ASUS Zenbook S 14 OLED UX5406
Review Review Handphone

Review Flash Plus 2 : Smartphone Berprosesor Octa-core dan RAM 3 GB Seharga Rp 2 Jutaan

Flash Plus 2
  • Layar - 8/10
    8/10
  • Performa - 8/10
    8/10
  • Kamera - 7/10
    7/10
  • Baterai - 8/10
    8/10
  • Software - 7/10
    7/10
  • Desain - 7/10
    7/10
7.5/10

Kesimpulan

Flash Plus 2 dengan harga yang sangat terjangkau mampu menawarkan spesifikasi yang sangat bersaing dengan para kompetitor

Yang Disukai

  • Harga relatif terjangkau
  • Performa mumpuni untuk menjalankan segala aplikasi
  • Penuh dengan fitur terbaru
  • Daya tahan baterai lumayan

Yang Tidak Disukai

  • Hasil kamera biasa saja
  • Desain yang tidak terlalu istimewa

Flash merupakan merek perangkat ponsel yang berada di bawah TCL Communication Technology Holding. Beberapa produk Flash sendiri telah hadir di Indonesia, seperti Flash 2, Flash Plus, dan Flash.

Baru-baru ini Flash menghadirkan smartphone terbarunya di Indonesia, yakni Flash Plus 2. Awalnya produk Flash memiliki nama depan Alcatel, namun kini kerja sama kedua perusahaan ini telah berakhir sehingga Flash Plus 2 hadir di Indonesia tanpa embel-embel Alcatel.

Flash Plus 2 ini menawarkan spesifikasi hardware yang menarik ditambah harga yang terjangkau. Produk yang satu ini menawarkan dua varian dengan harga yang berbeda di Indonesia. Nah, kali ini saya berkesempatan untuk mencoba Flash Plus 2 ini.

Untuk itu, yuk simak review dari saya yang akan menjelaskan mulai dari spesifikasi, performa, desain, keunggulan, kekurangan, dan harga dari smartphone yang satu ini melalui review Flash Plus 2 dari Gadgetren.

Desain

Sebagai pembuka review Flash Plus 2 pada bagian depan secara kasat mata Gadgeter akan terlihat bagian hitam yang penuh ketika layar dimatikan, namun ketika layar menyala akan terlihat bezel antara layar dengan bagian pinggir smartphone.

Flash Plus 2 ini memiliki 3 bagian tombol navigasi yang terdiri dari “back”, “home”, dan “recent”. Untuk tombol “home” berbentuk fisik dan telah disematkan dengan sensor pemindai sidik jari (fingerprint). Sedangkan tombol “back” serta “recent” berbentuk kapasitif dan memiliki backlight sehingga memudahkan saya  untuk menekan tombol navigasi ketika dalam keadaan gelap atau minim cahaya.

Pada bagian kanan terdapat tombol power untuk menyalakan atau mematikan smartphone dan volume untuk memperbesar atau mengecilkan suara smartphone. Dengan letak yang sama, memudahkan saya untuk dapat melakukan kombinasi screenshot gambar smartphone hanya dengan menggunakan satu tangan saja.

Selain itu, port Audio Jack 3,5 mm terdapat pada bagian atas dan port microUSB terdapat pada bagian bawah Flash Plus 2. Lanjut ke bagian belakangnya, casing yang dimiliki oleh smartphone ini memiliki bahan metal yang terbuat dari Aluminium.

Meskipun bahannya metal, namun casing belakang dari Flash Plus 2 tidak mengusung konsep unibody sehingga dapat dilepas untuk memasukan dua kartu SIM dan satu kartu microSD. Baterai yang dimiliki oleh dari smartphone ini juga bisa kita lihat, namun tidak boleh dilepas oleh pihak produsen.

