Gadgetren – Platform pembayaran digital bernama OVO memberikan tips dan saran untuk mengelola keuangan di bulan suci Ramadhan.
Inisiatif ini muncul berkat hasil temuan OVO yang menyebutkan bahwa terdapat beberapa fakta terkait pola pengelolaan keuangan masyarakat yang dianggap OVO masih kurang tepat.
Harumi Supit selaku Head of Corporate Communication OVO menjelaskan bahwa 6-10 orang mengaku sulit mengatur keuangan selama Ramadhan, terlebih karena pandemi dimana adanya banyak kebutuhan.
“Sementara hanya 4 dari 10 orang banyak yang khawatir tidak mendapat THR dan ini menjadi kekhawatiran terbanyak yang dipilih responden terkait Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini,” ujarnya kepada tim Gadgetren.
Namun begitu, menurut Harumi sebesar 50% orang akan tetap memberikan THR meskipun tidak dapat bertemu saudara dan kerabat secara tatap muka. Harumi mengatakan banyak orang yang masih bisa mentransfer THR secara daring.
Selain itu, Harumi menambahkan terdapat 52% orang terpaksa harus menggunakan dana darurat yang ditarik dari tabungan atau investasi. Harumi juga menilai sebanyak 4-10 orang di tengah pandemi mengalami perencanaan keuangan yang tidak sesuai di awal terutama di bulan Ramadhan sehingga 43% orang menggunakan THR untuk kebutuhan selama Ramadhan dan Idul Fitri.
Oleh karenanya, pihak OVO yang diwakilkan oleh Lolita Setyawati selaku CFP Financial Planner mengungkapkan bahwa untuk tidak ketergantungan terhadap THR, masyarakat perlu membuat perencanaan anggaran dan pencatatan pengeluaran.
Kemudian, menahan godaan atau keinginan untuk berbelanja berlebihan atau tidak menggunakan sumber dana darurat yang tidak sesuai peruntukkan, menghindari utang, dan membuat skala prioritas.
“Kita harus melihat kondisi keuangan kita seperti apa, apa saja kebutuhan jangka waktu dekat, kebutuhan keluarga kita dan ada hutang atau tidak. THR juga perlu ada porsi untuk diinvestasikan, seberapa porsi tergantung seberapa nyamannya kita. Kondisi orang beda-beda,” ujar Lolita.
Lolita juga membagikan beberapa tips untuk mengatur keuangan selama Ramadan antara lain membuat daftar prioritas sesuai kebutuhan.
Lolita mengatakan bahwa skala prioritas pertama THR bisa untuk membayar hutang jika ada sebesar 25%, Zakat atau sedekah sebanyak 10%, kebutuhan hidup sebesar 15%, investasi untuk tujuan keuangan jangka panjang sebanyak 30%, dan memenuhi gaya hidup Ramadhan jika memungkinkan sebanyak 20%.
Untuk itu, pihak OVO pun menghadirkan fitur terbaru di dalam aplikasinya yang bernama OVO Invest untuk membantu pengguna memiliki simpanan tambahan dan bisa menyisihkan sebagian pemasukan jika sewaktu-waktu ada kebutuhan mendesak.
Lolita menerangkan bahwa OVO Invest menawarkan jumlah investasi harian mulai Rp 10.000 dengan perkiraan bunga 6% per tahun. Lolita mencontohkan bila pengguna OVO berinvestasi sebanyak Rp 10.000 per hari maka dalam jangka 20 tahun akan menikmati hasil investasi sebesar Rp 131 jutaan.
Tinggalkan Komentar