Review TECNO POVA 3
- Layar - 8/108/10
- Performa - 8/108/10
- Kamera - 8/108/10
- Baterai - 10/1010/10
- Software - 8/108/10
- Desain - 7/107/10
Kesimpulan
TECNO POVA 3 nyaman digunakan untuk menunjang aktivitas sehari-hari karena memiliki daya tahan lama berkat baterai 7000mAh dan performa yang lancar berkat kombinasi MediaTek Helio G88, RAM 6 GB, serta penyimpanan 128 GB.
Yang Disukai
- Daya tahan baterai lama
- Performa lancar di kelasnya
- Layar 6,9 inci Full HD+ dengan refresh rate 90Hz
- Magic Button untuk pintasan tombol game
- NFC
Yang Tidak Disukai
- Bodi agak tebal dan terasa cukup berat
- Tidak memiliki kamera ultrawide
Gadgetren – TECNO POVA 3 telah menjadi salah satu handphone kelas menengah dari TECNO yang menyajikan spesifikasi menarik di segmennya.
Dibanderol dengan harga Rp2.599.000, handphone ini menawarkan baterai berkapasitas besar yang memiliki daya tahan lama. Fitur 25W Fast Charging pun sudah dibenamkan pada produk ini untuk memungkinkan pengisian daya yang cepat.
Sementara chipset yang dibenamkan pun bisa dibilang memiliki kinerja yang bisa menjalankan aplikasi dan game dengan lancar. TECNO POVA 3 sendiri hadir dengan tiga warna yang terdiri dari Electric Blue, Tech Silver, dan ECO Black yang dapat dipilih sesuai dengan selera.
Desain
Penutup belakang pada perangkat ini menggunakan bahan polikarbonat yang dicat seolah-olah memberikan nuansa logam dan memiliki desain yang terlihat futuristik. Kebetulan saya sendiri menguji TECNO POVA 3 yang berwarna Tech Silver dimana penutup belakangnya menampilkan nuansa logam perak.
Meskipun noda sidik jari dan debu tidak mudah menempel pada sebagian besar permukaan penutup belakangnya, namun pada bagian garis lurus di tengahnya mudah tertempel noda sidik jari.
Untuk itulah saya langsung menyematkan softcase transparan yang sudah tersedia dalam paket penjualan untuk melindungi bagian belakang TECNO POVA 3 dari noda maupun goresan.
Dengan baterai yang berkapasitas sangat besar, TECNO POVA 3 memiliki ketebalan mencapai 9,44mm dan bobot 230 gram yang membuat terasa cukup berat ketika digenggam dengan satu tangan.
Meskipun begitu, namun bobot handphone ini masih bisa ditolerir ketika digunakan untuk aktivitas sehari-hari seperti menonton video, berinteraksi di media sosial maupun aplikasi chat, hingga bermain game.
Pada bagian belakang perangkat ini pun terdapat sistem pendingin grafit agar tidak cepat panas ketika menjalankan aplikasi maupun game dalam waktu yang lama.
Saya sendiri merasa sistem pendingin grafit ini bekerja dengan baik ketika game dijalankan dalam waktu cukup lama, terutama menggunakan pengaturan grafis dan frame rate yang tinggi.
Beralih ke bagian samping kanannya, terdapat tombol Volume dan Power yang disusun secara vertikal. Sementara pada bagian samping kirinya terdapat SIM Tray yang terdiri dari dua slot kartu SIM + satu slot kartu microSD terpisah.
Sensor fingerprint pada perangkat ini disematkan pada bagian kanan, tepatnya pada tombol power sehingga mudah diakses oleh jari. Pada saat saya mencobanya, sidik jari dapat dideteksi oleh sensor fingerprint dengan responsif sehingga mempercepat pembukaan kunci layar.
Adapun sistem dari TECNO POVA 3 hanya mengizinkan hingga lima sidik jari berbeda untuk didaftarkan pada sensor fingerprint. Terdapat juga fitur Face Unlock yang dapat memindai wajah saya dengan responsif sehingga dapat membuka kunci layar dengan cepat.
Sementara untuk bagian bawahnya terdapat port USB Type-C, port jack audio 3,5mm, dan lubang speaker. Terdapat juga lubang speaker pada bagian atasnya yang membuat TECNO POVA 3 memiliki total dua speaker yang dapat menghasilkan efek suara stereo.
Layar
Pada bagian depannya, saya langsung melihat bahwa TECNO POVA 3 menggunakan layar 6,9 inci yang memenuhi bagian depan, teknologi IPS LCD, dan resolusi Full HD+ (2460 x 1080 piksel) yang dapat menampilkan konten dengan baik sehingga membuat mata saya nyaman.
