Review Xiaomi Redmi Note 11 Pro – Dilengkapi Layar Super AMOLED dan Desain Menarik

Bulan Maret lalu Xiaomi merilis seri Redmi Note 11 terbaru mereka yang terdiri dari yang terdiri dari tiga model dan saya berkesempatan untuk mengulas model 4G dari Redmi Note 11 Pro.

Redmi Note 11 Pro masih menyokong kamera utama 108MP yang tampaknya mirip dengan yang ada pada generasi sebelumnya. Selain itu handphone ini juga menyajikan pengisian daya baterai cepat 67W.

Dengan harga 3 jutaan menempatkan handphone ini di kelas menengah dan sejauh saya gunakan Redmi Note 11 Pro cukup mumpuni di kelasnya. Namun begitu di sektor kamera saya merasa masih ada yang perlu ditingkatkan.

Mengikuti tren masa kini, Redmi Note 11 Pro mengusung desain sisi datar. Namun ketika saya amati lebih tajam, bagian sisinya ini bukan murni datar melainkan masih ada sedikit lengkungan yang membuatnya lebih nyaman ketika digenggam.

Berat handphone ini mencapai 202 gram yang mana agak sedikit berat dan dimensinya pun besar layaknya handphone seri Note dari Xiaomi. Varian warna Graphite Gray yang saya gunakan menampilkan warna hitam yang sedikit memantulkan cahaya sehingga terlihat mewah. Saya pribadi suka dengan warna hitam ini.

Pada bagian area kamera belakang terdapat tonjolan yang cukup tinggi untuk penempatan kamera utamanya. Komponen kamera lainnya termasuk lampu flash diletakkan di tonjolan bawahnya yang lebih rendah. Saya rasa bagian tonjolan kamera ini terlihat sedikit agak aneh dan saya lebih senang dengan desain kamera di Redmi Note 10 Pro sebelumnya.

Di bagian sisi handphone terdapat tombol pengatur volume, tombol power yang juga berfungsi sebagai pemindai sidik jari, lubang speaker, selot kartu hybrid dual SIM + MicroSD, USB-C, IR Blaster, dan menariknya masih tersedia jack audio.

Redmi Note 11 Pro mengusung layar 6,67″ dengan panel Super AMOLED yang memiliki resolusi 2400 x 1080 piksel, refresh rate 120Hz, dan tingkat kecerahan hingga 1.200 nit. Kualitas tampilan layarnya memuaskan di kelasnya dan kecerahannya pun mencukupi ketika digunakan di bawah sinar matahari.

Berkat dukungan refresh rate tinggi, layar handphone ini dapat menampilkan animasi dengan mulus. Namun begitu refresh rate-nya menggunakan model tetap yang mana tidak adaptif tergantung konten yang ditampilkan di layar.

Pada bagian tengah atas layar terdapat lubang untuk penempatan kamera depan pada handphone ini. Sayangnya terdapat lingkaran berwarna perak yang reflektif di area kamera depan yang agak mengganggu bagi saya.

Dilengkapi oleh chipset MediaTek Helio G96 yang dikombinasikan dengan RAM LPDDR4X 8GB dan penyimpanan internal UFS2.2 128GB, Redmi Note 11 Pro mampu menghadirkan performa yang cukup untuk sebuah handphone kelas menengah.

Selama saya gunakan handphone ini untuk aktivitas sehari-hari saya, saya belum menemukan kendala berarti. Digunakan untuk bermain game seperti PUBG dan Mobile Legends pun handphone ini dapat melakukannya dengan lancar.

Layaknya handphone jaman sekarang, Redmi Note 11 Pro dilengkapi oleh fitur RAM virtual 3GB yang menggunakan kapasitas penyimpanan internal. Tapi saya merasa fitur ini kurang begitu bermanfaat melihat RAM yang disediakan sudah cukup besar, mungkin akan lebih terasa bermanfaat untuk varian RAM 6GB dari handphone ini.

Ketika diuji coba menggunakan aplikasi benchmark AnTuTu, handphone ini mendapatkan skor 317.031. Menggunakan aplikasi pengetesan lain yakni Geekbench skor yang dihasilkan adalah 493 untuk single core dan 1.581 untuk multi-core.

Redmi Note 11 Pro menyediakan speaker stereo untuk menemani aktivitas multimedia seperti menonton film dan mendengarkan musik. Kualitas audio yang dihasilkan tidak istimewa, standar layaknya handphone kelas menengah. Untungnya handphone ini masih kompatibel dengan headphone kabel sehingga dapat dengan mudah menikmati kualitas audio yang lebih baik.

Untuk sistem operasinya, Redmi Note 11 Pro menggunakan MIUI 13 yang berbasis Android 11. Antarmukanya terasa mudah digunakan dan Xiaomi kini tampaknya sudah meredam iklan di MIUI. Sejauh saya gunakan saya belum menemukan iklan yang muncul di berbagai aplikasi bawaan seperti yang saya temukan di MIUI versi sebelumnya.

Yang saya agak kurang suka adalah banyaknya bloatware yang di MIUI 13. Untungnya bloatware tersebut dapat dengan mudah dihapus agar handphone lebih optimal untuk penggunaan saya.

