Samsung Galaxy S21 Ultra
- Layar - 10/1010/10
- Performa - 9/109/10
- Kamera - 9/109/10
- Baterai - 9/109/10
- Software - 9/109/10
- Desain - 10/1010/10
Ringkasan
Galaxy S22 Ultra adalah handphone yang bukan sekedar sedikit pembaruan. Chipset Snapdragon 8 Gen 1 dan S Pen yang dihadirkan saja sudah membuat handphone ini sangat layak dibeli terutama untuk penggemar Galaxy Note.
Yang Disukai
- Performa gegas
- Kamera memuaskan
- Daya tahan baterai lama
- Ada S Pen
Yang Tidak Disukai
- Agak berat
- Tidak ada charger dan pelindung layar
Ketika saya pertama kali memegang Galaxy S22 Ultra, saya langsung yakin ini adalah handphone Galaxy Note yang berganti nama.
Galaxy S22 Ultra tampil dengan desain kotak yang biasanya dikhususkan untuk Galaxy Note. Samsung juga menyematkan S Pen di dalam handphone ini dan canggihnya tidak mengorbankan kapasitas baterai handphone.
Baik penggemar lini Galaxy Note maupun Galaxy S kemungkinan besar akan senang dengan apa yang ditawarkan oleh Galaxy S22 Ultra. Samsung sendiri sebetulnya juga sudah resmi mematikan lini Galaxy Note yang mana digantikan oleh Galaxy S varian Ultra.
Desain
Galaxy S22 Ultra memiliki desain yang berbeda dibandingkan dengan varian Galaxy S22 lainnya. Ini terlihat dari bentuknya yang lebih kotak dan tidak adanya area tonjolan kamera khas Galaxy S22 yang menyatu dengan frame handphone.
Kini kamera belakang Galaxy S22 Ultra langsung menonjol begitu saja tanpa ada area khusus. Untungnya di tiap tonjolan ini terdapat area yang sedikit meninggi untuk melindungi lensa kamera.
Model tonjolan kamera ini sedikit mengingatkan saya dengan handphone LG Velvet. Saya pribadi menyukai desain baru ini namun yang saya khawatirkan adalah jika tidak menggunakan casing, tonjolan kameranya akan mudah baret di bagian sisi.
Saya menggunakan varian warna hijau dari Galaxy S22 Ultra yang mana terlihat lebih ke hijau gelap kebiruan. Warnanya terlihat bagus dan memberikan kesan premium.
Saya bisa bilang ini adalah handphone Galaxy S dengan desain tercantik yang pernah saya pegang. Saya senang melihat Samsung belakangan ini aktif melakukan sesuatu yang berbeda dengan desain handphone mereka namun tetap menjaga estetikanya.
Pada bagian sisi handphone ini menggunakan material aluminium sedangkan bagian belakangnya menggunakan material kaca dengan finishing matte. Baik kaca bagian belakang maupun layarnya sama-sama dilindungi dengan Gorilla Glass Victus+.
Layaknya handphone Samsung varian Ultra, handphone ini memiliki ukuran yang besar dan agak berat. Tapi yang patut diapresiasi adalah Samsung berhasil membuat handphone ini memiliki berat yang mirip dengan Galaxy S21 Ultra padahal ada tambahan S Pen.
Yang pasti Galaxy S22 Ultra adalah handphone yang perlu digunakan dengan dua tangan. Bahkan dengan dua tangan pun terkadang membuat lengan saya pegal ketika menggunakan handphone ini sembari selonjoran untuk bermain game di mode landscape.
S Pen
Sebagai penerus Galaxy Note, Galaxy S22 Ultra menyediakan S Pen yang tertanam di dalam handphone-nya. S Pen ini menggunakan material plastik dengan finishing yang terasa lembut ketika disentuh.