Bahkan layarnya pun dapat merespon sentuhan sidik jari saya dengan cepat sehingga terasa nyaman ketika melakukan navigasi, mengakses aplikasi, dan memainkan game. Apalagi penggunaan refresh rate 90Hz membuat layar mampu menampilkan gerakan transisi yang halus pada saat berpindah aplikasi maupun saat konten muncul.
TECNO POVA 3 juga menyediakan opsi untuk perpindahan refresh rate secara otomatis atau menguncinya di 60Hz. Menurut saya apabila ingin handphone ini lebih hemat dalam mengonsumsi daya baterai, sebaiknya refresh rate dikunci ke 60Hz.
Sementara jika kamu sudah terbiasa dengan halusnya gerakan transisi yang ditampilkan di layar, maka dapat dikunci ke refresh rate 90Hz. Untuk konsumsi daya yang seimbang, kamu juga dapat memilih opsi Auto-Switch refresh rate yang nantinya membuat kecepatan refresh rate dapat berpindah sendiri tergantung dari konten yang sedang dibuka.
Sistem Operasi
Sejak pertama kali dinyalakan, TECNO POVA 3 sudah menggunakan sistem operasi HiOS 8.6 racikan TECNO yang dimodifikasi dari sistem operasi Android 12. Tampilan antarmukanya terlihat sederhana sehingga memudahkan saya dalam melakukan navigasi antar menu maupun aplikasi.
Saya merasa bahwa ikon aplikasi yang ditampilkan pada halaman Home Screen dan App Drawer terlihat besar sehingga mudah disentuh oleh jari. Adapun gerakan pembukaan aplikasinya setelah ikon disentuh terasa mengalir.
Beberapa fitur HiOS 8.6 yang sering saya gunakan untuk aktivitas sehari-hari terdiri dari Dark Mode, App Twin, Split Screen, Screenshot 3 jari, dan Magic Button. Dark Mode membuat tampilan latar belakang sistem, pengaturan, maupun beberapa aplikasi menjadi gelap atau hitam sehingga memberikan kenyamanan ketika konten dilihat pada kondisi redup atau malam hari.
Sementara App Twin mengizinkan saya untuk membuka dua akun pada media sosial yang sama dalam satu handphone karena aplikasi akan digandakan. Namun hanya beberapa aplikasi jejaring sosial yang bisa digunakan dengan fitur ini.
Lalu Split Screen tentunya membantu saya dalam melakukan aktivitas multitasking karena memungkinkan dua aplikasi dapat berjalan sekaligus dalam satu layar. Misalnya saya sedang chat di WhatsApp sambil menonton video di YouTube.
Kemudian screenshot dengan 3 jari bisa dibilang cepat karena saya hanya perlu menentukan area yang akan diambil dan selanjutnya melakukan menyapu layar dari bagian atas ke bawah menggunakan tiga jari yang dirapatkan.
Terakhir fitur Magic Button yang terdapat pada Game Assistant dapat dibuka ketika game sedang berjalan. Dengan fitur ini saya dapat memanfaatkan tombol volume+ dan volume- menjadi layaknya tombol L dan R yang terdapat pada gamestick console sehingga lebih mempermudah dalam menembak maupun membidik.
Performa
TECNO POVA 3 dilengkapi dengan dukungan chipset MediaTek Helio G88 (12nm) Octa-Core 2 GHz, RAM 6 GB, dan penyimpanan internal yang mencapai 128 GB. Terdapat juga slot microSD untuk mengekspansi kapasitas penyimpanannya.
Hadirnya fitur Memory Fusion memungkinkan sistem dapat meminjam ruang kosong penyimpanan internal untuk menjadi RAM Virtual dengan pilihan mulai dari 2 GB, 3 GB, hingga 5 GB. Dengan begitu TECNO POVA 3 dapat memiliki RAM dengan kapasitas total mencapai 11 GB lewat kombinasi RAM utama 6 GB dan RAM Virtual 5 GB.
Secara teori, kombinasi tersebut membuat TECNO POVA 3 mampu menjalankan aplikasi maupun game secara multitasking dengan lancar. Untuk itulah saya langsung mengujinya dengan menjalankan aplikasi untuk rutinitas harian seperti email, chat, media sosial, SMS, telepon, dan pemutar musik.