Satu hal yang paling memuaskan dari handphone ini menurut saya adalah baterainya. Redmi Note 11 Pro dapat saya gunakan lebih dari satu hari tanpa perlu diisi ulang daya baterainya. Saya biasanya bisa mendapatkan screen on time hampir 7 jam dari level baterai 100% ke 10% untuk penggunaan di luar bermain game.

Untuk menguji coba lebih lanjut daya tahan baterainya, saya tes handphone menggunakan aplikasi PC Mark di setelan tingkat kecerahan layar 50%, refresh rate 120Hz, dan baterai 100%. Hasilnya Redmi Note 11 Pro mendapatkan skor 10 jam 37 menit. Tes yang sama namun di refresh rate 60Hz hasilnya lebih tinggi lagi yakni 12 jam 26 menit.

Tahan lamanya baterai Redmi Note 11 Pro tidak lepas oleh kapasitas baterainya yang mencapai 5.000mAh yang dikombinasikan oleh optimalisasi penggunaan daya baterai oleh MIUI 13.

Jika perlu diisi ulang daya baterainya pun dapat dilakukan dengan sangat cepat berkat dukungan teknologi pengisian daya turbo 67W. Hanya perlu waktu 53 menit menggunakan charger bawaan untuk mengisi daya baterai dari level 10% ke 100%.

Saya senang Xiaomi masih menyediakan charger bawaan di dalam boksnya melihat belakangan ini semakin menjamur handphone-handphone bahkan yang kelas menengah tidak menyediakan charger. Agak menyebalkan jika perlu membeli charger terpisah untuk menikmati penuh pengisian daya cepat dari handphone ini.

Redmi Note 11 Pro menyajikan total empat kamera belakang yang meliputi lensa wide 108MP, ultra-wide 8MP, makro 2MP, dan sensor depth 2MP. Untuk kamera depannya sendiri menggunakan lensa 16MP.

Kamera utamanya sebetulnya bagus dalam menghasilkan foto namun kadang tidak konsisten kualitas yang dihadirkan. Ketika saya sedang memfoto suatu objek beberapa kali, ada saja hasil foto yang terlihat terlalu terang atau agak buram.

Aplikasi kamera yang ada di Redmi Note 11 Pro menyediakan fitur untuk menghasilkan foto bersolusi 108MP secara penuh. Yang agak mengejutkan adalah hasil fotonya terlihat lebih baik dibanding foto yang dijepret di mode auto. Biasanya di handphone lain saya tidak melihat perbedaan kualitas yang signifikan ketika mode resolusi penuh digunakan.

108MP – Crop

Auto – Crop

Lensa ultrawide-nya mampu menghasilkan foto dengan bidang pandang mencapai 118°. Kualitas foto yang dihasilkan sebetulnya agak kurang memuaskan bagi saya. Bagian langit terlihat buram dan warnanya agak aneh pada foto yang saya jepret.

Ultrawide

Redmi Note 11 Pro menyediakan lensa makro yang anehnya di atas kertas adalah downgrade dari generasi sebelumnya. Saya sebetulnya tidak berekspektasi banyak dari lensa ini melihat hanya beresolusi 2MP dan benar saja hasil foto jarak dekatnya pun tidak bagus.

Foto yang dihasilkan oleh lensa makro ini terlihat buram dan tidak detail. Lensa ini sepertinya hanya disediakan agar Redmi Note 11 Pro terlihat memiliki banyak kamera saja.

Makro

Di malam hari, kamera Redmi Note 11 Pro hasil fotonya kurang memuaskan di mode auto. Namun jika menggunakan mode malam, hasil fotonya terlihat jauh lebih bagus namun dengan efek samping waktu pemrosesan foto yang lebih lama.

Auto

Night Mode

Ultrawide – Auto

Ultrawide – Night Mode

Untuk kamera depan dari Redmi Note 11 Pro dapat menghasilkan foto selfie yang memuaskan di kelasnya. Hanya saja di mode portrait terlihat kurang rapi pemisahan antara subjek foto dengan latar.

Selain lensa makro, video adalah salah satu aspek kamera yang paling lemah dari Redmi Note 11 Pro. Hasil rekaman videonya terlihat buram dan entah kenapa aplikasi kameranya ketika digunakan untuk merekam video terasa ada lag.

Dengan harga Rp3.899.000 untuk varian 8/128GB yang digunakan pada ulasan ini, saya merasa puas dengan Redmi Note 11 Pro. Baterainya tahan lama dan cepat diisi ulang, desain-nya terlihat menarik, dan kualitas tampilan layarnya pun memukau.

Uniknya Redmi Note 11 Pro masih menyediakan headphone jack yang kini sudah semakin langka. Ditambah lagi Xiaomi masih menyediakan charger bawaan sehingga tidak perlu membeli charger terpisah.

Sayangnya di sektor kamera masih ada yang perlu ditingkatkan oleh Xiaomi terutama lensa makro dan perekaman video. Hasil fotonya pun kadang tidak konsisten kualitasnya. Selain itu banyak bloatware ketika handphone ini pertama kali diaktifkan namun untungnya dapat dihapus dengan mudah.

Harga dan Spesifikasi Xiaomi Redmi Note 11 Pro