S Pen di Galaxy S22 Ultra menggunakan teknologi Bluetooth yang membuatnya dapat melakukan berbagai hal di luar tulis menulis seperti menjepret foto secara jarak jauh melalui tombol di S Pen hingga melakukan gesture untuk melakukan sesuatu di handphone.
S Pen yang kini memiliki tempat tersendiri di dalam handphone-nya membuatnya jauh lebih bermanfaat karena dapat dengan mudah diakses. Kemudahan akses ini cukup terasa dibandingkan ketika saya menggunakan Galaxy S21 Ultra.
Selama menggunakan Galaxy S21 Ultra, sering kali saya malah lupa membawa S Pen-nya yang terpisah. Jika menggunakan casing khusus S Pen pun terasa tidak nyaman karena membuat ukuran handphone-nya menjadi terlalu lebar.
Layar
Galaxy S22 Ultra menyediakan layar berukuran 6,8″ yang terbilang besar. Layar ini menggunakan teknologi Dynamic AMOLED 2X, refresh rate 120Hz, dukungan HDR10+, dan kecerahan layar hingga 1750 nits. Ini membuat layar Galaxy S22 Ultra mampu menampilkan konten dengan memukau dan tetap cerah bahkan di bawah sinar matahari.
Perlu dicatat Samsung kini tidak menyematkan lapisan plastik pelidung layar seperti yang ditemukan di generasi sebelumnya. Untuk yang takut layarnya tergores, mau tidak mau jadi harus membeli pelindung layar terpisah.
Layarnya yang berbentuk kotak pun membuat pengalaman menonton film terasa lebih memuaskan karena minim area yang terpotong. Pengalaman saya menggunakan Galaxy S21 Ultra untuk menonton film terkadang ada bagian gambar terpotong karena sudutnya yang bulat.
Samsung mengimplementasikan adaptive refresh rate di layar handphone ini yang mana refresh rate-nya bisa berubah antara 1-120Hz tergantung pada konten yang ditampilkan. Tapi jika diinginkan, refresh rate-nya bisa disetel menjadi 60Hz saja.
Kemampuan refresh rate hingga 1Hz ini lebih canggih dibanding Galaxy S21 Ultra yang hanya bisa sampai 10Hz. Berkat ini membuat penggunaan daya baterai Galaxy S22 Ultra menjadi lebih hemat.
Performa
Satu hal yang membuat Galaxy S22 Ultra menjadi unik adalah digunakannya chipset Snapdragon 8 Gen 1. Setelah sekian lama akhirnya Samsung kembali menggunakan chipset Snapdragon di handphone kelas flagship mereka di Indonesia.
Biasanya seri Galaxy S di Indonesia menggunakan chipset Exynos yang mana adalah buatan Samsung sendiri. Terakhir kali Samsung menggunakan chipset Snapdragon di Indonesia itu di Galaxy S5 yang dirilis tahun 2014 lalu.
Chipset ini ditemani oleh RAM berkapasitas 12GB dan penyimpanan 256 / 512GB serta sudah mendukung jaringan 5G. Jika memilihi varian kapasitas penyimpanan 128GB, RAM yang disediakan hanya berkapasitas 8GB. Dan perlu dicatat, Galaxy S22 Ultra tidak menyediakan selot microSD.
Selama saya menggunakan handphone ini performanya terasa gegas untuk berbagai keperluan. Digunakan untuk bermain game populer seperti PUBG Mobile, Mobile Legends, dan Genshin Impact pun bisa dilakukan dengan lancar di setelan grafis tinggi.
Ketika dites dengan aplikasi AnTuTu, Galaxy S22 Ultra mendapatkan skor 924.080. Sedangkan di aplikasi Geekbench meraih skor 3.316 untuk multi core dan 1.209 untuk single core.