Hasilnya, aplikasi-aplikasi tersebut dapat dijalankan secara multitasking dengan mulus. Bisa dibilang dukungan chipset MediaTek Helio G88 Octa-Core 2 GHz dan RAM yang besar mempunyai peranan dalam memberikan performa multitasking yang lancar.
Tak ketinggalan, saya pun turut menjalankan beberapa game populer yang dimainkan seperti Call of Duty Mobile, Mobile Legends, Pokemon Unite, dan Arena of Valor.
Pada TECNO POVA 3, setelan tertinggi pada Call of Duty Mobile hanya bisa diatur pada kombinasi grafis Medium dan frame rate Tinggi. Meskipun begitu, saya sendiri dapat dengan nyaman memainkan game ini dengan lancar dan melihat grafisnya yang bagus.
Saya sendiri dapat mengendalikan tombol arah virtual, tembakan, dan bidikannya dengan responsif. Adapun fitur Magic Button yang terdapat pada tombol Volume diatur untuk menjadi pintasan tombol menembak sehingga saya dapat lebih cepat dalam mengalahkan musuh.
Sementara game MOBA (Mobile Online Battle Arena) seperti Pokemon Unite, Mobile Legends, dan Arena of Valor dapat saya atur dengan setelan grafis tinggi dan frame rate tinggi.
Selain grafis yang terlihat bagus, animasi karakter saat berjalan maupun bertarung dapat terlihat dengan mulus pada ketiga game tersebut. Apalagi layar dari TECNO POVA 3 memiliki layar dengan refresh rate 90Hz yang membuat animasi game terlihat halus.
Pada pengujian dengan aplikasi AnTuTu Benchmark V9.4.3, handphone ini berhasil mendapatkan skor yang mencapai 253.102 poin. Sementara pada Geekbench 5.4.4, TECNO POVA 3 mendapatkan skor 364 poin untuk Single-Core dan 1.290 poin untuk Multi-Core.
Berdasarkan dengan menjalankan aplikasi untuk aktivitas sehari-hari, game, dan benchmark, terlihat bahwa TECNO POVA 3 memiliki performa yang mampu bersaing dengan handphone lain di kisaran harga yang sama.
Baterai
Untuk sumber energi kehidupannya, TECNO POVA 3 dilengkapi dengan baterai berkapasitas 7000mAh yang diklaim oleh TECNO mampu bertahan lama dalam pemakaian normal.
Untuk itulah saya mengujinya dengan aplikasi PCMark for Android dengan parameter Work 3.0 battery life, tingkat kecerahan layar yang mencapai 50%, dan kondisi baterai dari 100%.
Hasilnya, handphone ini mampu mendapatkan skor 23 jam 38 menit pada saat menggunakan refresh rate 60Hz. Sementara skor yang didapatkan TECNO POVA 3 mencapai 20 jam 19 menit ketika menggunakan layar dengan refresh rate 90Hz.
Untuk penggunaan dalam aktivitas sehari-hari, AccuBattery mencatatkan Screen on Time mencapai 7 jam 57 menit ketika menggunakan refresh rate 60Hz dan 7 jam 5 menit saat menggunakan layar 90Hz.
Dari pengujian benchmark dan penggunaan aktivitas sehari-hari, terlihat bahwa TECNO POVA 3 mampu digunakan dalam waktu yang lama hingga seharian. Namun tentunya catatan waktu ini akan berbeda-beda tergantung dari kebiasaan pemakaian oleh penggunanya.
Meskipun memiliki adaptor charger 33W Fast Charging, namun nyatanya handphone ini hanya mendukung fitur 25W Fast Charging saja yang mampu mengisi daya dari kondisi 4% ke 100% cuma dalam waktu 1 jam 22 menit atau 82 menit saja mengingat kapasitas baterainya yang sangat besar.
Kamera
Dari sektor fotografi, TECNO POVA 3 dilengkai dengan tiga kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 50 MP dan dua kamera depth. Secara bawaan, kamera utama handphone ini menghasilkan foto dengan resolusi 12,5 MP karena menggunakan teknologi 4-in-1 pixel binning.
Dengan teknologi tersebut, empat piksel kecil digabung menjadi satu piksel besar sehingga dapat menyerap banyak cahaya dan menghasilkan warna dinamis yang membuat foto terlihat baik. Namun untuk menggunakan foto dengan resolusi yang maksimal hingga 50 MP, saya pun mengaktifkan fitur Ultra HD.
Bisa dibilang foto 50 MP mempunyai detail yang lebih tinggi dibandingkan 12,5 MP. Perbedaan detail ini tidak terlalu tampak ketika dilihat di media berukuran besar jadi saya melakukan crop bagian tertentu pada foto 50 MP dan 12,5 MP untuk dibandingkan dengan lebih seksama.