Lengkungan pada bagian casing belakang smartphone ini terasa pas sehingga nyaman untuk digenggam. Selain itu, bagian casing belakang Flash Plus 2 tidak terasa licin ketika dipegang walaupun terbuat dari bahan logam.

Flash Plus 2 memiliki dimensi 152,6 mm ×76,4 mm × 8,2 mm dan bobot sebesar 157 gram. Dengan dimensi dan bobot ini Flash Plus 2 cukup ringan untuk digenggam dengan menggunakan satu tangan.

Fingerprint

Sensor pemindai sidik jari atau Fingerprint merupakan salah satu fitur andalan dari Flash Plus 2. Untuk penempatannya sendiri, Flash menyematkan fingerprint tepat di bagian tombol “home” sehingga mudah diakses menggunakan jari jempol.

Fingerprint memiliki kecepatan respon yang bisa dibilang cepat dan dapat mendeteksi hanya dalam waktu 0,5 detik saja. Saya juga mendapatkan respon pemindaian sidik jari yang cepat ketika melakukan pengujian pada tombol home Flash Plus 2 ini.

Selain membuka kunci layar, fitur fingerprint ini juga menawarkan untuk membuka aplikasi yang ditentukan dan mengunci folder khusus. Untuk mulai menggunakan fitur ini Gadgeter bisa mengakses menu Settings > Fingerprint.

Setelah Gadgeter masuk ke menu tersebut maka smartphone akan meminta untuk memasukkan pattern sandi. Selanjutnya, Gadgeter bisa melakukan kalibrasi sidik jari yang nantinya dapat dikenali oleh fingerprint dari Flash Plus 2.

Proses kalibrasi sidik jari ini akan meminta Gadgeter menekan tombol “home” berkali-kali agar fingerprint bisa mendapatkan hasil yang presisi. Setelah selesai, Gadgeter dapat langsung mencobanya dengan mengunci layar dan membukanya dengan menggunakan sidik jari.

Fingerprint ini mampu mengenali 5 sidik jari berbeda dalam satu smartphone sehingga Gadgeter bisa memilih sidik jari mana yang akan digunakan untuk membuka kunci smartphone, mengaktifkan aplikasi, dan membuka folder yang dikunci.

Hi-Fi

Dalam smartphone yang satu ini disematkan juga teknologi Hi-Fi yang memungkinkan kita bisa menikmati audio yang jernih dan bertenaga ketika menjalankan musik pada Flash Plus 2 ini.

Hi-Fi yang digunakan dalam Flash Plus adalah sistem audio headphone DAC (AKM 4375) 32-bit sehingga bisa menghasilkan kualitas baik ketika menggunakan headphone atau earphone. Selain itu, terdapat juga teknologi terbaru IRD filter digital yang bisa memproseso detail sinyal audio menjadi lebih kaya.

Namun Gadgeter dapat juga mendengarkan dan memutar musik melalui speaker dengan jernih, keras, dan bertenaga karena telah dilengkapi dengan NXP9890 audio amplifier yang turut disematkan dalam Flash Plus 2.

Tak ketinggalan, aplikasi musik Mix bawaan dari Flash Plus 2 dapat menggabungkan dua lagu sekaligus dengan tampilan antarmuka seperti dua disk DJ yang bisa diatur kecepatan, efek, dan tempo yang tentunya menyenangkan.

Performa

Gambar Review Flash Plus 2 Performa

Smartphone yang satu ini dibekali dengan prosesor MediaTek Helio P10 Octa-core 64-bit dan RAM dengan varian 2 GB atau 3 GB. Untuk pengujian ini saya berkesempatan menggunakan Flash Plus 2 yang memiliki varian 2 GB dan penyimpanan internal 16 GB.

Dengan dukungan kombinasi dapur pacu itu dapat membuat aplikasi, game, video, maupun sistem operasi berjalan dengan lancar. Untuk pengujian performanya, saya menjalankan game Need For Speed No Limits dan Freeblade.

