ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406)
Game

Impresi Monster Hunter Wilds – Lebih Luas, Lebih Menyenangkan

Impresi Monster Hunter Wilds (1)

Gadgetren – Monster Hunter Wilds yang rilis pada tanggal 25 Februari 2025 telah terjual hingga 10 juta yang mana membuatnya menjadi salah satu judul paling laris tercepat dari Capcom.

Hal ini tidak mengherankan karena Monster Hunter Wilds merupakan suksesor dari Monster Hunter Wolds yang juga tidak kalah laris manisnya di pasaran.

Game yang berfokus pada memburu monster baik itu sendiri maupun bersama orang lain secara online ini memang terasa seperti evolusi selanjutnya dengan menghadirkan beberapa perubahan dari judul sebelumnya.

Apalagi Capcom berupaya untuk coba memberikan pengalaman open-world untuk memberikan kebebasan kepada pemain untuk berburu maupun mengumpulkan material dengan lebih leluasa dan fleksibel.

Jika dibandingkan dengan Monster Hunter Worlds, area luas yang ada dalam game ini bisa dikatakan sebagai tingkat lanjut dari Guiding Lands yang memungkinkan monster muncul dan diburu secara acak tergantung apa yang sedang muncul.

Impresi Monster Hunter Wilds (7)

Terdapat pula sistem waktu dimana area bisa berubah dari siang menjadi malah hingga situasi lingkungan berubah menjadi ekstrem seperti hujan atau badai pasir. Dengan begitu area menjadi lebih dinamis walaupun memang hanya dua area awal, Windward Plains dan Scarlet Forest, yang sangat terasa perubahannya.

Nantinya ketika memburu monster, maka akan dibuat Quest secara otomatis setelah bertarung beberapa saat dimana para pemain lain yang ada di lobi bisa ikut gabung. Open-world yang dihadirkan pada game ini terasa sedikit setengah-setengah karena mekanik dari game Monster Hunter itu sendiri yang bersifat per Quest.

Saya lebih sering eksplorasi area sendirian ketimbang bersama orang lain walaupun saat sedang online sekalipun. Begitu juga ketika berburu dengan teman, tetap mengandalkan Alma sang Handler untuk bergabung ke Quest yang ada.

Monster Hunter Wilds sendiri bersifat cross play yang mana berarti setiap pemain dari segala platform dapat bergabung. Oleh karena itu Capcom menyediakan fitur baru bernama Link Party dan Link Member agar teman dapat ikut berburu di suatu Quest kapan saja tanpa harus berada dalam satu lobi seperti judul sebelumnya yang mengharuskan ada di satu Gathering Hub.

Impresi Monster Hunter Wilds (6)

Dengan perubahan sistem yang menjadi open-world, sayangnya Monster Hunter Wilds dipenuhi masalah visual dan performa yang bisa cukup mengganggu pengalaman. Untuk sebuah game yang rilis di tahun 2025, tampilan grafis dari game ini secara keseluruhan bisa dikatakan kurang bagus bahkan jika dibandingkan dengan Monster Hunter Worlds.

Pasalnya game ini entah kenapa dipenuhi oleh tekstur dengan kualitas dan ketajaman tidak konsisten karena beberapa bagian terlihat menggunakan resolusi rendah sehingga membuatnya terlihat sangat buram. Perbedaan antara kualitas tekstur Low hingga High Texture Pack yang membuat ukurannya dua kali lipat lebih besar pun tidak berbeda jauh.

Kualitas visualnya yang buram tersebut sangat terasa ketika melihat cutscene atau memperhatikan detail yang ada di base. Untungnya hal ini cepat bisa dilupakan ketika sedang berburu dikarenakan kamera yang lebih jauh, namun akan diingatkan kembali pada cutscene khususnya ketika sedang mengikuti Story.

Di samping visual, Monster Hunter Worlds juga memiliki masalah performa pada PC yang mana rasanya menggunakan teknologi upscaling seperti FSR, DLSS, atau sejenisnya menjadi pengaturan yang wajib untuk diaktifkan jika ingin mendapatkan FPS yang mulus.

Impresi Monster Hunter Wilds (5)

Bahkan Capcom langsung menyarankan untuk mengaktifkan Frame Gen ketika game pertama kali dinyalakan tanpa mempertimbangkan apapun seperti pengaturan maupun spesifikasi dari PC. Tentunya SSD pun wajib untuk game ini agar pemuatan aset dan tekstur berlangsung optimal. Kabarnya Monster Hunter Wilds lebih stabil di konsol seperti PlayStation 5.

Dua hal ini menjadi kekurangan yang paling terasa dan cukup mengherankan khusuknya soal tekstur sehingga memunculkan pertanyaan kenapa game dengan kaliber seperti ini bisa punya tekstur yang sangat buram dan tidak konsisten.

