kencang.

Ketika digunakan untuk bekerja di ruangan ber-AC dengan mode baterai laptop disetel ke Better Performance dan tingkat kecerahan layar di 50%, ZenBook UX433FN mampu bertahan selama 5 jam 9 menit dari level baterai 100% ke 15% dengan prediksi sisa lama penggunaan laptop sebanyak 1 jam.

Dengan lama penggunaan baterai tersebut, ZenBook UX433FN bisa dibilang cukup tangguh daya tahan baterainya. Tidak perlu saya repot-repot mencari colokan listrik ketika di kafe untuk bekerja.

Dari sisi speaker, dengan kolaborasi bersama Harman Kardon, ZenBook UX433FN dapat menghasilkan suara yang cukup kencang dan kualitas suara tetap terjaga di volume tinggi. Untuk kelas laptop, speakernya sudah bagus kualitasnya.

Zenbook UX433FN

Melihat apa yang ditawarkan, ZenBook UX433FN cocok untuk para pekerja terutama bagi mereka yang memiliki mobilitas tinggi dan tidak ingin membawa laptop yang besar dan berat namun ukuran layar tetap luas. Ditambah lagi, performa kencang dan tampilan laptopnya pun menarik.

Saat ini ZenBook UX433FN dengan varian tertinggi dijual dengan harga Rp22.999.000. Varian termurahnya dijual dengan harga Rp15.299.000 namun dengan spesifikasi hardware yang lebih rendah.

Jika ingin membeli laptop ini, saran saya segera cek touchpad-nya dan kalau bisa langsung di tokonya dengan melakukan berbagai gerakan. Jika ditemukan eror, minta unit baru jika masih berada di toko atau segera claim garansi jika barang sudah ada di tangan.

Tentang penulis

Firman Nugraha

Editor-in-Chief Gadgetren yang sudah belasan tahun berpengalaman di dunia teknologi khususnya handphone. Awalnya ia pernah menjadi developer aplikasi Android di Nexian dan kini terjun ke dunia media.

Tinggalkan Komentar