Saya berhasil menjalankan kedua game ini dengan lancar dan mulus di Flash Plus 2. Meskipun prosesor Helio P10 masih di bawah Helio X10, namun Helio P10 tidak terlalu panas dibandingkan Helio X10 ketika menjalankan aktivitas berat maupun game.

Selain itu, saya juga mencoba melakukan aktivitas multitasking pada smartphone dengan menjalankan aplikasi, seperti email, SMS, browser, utilitas, dan telepon pada menu tabulasi yang berada di menu “recent”. Hasilnya smartphone mampu menjalankan semuanya dengan lancar.

Terakhir, saya melakukan benchmark dengan menggunakan aplikasi, seperti AnTuTu Benchmark 6.1.4 dan Geekbench 3. Pada AnTuTu Benchmark, Flash Plus 2 berhasil mendapatkan skor sebesar  41818, sedangkan pada Geekbench 3 saya berhasil mendapatkan skor sebesar 796 untuk pengujian single-core dan 2980 untuk pengujian multi-core.

Tentu saja hasil yang didapatkan dari kedua aplikasi benchmark ini sangat memuaskan mengingat harga yang disematkan untuk Flash Plus 2 ini bisa dibilang terjangkau ketika hadir di Indonesia.

Layar

Flash Plus 2 dilengkapi dengan layar sentuh 5,5 inci yang beresolusi 1920 x 1080 piksel (Full HD). Untuk teknologi layarnya menggunakan IPS dan MiraVision Image technology V2.0 yang memungkinkan saya bisa melihat gambar pada layar dengan nyaman.

Selain itu, teknologi IPS memungkinkan saya masih dapat melihat gambar pada layar dengan jelas hingga sudut kemiringan 178 derajat.  Untuk meminimalisir terjadinya goresan pada layar smartphone, pihak TCL menyematkan kaca anti gores Dragontail.

Meskipun sudah dilindungi kaca anti gores, menurut saya sebaiknya Gadgeter melapisinya lagi dengan kaca Tempered Glass untuk membuat lebih aman dari terjadinya keretakan. Tempered Glass dengan harga Rp 50.000 hingga Rp 150.000 sudah bisa membuat layar dari smartphone ini aman dari keretakan.

Saat melakukan review Flash Plus 2, sistem operasi yang dibawanya telah mengusung sistem operasi Android 6.0 Marshmallow dan memiliki tampilan antarmuka bawaan Android.

Baterai

Untuk pengujian baterainya, saya menggunakan aplikasi Geekbench 3 dan penggunaan sehari-hari. Saya mendapatkan waktu sebesar 5 jam 47 menit ketika saya menguji smartphone yang satu ini menggunakan aplikasi Geekbench 3.

Pengujian ketahanan baterai menggunakan aplikasi Geekbench 3 ini dimulai ketika baterai smartphone berada pada kondisi 100 % hingga menyusut ke kondisi 16 %. Dengan hasil ini memperlihatkan bahwa baterai 3000 mAh yang tersemat dalam Flash Plus 2 memiliki daya tahan baterai yang standar sama dengan rata-rata smartphone pada umumnya.

Selanjutnya, saya berhasil mendapatkan hasil layar menyala sekitar 4 jam 20 menit mulai dari kondisi 100 persen hingga titik kritis 15 persen untuk pengujian sehari-hari dengan penggunaan media sosial, email, SMS, dan telepon.

Tak ketinggalan, dalam smartphone yang satu ini telah disematkan fitur Fast Charging besutan Texas Instrument yang memungkinkan pengisian kapasitas baterai sebesar 50 persen hanya dalam waktu 30 menit saja.

Kamera

Kamera belakang dari Flash Plus 2 ini beresolusi 13 MP dengan aperture f/2.0 dan memiliki fitur PDAF yang diklaim oleh TCL memiliki kecepatan mengunci fokus objek dalam waktu hanya 0,3 detik. Namun saya merasa fokus yang diambil terlihat memiliki kecepatan yang biasa saja.

