ASUS Vivobook S14 S3407CA
Review Handphone

Review Samsung Galaxy Flip 7 – Hape Flip Paling Nyaman dengan Cover Screen Besar

Samsung Galaxy Z Flip 7

Review Samsung Galaxy Z Flip 7
  • Rating
4

Kesimpulan

Dengan bodi yang sedikit lebih lebar dan cover screen yang lebih luas, Samsung Galaxy Z Flip 7 benar-benar menghadirkan pengalaman berbeda dibanding handphone flip lain yang sudah beredar di Indonesia.

Yang Disukai

  • Lebih seru dan nyaman dipakai
  • Dimensi makin natural di tangan
  • Cover screen besar dengan bezel tipis
  • Performa kencang dan stabil
  • Update software panjang

Yang Tidak Disukai

  • Charging agak lambat
  • Kamera minim peningkatan

Gadgetren – Galaxy Z Flip 7 adalah foldable terbaru dari Samsung yang kini hadir dengan cover screen lebih luas, refresh rate tinggi, serta baterai yang lebih besar.

Menariknya Galaxy Z Flip 7 kembali memakai chipset buatan Samsung setelah sekian lama, yaitu Exynos 2500, menggantikan Snapdragon yang digunakan pendahulunya.

Lalu apakah chipset baru ini membuat performa sehari-harinya semakin baik? Dan apakah cover screen yang besar ini benar-benar bermanfaat? Simak review berikut untuk menemukan jawabannya.

Desain Makin Natural, Layar Makin Besar

Samsung Galaxy Z Flip 7

Dari sisi desain, Galaxy Flip 7 tidak terlihat banyak berbeda dari pendahulunya. Masih mengusung sisi datar dengan dua kamera menonjol di belakang. Namun ada perubahan yang cukup penting meski tak kasat mata, yaitu bodinya kini sedikit lebih lebar.

Perubahan ini membuat Galaxy Flip 7 tidak lagi tampak jangkung melainkan terasa seperti handphone berukuran normal. Sebagai gambaran, lebarnya kini sebanding dengan Galaxy S25+.

Tentu saja bodi yang lebih lebar ini diikuti dengan layar utama yang juga lebih besar yakni 6,9 inci. Rasio layarnya kini terasa lebih natural sehingga pengalaman penggunaan sehari-hari jadi lebih nyaman. Konten yang ditampilkan pun tidak lagi terasa sempit, malah terasa jauh lebih lega.

Samsung Galaxy Z Flip 7

Panel layarnya masih menggunakan teknologi Dynamic LTPO AMOLED 2X dengan resolusi 1080 x 2520 piksel, refresh rate 120Hz, HDR10+, dan kecerahan puncak 2.600 nit. Hasilnya, tampilan tetap tajam dan cerah di berbagai kondisi.

Sebagai foldable, lipatan layar di bagian tengah masih ada tapi terasa lebih halus. Bahkan sering kali saya tidak menyadarinya, termasuk saat menyentuh area lipatan yang kini lebih rata berkat teknologi Armor FlexHinge baru yang 29% lebih tipis dibanding generasi sebelumnya.

Namun peningkatan terbesar justru ada pada cover screen. Layarnya kini meluas hingga menutupi hampir seluruh bagian atas dengan bezel super tipis, menyatu dengan area kamera dan flash.

Spesifikasinya pun hampir setara dengan layar utama yakni refresh rate 120Hz, kecerahan 2.600 nit, serta resolusi 948 x 1048 piksel dengan perlindungan Gorilla Glass Victus 2.

Samsung Galaxy Z Flip 7

Dengan ukuran yang lebih besar, cover screen ini terasa benar-benar berguna. Saya bisa mengakses kamera untuk selfie dengan kamera utama, menampilkan wallpaper video yang lucu, membuka AI Now Bar, melihat sekaligus membalas notifikasi, hingga menjalankan berbagai aplikasi.

