ASUS TUF Gaming FX507
Review Aksesoris

Review Keyboard Razer DeathStalker V2 Pro

Razer DeathStalker V2 Pro

Razer DeathStalker V2 Pro
  • Fitur - 9/10
    9/10
  • Baterai - 9/10
    9/10
  • Desain - 9/10
    9/10
9/10

Ringkasan

Razer DeathStalker V2 Pro adalah keyboard yang dapat tampil layaknya keyboard gaming ataupun keyboard yang lebih kalem berkat Razer Chroma RGB. Tombolnya lengkap serta terasa nyaman ketika ditekan, tersedia komponen khusus pengatur multimedia, dan tidak berisik ketika digunakan.

Yang Disukai

  • Ada komponen khusus multimedia
  • Nyaman diketik
  • Desain menarik dengan Razer Chroma RGB
  • Tidak berisik

Yang Tidak Disukai

  • Fungsi makro agak membingungkan di awal

Gadgetren – Sudah cukup lama berlalu sejak Razer pertama kali merilis keyboard gaming DeathStalker mereka. Kini setelah 10 tahun Razer merilis versi terbarunya melalui seri DeathStalker V2.

Ada tiga model Razer DeathStalker V2 yakni versi standar dengan kabel, Pro dengan koneksi nirkabel yang mana adalah model yang digunakan untuk ulasan ini, dan V2 Pro Tenkeyless dengan ukuran yang lebih kecil.

Keyboard yang satu ini akan memuaskan kamu untuk penggunaan berbagai kebutuhan seperti bermain game, multimedia, atau bekerja. Tampilannya bisa diubah layaknya keyboard gaming dengan pencahayaan RGB kelap-kelip atau dibuat kalem dengan pencahayaan statis.



Razer DeathStalker V2 Pro tampil dengan warna hitam satin yang membalut keseluruhan keyboard. Ada sesuatu yang berbeda dari warna hitam pada keyboard ini, agak sulit dijelaskan dengan kata-kata namun yang jelas warnanya memberikan kesan premium.

Bentuk keyboard ini terlihat cukup ramping untuk sebuah keyboard berukuran penuh. Material aircraft-grade aluminum alloy yang digunakan oleh bodi keyboard-nya juga terasa kokoh.

Razer DeathStalker V2 Pro

Pada bagian bawahnya terdapat kickstand yang dapat digunakan untuk sedikit menaikkan keyboard-nya dengan dua pilihan sudut kemiringan yaitu 6° dan 9°. Ada juga slot untuk menyimpan dongle USB nirkabel 2,4Ghz yang dapat digunakan untuk mengoneksikan keyboard dengan komputer.

Di bagian belakangnya terdapat slot USB-C untuk pengisian daya keyboard dan juga koneksi ke komputer melalui kabel, saklar untuk mengubah mode pengoperasian keyboard, dan tiga tombol profil Bluetooth.

Razer DeathStalker V2 Pro

Switch pada keyboard ini menggunakan model optikal yang tersedia dalam dua varian yakni Linear dan Clicky. Yang saya gunakan adalah versi Linear yang tidak berisik ketika saya pencet namun tetap terasa ada feedback ke jari saya. Untuk varian Clicky akan lebih cocok buat mereka yang lebih menginginkan feedback ke jari.

Tombol keyboard-nya sendiri terasa lembut ketika saya sentuh dan ukiran karakter pada tiap tombol terlihat tajam. Saya yang pekerjaannya sehari-hari berkutat dengan keyboard sangat merasa nyaman ketika mengetik dengan keyboard ini.

Ada sesuatu yang menarik di bagian jejeran tombol keyboard yaitu adanya tombol khusus pengatur media berbentuk bundar dan roller untuk mengontrol volume. Kedua komponen tersebut sama-sama menggunakan material metal.

Razer DeathStalker V2 Pro

Dua komponen ini membuat keyboard-nya sangat menarik digunakan untuk keperluan multimedia seperti menonton film atau mendengarkan musik. Buat saya yang sering bermain game, roler ini pun terasa jauh lebih enak digunakan dibanding tombol volume biasa yang ditemukan di keyboard lain.

Untuk tombol medianya dapat digunakan memainkan atau menyetop media dengan satu pencetan, memainkan berkas media selanjutnya dengan dua pencetan, dan memainkan berkas media sebelumnya dengan tiga pencetan.

Khusus untuk roller, fungsinya bisa diubah. Saya yang sering mengedit video akhirnya membuat profil khusus agar fungsi roller diganti untuk mengubah posisi frame dengan presisi ketika mengedit video.

Pada jejeran tombol keyboard, ada beberapa tombol yang memiliki fungsi sekunder yang menarik di antaranya tombol F9 dan F10. Ketika memencet kombinasi tombol FN dan F10 akan mengaktifkan Gaming Mode di mana beberapa fungsi keyboard dimatikan seperti tombol Windows, Menu, Alt + Tab, dan Alt + F4 agar menghindari salah pencet ketika bermain game.