Untuk fitur yang dibawa aplikasi kamera bawaan dari Flash Plus hanya terdiri dari Panorama, Normal, dan PIP (Picture in Picture). Untuk PIP sendiri bisa membuat kamera depan dan belakang bekerja sekaligus yang selanjutnya hasil foto tersebut akan digabungkan.

Sementara itu, untuk kamera depannnya memiliki resolusi 5 MP yang dapat mengambil foto di bagian depan hingga sudut dengan lebar 84 derajat.

Berikut ini hasil foto yang diambil menggunakan kamera belakang beresolusi 13 MP dan kamera depan beresolusi 5 MP :

Hasil Kamera Belakang Outdoor

Hasil Kamera Belakang Outdoor

Kamera Belakang Dalam Ruangan Flash Plus 2

Hasil Kamera Belakang Lowlight

Hasil Kamera Depan Selfie (Klik untuk perbesar)

Hasil Kamera Depan Selfie (Klik untuk perbesar)

Kesimpulan

Setelah menggunakan perangkat review Flash Plus 2 beberapa hari, saya merasa smartphone ini sudah nyaman untuk penggunaan sehari-hari, terutama jika dilihat dari spesifikasi hardware dan performa yang ditawarkan dari smartphone yang satu ini.

Flash Plus 2 ini akan dijual dengan harga terjangkau di Lazada Indonesia secara flash sale pada tanggal 16 Juni 2016. Flash Plus 2 akan hadir dengan 2 varian yang terdiri dari RAM 2 GB + penyimpanan internal 16 GB dengan harga Rp 1.999.000 dan RAM 3 GB + penyimpanan internal 32 GB dengan harga Rp 2.299.000.

Jika Gadgeter memiliki dana untuk membeli smartphone di kisaran 1,9 juta rupiah hingga 2,3 juta rupiah maka Flash Plus 2 bisa menjadi pilihannya. Terutama Flash Plus 2 dengan spesifikasi yang paling tinggi dengan RAM 3 GB + penyimpanan internal 32 GB.

Spesifikasi Flash Plus 2

WarnaVenus Gold
LayarLuna Silver
Pelindung5,5 inci IPS Full HD (1920 x 1080 piksel)
Dimensi152,6 mm ×76,4 mm × 8,2 mm
Bobot157 gram
ProsesorMediaTek Helio P10 MT6755M Octa-core (4×1.8GHz+4×1.0GHz) 64-bit
GPUARM Mali-T860 MP2 550MHz
RAM2 GB atau 3 GB
Penyimpanan internal16 GB atau 32 GB
microSDHingga 128 GB
Baterai3000 mAh
Kamera Utama13 MP dengan sensor CMOS OV13853, aperture f/2.0, PDAF fokus cepat 0,3 detik, Realtone LED Flash, 5 lapisan lensa, sudut lebar 76,5 derajat
Kamera Depan5 MP dengan aperture f/2.2, LED Flash, sudur lebar 84 derajat, fokus tetap
Sistem OperasiAndroid Marshmallow 6.0
SensorAccelerometer, Compass, Ambient Light, Proximity, Gyroscope, Magnetometer
Kartu SIMmicro-SIM dan nano-SIM
Jaringan3G, 4G-LTE, Bluetooth v 4.0, microUSB, OTG
HargaRp 1.999.000 (RAM 2 GB + Penyimpanan internal 16 GB) dan Rp 2.299.000 (RAM 2 GB + Penyimpanan internal 32 GB).

 

Tentang penulis

Adhitya W. P.

Penulis pertama di Gadgetren yang biasa dikenal dengan Agan Adhit. Pengalaman belasan tahun menulis membuatnya hafal berbagai keunggulan dan kelemahan produk teknologi terutama handphone.

Tinggalkan Komentar

2 Komentar