Secara default, aplikasi di cover screen memang terbatas. Tapi dengan aplikasi MultiStar yang mana partner resmi Samsung, saya bisa membuka lebih banyak aplikasi langsung di layar kecil ini mulai dari Google Maps hingga galeri foto. Bahkan bisa dipilih aplikasinya tampil penuh atau menyesuaikan area kamera agar tetap nyaman digunakan.

Performa Stabil di Berbagai Kondisi

Samsung Galaxy Z Flip 7

Sekarang kita bahas performanya. Awalnya saya sempat ragu dengan Exynos 2500 yang dipakai Galaxy Flip 7 walau RAM-nya 12GB, berbeda dengan saudaranya Galaxy Fold 7 yang menggunakan Snapdragon 8 Elite.

Namun kenyataannya, saya tidak pernah menemui kendala performa. Galaxy Flip 7 tetap mulus dipakai untuk merekam video 4K 60FPS dalam waktu lama, multitasking berbagai aplikasi, hingga bermain game.

Hasil Tes Benchmark

  • AnTuTu: 1.532.379
  • Geekbench 6: 1.997 (single-core), 6.917 (multi-core)
  • 3DMark Wild Life Extreme Stress Test: 4.817 (tertinggi), 2.103 (terendah), stabilitas 43,7%

Yang saya suka, handphone ini tidak gampang overheat. Saat di Jeju, Korea Selatan, dengan suhu siang mencapai 35°C, saya banyak memotret di bawah terik matahari.

Hasilnya Galaxy Flip 7 tetap stabil tanpa overheat. Paling hanya terjadi penurunan performa dan kecerahan layar untuk mengantisipasi panas. Sebagai perbandingan, Galaxy Fold 7 di kondisi sama beberapa kali mengalami overheat.

Memang ini situasi khusus tapi setidaknya membuktikan bahwa untuk ukuran handphone foldable, Galaxy Flip 7 cukup bisa diandalkan.

Untuk penyimpanan, tersedia dua pilihan yaitu 256GB dan 512GB. Kapasitas ini menurut saya sudah cukup standar di masa kini. Namun perlu dicatat, Galaxy Flip 7 tidak mendukung microSD, jadi alternatifnya adalah memakai penyimpanan eksternal atau backup ke cloud.

Baterai Relatif Tahan Lama

Samsung Galaxy Z Flip 7

Sebagai sumber dayanya, Galaxy Flip 7 dibekali baterai 4.300mAh yang sedikit lebih besar dibanding generasi sebelumnya. Dengan pola penggunaan harian saya, screen-on time bisa tembus sekitar 4 jam saat baterai tersisa 10%.

Angka ini memang standar jika dibandingkan dengan banyak handphone lain yang pernah saya uji. Tapi untuk ukuran handphone flip, saya cukup puas dengan daya tahannya.

Sayangnya kecepatan pengisian dayanya masih terasa lambat. Meski sudah mendukung fast charging 25W, butuh sekitar 1 jam 26 menit untuk mengisi dari 10% hingga penuh menggunakan charger Samsung. Di era ketika banyak handphone menawarkan pengisian super cepat, Samsung jelas masih tertinggal di sisi ini.

Biasanya saya menyertakan hasil uji PCMark untuk mengukur daya tahan baterai. Namun pada Galaxy Flip 7, pengujian ini entah kenapa selalu gagal karena tesnya tertahan di tahap awal jadi saya tidak bisa menyajikan hasilnya kali ini.

Kamera Masih Itu Itu Aja

Samsung Galaxy Z Flip 7

Di sektor kamera, Galaxy Flip 7 dibekali kamera utama 50MP dengan OIS, kamera ultrawide 12MP, serta kamera depan 10MP. Secara spesifikasi memang tidak ada yang istimewa namun form factor flip membuat pengalaman kameranya jadi berbeda.

Saya bisa selfie menggunakan kamera utama sambil melihat preview langsung di cover screen yang luas. Hal ini membuat aktivitas foto jadi lebih menyenangkan.

