Gadgetren – Tokopedia terus mengembangkan inovasi baru untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan setiap penggunanya berselancar di aplikasinya menggunakan perangkat handphone.
Bila tampilan aplikasi sudah biasa tersedia pada perangkat Android dan iOS dengan layar konvensional, kini Tokopedia menghadirkan mode foldable khusus untuk perangkat Android lipat secara horizontal seperti pada handphone seri Galaxy Z Fold.
Hal ini disampaikan oleh Rico Harisin selaku Head of Engineering (Android) Tokopedia. Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa mode foldable untuk perangkat lipat berbasis Android akan memberikan pengalaman senyaman mungkin untuk pengguna.
Tampilan mode foldable dari satu layar saat handphone dilipat pada dasarnya sama seperti handphone Android pada umumnya. Dengan mode foldable, aplikasi Tokopedia bisa beralih secara otomatis antar layar di perangkat lipat. Bila dibuka, handphone lipat bisa menyesuaikan tampilan Tokopedia yang sama dengan handphone biasa namun memiliki resolusi lebih besar.
“Sebenarnya fitur foldable itu official dari Google karena membutuhkan logic di Android doang, sehingga support untuk Android saja. Kita masih percobaan mode foldable ini, tapi kita akan memastikan lagi pengalaman menggunakan Tokopedia di foldable ini terus konsisten,” ujarnya.
Selain fitur mode foldable, Tokopedia juga telah mengeluarkan fitur lainnya seperti fitur Dark Mode bawaan yang tersedia di perangkat iOS maupun Android. Fitur ini berguna untuk menghemat baterai handphone serta mengurangi kelelahan mata khususnya saat menggunakan handphone di tengah ruangan gelap.
Tokopedia mengklaim pihaknya menjadi e-commerce pertama di Indonesia yang menerapkan fitur Dark Mode. Kemudian juga ada fitur-fitur lainnya yang telah diberikan seperti Voice Over untuk teman Difabel, Chromecast Support, Picture in Picture, Voice Assistant, Dynamic Features, NFC, Tokopedia di Apple Watch, dan Widget Tokopedia di iOS 14.
Tonito selaku Head of Engineering (iOS) Tokopedia menjelaskan bahwa setiap fitur yang dibuat membutuhkan waktu pengerjaan yang berbeda-beda dan juga riset yang berbeda pula. Ia juga menambahkan setiap fitur memiliki tantangan karena berkolaborasi dengan beberapa pengembang.
“Tantangan stakeholder lumayan banyak dengan produk bisnis. Untuk dark mode iOS membutuhkan satu diskusi yang cukup panjang untuk membuat dark mode itu disetujui karena membutuhkan banyak modul sehingga membutuhkan usaha yang banyak dari developer kita,” ujar Tonito.
Di samping itu, menurut Tonito pihaknya tetap juga mendengarkan masukan dari pengguna untuk fitur-fitur yang lebih lanjut ke depannya agar bisa terus bisa berkembang lebih baik dan tidak berhenti di satu tempat saja.
Tinggalkan Komentar