ASUS TUF Gaming FX507
Review Smartwatch

Review Garmin Instinct Crossover – Smartwatch Tapi Ada Jarum Jam Analog?

Garmin Instinct Crossover

Garmin Instinct Crossover
  • Layar - 8/10
    8/10
  • Fitur - 9/10
    9/10
  • Baterai - 10/10
    10/10
  • Desain - 9/10
    9/10
9/10

Ringkasan

Sedang mencari smartwatch tapi senang dengan model jam analog? Garmin Instinct Crossover adalah jawabannya. Smartwatch hybrid yang satu ini menyajikan keunggulan smartwatch modern dan juga jam analog.

Yang Disukai

  • Desain hybrid yang unik
  • Jarum jam menyala dalam gelap
  • Baterai tahan berhari-hari
  • Fitur yang lengkap
  • Nyaman digunakan

Yang Tidak Disukai

  • Jarum jam kadang menghalangi informasi di layar
  • Navigasi menu agak membingungkan di awal

Gadgetren – Sedang mencari smartwatch tapi senang dengan model jam analog? Garmin Instinct Crossover adalah jawabannya. Smartwatch hybrid yang satu ini menyajikan keunggulan smartwatch modern dan juga jam analog.

Jarum jam analog yang ada di Instinct Crossover membuat saya dapat melirik jam dengan cepat dan mudah tanpa perlu pencet tombol atau menggerakkan tangan berlebihan. Di malam hari pun jarum jamnya masih dapat terlihat dengan baik berkat adanya lapisan yang menyala dalam gelap.

Dan tidak seperti jam analog biasa, Instinct Crossover menyajikan berbagai fungsi layaknya smartwatch seperti menampilkan notifikasi, merekam aktivitas olahraga, hingga mendeteksi kesehatan tubuh. Yang luar biasanya lagi daya tahan baterai smartwatch ini sangat lama.



Desain

Garmin Instinct Crossover

Instinct Crossover tampil dengan desain rugged yang tahan banting. Buat orang-orang yang sering tidak sengaja mementokkan jam seperti saya tidak perlu khawatir selama menggunakan jam ini.

Bagian bodi jamnya dibalut oleh material fiber-reinforced polymer yang kokoh sedangkan bagian kacanya menggunakan material Power Glass. Area bezelnya menggunakan kombinasi material stainless steel dan fiber-reinforced polymer yang mana agak mencuat ke atas untuk melindungi layar jam.

Jam ini juga tahan air dengan rating 10 ATM serta tahan panas dan benturan. Berkat semua ini membuat jamnya sangat tangguh untuk penggunaan sehari-hari, bahkan Instinct Crossover yang saya gunakan masih terlihat mulus ketika ulasan ini dibuat.

Varian warna Blue Granite dari Instinct Crossover yang saya gunakan terlihat menarik namun tidak mencolok yang mana membuat jamnya cocok digunakan untuk berbagai situasi baik itu formal, kasual, maupun olahraga. Ditambah lagi jam ini memiliki bobot yang tidak begitu terasa ketika digunakan.

Garmin Instinct Crossover

Tali jamnya menggunakan bahan silikon yang terasa nyaman dan tanpa masalah di pergelangan tangan saya bahkan ketika digunakan berolahraga. Sayang model tali jam bawaannya tidak mudah dilepas seperti jam Garmin lain.

Di bagian sisi jam terdapat tombol-tombol yang dapat digunakan untuk mengoperasikan jamnya. Tombol ini memiliki tekstur bergerigi sehingga membuatnya mudah ditemukan dan dipencet. Di atas masing-masing tombol terdapat tulisan yang menjelaskan dengan singkat fungsi dari masing-masing tombol.

Pada bagian belakang jam terdapat sensor pendeteksi detak jantung serta kadar oksigen dalam darah. Di bagian ini juga terdapat pin untuk charging yang modelnya masih sama seperti jam-jam Garmin sebelumnya di mana perlu kabel khusus.

Layar

Garmin Instinct Crossover

Layar Instinct Crossover terdiri dari dua bagian yakni bagian jarum jam analog dan layar digital. Kombinasi ini menghadirkan keunggulan dari jam analog dan smartwatch.

