vivo V25e
- Layar - 9/109/10
- Performa - 8/108/10
- Kamera - 8/108/10
- Baterai - 9/109/10
- Software - 8/108/10
- Desain - 9/109/10
Kesimpulan
vivo V25e ini merupakan handphone dengan harga terjangkau yang dapat menunjang aktivitas sehari-hari karena memiliki baterai yang tahan lama, performa lancar, dan beragam fitur menarik.
Yang Disukai
- Layar AMOLED 90Hz
- Daya Tahan Lama
- 44W FlashCharge
- Performa Lancar
- Hasil Foto Bagus
- Warna Unik
Yang Tidak Disukai
- Tidak Ada Port Jack Audio 3,5mm
- Tidak Punya Kamera Ultrawide
- Speaker Mono
- Slot SIM Hybrid
Gadgetren – vivo V25e merupakan handphone ekonomis dibandingkan seri V25 lainnya. Meskipun begitu, perangkat ini sudah dilengkapi dengan spesifikasi hardware yang baik di kelasnya.
Dibanderol dengan harga mulai dari Rp3.999.000, vivo V25e ini sudah dilengkapi dengan chipset MediaTek Helio G99. Sementara dari sisi baterainya memiliki kapasitas yang mencapai 4.500mAh.
Handphone ini pun didukung multi kamera yang terdiri dari tiga kamera belakang dan satu kamera depan untuk membuat penggunanya leluasa dalam berkreasi menghasilkan foto yang menarik.
Desain
Kali ini saya mencoba vivo V25e dengan varian warna Sunrise Gold yang didesain vivo dengan menggunakan Color Changing Glass dan Flourite AG yang dapat menampilkan warna gradasi emas, oranye menyala, biru, dan hijau yang akan berubah-ubah tergantung arah pantulan cahaya serta sudut pandang melihatnya.
Menurut saya, warna Sunrise Gold ini mampu menampilkan beragam warna yang variatif dalam satu handphone. Apabila kamu tidak menyukai varian warna ini, mungkin bisa memilih varian warna Diamond Black dengan warna hitam gradasi yang berpola kotak diamond.
Sementara debu dan noda sidik jari pun tidak mudah menempel pada bagian belakang handphone ini. Namun pada saat dipegang, permukaan bodi belakangnya terasa licin.
Mengikuti tren saat ini, vivo V25e menggunakan frame pinggir dengan desain datar untuk menambah nilai estetik dari perangkat ini. Dengan ketebalan 7,8mm dan berat 183 gram, handphone ini terasa ringan ketika digenggam dengan satu tangan.
Beralih ke bagian bawahnya terdapat slot kartu SIM berjenis Hybrid, port USB Type-C, dan lubang speaker. Sementara bagian sisi kanannya terdapat tombol Power dan Volume yang disusun secara vertikal sehingga memudahkan untuk diakses. Terdapat juga sertifikasi IP54 yang membuktikan bahwa handphone ini telah tahan terhadap debu dan cipratan air.
Layar
Dilihat dari bagian depannya, saya langsung melihat layar yang luas dengan tambahan poni berbentuk waterdrop. Secara lengkapnya, vivo V25e ini dilengkapi layar 6,44 inci dengan teknologi AMOLED dan resolusi Full HD+ (2404 x 1080 piksel) yang dapat menampilkan konten dengan terang serta jernih.
Dengan refresh rate hingga 90Hz, membuat layar vivo V25e mampu membuat gerakan navigasi, scrolling, perpindahan antar aplikasi, dan animasi pada game terlihat lebih halus dibandingkan refresh rate standar 60Hz.
Namun secara bawaan, vivo mengaktifkan fitur Smart Switch yang memungkinkan kecepatan refresh rate dapat berubah secara otomatis tergantung konten yang sedang dimunculkan di layar.
Fitur Smart Switch ini dihadirkan agar konsumsi energi dapat menyesuaikan skenario dari konten yang ditampilkan di layar. Sedangkan apabila ingin lebih hemat daya lagi, refresh rate dapat dikunci ke 60Hz pada halaman Screen refresh rate di aplikasi Settings bawaan vivo V25e.
Sementara jika menginginkan layar yang tetap menampilkan gerakan halus, maka refresh rate dapat dikunci ke 90Hz. Namun perlu diingat bahwa kecepatan refresh rate ini memakan daya baterai yang lebih besar dibandingkan 60Hz dan fitur Smart Switch.