Razer DeathStalker V2 Pro

Untuk kombinasi tombol FN dan F10 akan mengaktifkan fungsi merekam makro yang nantinya dapat diset ke tombol keyboard tertentu. Contohnya kita bisa merekam fungsi Ctrl + Alt + Del lalu nanti kedepannya tinggal memencet satu tombol saja untuk melakukan fungsi tersebut.

Sayangnya fungsi perekaman makro ini sebetulnya agak membingungkan terutama di awal-awal. Ditambah lagi saya ternyata perlu menginstal komponen Macro terlebih dahulu di aplikasi Razer Synapse.

Sebagai keyboard dari Razer, keyboard ini tentunya mendukung pencahayaan tombol Razer Chroma RGB. Razer sudah menyediakan beberapa efek pencahayaan yang dapat dipilih seperti statik menampilkan satu warna, warna bergelombang, hingga warna yang menyesuaikan dengan audio yang sedang dimainkan.

Melalui aplikasi Razer Synapse, konfigurasi warnanya bisa lebih dalam lagi sehingga penggunanya lebih bebas berkreatifitas. Saya sendiri lebih senang pencahayaan statik satu warna saja agar terlihat lebih kalem.

Razer DeathStalker V2 Pro

Ada tiga jenis koneksi yang dapat dipilih untuk mengoneksikan keyboard ini dengan perangkat lain yakni melalui Bluetooth 5.0, kabel, dan HyperSpeed Wireless 2.4 GHz. Koneksi melalui kabel sangat mudah dilakukan, hanya tinggal colok saja kabel USB Type-C ke Type-A yang sudah disediakan ke perangkat lain.

Koneksi dengan HyperSpeed pun mudah, hanya perlu colok dongle berbentuk USB Type-A ke perangkat lain dan keyboard-nya pun dapat langsung digunakan. Razer mendesain teknologi HyperSpeed ini agar tidak mengganggu jaringan WiFi lain. Sejauh yang saya gunakan tidak tampak ada gangguan berarti antara jaringan WiFi rumah saya dengan koneksi WiFi HyperSpeed.

Jika merasa ada masalah dengan koneksi dongle HyperSpeed karena terhalang sesuatu atau kejauhan, menariknya Razer menyediakan USB Extender ke Type-A yang dapat dikombinasikan dengan kabel USB Type-C bawaan.

Razer DeathStalker V2 Pro

Untuk koneksi melalui Bluetooth tidak sesederhana dibandingkan dua metode lainnya namun membuat keyboard ini dapat digunakan dengan berbagai perangkat lain yang lebih luas seperti tablet atau TV pintar.

Menariknya keyboard ini dapat menyimpan tiga profil perangkat Bluetooth yang terpasang melalui tombol khusus di bagian belakang keyboard. Jadi misalnya saya ingin menggunakan keyboard ini dengan dua perangkat yaitu komputer dan handphone, saya tinggal pencet tombol profil yang ada untuk mengubah koneksi ke perangkat yang saya inginkan.

Razer DeathStalker V2 Pro

Daya tahan baterai Razer DeathStalker V2 Pro diklaim Razer dapat tahan selama 40 jam dengan setelan cahaya latar keyboard di 50% dan menggunakan metode pencahayaan Spectrum Cycling. Pengalaman saya sendiri dengan setelan yang sama, baterainya tahan selama 6 hari dengan penggunaan sehari-hari berkisar di 5-8 jam. Ini mendekati klaim dari Razer yang mana cukup lama.

Jika tidak ingin dipusingkan soal baterai, bisa saja sebetulnya keyboard ini dikoneksikan melalui kabel secara terus menerus. Namun metode ini akan lebih cepat merusak masa pakai baterai karena baterainya dicas terus menerus.

Perwakilan Razer menyarankan untuk lebih sering menggunakan keyboard ini secara nirkabel dan dikoneksikan dengan kabel ketika perlu mengecas agar baterainya memiliki masa pakai yang lebih lama.

Razer DeathStalker V2 Pro

Sejujurnya saya sangat menyukai Razer DeathStalker V2 Pro, cocok dengan model kerja saya sehari-hari. Tombolnya lengkap serta terasa nyaman ketika ditekan, ada roller pengatur volume, tidak berisik, dan desainnya pun menarik.

Razer Chroma RGB yang ada pada keyboard ini juga dapat menghasilkan cahaya kerlap-kerlip layaknya keyboard gaming ataupun menghasilkan pencahayaan yang lebih kalem untuk digunakan di area bekerja.

Tentang penulis

Firman Nugraha

Editor-in-Chief Gadgetren yang sudah belasan tahun berpengalaman di dunia teknologi khususnya handphone. Awalnya ia pernah menjadi developer aplikasi Android di Nexian dan kini terjun ke dunia media.

Tinggalkan Komentar