Bandingkan dengan Galaxy S21 Ultra yang hanya mendapatkan skor AnTuTu 533.109 dan skor Geekbench 3.222 untuk multi core serta 1.020 untuk single core. Terlihat ada perbedaan signifikan antara skor Galaxy S22 Ultra dengan Galaxy S21 Ultra di Indonesia
Selain performanya yang gegas, Galaxy S22 Ultra juga dilengkapi dengan speaker stereo yang kualitas keluaran suaranya terdengar memuaskan untuk sebuah handphone bahkan di setelan volume tinggi.
Baterai
Saya awalnya agak khawatir Galaxy S22 Ultra daya tahan baterainya akan kurang memuaskan dibandingkan Galaxy S21 Ultra karena menggunakan merek chipset berbeda. Sebelumnya saya sangat puas dengan daya tahan baterai Galaxy S21 Ultra yang tahan lama.
Nyatanya kekhawatiran saya tidak terbukti. Galaxy S22 Ultra malah dengan mengejutkan memiliki daya tahan baterai yang sedikit lebih baik dari hasil pengetesan saya dibandingkan Galaxy S21 Ultra.
Dites menggunakan aplikasi PC Mark dengan tingkat kecerahan layar 50% dan refresh rate disetel di mode adaptive refresh rate, skor yang dihasilkan adalah 10 jam 38 menit. Tes yang sama dengan refresh rate 60Hz hasilnya 12 jam 55 menit.
Selama saya gunakan sehari-hari, Galaxy S22 Ultra sukses tahan seharian tanpa perlu di-charge dengan screen on time yang saya dapatkan berkisar di 4 jam 57 menit dari level baterai 100% ke 10%.
Untuk pengisian daya baterainya, Galaxy S22 Ultra mendukung pengisian daya cepat 45W namun sayangnya Samsung tidak menyediakan charger di dalam boks penjualan handphone ini. Ketika saya charge handphone ini menggunakan charger 25W Samsung, membutuhkan waktu 1 jam 1 menit untuk mengisi daya dari level 10% ke 100%.
Kamera
Di sektor kamera, Galaxy S22 Ultra menggunakan konfigurasi lensa utama 108MP, lensa telephoto ganda 10MP dengan pembesaran optik 3x dan 10x, dan lensa ultrawide 12MP. Untuk kamera depannya menggunakan lensa 40MP.
Kamera di Galaxy S22 Ultra mirip dengan Galaxy S21 Ultra namun tampaknya Galaxy S22 Ultra menggunakan sensor yang lebih kecil.
Ditambah lagi karena menggunakan chipset Snapdragon, prosesor gambarnya pun berbeda sehingga menghasilkan karakteristik foto yang berbeda dibandingkan dengan Galaxy S21 Ultra yang menggunakan chipset Exynos.
Lensa utama Galaxy S22 Ultra mampu menghasilkan foto yang sangat memuaskan dengan detail yang terekam dengan baik di area terang maupun gelap. Namun di situasi tertentu hasil fotonya terlihat agak keterangan dibanding aslinya.
Lensa ultrawide-nya dapat merekam foto dengan sudut yang lebih luas dengan kualitas yang baik walau tidak sebagus lensa utamanya. Warna dedaunan dan biru langit pun tampak akurat.
Lensa telephoto di Galaxy S22 Ultra menggunakan konfigurasi yang mirip dengan Galaxy S21 Ultra sebelumnya. Namun saya melihat ada peningkatan signifikan dari hasil lensa telephoto-nya terutama di level pembesaran 30x dan 100x.
Di level pembesaran 30x yang mana adalah pembesaran hybrid, hasil fotonya tetap terlihat bagus dengan tajam dan detail. Di pembesaran 100x yang di generasi sebelumnya biasanya sudah terlihat sangat buram, kini kualitas fotonya masih lumayan.
Fitur portrait di kamera Galaxy S22 Ultra dapat menghasilkan foto dengan efek bokeh yang rapi. Bahkan di foto pertama, rambut yang mencuat di depan telinga saya tetap terekam dengan baik tidak ikut diburamkan oleh kameranya. Selain itu permukaan wajah dan baju saya terekam dengan detail dan warnanya terlihat akurat.