Hampir sama dengan seri V25 lainnya, handphone ini sudah dilengkapi dengan sensor fingerprint di dalam layarnya. Pada saat saya gunakan, sensor ini mampu mendeteksi sidik jari saya dengan responsif sehingga mempercepat pembukaan kunci layar.
Sebagai handphone yang memiliki layar berteknologi AMOLED, vivo V25e ini sudah dibekali dengan fitur Always On Display (AOD) yang merupakan tampilan antarmuka dengan latar belakang yang didominasi warna hitam dan menampilkan informasi, seperti jam, tanggal, hari, dan notifikasi telepon maupun aplikasi.
Saya sendiri diberikan keleluasan untuk memilih tampilan dari AOD yang telah disediakan oleh vivo di handphone ini. Tentunya fitur AOD ini dihadirkan oleh vivo untuk memberikan informasi penting ketika layar dalam keadaan istirahat, namun tetap hemat dalam mengkonsumsi daya baterai.
Software
Secara bawaan, vivo V25e ini sudah menggunakan FunTouch OS 12 berbasiskan Android 12 yang memiliki tampilan antarmuka sederhana dengan jarak antar menu maupun ikon aplikasi yang disesuaikan sehingga memberikan kenyamanan untuk proses navigasi, pengaturan sistem, maupun pemilihan aplikasi.
Saya sering menggunakan beberapa fitur yang hadir pada FunTouch OS 12 untuk mendukung aktivitas sehari-hari seperti screenshot dengan gesture tiga jari, Split Screen, App Clone, dan Dark Mode.
Untuk dukungan game, vivo V25e ini sudah dilengkapi dengan fitur Ultra Game Mode yang dapat mengatur agar performa handphone menjadi lancar ketika game dijalankan dalam waktu yang lama. Sementara apabila game dimainkan, maka saya dapat mengakses Game Assistant yang bersembunyi di pojok kiri layar.
Dalam panel melayang Game Assistant terdapat beragam fitur untuk mendukung aktivitas game lebih imersif, seperti Esports mode, Performance mode, Voice Changer, menolak panggilan telepon, mengunci tingkat kecerahan layar, Screen Recording, Screenshot, informasi CPU serta GPU yang terpakai, dan masih banyak lagi.
Performa
vivo mempercayakan chipset MediaTek Helio G99 (6nm) Octa-Core 2,2 GHz untuk menjadi otak vivo V25e. Kebetulan saya berkesempatan untuk mencoba handphone ini dengan varian dasarnya, yakni RAM 8 GB dan ROM 128 GB.
Terdapat fitur Extended RAM yang memungkinkan peminjaman kapasitas kosong dari penyimpanan internal untuk menjadi RAM Virtual 8 GB. Dengan peningkatan kapasitas RAM ini, membuat vivo V25e dapat menjalankan aplikasi secara multitasking dengan lebih lancar.
Secara teori, komposisi dari hardware di atas membuat vivo V25e mampu menjalankan aplikasi dan beberapa game dengan mulus. Namun hal inilah yang membuat saya ingin mengetahui kinerja nyata yang dimiliki oleh handphone ini.
Untuk itu saya mencoba vivo V25e dalam menjalankan aplikasi sehari-hari seperti email, editor dokumen, media sosial, hinga pemutar video . Hasilnya, vivo V25e ini mampu menjalankan aplikasi-aplikasi tersebut secara multitasking dengan lancar.
Sementara untuk pengujian yang lebih berat, saya pun turut memainkan beberapa game populer, seperti Call of Duty Mobile, Pokemon Unite, Mobile Legends, dan Arena of Valor.
Game Call of Duty Mobile hanya menawarkan pengaturan tertinggi untuk grafis mencapai Medium dan frame rate mencapai High. Meskipun begitu, kualitas gambar lingkungan, karakter, dan menu masih terlihat nyaman di mata walaupun lebih memanjakan ketika setelan grafis di High.
Sementara dengan frame rate yang tinggi, membuat pergerakan karakter dan lingkungan pada game terlihat mulus. Apalagi gerakan terasa stabil ketika saya mengendalikan karakter untuk berjalan, membidik, hingga menembak musuh.
