ASUS TUF Gaming FX507
Review Handphone

Review ASUS Zenfone 9 – Kecil Kecil Cabe Rawit

ASUS Zenfone 9

ASUS Zenfone 9
  • Layar - 8/10
    8/10
  • Performa - 9/10
    9/10
  • Kamera - 8/10
    8/10
  • Baterai - 9/10
    9/10
  • Software - 8/10
    8/10
  • Desain - 8/10
    8/10
8.3/10

Ringkasan

ASUS Zenfone 9 bisa dibilang adalah handphone idaman buat mereka yang senang handphone mungil namun tangguh. Layarnya tajam dan cerah, performanya gegas, serta baterainya yang cukup tahan lama. Sayangnya handphone ini rentan menjadi agak panas dan software kamera yang sepertinya kurang optimal.

Yang Disukai

  • Ukurannya ringkas
  • Performa gegas
  • Baterai cukup tahan lama
  • Layar tajam dan cerah
  • Perekaman video yang stabil

Yang Tidak Disukai

  • Software kamera kurang optimal
  • Mudah panas
  • Bodi bagian belakang rentan memudar

Gadgetren – Handphone kelas flagship berukuran kecil tampaknya akan segera menjadi barang langka setelah Apple tidak lagi merilis iPhone Mini. Untungnya buat penggemar handphone kecil masih bisa menghela napas dengan hadirnya ASUS Zenfone 9.

Walau memiliki ukuran yang hanya 5,9″, Zenfone 9 tetap menyajikan kualitas yang tinggi layaknya handphone flagship seperti performa gegas, layar cerah yang memukau, dan baterai yang tergolong tahan lama.

Tapi tentu saja ada kekurangan seperti kamera belakang yang hanya terdiri dari dua lensa serta handphone ini rentan menjadi agak panas ketika digunakan terutama bermain game.



Desain

ASUS Zenfone 9

Zenfone 9 mungkin terlihat mungil di jaman sekarang dibandingkan handphone flagship lainnya. Namun ukurannya ini membuatnya mudah digenggam dan dioperasikan apalagi beratnya hanya 169 gram.

Ada empat varian warna yang ditawarkan yakni hitam, biru, merah, dan silver. Semuanya menurut saya terlihat menarik terutama warna biru dan merahnya. Untuk ulasan ini saya menggunakan warna hitam yang terlihat lebih klasik.

ASUS Zenfone 9 - Warna

Bagian sisi handphone menggunakan material aluminium dengan model datar tapi menariknya tetap nyaman ketika saya genggam, tidak menusuk-nusuk telapak tangan. Ini karena ada lekukan-lekukan kecil di tiap sisinya.

Di bagian ini juga terdapat tombol pengatur volume, tombol power, port USB Type-C, lubang speaker, slot kartu SIM ganda, dan menariknya masih terdapat headphone jack. Untuk tombol power di Zenfone 9 memiliki fungsi tambahan sebagai pemindai sidik jari yang pendeteksiannya akurat dan cepat ketika digunakan sehari-hari.

Bagian belakang handphone ini menggunakan material plastik yang memiliki tekstur yang tidak begitu kentara dan terasa halus di tangan. Saya suka sebetulnya dengan tekstur belakang Zenfone 9 namun bagian ini tampaknya mudah memudar.

ASUS Zenfone 9 - Warna Memudar

Area yang warnanya mulai memudar

Di beberapa area bagian belakang handphone yang saya gunakan sudah terlihat memudar warnanya. Kemungkinan ini karena keringat di tangan saya meilihat posisinya yang pas dengan area yang tersentuh telapak tangan.

Warna yang memudar ini tampak lebih kentara di bawah sinar matahari. Tadinya saya kira itu kotor dan saya coba bersihkan dengan dikeruk menggunakan kuku, namun yang terjadi adalah kuku saya malah meninggalkan bekas permanen.

ASUS Zenfone 9

Di dekat kamera terdapat tulisan kecil yang menjabarkan spesifikasi utama kamera dan icon-icon untuk dekorasi. Tonjolan kamera di Zenfone 9 terlihat cukup besar di mana salah satu tonjolannya memiliki ukuran yang lebih tinggi. Kamu mungkin baru sadar soal perbedaan tinggi tonjolan kamera jika melihat handphone ini dari sisi miring.