Untungnya hal tersebut tidak mempengaruhi inti pengalaman dari Monster Hunter Wilds yang mana terasa sangat menyenangkan sekali. Ditambah lagi ada beberapa mekanik baru seperti Focus Strike pada Wound dan Power Clash yang membuat pertarungan menjadi lebih dinamis.

Wound muncul ketika menyerang bagian tertentu dari monster secara terus menerus hingga akhirnya menjadi titik kelemahan. Dengan begitu serangan akan menjadi lebih sakit dan punya tingkat Critical yang lebih tinggi.

Dikombinasikan dengan Focus Strike yang seperti sistem target, pemain bisa langsung melukai bagian Wound tersebut untuk mendapatkan jumlah damage yang lebih besar sekaligus merusaknya untuk mendapatkan material secara langsung.

Impresi Monster Hunter Wilds (3)

Sementara Power Clash akan muncul ketika melakukan Perfect Guard pada waktu yang tepat sehingga akhirnya akan beradu kekuatan untuk mengejutkan monster sesaat. Perfect Guard sendiri berbeda dari Guard biasa dimana jika berhasil akan menyerap seluruh serangan tanpa adanya damage untuk senjata yang memang mendukungnya.

Clutch Claw yang ada di Monster Hunter Worlds tidak lagi hadir kali ini, tetapi Slinger masih tersedia untuk menembakkan berbagai hal mulai dari batu, Flash Bomb, hingga potongan dari monster dengan damage yang lebih besar. Jadi kini lebih fleksibel dan tidak terlalu bergantung pada Clutch Claw yang mana menurut saya memang sebelumnya sedikit mengganggu alur pertarungan.

Berbagai senjata tentunya mendapatkan perombakan di sisi serangan untuk membuat gerakan dan serangan menjadi lebih dinamis dan mengalir. Oleh karena itu mencoba kembali beberapa senjata menjadi keharusan, apalagi kini sudah diberikan seri Hope sebagai pembuka dari awal untuk seluruh kategori senjata.

Saya sendiri sebelumnya merupakan pengguna Longsword yang kini berubah menjadi Charge Blade berkat adanya Axe Mode yang memungkinkan serangan beruntun dalam waktu singkat. Namun sesuai namanya tentu perlu persiapan terlebih dahulu dengan melakukan Charge dan mengisi Phials untuk mendapatkan serangan maksimal.

Impresi Monster Hunter Wilds (2)

Perubahan mekanik juga terjadi tidak hanya untuk pertarungan saja melainkan juga eksplorasi. Dengan sistem area yang lebih terbuka, Monster Hunter Wilds memperkenalkan Seikret yang bisa dinaiki untuk melakukan navigasi baik itu secara manual atau otomatis.

Seikret pun menjadi boks untuk mengambil pasokan item yang diberikan pada saat memulai Quest. Menariknya kehadiran Seikret juga memungkinkan kini ada senjata sekunder yang bisa dibawa dan diganti di tengah pertarungan sesuai kebutuhan.

Pada beberapa jam awal, saya sangat mengandalkan Seikret untuk bisa sampai ke area monster dikarenakan peta yang bisa dikatakan luas dan cukup membingungkan. Bahkan setelah lebih dari 70 jam sekalipun, Seikret menjadi teman yang tidak bisa dilepaskan karena terasa sangat penting sekali untuk navigasi khususnya jika ingin melalui jalan pintas khusus.

Secara keseluruhan Monster Hunter Wilds memiliki 6 Chapter yang bisa diselesaikan dimana saya membutuhkan waktu sekitar 15-20 jam. Pada Chapter 4 baru akan mulai masuk ke High Rank yang membuka akses lebih banyak senjata, armor, hingga monster.

Impresi Monster Hunter Wilds (4)

Beberapa monster ikonik seperti Rathalos dan Rathian pun kembali hadir meramaikan area, namun dengan sedikit perombakan terutama lewat kehadiran subspesies baru. Setiap monster yang ada memberikan rasa pertarungan yang berbeda-beda sehingga tidak cepat membosankan.

Sama seperti game-game sebelumnya, menyelesaikan Story Quest serasa seperti menyelesaikan tutorial karena kini game terbuka sepenuhnya dan masih banyak lagi hal-hal yang bisa dilakukan mulai dari aktivitas kasual seperti memancing, mencari material langkah, hingga sekadar membantu pemain lain secara online.

Capcom pun sudah mempersiapkan beberapa Update Title gratis yang akan mulai diluncurkan pada tanggal 4 April 2025 yang mana berisikan monster baru, Gathering Hub, dan lainnya. Semoga saja juga akan ada perbaikan dari sisi visual untuk semakin menyempurnakannya.

ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406)

Tentang penulis

Fauzi Rasyad

Editor Gadgetren yang telah berkecimpung sebagai penulis seputar teknologi sejak tahun 2015. Dunia komputer hingga smartphone sudah cukup lama ia geluti karena memang tertarik melihat perkembangan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun.

Tinggalkan Komentar