Gadgetren – Dua lembaga riset baru-baru ini menginformasikan bahwa platform perdagangan kripto asal Indonesia yakni Tokocrypto telah berhasil kuasai pasar perdagangan kripto di Indonesia pada bulan Juni 2023.
Adalah CoinGecko yang menyebutkan bahwa Tokocrypto telah mencatat lonjakan pangsa pasar dari 23,4 persen pada awal tahun 2022 menjadi 43 persen hingga bulan Juni 2023.
Sejalan dengan hal tersebut, lembaga riset CoinMarketCap mengungkap bahwa sepanjang bulan Januari sampai Juni 2023, Tokocrypto selalu unggul dibandingkan dua pemain besar lainnya.
Sebelumnya sejak tahun 2022, Tokocrypto disebut telah secara konsisten menguasai pangsa pasar perdagangan kripto dan mengalami perkembangan hingga sekarang.
Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah volume perdagangan terbesar yang mencakup pengguna aktif lebih dari 3 juta, 400 ribu pengguna aktif tiap bulan, dan memiliki rata-rata volume perdagangan lebih dari 300 juta USD per bulan atau lebih dari 10 juta USD per hari sepanjang semester I tahun 2023.
Selain itu Tokocrypto juga telah diunduh hingga lebih dari 4 juta sejak pertama kali diluncurkan. Tak ketinggalan platform perdagangan kripto ini rutin melakukan setor pajak dengan jumlah Rp42,4 Miliar pada periode Januari sampai Mei 2023.
Sementara porsi usia pengguna Tokocrypto disebutkan cukup bervariasi dengan sebagian besar pengguna berusia antara 18-30 tahun (56,7%), 31-45 tahun (33,9%), 46-55 tahun (9,4%). Saat ini sebaran pengguna Tokocrypto ada di seluruh Indonesia namun mayoritas masih berada kota-kota besar seperti di Jabodetabek, Jawa, dan Bali.
Tokocrypto sendiri telah menawarkan sejumlah besar aset kripto yang terdaftar dengan lebih total 350 aset yang dapat diperdagangkan. Dengan begitu banyak pilihan, pengguna dapat dengan mudah menyusun portofolio yang sesuai dengan tujuan investasi mereka.
Pada akhir tahun 2022, Tokocrypto diketahui telah mengubah arah perusahaan melalui aksi korporasi yang strategis sehingga bisa memperkuat struktur organisasinya. Kemudian pada kuartal kedua tahun 2023, Tokocrypto mulai meningkatkan komunikasi dengan pelanggan dan pasar.
Pihaknya juga berkolaborasi dengan lembaga keuangan seperti perbankan. Ke depannya Tokocyrpto juga akan berkolaborasi dengan e-commerce, F&B, dan media group.
Sementara untuk memastikan keamanan dan transparansi, Tokocrypto juga telah merilis Proof of Reserve (PoR) atau Bukti Cadangan yang diaudit secara akurat sehingga pengguna dapat memastikan bahwa dana mereka disimpan secara utuh 1:1 dan dapat diverifikasi.
Yudhono Rawis selaku CEO Tokocrypto mengungkapkan bahwa fokus utama Tokocrypto saat ini adalah untuk membangun strategi bisnis yang kuat dan tetap menjadi nomor satu dalam hal volume perdagangan di pasar lokal.
“Tokocrypto telah mengarahkan kembali bisnis yang mendasar dan ini terlihat dari angka profit dalam beberapa bulan di paruh pertama tahun ini. Jadi, dapat kami katakan bahwa, Tokocrypto berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan kami,” terangnya.
Untuk menjalankan strategi bisnis yang kuat, Tokocrypto pun menunjuk Wan Iqbal sebagai Chief Marketing Officer (CMO) untuk dapat menjalankan strategi pemasaran yang inovatif, memperkuat brand, serta mendorong adopsi aset digital dan kripto di Indonesia.
Dalam waktu dekat untuk meningkatkan kenyamanan dan pengalaman pengguna, tak lupa Tokocrypto juga akan menghadirkan sejumlah fitur baru seperti Bukti Pajak, Profit and Loss, Easy Buy/Sell, layanan customer support 24/7 Live Chat, Price Alert, dan peluncuran IDR.
Bagi trader pemula, Tokocrypto juga memberikan program edukasi untuk menjangkau lebih banyak masyarakat agar dapat mengenal aset kripto seperti kelas kripto gratis setiap minggunya bersama trader profesional, Obrolan Bersama Komunitas (OBRAS) yang diselenggarakan di kota – kota di luar pulau Jawa, dan Web3 on Campus bersama IDNFT yang diselenggarakan di Universitas ternama di Indonesia.
Wan Iqbal selaku Chief Marketing Officer (CMO) menyampaikan bahwa ke depannya akan menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pihaknya untuk terus memperkenalkan aset digital dan kripto ke kota-kota lainnya.
“Pada periode Januari sampai Juni 2023, kami telah menjangkau lebih dari 27.000 orang di 22 kota di Indonesia,” ujar Iqbal.
Tinggalkan Komentar