Untuk melengkapi desainnya, handphone ini sudah mendapatkan sertifikasi IP68 yang mana berarti tahan air dan debu. Oleh karena itu saya tidak khawatir menggunakan handphone ini di kala hujan seperti yang sedang sering terjadi belakangan ini.

Layar

ASUS Zenfone 9

Di sektor layar, Zenfone 9 menggunakan panel AMOLED berukuran 5,9″ dengan tingkat kecerahan maksimal 1.100 nits, 112% DCI-P3, HDR10+, dan dilindungi Corning Gorilla Glass Victus.

Terdapat lubang kamera pada di bagian kiri atas layar yang sayangnya entah kenapa ASUS menyematkan cincin berwarna perak di lubang tersebut. Buat saya ini agak sedikit mengganggu ketika sedang melihat layarnya.

Soal kualitas tampilan layarnya sendiri sudah bagus untuk kelas flagship walau bukan yang terbaik. Konten pada layar bisa saya nikmati tanpa masalah di bawah terik matahari dan tampilan gambarnya pun terlihat tajam.

Layar handphone ini juga mendukung refresh rate 120Hz agar dapat menampilkan konten dengan lebih mulus. Ada empat pilihan soal refresh rate ini yakni 60Hz, 90Hz, 120Hz, atau Auto yang menyesuaikan dengan konten yang sedang ditampilkan di layar.

Ukuran layarnya yang kecil membuat saya mudah untuk menggunakan aplikasi sehari-hari tanpa perlu repot menggunakan dua tangan. Namun minusnya adalah ketika digunakan untuk menonton film atau bermain game terasa agak sempit.

Performa

ASUS Zenfone 9

Sebagai otak komputasinya, Zenfone 9 menggunakan chipset Snapdragon 8+ Gen 1 teranyar yang dikombinasikan dengan RAM LPDDR5 6GB dan penyimpanan UFS3.1 berkapasitas 128GB untuk varian saya gunakan.

Agak kecil sebetulnya kapasitas RAM dan penyimpanannya untuk jaman sekarang ditambah lagi Zenfone 9 tidak menyediakan slot micro SD. Untungnya ada varian lain dari handphone ini yang menggunakan RAM lebih besar hingga 16GB dan penyimpanan 256GB.

Secara keseluruhan performa handphone ini gegas untuk penggunaan saya sehari-hari. Digunakan untuk bermain game Genshin Impact di setelan grafis tertinggi pun terasa mulus. Ditambah lagi speaker stereo di Zenfone 9 kualitas cukup baik sebuah handphone, pas sebagai pendamping bermain game.

Ada fitur Performance Mode yang akan aktif secara otomatis ketika menggunakan aplikasi yang membutuhkan kinerja berat seperti bermain game atau melakukan benchmark. Fitur ini bisa dimatikan tapi sayangnya harus dilakukan secara manual, tidak otomatis kembali non aktif setelah saya selesai bermain game.

Setelah beberapa waktu saya gunakan bermain game, bagian sisi aluminium handphone terasa agak panas. Panas ini pun bisa terjadi ketika saya gunakan handphone ini sekedar untuk memoto atau browsing walau tidak separah ketika bermain game. Mungkin karena bentuknya yang kompak sehingga menyulitkan untuk membuat sistem pendinginan yang memadai.

Soal performa kasarnya, Zenfone 9 Zenfone 9 mendapatkan skor tinggi mencapai 1.039.783 di AnTuTu. Sedangkan di aplikasi Geekbench meraih skor 1.320 untuk single-core dan 3.883 untuk multi-core.

Baterai

ASUS Zenfone 9

Baterai berkapasitas 4.3000mAh disematkan ASUS pada Zenfone 9 untuk menunjang performanya. Ini sedikit lebih besar dibandingkan baterai generasi sebelumnya. Soal ketahanan daya baterai, Zenfone 9 mendapatkan skor 16 jam 17 menit ketika saya tes menggunakan PCMark di setelan kecerahan layar 50%, refresh rate 60Hz, dan baterai dari 100%.