Di malam hari dengan mode Auto, kamera utama Galaxy S22 Ultra tetap dapat menghasilkan foto yang bagus dengan noise yang tidak begitu kentara dan kecerahan yang pas. Dengan menggunakan Night Mode, hasil fotonya menjadi tampil lebih cerah sehingga detail pada foto dapat terlihat lebih baik dan noise diminimalisir.
Untuk lensa ultrawide-nya di mode auto pada malam hari, hasil fotonya terlihat banyak noise namun untungnya kualitas foto masih cukup baik. Dengan Night Mode noise pada foto menjadi terminimalisir dan terlihat lebih menawan.
Lensa telephoto-nya di malam hari terlihat ada penurunan kualitas yang kentara terutama mulai di pembesaran 10x. Pembesaran 30x menjadi batas sebelum fotonya menjadi susah untuk dilihat.
Hasil foto dari kamera depan di Galaxy S22 Ultra baik di siang maupun malam hari kualitasnya memuaskan. Detail wajah saya terekam dengan baik terutama di siang hari dengan warna yang akurat. Efek bokeh yang dihasilkan dengan mode portrait pun terlihat halus pemisahan antara subjek foto dengan latar.
Soal video, hasil rekaman di Galaxy S22 Ultra terlihat ada peningkatan dibandingkan dengan seri sebelumnya terutama di kondisi gelap. Namun untuk kamera depan di malam hari masih kurang memuaskan.
Kesimpulan
Samsung Galaxy S22 Ultra adalah handphone yang bukan sekedar sedikit pembaruan. Chipset Snapdragon 8 Gen 1 dan S Pen yang dihadirkan saja sudah membuat handphone ini sangat layak dibeli terutama untuk penggemar Galaxy Note.
Hasil kamera handphone ini pun sangat memuaskan berkat kombinasi dari berbagai lensa yang disediakan dan prosesor gambar yang ada di Snapdragon. Selain itu juga handphone ini tampil menarik dan menyajikan layar yang memukau serta cerah.
Jika kamu selama ini sedang menunggu untuk membeli handphone Galaxy S seri teratas, ini adalah saatnya. Galaxy S22 Ultra cocok untuk segala keperluan baik itu sebagai perangkat produktivitas maupun untuk bermain game.
Harga dan Spesifikasi Samsung Galaxy S22 Ultra
Dimensi & Berat | 77,9 x 163,3 x 8,9mm, 229g |
Warna | Olive, Graphite, Lavender, White |
Layar | Dynamic AMOLED 2X 6,8″ 3088 x 1440 piksel, 120Hz, touch sampling rate 240Hz |
Sistem Operasi | One UI 4.1 (Android 12) |
Memori | RAM 8GB ROM 128 GB, RAM 12 GB ROM 256/512 GB |
Chipset | Snapdragon 8 Gen 1 |
Kamera Belakang | 108MP wide-angle, f1.8, FOV 85° 12MP ultrawide, f/2.2, FOV 120° 10MP telephoto, f/2.4, FOV 36°, 3x zoom optik 10MP telephoto, f/4.9, FOV 11°, 10x zoom optik |
Kamera Depan | 40MP, f/2.2, FOV 80° |
Baterai | 5.000mAh, fast charging 45W, fast wireless charging 15W |
Konektivitas | 5G, LTE, Wi-Fi 6E, Wi-Fi Direct, NFC, Bluetooth 5.2 |
Konektor | USB Type-C |
Sensor | Akselerometer, barometer, pemindai sidik jari ultrasonik, giroskop, geomagnetik, hall sensor, sensor cahaya, sensor kedekatan |
GPS | GPS, GLONASS, Galileo, BDS |
Speaker | Speaker stereo |
Fitur | IP68 |
Harga | Rp17.999.000 (128GB), Rp18.999.000 (256GB), Rp20.999.000 (512GB) |
Tinggalkan Komentar