ASUS ROG Zephyrus G16 (2024) GA605
Mading Tekno

Mengulik Kecanggihan Teknologi Vacuum Cleaner Dyson V15 Detect Absolute

Made Artha Dyson

Gadgetren – Sudah beberapa bulan ini saya aktif menggunakan vacuum cleaner Dyson V15 Detect Absolute untuk membersihkan rumah dan sejauh ini saya sangat sangat puas dengan hasilnya. Bersih-bersih pun terasa lebih ringan bebannya.

Nah ada 3 bagian dari vacuum cleaner ini yang sangat saya sukai yaitu fitur deteksi debu melalui laser, sistem penyedotan debu, dan penghitungan debu yang tersedot.

Oleh karena itu saya tergelitik untuk mengetahui lebih dalam cara kerja dari Dyson V15 Detect Absolute dan langsung saya tanyakan ke ahlinya yakni Made Artha selaku Head of Electronics – Perawatan Lantai di Dyson.

Teknologi Iluminasi Debu

Dyson V15 Detect Absolute

Fitur pertama yang saya gali adalah deteksi debu dengan laser di Dyson V15 Detect Absolute. Sebetulnya di awal-awal saya tidak menyangka bahwa fitur laser ini akan sangat membantu dalam mendeteksi debu.

Mungkin kamu bertanya, kalau hanya untuk melihat debu kenapa tidak disenterin saja atau menyalakan lampu? Kenyataannya tidak semudah itu. Untuk debu-debu berukuran besar seperti rambut masih mudah terlihat tapi debu-debu tipis berwarna cerah dan berukuran kecil itu sangat sulit dilihat oleh mata.

Berkat cahaya laser ini, debu-debu tersebut dapat dilihat secara jelas dengan mata telanjang dan saya pun jadi dapat dengan mudah membersihkan rumah secara mendalam.

Made mengatakan bahwa di Dyson pencahayaan laser ini masuk ke dalam Dust Illumination Technology. Teknologi ini tidak hanya soal laser tapi juga menggunakan cara lain di mana tujuannya sama yaitu untuk mengiluminasi debu.

Awalnya Dyson mendapatkan ide ketika melihat fenomena debu yang bertebangan ketika terkena sinar matahari. Dari situ mereka berpikir kalau debu seharusnya bisa diiluminasi dan ini sejalan dengan tujuan Dyson untuk bersih-bersih secara mendalam.

Dyson telah bereksperimen dengan berbagai warna cahaya dan juga metode pencahayaan di mana akhirnya dipilih menggunakan laser berwarna hijau karena itu adalah yang terbaik untuk mengiluminasi debu. Penempatan dan tingkat kecerahan lampu lasernya pun telah didesain sedemikian rupa agar dapat membuat area pencahayaan yang pas.

Berbicara soal laser, kemungkinan kamu ingat peringatan jangan sampai laser kena mata karena berbahaya. Nah Made menyebutkan bahwa laser di Dyson V15 Detect Absolute telah didesain sesuai dengan standar keamanan mata dan telah dites oleh perusahaan pengetesan eksternal sehingga mendapatkan sertifikasi.

Yang disayangkan dari fitur laser ini adalah saat ini hanya tersedia untuk kepala pembersih Laser Slim Fluffy. Namun begitu Made mengatakan jika pengguna memberikan feedback misal kepala pembersih lain seperti Direct Drive akan lebih bagus jika disematkan laser juga maka bisa menjadi pertimbangan oleh Dyson nantinya.

Performa Penyedotan Debu

Dyson V15 Detect Absolute

Satu hal lain yang saya sukai dari Dyson V15 Detect Absolute adalah performa penyedotan debunya. Setelah 5 bulan lebih saya aktif gunakan, performanya hingga sekarang terasa masih tetap kencang dan tidak ada kendala.

Made mengatakan vacuum cleaner ini menggunakan mesin Dyson Hyperdymium di mana kecepatan penyedotan udaranya bisa mencapai 125.000 RPM. Ini dikombinasikan dengan teknologi Root Cyclone yang memastikan agar tenaga penyedotan vacuum cleanernya tidak berkurang selama digunakan.

Sepengalaman saya menggunakan Dyson V15 Detect Absolute sepertinya memang dapat menyedot debu dengan lebih efektif. Ini terlihat ketika saya membersihkan sofa atau kasur dengan vacuum cleaner ini dan terdapat debu-debu tipis di kontainer debu yang jarang saya temukan ketika menggunakan vacuum cleaner saya sebelumnya yang lebih murah.

Menariknya Dyson V15 Detect Absolute juga memastikan bahwa udara pembuangan dari penyedotan debu telah disaring melalui filter HEPA yang terpasang pada vacuum cleaner. Ini sangat penting terutama bagi yang alergi debu. Tidak lucu bukan ketika menggunakan vacuum cleaner malah jadi menyebar udara kotor ke sekitar.

Penghitungan Debu

Dyson V15 Detect Absolute

Hal menarik terakhir dari Dyson V15 Detect Absolute adalah vacuum cleaner ini dapat mendeteksi jumlah debu-debu yang tersedot. Walau jujur saja saya agak bingung untuk mencerna data yang ditampilkan, apakah jumlah debunya normal atau tidak dan apakah jumlah tersebut berbahaya.

Jika saja vacuum cleaner ini bisa dikoneksikan ke handphone lalu ditampilkan jadi informasi yang bisa lebih dicerna mungkin akan lebih menarik. Tapi yang pasti fitur ini membuat Dyson V15 Detect Absolute semakin beda.

Made mengatakan bahwa fitur ini bisa hadir berkat digunakannya sensor piezo. Sederhananya cara kerja sensor ini seperti ketika kita main drum di mana sensornya dianalogikan sebagai snare drum dan partikel debu menjadi stik drum.

Partikel debu yang berukuran besar akan lebih kuat menghasilkan sinyal ketika menyentuh sensor piezo dan sebaliknya partikel debu yang berukuran kecil akan menghasilkan sinyal lebih kecil.

Pergerakan membran di sensor piezo ini akan menjadi sinyal elektronik yang lalu akan dikuatkan dan kemudian digunakan algoritma software untuk ditentukan ukuran debunya. Informasi yang didapat lalu ditampilkan di layar LCD Dyson V15 Detect Absolute dalam bentuk grafik debu.

Soal keakuratan penghitungan debunya, Made mengatakan bahwa sensor piezo ini telah disandingkan dengan mesin lain yang lebih mahal yang memang digunakan untuk deteksi debu dan hasilnya tergolong mirip.

Dyson V15 Detect Absolute

Nah semua keunggulan dari Dyson V15 Detect Absolute ini membuatnya sangat tangguh untuk digunakan bersih-bersih rumah secara mendalam baik itu lantai, sofa, hingga kasur. Saya sendiri bisa bilang bahwa vacuum cleaner yang satu ini sudah menjadi perangkat bersih-bersih terfavorit saya.

Dengan segala kecanggihannya, saya agak kesulitan untuk menemukan kekurangannya. Ada satu sih sebetulnya yaitu harganya yang relatif agak mahal untuk sebuah vacuum cleaner. Tapi jika kamu ada budget dan orangnya sensitif debu atau senang bersih-bersih, ini adalah vacuum cleaner yang sangat direkomendasikan.

Tentang penulis

Firman Nugraha

Editor-in-Chief Gadgetren yang sudah belasan tahun berpengalaman di dunia teknologi khususnya handphone. Awalnya ia pernah menjadi developer aplikasi Android di Nexian dan kini terjun ke dunia media.

Tinggalkan Komentar