Ketika saya tes lagi dengan setelan yang mirip namun refresh rate 120Hz, skor yang dihasilkan adalah 12 jam 12 menit. Skor baterai ini cukup baik jika dibandingkan dengan handphone lain yang pernah tim Gadgetren review sebelumnya.

Soal pengisian daya, Zenfone 9 mendukung pengisian daya cepat 30 watt. ASUS pun masih menyematkan charger yang kompatibel dalam boks penjualan handphone ini. Dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk mengisi daya handphone ini dari level 10% ke 100% menggunakan charger bawaan.

Fitur

ASUS Zenfone 9

Untuk sistem operasinya Zenfone 9 menggunakan Android 12 dengan hanya sedikit modifikasi pada antarmuka dan fiturnya. Sayangnya ASUS belum dapat menjanjikan upgrade OS yang lebih lama di mana kini kebanyakan handphone flagship mendukung hingga 3 tahun update sistem operasi .

Ada satu fitur yang agak unik di Zenfone 9 yakni ZenTouch di mana saya bisa mengusap jari ke atas atau ke bawah di area tombol power. Fitur ini bisa disetel untuk melakukan aksi tertentu seperti membuka atau menutup area notifikasi hingga menuju dengan cepat bagian awal atau akhir halaman web.

Anehnya ASUS menyematkan fitur ini di bagian yang sulit ditemukan di setelan handphone. Saya sendiri perlu mengubek-ubek setelan handphone untuk menemukan fiturnya karena nama yang digunakan bukan ZenTouch di menu setelan melainkan Smart Key.

Walaupun handphone ini berukuran mungil, ASUS tetap menyematkan fitur One-handed Mode agar handphonenya dapat lebih mudah lagi digunakan dengan satu tangan. Sayangnya fitur ini rentan tidak sengaja aktif bahkan ketika sensitivitasnya sudah saya setel ke minimal.

Kamera

ASUS Zenfone 9

Zenfone 9 hanya menyediakan dua kamera belakang untuk fotografi yakni lensa utama 50MP yang menggunakan sensor Sony IMX766 dan lensa ultrawide 12MP dengan sensor Sony IMX363. Untuk kamera depannya menggunakan lensa 12MP dan juga dengan sensor Sony IMX663.

Menarik melihat semua lensa kamera di handphone ini menggunakan sensor Sony. Lantas apakah ini berarti hasil jepretan kameranya memuaskan semua? Nah untuk ini saya bilang ada kalanya foto yang dihasilkan terlihat bagus tapi juga ada kalanya kurang memuaskan.

ASUS Zenfone 9 - Hasil Foto

ASUS Zenfone 9 - Hasil Foto

ASUS Zenfone 9 - Hasil Foto

ASUS Zenfone 9 - Hasil Foto

Untuk kamera utamanya, saya merasa puas dengan hasil fotonya baik itu di siang hari maupun malam hari. Bagian terang dan gelap pada foto terekam dengan baik. Warna pada foto terlihat lebih cerah dibanding aslinya namun ini membuat fotonya terlihat lebih menarik.

Di malam hari pun tidak begitu kentara noise yang dihasilkan pada foto dan juga masih terlihat cukup tajam. Namun di situasi tertentu terlihat ada lens flare yang agak mengganggu.

Ada satu hal yang mengganjal ketika saya foto-foto menggunakan Zenfone 9. Entah kenapa ketika tombol shutter saya pencet, ada jeda sepersekian mili detik sebelum foto dihasilkan bahkan di kondisi cahaya cerah. Biasanya di handphone kelas flagship, hasil fotonya akan keluar secara instan.

ASUS Zenfone 9 - Hasil Foto

Portrait

Satu lagi yang kurang dari kamera Zenfone 9 adalah foto portraitnya. Pemisahan antara subjek foto dengan latar terlihat agak berantakan. Pada foto di atas ini malah Zenfone 9 yang digunakan oleh model terlihat ikut diblur. Masalah-masalah ini prediksi saya lebih karena software kameranya yang kurang optimal yang semoga saja nanti diperbaiki oleh ASUS.