Terlihat memang foto 50 MP mempunyai detail yang lebih tinggi dibandingkan 12,5 MP. Namun tetap saja foto dengan kedua resolusi ini sama-sama tetap bagus tergantung dari kebutuhannya.
Pada kondisi cahaya yang cukup atau melimpah, kamera belakang TECNO POVA 3 dapat menghasilkan foto yang baik. Sementara untuk kondisi malam hari, saya memanfaatkan fitur Super Night agar dapat menghasilkan foto yang lebih terang dan minim noise dibandingkan menggunakan fitur AI Cam.
Absennya kamera ultrawide, membuat saya harus menggunakan fitur Panorama untuk dapat menghasilkan foto dengan area yang luas. Meskipun tidak memiliki kamera telephoto, perangkat ini masih dapat menghasilkan foto yang jelas ketika saya menggunakan 2x Zoom.
Adapun kamera depannya yang mempunyai resolusi 8 MP sudah lumayan untuk menghasilkan foto selfie di kondisi siang hari maupun malam hari. Terdapat juga fitur Portrait yang memungkinkan saya dapat menghasilkan foto selfie dengan efek bokeh.
Kesimpulan
Berdasarkan penggunaan dalam beberapa minggu, saya merasa bahwa TECNO POVA 3 mampu digunakan untuk menunjang aktivitas sehari-hari, terutama memiliki daya tahan baterai yang lama.
TECNO POVA 3 pun memiliki performa yang bertenaga di kelas menengah sehingga dapat menjalankan aplikasi secara multitasking dengan lancar. Beberapa game populer pun dapat dijalankan dengan mulus ketika menggunakan setelan grafis dan frame rate tinggi.
Akbiat baterai baterai berkapasitas besar, bodi handphone ini menjadi tebal dan berbobot 230 gram sehingga terasa cukup berat ketika saya menggenggamnya dengan satu tangan.
Meskipun memiliki kamera depan dan belakang yang dapat menghasilkan foto baik di berbagai kondisi, namun tidak hadirnya kamera ultrawide membuat saya harus bersusah payah mengambil foto dengan area luas menggunakan fitur Panorama.
Selain mempunyai layar 6,9 inci dengan resolusi Full HD+ dan refresh rate 90Hz, koten hiburan yang disaksikan pada TECNO POVA 3 bisa menjadi lebih menarik berkat hadirnya speaker yang menghasilkan suara stereo.
Dukungan sensor NFC (Near Field Communication) yang hadir pada perangkat ini memudahkan saya untuk melakukan pengecekan maupun pengisian saldo kartu e-money. Kita ketahui bersama bahwa kini kartu e-money banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan baik Commuter Line, MRT, Bus Transjakarta, Supermarket, dan lainnya.
Dengan kelebihan yang masih lebih banyak dibandingkan kekurangannya, TECNO POVA 3 masih bisa menjadi salah satu pilihan handphone di kisaran harga Rp 2,6 jutaan. Apalagi produk ini mempunyai daya tahan lama berkat baterai 7000mAh.
Harga dan Spesifikasi TECNO POVA 3
Dimensi & Berat | 173,1mm x 78,46mm x 9,44mm 230 gram |
Warna | Tech Silver, ECO Black, Electric Blue |
Layar | 6,9 inci, IPS LCD, Full HD+ (2460 x 1080 piksel), refresh rate 90Hz |
Sistem Operasi | HiOS 8.6 (Android 12) |
Memori | RAM 6 GB / penyimpanan 128 GB |
Chipset | MediaTek Helio G88 (12nm) Octa-Core 2 GHz |
Kamera Belakang | Kamera Utama 50 MP 2 Kamera Depth |
Kamera Depan | 8 MP |
Baterai | 7000mAh, 25W Fast Charging |
Sensor | Akselerometer, pemindai sidik jari, kompas, virtual giroskop, proximity, cahaya, orientasi, magnetik, gravitasi |
GPS | GPS, GLONASS, Galileo, BDS |
Speaker | Speaker Stereo |
Fitur | Adaptive Refresh Rate, Face Unlock, Memory Fusion hingga 5 GB, Magic Button |
Konektivitas | 4G-LTE, Wi-Fi, Wi-Fi Direct, Bluetooth |
Konektor | USB Type-C |
Harga | Rp2.599.000 (Tech Silver, ECO Black) Rp2.699.000 (Electric Blue) |
Tinggalkan Komentar