Gadgetren – Mengawasi WhatsApp anak adalah bagian dari upaya orang tua untuk melindungi mereka dari risiko dunia digital yang dapat memengaruhi perkembangan, keamanan, dan kesejahteraan mereka.
Hal ini untuk melindungi anak dari bahaya online seperti Cyberbullying (Perundungan Online) melalui pesan WhatsApp hingga grooming online yang memungkinkan orang asing dapat berniat buruk mendekati anak.
Mengawasi WhatsApp anak juga dapat melindungi mereka dari penipuan digital karena anak menjadi target yang mudah untuk penipuan atau dimanipulasi. Selain itu besarnya kemungkinan anak menerima atau berbagi konten seperti kekerasan, pornografi, atau materi yang tidak sesuai dengan usia dapat memengaruhi perkembangan emosional.
Mengawasi aktivitas WhatsApp anak secara etis dan aman membutuhkan pendekatan yang seimbang antara melindungi dan menghormati privasi sehingga kamu perlu berdiskusi dan membuat batasan.
1. Gunakan Fitur WhatsApp yang Ada
Aplikasi WhatsApp menyediakan PIN untuk mengunci sehingga pastikan orang tua mengetahui pola sandi atau PIN pada perangkat anak yang masih kecil dan memerlukan pengawasan penuh. Orang tua juga dapat sesekali periksa daftar chat, grup, dan kontak untuk memastikan tidak ada aktivitas mencurigakan.
Kemudian orang tua dapat membantu anak mengatur privasi akun mereka dengan menyembunyikan fitur Last Seen dan menyembunyikan Status dari orang asing. Selain itu atur agar hanya kontak mereka yang dapat melihat foto profil.
2. Gunakan Layanan Parental Control
Ada beberapa aplikasi parental control yang mendukung pengawasan aplikasi seperti Google Family Link yang dapat digunakan pada ponsel Android yang memungkinkan kamu dapat mengatur batasan penggunaan aplikasi dan mengawasi aktivitas online anak.
Kemudian Qustodio atau Norton Family juga bisa digunakan oleh orang tua untuk memantau pesan, waktu penggunaan perangkat, dan akses aplikasi tertentu.
3. Gunakan WhatsApp Web atau Desktop
Orang tua juga dapat menyambungkan akun WhatsApp anak ke perangkat lain seperti menggunakan WhatsApp Web agar orang tua tetap mendapatkan akses ke percakapan mereka secara real-time. Namun pastikan kamu juga memberitahukan ke anak mengenai hal ini untuk menjaga hubungan.
4. Terapkan Pendidikan Digital
Orang tua juga harus mengajarkan anak tentang risiko berinteraksi dengan orang asing, berbagi informasi pribadi, atau bergabung dalam grup yang tidak pantas. Mereka bisa mendiskusikan di waktu yang pas untuk membahas pentingnya melapor jika merasa tidak nyaman dengan isi pesan atau seseorang di WhatsApp.
5. Buat Kesepakatan Digital dengan Anak
Orang tua dapat membuat aturan bersama seperti tidak menghapus pesan tanpa alasan yang jelas, melaporkan aktivitas mencurigakan, atau membatasi waktu penggunaan WhatsApp. Orang tua perlu menjadi pendengar yang baik agar anak merasa nyaman jika menghadapi masalah.
6. Gunakan Fitur Laporan dan Blokir WhatsApp
Jika anak mendapatkan pesan yang tidak pantas, sebaiknya langsung melaporkan dan memblokir kontak tersebut melalui WhatsApp. Orang tua pun bisa memantau daftar kontak yang diblokir.
Pengawasan WhatsApp anak harus dilakukan dengan tujuan melindungi anak, bukan untuk mengontrol secara berlebihan. Jika anak cukup besar, diskusikan alasan orang tua memantau aktivitas agar mereka memahami dan merasa dipercaya.
Tinggalkan Komentar