Jarum jamnya menggunakan teknologi RevoDrive dari Garmin di mana waktu ditampilkan secara akurat. Jarum jamnya pun akan otomatis disetel di waktu sesuai dengan lokasi saya saat ini sehingga tidak perlu repot-repot memutar jarum jam secara manual.

Mungkin kamu akan bertanya, bagaimana jam ini menampilkan informasi di layar digital dengan baik sedangkan ada jarum jam analog yang menghalangi di atasnya? Tentu saja dengan adanya jarum jam analog otomatis tampilan layar digital akan terhalangi.

Untungnya karena jarum jam ini memiliki ukuran yang tidak terlalu besar, informasi yang terhalang tidak sepenuhnya tertutup jadi saya bisa menerka detailnya. Dan ketika memencet tombol-tombol pada jam, jarum jamnya secara otomatis akan berpindah posisi baik menjadi datar atau tegak lurus agar tidak menghalangi informasi yang ditampilkan.

Layar digitalnya sendiri hanya dapat menampilkan warna putih keabuan yang reflektif. Berkat ini ketika jamnya digunakan di bawah terik matahari, tampilan layarnya malah jadi lebih jelas dilihat.

Jeleknya di kondisi gelap tampilan layarnya jadi semakin susah dilihat namun ini bisa dihindari dengan menggunakan pencahayaan latar melalui memencet tombol di bagian kiri atas jam.

Fitur

Garmin Instinct Crossover

Instinct Crossover dilengkapi dengan berbagai macam fitur melimpah. Dengan jam ini saya dapat melihat koordinat posisi saat ini melalui GPS, menampilkan kombinasi kompas digital dengan altimeter dan barometer, alarm, timer, stopwatch, hingga mengatur musik.

Ada juga Garmin Pay untuk mempermudah transaksi digital tapi sayangnya fitur ini masih belum dapat digunakan di Indonesia. Untuk fitur notifikasi yang ada di Instinct Crossover terlihat diimplementasikan dengan baik, tidak sekedar hanya menampilkan notifikasi dari handphone saya saja.

Contohnya ketika notifikasi yang muncul di jam ini saya hapus, notifikasi yang ada di handphone pun akan ikut terhapus. Untuk beberapa aplikasi saya bisa melakukan aktivitas tambahan tertentu seperti mengarsipkan email atau menyelesaikan tugas.

Garmin Instinct Crossover Connect

Saya bahkan juga bisa membalas email atau chat yang masuk dengan pesan singkat. Pesan singkat yang ditampilkan bisa dipilih atau diketik sendiri melalui aplikasi Garmin Connect. Hanya saja karena adanya jarum jam analog, agak sulit membaca detail notifikasi yang masuk.

Berbicara soal Garmin Connect, aplikasi ini berfungsi sebagai kontrol lebih dalam dan dashboard dari informasi yang telah dikumpulkan oleh jamnya. Jika ingin menambahkan aplikasi atau watch face baru ke dalam jamnya, perlu menggunakan aplikasi lain yakni Connect IQ. Kedua aplikasi ini bisa diinstal di perangkat Android maupun iOS.

Instinct Crossover memiliki fitur keamanan yang diklaim dapat mendeteksi jika terjadi kecelakaan ketika sedang beraktivitas olahraga. Sayangnya saya tidak dapat mengetes fitur ini karena sejauh ini untungnya saya belum pernah mengalami kecelakaan ketika berolahraga.

Selain itu saya juga bisa mengirimkan pesan darurat ke kontak yang sudah disetel di Garmin Connect sebelumnya dengan cara memencet lalu tahan tombol CTRL selama 3 detik.

Olahraga dan Kesehatan

Garmin Instinct Crossover

Layaknya smartwatch buatan Garmin, Instinct Crossover bisa mencatat berbagai aktivitas olahraga mulai dari yang umum seperti berlari, bersepeda, berjalan kaki, berenang hingga yang spesifik seperti triathlon, HIIT, hingga yoga.

Sebagai yang gemar bersepeda, tentunya saya senang jam ini bisa membantu mencatat aktivitas sepeda saya. Berbagai detail aktivitas bersepeda saya mulai dari waktu dan jarak tempuh, kecepatan, kalori yang terbakar, detak jantung, hingga rute perjalanan bisa direkam oleh jam ini.

