Review Axioo Pongo 735
- Rating
Kesimpulan
Laptop gaming sering kali identik dengan harga selangit, tapi ada satu laptop yang berhasil mematahkan stigma itu yakni Axioo Pongo 735 dengan Intel Core i7-13620H dan GeForce RTX 3050 6GB.
Yang Disukai
- Value menarik
- Performa ngegas di kelas harganya
- Layar berefresh rate tinggi
- SSD dan RAM bisa diupgrade
- Garansi 3 tahun + ADP Ekstra
Yang Tidak Disukai
- Kualitas speaker kurang memuaskan
Gadgetren – Apa yang terlintas di benak kamu saat mendengar kata laptop gaming? Kemungkinan besar jawabannya adalah “mahal”.
Memang laptop gaming sering kali identik dengan harga selangit. Tapi ada satu laptop yang berhasil mematahkan stigma itu yakni Axioo Pongo 735.
Laptop gaming dari seri Pongo ini hadir dengan spesifikasi gahar di kelas harganya yang terjangkau. Pongo 735 dibekali prosesor Intel Core i7-13620H dan GPU NVIDIA GeForce RTX 3050 6GB namun dijual dengan harga mulai dari Rp12.249.000 saja.
Desain
Laptop ini hadir dengan desain modern berbentuk kotak yang terlihat gagah namun tidak terlalu mencolok dengan unsur gaming yang berlebihan.
Desain seperti ini membuat Axioo Pongo 735 cocok digunakan di berbagai situasi baik untuk bekerja maupun bermain tanpa menarik terlalu banyak perhatian.
Bodinya dibalut material polikarbonat yang terasa kokoh dengan warna hitam matte yang simple namun tetap elegan.
Di sisi kiri laptop terdapat dua port USB Type-A dengan versi berbeda yakni USB 2.0 dan USB 3.2 Gen 1. Di samping itu tersedia juga audio jack, sebuah port khusus untuk mikrofon, dan slot Kensington Lock.
Beralih ke sisi kanan, terdapat port RJ-45 untuk koneksi LAN via kabel, port USB Type-C 3.2 Gen 2, serta slot pembaca kartu microSD.
Menariknya port tidak hanya tersedia di sisi kiri dan kanan laptop tapi juga di bagian belakangnya. Di sini terdapat port untuk kabel charger, USB Type-C 3.2 Gen 2, Mini DisplayPort 1.4, dan HDMI 1.4b.
Tak hanya menyediakan keyboard standar, Pongo 735 juga dilengkapi dengan NumPad yang memudahkan pengguna yang sering bekerja dengan angka atau sekadar membutuhkan tombol tambahan.
Keyboard ini sudah mendukung pencahayaan latar (backlit) dengan berbagai pilihan warna. Tersedia 15 warna variatif yang bisa dikustomisasi mulai dari neon hijau, merah menyala, hingga putih standar.
Setiap tombol pada keyboard ini memiliki ukuran besar dan hampir seragam dengan feedback yang terasa cukup baik saat ditekan.
Menemani keyboard, terdapat touchpad berukuran besar yang terletak di bawahnya. Permukaannya terasa sedikit kesat di jari namun tetap responsif dan nyaman digunakan baik untuk menggerakkan kursor maupun melakukan klik kiri dan kanan.
Layar dan Speaker
Pongo 735 dibekali layar IPS berukuran 15,6 inci dengan resolusi Full HD 1920 x 1080 piksel. Yang menarik, layar ini mendukung refresh rate tinggi hingga 144Hz yang membuat tampilan terasa sangat mulus terutama saat digunakan untuk bermain game.
Tingkat kecerahannya juga sangat baik ditambah dengan lapisan matte yang membuat layar tetap nyaman dilihat meski digunakan membelakangi cahaya atau di luar ruangan saat siang hari. Pantulan cahaya terlihat minim dan konten di layar tetap terlihat jelas.
