Gadgetren – Pembersih udara di dalam ruangan yang dikenal dengan nama air purifier kini semakin dibutuhkan oleh pengguna. Apalagi bagi mereka yang tinggal di sekitar area perkotaan yang dekat sekali dengan polusi udara.
Di Jabodetabek terutama polusi udara sudah sangat mengganggu pernapasan dan meskipun kita sudah sampai di rumah, udara pun akan tetap bisa masuk ke dalam walaupun ditutup rapat. Oleh karena itu bagi sebagian orang yang memiliki anak kecil maupun masalah pernapasan atau alergi udara penting sekali menggunakan air purifier di dalam rumah mereka.
Namun sekarang sudah banyak produsen teknologi yang telah mengeluarkan perangkat air purifier dengan beragam desain, bentuk, dan ukuran. Dari yang enak dilihat menyatu dengan interior rumah sehingga tampak mewah hingga menawarkan fitur-fitur yang canggih.
Dengan banyaknya perangkat air purifier mungkin membuat kita menjadi bingung air purifier mana yang patut untuk dipinang untuk meningkatkan kualitas udara dan hidup di rumah kita. Nah produsen Dyson melalui Ken Armstrong selaku Head of Research and Air Purification Scientist kepada tim Gadgetren membagikan tips untuk memilih air purifier yang tepat.
Hal pertama yang perlu dipertimbangkan untuk memilih air purifier adalah jenis penyaring yang digunakan. Ada beberapa perbedaan jenis penyaring dan pembersih udara dalam air purifier yang harus kita ketahui antara lain penyaring dengan sinar ultra violet, karbon aktif, Ionizer, dan HEPA H13.
Penyaring dengan sinar ultraviolet bekerja menggunakan pancaran elektromagnetik untuk menghancurkan bakteri, virus dan jamur, tetapi tidak bisa menghilangkan debu, alergen maupun partikel lainnya di udara.
Kemudian penyaring karbon aktif yang bisa menghasilkan reaksi kimia untuk menghilangkan asap, bau tidak sedap, dan gas di udara tetapi sayangnya jenis penyaring ini tidak bisa menyaring partikel berbahaya yang berukuran kecil atau halus dengan sendirinya.
Lalu penyaring Ionizer bekerja dengan mengirimkan aliran ion bermuatan untuk memikat debu dan alergen. Kabarnya Ionizer bisa menghasilkan ozone di dalam ruangan yang dapat mengiritasi
paru-paru manusia sehingga sebaiknya tidak dipilih.
Jenis penyaring lainnya ialah HEPA H13 yang diklaim mampu bisa menghilangkan 99,95 persen partikel berukuran hingga sekecil 0,1 mikron seperti alergen, bakteri, virus H1N1, serbuk sari, dan spora jamur. Namun demikian penyaring HEPA tidak bisa menghancurkan polutan formaldehida sendirian.
Selain jenis penyaring, hal lain yang patut dipertimbangkan untuk memilih air purifier adalah perangkatnya harus mampu menghilangkan partikel kecil dan halus di dalam rumah termasuk PM2,5 dan yang paling berbahaya sekalipun yaitu PM0,1 di mana bisa masuk ke kantong paru-paru dan bahkan ke dalam peredaran darah kita.
Pertimbangan memilih air purifier lainnya ialah kita harus melihat ukuran ruangan dan kemampuan sirkulasi udara di dalam rumah kita. Sebelum membeli ada baiknya kita mengukur luas ruangan terlebih dulu agar air purifier bisa menjangkau ruangan.
Dan juga baiknya kita bisa memilih air purifier yang dibekali fitur yang mampu mengalirkan udara tidak hanya satu arah saja. Dalam hal ini, ada air purifier Dyson Purifier Cool Formaldehyde yang diklaim mampu membersihkan udara dengan stabil dan secara merata ke seluruh ruangan untuk melawan udara panas dan kelembaban di udara.
Di samping itu kita juga perlu mempertimbangkan bobot air purifier yang kita beli agar tidak merepotkan bila ingin dipindahkan ke ruangan lain. Tapi perlu dicatat, biasanya air purifier yang ringan tidak memiliki daya untuk menjangkau area yang luas.
Dengan mengetahui faktor penting untuk mempertimbangkan memilih air purifier, kita bisa dengan mudah menentukan sesuai dengan kebutuhan di rumah. Yang tak kalah penting juga kita harus menyesuaikan dengan anggaran agar air purifier yang kita beli bisa digunakan dengan optimal.
Tinggalkan Komentar