Untuk game Pokemon Unite, Mobile Legends, dan Arena of Valor frame rate dan grafisnya dapat diatur ke High sehingga mampu memperlihatkan gambar dan animasi yang menyenangkan di mata.
Tombol Virtual untuk kontrol arah dan skill pun dapat mendeteksi jari saya dengan responsif sehingga membuat karakter dapat bertarung secara leluasa dengan musuh.
Game pun masih dapat berjalan dengan baik ketika 10 karakter berkumpul dalam satu area untuk melakukan pertempuran. Namun harus dipastikan juga bahwa koneksi internet yang digunakan stabil.
Selanjutnya, vivo V25e ini mampu mendapatkan skor AnTuTu Benchmark V9.4.4 mencapai 384.072 poin. Sedangkan pada pengujian dengan Geekbench 5.4.4, handphone ini mendapatkan skor 532 poin untuk Single-Core dan 1.759 poin untuk Multi-Core.
Baterai
Untuk sumber energi kehidupannya, vivo v25e ini dilengkapi 4.500mAh yang diklaim vivo mampu bertahan lama ketika digunakan untuk menjalankan aplikasi untuk rutinitas sehari-hari.
Untuk mengetahui kemampuan daya tahan baterainya, saya mengujinya menggunakan aplikasi PCMark for Android yang bisa didapatkan secara gratis di Google Play Store. Saya menggunakan parameter Work 3.0 Battery Life, tingkat kecerahan disesuaikan ke 50%, dan kondisi baterai dari 100%.
Pada refresh rate 60Hz, vivo V25e mendapatkan skor 16 jam 40 menit di PCMark for Android. Sedangkan skor 14 jam 24 menit didapatkan ketika layar dikunci ke refresh rate 90Hz.
Dalam penggunaan aplikasi sehari-hari, AccuBattery merekam Screen on Time vivo V25e mencapai 7 jam 40 menit dari kondisi baterai 100% ke 6% ketika menggunakan layar dengan refresh rate 60Hz. Untuk refresh rate 90Hz, AccuBattery mencatatakn Screen on Time mencapai 6 jam 7 menit dari kondisi 100% ke 1%.
Namun perlu dicatat bahwa hasil Screen on Time dari masing-masing pengguna akan berbeda-beda tergantung dari kebiasaan pemakaian vivo V25e. Perbedaan waktu di atas juga menunjukkan bahwa semakin tinggi kecepatan refresh rate yang digunakan, maka konsumsi daya baterai menjadi lebih boros.
Dengan dukungan fitur 44W FlashCharge, daya baterai vivo V25e ini dapat diisi dari kondisi baterai 1% ke 100% dengan waktu 1 jam 15 menit atau 75 menit. Waktu pengecasan dari perangkat ini bisa dibilang cepat.
Kamera
vivo V25e ini hadir dengan dukungan tiga kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 64 MP, bokeh 2 MP, dan makro 2 MP. Sementara untuk kamera depannya memiliki resolusi 32 MP.
Dengan hadirnya teknologi 4-in-1 pixel binning, membuat kamera utama vivo V25e secara bawaan akan menghasilkan foto dengan resolusi 16 MP karena sistem penggabungan 4 piksel kecil menjadi 1 piksel besar.
Sistem ini membuat hasil foto dari kamera utamanya terlihat terang dan tajam karena mampu menyerap banyak lebih banyak cahaya. Namun apabila ingin membuat kamera utamanya menghasilkan foto dengan resolusi lebih besar, maka dapat langsung mengaktifkan fitur 64 MP Mode pada aplikasi kamera bawaan di handphone ini.
Apabila dilihat pada media berukuran kecil, seperti layar handphone, maka perbedaannya tidak dapat terlihat jelas antara foto 16 MP dan 64 MP. Untuk itulah, saya langsung memotong atau crop bagian tertentu dari masing-masing foto untuk dibandingkan.
Dari perbandingan di atas, terlihat bahwa foto 64 MP mampu memiliki detail yang lebih tinggi dibandingkan 16 MP. Untuk itulah, foto 64 MP ini cocok dicetak untuk foto berukuran besar, seperti billboard, spanduk, maupun baliho.
Meskipun terdapat perbedaan detail, namun tetap saja foto 16 MP dan 64 MP ini memiliki kualitas foto yang bagus sehingga dapat digunakan sesuai kebutuhan masing – masing.
