ASUS ROG Zephyrus G16 (2024) GA605
Berita Tekno

Dyson Kembangkan Tas Ransel Canggih yang Bisa Ukur Kualitas Udara di Jakarta

Bima-Aryo-menggunakan-Dyson-Air-Quality-Backpack-saat-Bersepeda

Gadgetren – Dyson telah membawa teknologi barunya ke Indonesia yang mampu mengukur kualitas udara di sekitar pengguna. Teknologi tersebut uniknya dikemas dalam bentuk tas ransel bernama Air Quality Backpack. 

Berbekal sensor yang telah hadir pada perangkat Air Purifier Dyson, tas ransel tersebut diklaim secara akurat dapat mengukur polutan udara seperti PM2.5, PM10, senyawa organik mudah menguap atau VOC, nitrogen dioksida (NO2), dan karbon dioksida (CO2).

Sebelum dibawa ke Indonesia, tas ransel pengukur kualitas udara tersebut telah memantau kadar polusi udara secara personal pada saat lockdown COVID-19 dan pemantauan paparan selama musim kabut asap di India. Kini tas ransel tersebut pun merambah ke Indonesia untuk membuktikan kualitas udara yang ada di Jakarta dan sekitarnya.

Air Quality Backpack ini dibuat Dyson untuk memenuhi keperluan penelitian terhadap polutan udara di sekitar pengguna dengan perangkat yang mudah dibawa dan dalam bentuk portable sehingga alat ini belum dipasarkan secara komersial.

Sebagai permulaan agar masyarakat tahu dan lebih mengenal teknologi yang diusung Dyson, pihaknya telah melakukan pengujian terhadap polutan di Jakarta di tempat-tempat publik seperti kendaraan umum, jalan raya, hingga ruang personal seperti mobil pribadi, dapur, hingga rumah.

Untuk membuktikan parahnya tingkat polutan di Jakarta bahkan di ruang personal, Dyson melakukan pengujian tersebut bekerja sama dengan beberapa orang salah satunya dengan Bima Aryo, seorang YouTuber dan travel host penggemar kebugaran

Pada saat bersepeda, Bima mengutarakan bahwa pada saat angin dan hujan kualitas udara akan berpengaruh yang terlihat pada grafik yang menurun sedangkan jika tidak ada angin dan hujan polutan tinggi terutama jenis PM2.5. Saat bersepeda di malam hari di jalan raya kadar PM2.5 meningkat hingga 100 µg/m3 karena pengaruh pembakaran mesin kendaraan sekitar.

Bima-Aryo-memantau-kualitas-udara-pada-mobil-melalui-App-Dyson-Air-Quality

Setelah itu, Bima juga menguji kualitas udara di mobil pribadinya yang ternyata memiliki tingkat polutan CO2 tinggi dengan grafik berwarna merah. Kadar polusi udara dalam ruang mobil menetap secara konstan pada tingkat lebih dari 2.000 µg/m3 dan baru turun ketika Bima keluar dari mobil.

Kemudian di rumah khususnya di dapur juga terdapat polutan VOC yang terdeteksi saat ia memasak mencapai lebih dari 12.000µg/m3. yang mana empat kali lipat di atas batas kadar wajar dan tergolong sangat buruk pada indeks kualitas udara Dyson.

Mengenai keunggulannya, Air Quality Backpack menggunakan teknologi sensor udara Dyson telah ditingkatkan beserta aplikasi kualitas udara yang memungkinkan polutan tidak kasat mata bisa terdeteksi sehingga pengguna dapat mengontrol paparan mereka terhadap polusi.

Selain dibekali sensor, tas ransel canggih ini juga didukung baterai dan GPS serta mampu terkoneksi ke handphone dengan menggunakan Dyson Air Quality (AQ) App untuk menampilkan data pemantauan kualitas udara secara real-time.

Data polutan udara pada tempat tertentu yang dibaca bisa disimpan ke cloud Dyson agar bisa melihat kembali dan mengolahnya untuk keperluan kesehatan.

Scott Lowther selaku Lead Data Engineer Dyson menyampaikan bahwa tujuan dari pengujian udara dengan teknologi Air Quality Backpacker adalah agar bisa mengembangkan aplikasi yang interaktif dan tervisualisasikan dalam data dan  ke depannya bisa diperbaiki baik itu hardware maupun aplikasi.

“Dengan pengujian ini kita bisa mendapat insight bawah bisa membuat perubahan kecil bahwa ada tempat-tempat berbeda yan kita pikir bagus kualitas udaranya namun ternyata  polutannya tinggi seperti di dalam mobil dan rumah. Selain itu juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat apa yang harus dihindari dan mendapatkan hidup lebih baik,” ujarnya.

Tinggalkan Komentar