Di kelas harganya, saya cukup terkesan dengan kualitas layar yang ditawarkan Pongo 735. Sayangnya hal tersebut tidak diimbangi dengan kualitas speakernya yang terasa kurang bertenaga.
Tapi memang untuk pengalaman gaming yang lebih imersif di sebuah laptop, penggunaan perangkat audio tambahan seperti headphone tetap menjadi pilihan terbaik.
Performa
Satu hal lagi yang mengejutkan dari Pongo 735, mengingat harganya yang terjangkau, adalah performa jeroannya yang sangat mumpuni untuk kelas laptop gaming.
Pertama, laptop ini ditenagai prosesor Intel Core i7-13620H. Meski tergolong generasi dua tahun lalu, performanya masih sangat kencang untuk kebutuhan masa kini.
Bahkan skor CPU-nya di Cinebench 2024 mampu bersaing dengan laptop gaming lain yang lebih mahal dan menggunakan prosesor generasi lebih baru.
Kedua, Pongo 735 dibekali RAM DDR4 3200MHz berkapasitas 16GB dual-channel yang masih bisa diupgrade hingga 64GB.
Penyimpanan internalnya berupa SSD NVMe PCIe Gen 4 berkapasitas 512GB yang juga sangat cepat dan bisa ditambah melalui slot ekspansi SSD yang tersedia.
Untuk menguji kecepatan SSD-nya, saya mencoba menyalin file game berukuran lebih dari 100GB. Hasilnya kecepatan transfer tetap stabil di atas 400MB per detik tanpa mengalami penurunan drastis (throttling).
Sebagai perbandingan, beberapa laptop gaming lain yang pernah Gadgetren uji biasanya mengalami penurunan kecepatan saat menyalin file besar dalam waktu lama. Tapi hal itu tidak terjadi di Pongo 735.
Terakhir, laptop ini dibekali GPU NVIDIA GeForce RTX 3050 dengan VRAM 6GB. Inilah salah satu keunggulan Pongo 735 dibandingkan laptop gaming lain yang umumnya masih menggunakan RTX 3050 dengan VRAM 4GB. Berkat spesifikasi ini, Pongo 735 mampu menjalankan berbagai game populer dengan cukup lancar.
Saat saya uji dengan game Shadow of the Tomb Raider, laptop ini mampu menghasilkan rata-rata FPS di kisaran 80 pada pengaturan grafis Highest dan DLSS Quality, menjadikannya sangat nyaman untuk dimainkan.
Saya juga mencoba Cyberpunk 2077, game dengan visual kota masa depan yang memukau. Dengan pengaturan grafis Medium dan DLSS Quality, Pongo 735 bisa menjalankannya dengan rata-rata FPS 73.
Sementara pada Monster Hunter Wilds yang saya mainkan dengan pengaturan grafis Medium, laptop ini mencatatkan rata-rata FPS di angka 49. Cukup stabil untuk pengalaman bermain yang menyenangkan.
Untuk manajemen suhu, Pongo 735 dibekali banyak lubang ventilasi di berbagai sisi bodinya yang dipadukan sistem pendingin kipas ganda.
Kipas ini memang bisa terdengar cukup berisik saat menjalankan game berat dalam mode performa tinggi. Oleh karena itu seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, menggunakan headphone menjadi pilihan terbaik agar pengalaman bermain tetap imersif.
Setelah digunakan bermain game selama hampir satu jam, suhu panas pada laptop ini paling tinggi terkonsentrasi di area kosong antara keyboard dan engsel layar, yang mencatat suhu maksimum hingga 55°C.
Sementara itu area sandaran telapak tangan tetap berada di kisaran nyaman yakni sekitar 34-37°C dan bagian keyboard di kisaran 36-49°C.
Secara keseluruhan suhu ini tergolong hangat namun masih nyaman sehingga Pongo 735 tetap enak digunakan untuk pekerjaan berat dalam durasi lama.