GPS yang tertanam di dalam Instinct Crossover cukup akurat dalam mencatat posisi saya ketika beraktivitas. Rute bersepeda saya ketika ditampilkan di peta hanya ada sedikit selisih posisi dibandingkan jalan pada peta.

Instinct Crossover juga bisa mencatat detak jantung dan kadar oksigen dalam darah melalui sensor yang ada di bagian bawah jam. Secara bawaan jam ini rutin mencatat detak jantung saya sehari-hari tapi untuk kadar oksigen dalam darah perlu dicek secara manual.

Jika diinginkan bisa disetel agar jam ini rutin mencatat kadar oksigen ketika sedang tidur ataupun terus menerus. Namun ini memiliki efek samping akan lebih cepat menyedot daya baterai jam.

Untuk hasil pengecekan detak jantung dan kadar oksigen dalam darahnya sendiri ketika saya bandingkan dengan peralatan medis yang saya miliki skornya terlihat mirip. Tapi tentu saja perlu dicatat bahwa Instinct Crossover bukanlah alat medis.

Ketika saya tidur, jam ini secara otomatis akan merekam detail proses tidur saya dan lalu melaporkan detail kualitas tidur apakah sudah ok atau perlu ditingkatkan. Menariknya lagi jam ini juga dapat mengukur tingkat stres saya dan seberapa banyak sisa Body Battery. Body Battery ini sederhananya adalah cara Garmin untuk mengukur seberapa banyak sisa energi kita dalam satu hari.

Di luar itu melalui Garmin Connect, saya dapat melihat berbagai macam skor kesehatan tubuh yang bisa dijadikan referensi. Satu yang menarik lagi adalah saya bisa melihat skor Fitness Age yang mana bisa memperkirakan umur fisik saya apakah lebih rendah atau lebih tinggi dari umur asli.

Baterai

Garmin Instinct Crossover

Salah satu keunggulan utama Instinct Crossover adalah ketahanan daya baterainya. Jika smartwatch biasa mengukur ketahanan daya dengan hitungan jam, Instinct Crossover mengukurnya dalam hitungan hari. Bahkan Garmin mengklaim jam ini bisa tahan hingga 28 hari. Namun realitanya ketika saya gunakan tidak selama itu.

Dengan aktif saya gunakan untuk mencatat aktivitas sepeda dan kadar oksigen dalam darah ketika tidur, baterainya tahan selama 11 hari dari baterai level 100% ke 5%. Durasi 28 hari mungkin bisa tercapai jika jamnya hanya digunakan sebagai smartwatch biasa saja.

Untuk pengecasan jamnya sendiri, Garmin tidak menyediakan kepala charger bawaan melainkan hanya kabel charger khusus saja. Ketika saya isi baterainya menggunakan charger 25W, perlu waktu 2 jam 21 menit untuk pengisian daya hingga penuh.

Kesimpulan

Garmin Instinct Crossover

Garmin Instinct Crossover adalah smartwatch yang pas buat yang senang beraktivitas olahraga, ingin menggunakan fitur ala smartwatch, dan tetap tampil layaknya jam analog. Ini adalah jam yang serba bisa dan cocok untuk berbagai situasi. Ditambah lagi baterainya sangat tahan lama jadi tidak perlu repot-repot mengisi daya baterai tiap hari.

Namun begitu karena adanya jarum jam analog, sebagian area layar digital jadi terhalangi dan ini sangat kentara ketika membaca notifikasi di jam. Selain itu navigasi menu di Instinct Crossover mungkin akan membingungkan terutama bagi yang belum pernah menggunakan produk Garmin.

Harga dan Spesifikasi Garmin Instinct Crossover

Dimensi & Berat45 x 45 x 16,2 mm; 65g
WarnaBlack, Blue Granite
Tali JamQuickFit 22mm
LayarTransflective memory-in-pixel (MIP) 176 x 176 piksel
Memori64MB
BateraiTahan hingga 28 hari di mode smartwatch
KonektivitasBluetooth, ANT+
SensorSensor detak jantung, kadar oksigen dalam darah, GPS
FiturTahan air 10 ATM
Hargan/a

Tentang penulis

Firman Nugraha

Editor-in-Chief Gadgetren yang sudah belasan tahun berpengalaman di dunia teknologi khususnya handphone. Awalnya ia pernah menjadi developer aplikasi Android di Nexian dan kini terjun ke dunia media.

Tinggalkan Komentar