Bahkan saya bisa meletakkan Galaxy Flip 7 di permukaan datar dan membuka setengah layarnya untuk mengambil foto ala tripod. Fitur ini sangat berguna saat travelling tanpa harus repot membawa tripod.

Kamera utamanya serbaguna di mana mampu menangkap momen baik siang maupun malam dan kamera ultrawidenya cocok untuk pemandangan luas atau group selfie. Sementara itu kamera depannya walau hasil jepretan kameranya tetap cukup baik namun rasanya lebih bermanfaat untuk panggilan video.

Samsung Galaxy Z Flip 7 - Hasil Foto

Samsung Galaxy Z Flip 7 - Hasil Foto

Samsung Galaxy Z Flip 7 - Hasil Foto

Samsung Galaxy Z Flip 7 - Hasil Foto

Samsung Galaxy Z Flip 7 - Hasil Foto

Samsung Galaxy Z Flip 7 - Hasil Foto

Samsung Galaxy Z Flip 7 - Hasil Foto

Ultrawide

Samsung Galaxy Z Flip 7 - Hasil Foto

Ultrawide

Samsung Galaxy Z Flip 7 - Hasil Foto

Ultrawide

Samsung Galaxy Z Flip 7 - Hasil Foto

Kamera depan

Samsung Galaxy Z Flip 7 - Hasil Foto

Kamera depan

Semua kameranya mendukung perekaman 4K 60FPS. Hasil video dari kamera utama terlihat mulus dan stabil bahkan saat merekam sambil bergerak tanpa perlu mengaktifkan stabilisasi software tambahan.

Fitur

Samsung Galaxy Z Flip 7

Kecanggihan Galaxy Flip 7 didukung oleh One UI 8 berbasis Android 16. Samsung juga menjanjikan dukungan software yang panjang yaitu 7 generasi Android dan update keamanan yang tergolong sangat lama untuk standar handphone saat ini.

Salah satu fitur menonjol adalah integrasi Google Gemini. Fitur ini bisa diakses lewat cover screen maupun layar utama dengan menahan tombol power. Dengan bantuan Google, saya bisa menanyakan banyak hal mulai dari rekomendasi kafe estetik hingga saran gaya foto.

Selain itu Galaxy Flip 7 tetap membawa sejumlah fitur AI bermanfaat seperti Circle to Search dan berbagai tools editing foto berbasis AI mulai dari menghapus objek yang mengganggu, memperluas area foto, hingga meningkatkan ketajaman gambar.

Yang tidak kalah menarik berkat cover screen yang lebih besar, Samsung menyematkan Now Bar di area layar samping kamera. Fitur ini memungkinkan saya melihat rekap harian yang dirangkum langsung oleh Galaxy AI dengan cepat dan praktis.

Kesimpulan

Samsung Galaxy Z Flip 7

Dengan bodi yang sedikit lebih lebar dan cover screen yang lebih luas, Samsung Galaxy Z Flip 7 benar-benar menghadirkan pengalaman berbeda dibanding handphone flip lain yang sudah beredar di Indonesia.

Menggunakannya tanpa membuka layar utama kini terasa jauh lebih memuaskan, genggamannya lebih natural, dan tampilan layarnya pun seluas handphone pada umumnya.

Ditambah integrasi AI yang semakin kuat dan bermanfaat, berbagai aktivitas sehari-hari bisa dilakukan dengan lebih cepat dan mudah. Sementara kamera yang serbaguna dengan dukungan form factor flip membuat saya bisa mengabadikan momen dengan sangat baik.

Galaxy Z Flip 7 dibanderol mulai Rp17.999.000, sedikit lebih mahal dibanding generasi sebelumnya. Namun peningkatan yang dibawanya membuat handphone ini layak dimiliki.

ASUS Vivobook S14 S3407CA

Tentang penulis

Firman Nugraha

Editor-in-Chief Gadgetren yang sudah belasan tahun berpengalaman di dunia teknologi khususnya handphone. Awalnya ia pernah menjadi developer aplikasi Android di Nexian dan kini terjun ke dunia media.

Tinggalkan Komentar