Baterai
Dengan segala spesifikasi yang ditawarkan, bagaimana dengan ketahanan baterai berkapasitas 54Wh yang dimiliki Pongo 735?
Sebagai laptop gaming, tentu kita perlu menyesuaikan ekspektasi terhadap daya tahan baterainya. Namun kenyataannya cukup mengejutkan, Pongo 735 mampu bertahan cukup baik.
Dalam pengujian penggunaan harian saya yang mencakup aktivitas kerja ringan dan sesekali bermain game, laptop ini mampu menyala selama 3 jam 21 menit hingga baterainya tersisa 5%.
Pengujian dilakukan dengan pengaturan kecerahan layar di 75%, backlit keyboard dimatikan, dan refresh rate layar disetel ke 60Hz.
Untuk menguji ketahanan daya baterai Pongo 735 lebih dalam, saya menggunakan aplikasi PCMark 8 dengan pengaturan serupa namun kali ini saya menurunkan kecerahan layar menjadi 50%.
Hasilnya laptop ini berhasil mencatatkan skor daya tahan baterai selama 3 jam 25 menit. Sebagai perbandingan, biasanya untuk kelas laptop gaming di pengetesan yang serupa hasilnya di kisaran 2 jam.
Pengisian daya menggunakan charger bawaan laptop ini membutuhkan waktu sekitar 1 jam 30 menit untuk mengisi baterai dari 5% hingga 88%. Sementara untuk mengisi hingga penuh, total waktu yang dibutuhkan adalah sekitar 2 jam 27 menit.
Fitur
Axioo Pongo 735 memberikan pilihan kepada pembeli apakah ingin laptop ini sudah terinstal Windows 11 atau tidak. Tentu ada perbedaan harga, meskipun perbedaannya terbilang tidak signifikan.
Jadi kecuali kamu suka oprek atau seorang penggemar Linux, sebaiknya pilih varian dengan Windows 11 agar lebih praktis. Sebagai informasi tambahan, laptop gaming ini tidak menyediakan akses gratis ke Xbox PC Game Pass atau Microsoft Office.
Untuk mengatur berbagai fungsi pada laptop ini, terdapat aplikasi Control Center. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mengelola mode performa, memantau status hardware secara sekilas, mengatur backlit keyboard, dan mengubah mode pengisian daya untuk menjaga baterai tetap awet saat terus tercolok charger.
Untuk kebutuhan tatap muka virtual, webcam dan mikrofon yang terpasang di laptop ini sudah cukup baik untuk merekam wajah dan suara dengan jelas sehingga percakapan virtual bisa berlangsung lancar tanpa masalah.
Kesimpulan
Dengan harga resmi mulai dari Rp12.249.000, yang sering kali saya temui dengan diskon lebih murah di toko online, laptop gaming Axioo Pongo 735 benar-benar menawarkan value yang sangat layak.
Selain itu laptop ini dilengkapi garansi hingga 3 tahun dengan jaminan ketersediaan suku cadang. Tak hanya itu, Axioo juga memberikan perlindungan tambahan berupa ADP (Accidental Damage Protection) EXTRA selama 1 tahun yang mencakup kejadian tak terduga seperti pencurian, kerusakan akibat bencana alam, dan lainnya.
Spesifikasi yang dibawa Pongo 735 di kelas harganya sangat mengesankan. Dengan harga sekitar 12 juta, kamu sudah mendapatkan layar berefresh rate 144Hz, performa kencang berkat Intel Core i7 dan RTX 3050 VRAM 6GB, serta RAM dan penyimpanan internal yang bisa diupgrade.
Jujur saja dengan harga segini, saya agak sulit menemukan kekurangan yang signifikan. Satu-satunya hal yang kurang saya suka adalah kualitas speakernya yang terasa kurang bertenaga.
Tinggalkan Komentar