Gadgetren – Lembaga riset Canalys telah merilis laporan terbarunya terkait kondisi pasar handphone pintar dunia yang disebut melonjak 12% pada kuartal dua tahun 2024.
Pada laporannya itu, Samsung menjadi produsen yang menempati posisi teratas karena telah mengirim handphone berjumlah 53,5 juta unit pada kuartal kedua 2024. Sebelumnya di kuartal yang sama tahun 2023 lalu, Samsung juga berada di posisi teratas dengan jumlah pengiriman handphone sekitar 53 juta unit.
Dengan begitu, Samsung mendapatkan peningkatan jumlah pengiriman sebesar 1% dari kuartal 2 tahun 2023 ke kuartal 2 tahun 2024. Canalys menyebutkan bahwa Samsung melalui lini produk kelas atasnya terus meningkatkan pertumbuhan.
Di posisi kedua, ada Apple yang telah mengirimkan handphone sebanyak 45,6 juta unit di dunia pada kuartal 2 tahun 2024 yang mana mengalami pertumbuhan 6% dibanding tahun lalu.
Sementara di peringkat ketiga ada Xiaomi yang telah mengirim handphone mereka berjumlah 42,3 juta unit pada kuartal 2 2024 yang sebelumnya di kuartal 2 2023 hanya 33,2 juta unit dengan pertumbuhan mencapai 27%. Data ini menggabungkan tiga merek handphone Xiaomi yaitu Xiaomi, Redmi dan POCO.
Beralih ke posisi keempat, ada vivo yang telah berhasil mengirimkan 25,9 juta unit handphone di dunia pada kuartal 2 2024 yang sebelumnya di kuartal 2 2023 sebesar 21,7 juta unit pengiriman dengan pertumbuhan mencapai 19%.
Di posisi kelima, produsen baru TRANSSION yang terkenal dengan merk handphone TECNO, Infinix , dan iTel yang mengalami pertumbuhan tahunan 12% di kuartal 2 2024. TRANSSION telah mengirimkan 25,5 juta unit handphone pintar di dunia pada kuartal 2 2024.
Untuk posisi terakhir, Canalys mengkategorikan produsen lainnya seperti realme dan OPPO. Dari riset Canalys, OPPO sebelumnya diketahui memimpin handphone di Indonesia pada Q1 2024 dengan pangsa pasar 21% dan mengalami pertumbuhan sebesar 15% dari tahun sebelumnya.
Dari laporan Canalys terbaru ini secara umum mengungkapkan bahwa pasar smartphone dunia terus tumbuh kuat pada kuartal 2 2024 dengan pengiriman mencapai 288,9 juta unit.
Pasar smartphone dunia juga telah tumbuh selama tiga kuartal berturut-turut, didorong oleh inisiatif inovasi produk dan peningkatan kondisi bisnis masing-masing produsen.
Toby Zhu selaku Analis Senior Canalys menyampaikan bahwa sejak akhir Q1 2024, produsen telah menghabiskan stok komponen berbiaya rendah yang tersisa dan ini akan menjadi tantangan bagi merek-merek pasar massal karena permintaan akan spesifikasi yang kompetitif, seperti penyimpanan, layar, dan kamera yang lebih baik, tetap tinggi.
“Untuk mengatasi hal ini, merek-merek yang sedang berkembang harus menyempurnakan strategi regional dan mengoptimalkan investasi ritel untuk menyeimbangkan ekspansi pasar dengan biaya operasional yang tinggi,” ujarnya.
Menurut Toby, secara keseluruhan, pasar ponsel pintar akan tumbuh satu digit pada pertengahan tahun 2024, didorong oleh pemulihan tingkat inventaris, pelonggaran pembatasan impor, dan iklim ekonomi yang lebih baik.
Pada tahun 2025, dengan permintaan konsumen yang masih belum pasti, terutama di pasar yang sudah mapan, bagi Toby produsen harus fokus pada penyediaan pengalaman ponsel pintar yang inovatif untuk menarik pembeli yang ingin meningkatkan produk, membangun citra merek yang khas, dan memperkuat operasi lokal untuk memanfaatkan peluang yang muncul.