Sayangnya vivo V25e tidak menghadirkan kamera ultrawide sehingga saya harus menggunakan fitur Panorama dengan menggeser kamera handphone dari kiri ke kanan atau sebaliknya secara perlahan untuk menghasilkan foto dengan area yang luas.
Kamera makro dari handphone ini dapat menghasilkan foto berkualitas baik yang masih dapat ditolerir ketika ingin diunggah ke media sosial atau dikirimkan kepada teman melalui aplikasi chat.
Untuk menghasilkan foto dengan subyek yang fokus dan memiliki latar belakang bokeh, saya menggunakan fitur Portrait yang dapat diaplikasikan pada kamera depan dan belakangnya.
Night Mode pun dihadirkan juga pada kamera depan dan belakangnya sehingga foto di malam hari menjadi lebih terang dan minim noise dibandingkan dengan menggunakan Auto Mode.
Apabila dilihat dari semua hasil foto yang ditampilkan di atas, terlihat bahwa multi kamera dari vivo V25e dapat menghasilkan foto yang baik di kondisi siang maupun malam hari.
Kesimpulan
Berdasarkan pengalaman saya selama beberapa minggu, vivo V25e ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang rutinitas harian, terutama memiliki daya tahan baterai yang lama, performa yang lancar, dan kamera yang dapat menghasilkan foto dengan baik.
Layar 6,44 inci dengan teknologi AMOLED, resolusi Full HD+ (2404 x 1080 piksel), dan refresh rate 90Hz mampu membuat saya nyaman menyaksikan konten yang ditampilkan di vivo V25e.
Perangkat ini sudah dilengkapi dengan fitur NFC (Near Field Communication) yang dapat membantu saya untuk mengecek atau mengisi saldo emoney. Namun perangkat ini menggunakan slot kartu SIM yang berjenis Hybrid sehingga harus memilih menyematkan dua kartu SIM sekaligus tanpa kartu microSD atau satu kartu SIM yang didampingi kartu microSD.
Sayangnya lagi, vivo V25e ini tidak dibekali port jack audio 3,5mm dan kamera ultrawide. Handphone ini juga hanya membawa speaker mono yang tidak dapat menghasilkan suara stereo.
Kini vivo V25e dijual di Indonesia dengan tiga varian yang terdiri dari RAM 8 GB + ROM 128 GB seharga Rp3.999.000, RAM 8 GB + ROM 256 GB seharga Rp4.299.000, dan RAM 12 GB + ROM 256 GB seharga Rp4.799.000.-
Harga dan Spesifikasi vivo V25e
Dimensi & Berat | 159,2mm x 74,2mm x 7,79mm 183 gram |
Warna | Sunrise Gold, Diamond Black |
Layar | 6,44 inci, AMOLED, Full HD+ (2404 x 1080 piksel), refresh rate 90Hz |
Sistem Operasi | FunTouch OS 12.0.0 (Android 12) |
Memori | RAM 8 GB / ROM 128 GB RAM 8 GB / ROM 256 GB RAM 12 GB / ROM 256 GB |
Chipset | MediaTek Helio G99 (6nm) Octa-Core 2,2 GHz |
Kamera Belakang | Utama 64 MP (apertur f/1.8) Bokeh 2 MP (apertur f/2.4) Makro 2 MP (apertur f/2.4) |
Kamera Depan | 16 MP (apertur f/2.5) |
Baterai | 4.500mAh, 44W FlashCharge |
Sensor | Akselerometer, pemindai sidik jari, kompas, virtual giroskop, proximity, cahaya, orientasi, magnetik, gravitasi |
GPS | GPS, GLONASS, Galileo, BDS |
Speaker | Speaker Mono |
Fitur | Auto Switch Refresh Rate, Extended RAM 8 GB, Sertifikasi IP54, NFC |
Konektivitas | 4G-LTE, Wi-Fi, Wi-Fi Direct, Bluetooth 5.2 |
Konektor | USB Type-C |
Harga | Rp3.999.000 (RAM 8 GB / ROM 128 GB) Rp4.299.000 (RAM 8 GB / ROM 256 GB) Rp4.799.000 (RAM 12 GB / ROM 256 GB) |
Tinggalkan Komentar