ASUS Zenfone 9 - Hasil Foto

Ultrawide

ASUS Zenfone 9 - Hasil Foto

Ultrawide

ASUS Zenfone 9 - Hasil Foto

Ultrawide

Beralih ke lensa ultrawide-nya, hasil fotonya sebetulnya bagus tapi terlihat lebih gelap dan menyajikan warna yang berbeda dibanding kamera utamanya. Noise di malam hari pun semakin terlihat walau masih tergolong wajar.

ASUS Zenfone 9 - Hasil Foto

Kamera depan – portrait

ASUS Zenfone 9 - Kamera Depan Portrait

Kamera depan – portrait

ASUS Zenfone 9 - Hasil Foto

Kamera depan

Terakhir untuk kamera depan, hasil fotonya terlihat bagus di siang hari dan detail pada permukaan wajah saya terekam dengan baik. Sayangnya masalah fitur portrait kembali muncul di sini di mana sebagian rambut saya ikut keblur oleh kameranya.

Di malam hari hasilnya masih cukup bagus namun entah kenapa kameranya seperti sulit untuk fokus dengan baik sehingga membuat wajah saya terlihat agak buram.

ASUS Zenfone 9 - Light Trail

Light Trail

Di aplikasi kamera Zenfone 9 terdapat beberapa fitur tambahan yang bisa digunakan seperti mode Pro baik itu untuk foto maupun video, slo-mo untuk membuat video slow motion yang sinematik, hingga light trail untuk dengan mudah membuat foto malam dengan cahaya yang unik.



Soal perekaman videonya, saya sangat terkesima dengan stabilitas hasil rekamannya baik itu di kamera utama maupun di kamera depannya. Kualitas videonya sendiri terlihat kurang begitu jernih dan ditambah lagi lebih gelap dibandingkan situasi asli.

Perekaman video di Zenfone 9 bisa mencapai resolusi 8K dengan efek samping frame rate terkunci di 24FPS, HDR tidak bisa aktif, dan stabilisasi video di level normal saja.

Kesimpulan

ASUS Zenfone 9

ASUS Zenfone 9 bisa dibilang adalah handphone idaman buat mereka yang senang handphone mungil namun tangguh. Layarnya tajam dan cerah, performanya gegas, serta baterainya yang cukup tahan lama.

Sayangnya handphone ini mudah menjadi agak panas di bagian sisinya dan bagian belakangnya rentan memudar warnanya. Ditambah lagi kameranya walau bisa menghasilkan foto yang bagus namun sepertinya terseret oleh software yang kurang optimal.

Harga dan Spesifikasi ASUS Zenfone 9

Dimensi & Berat146,5 x 68,1 x 9,1mm; 169g
WarnaMidnight black, Moonlight White, Sunset Red, Starry Blue
LayarAMOLED 5.9″, 2400 x 1080 piksel, 120Hz
Kecerahan maksimal 1100 nits, 112% DCI-P3, HDR 10+, Corning Gorilla Glass Victus
Sistem OperasiAndroid 12
MemoriRAM LPDDR5 6/8/16GB, penyimpanan internal UFS3.1 128/256GB
ChipsetQualcomm Snapdragon 8+ Gen 1
Kamera Belakang50 MP Sony IMX766, 1/1.56″, 1.0µm, f/1.9, 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilizer
12MP ultrawide Sony IMX363, 1/2.55″, 1.4 µm, f/2.2
Kamera Depan12 MP Sony IMX663, 1/2.93″, f/2.45
Baterai4300mAh, fast charging 30W
Jaringan4G LTE, 5G
KonektivitasWiFi 6/6E (802.11 a/b/g/n/ac/ax, 2×2 MIMO), Bluetooth v5.2, NFC
KonektorUSB Type-C
SensorAkselerometer, kompas, sensor jarak, sensor cahaya ambien, giroskop, hall sensor
GPSGPS, Glonass, Galileo, BDS, QZSS, NavIC
SpeakerSpeaker stereo
FiturHeadphone jack
Harga6/128GB – Rp7.999.000
8/256GB – Rp9.999.000
16/256GB – Rp11.999.000

Tentang penulis

Firman Nugraha

Editor-in-Chief Gadgetren yang sudah belasan tahun berpengalaman di dunia teknologi khususnya handphone. Awalnya ia pernah menjadi developer aplikasi Android di Nexian dan kini terjun ke dunia media.

Tinggalkan Komentar