Samsung Galaxy Tab S8+
- Layar - 10/1010/10
- Performa - 10/1010/10
- Kamera - 7/107/10
- Baterai - 9/109/10
- Software - 8/108/10
- Desain - 10/1010/10
Kesimpulan
Sebagai tablet flagship, Samsung Galaxy Tab S8+ memiliki performa yang gahar dan mempunyai beragam fitur yang dapat menambah produktivitas untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
Yang Disukai
- Performa Bertenaga
- Layar yang Memanjakan Mata
- S Pen yang multifungsi
- Daya Tahan Lama
- Fitur Produktivitas yang Banyak
Yang Tidak Disukai
- Tidak Ada Adaptor Charger
- Aksesori Keyboard dijual Terpisah
- Hasil foto malam hari kurang bagus
Gadgetren – Samsung Galaxy Tab S8+ merupakan salah satu tablet flagship yang menjadi andalan Samsung di Indonesia.
Perangkat yang satu ini hadir dengan dukungan spesifikasi hardware yang tinggi. Hal ini terlihat dari penggunaan chipset besutan Qualcomm tertinggi saat ini dan RAM yang berkapasitas besar.
Adapun dukungan baterai jumbo yang dibenamkan pada tablet ini kapasitasnya hampir sama dengan Samsung Galaxy Tab S7+ generasi sebelumnya.
Tak ketinggalan, dukungan S Pen untuk menunjang aktivitas sehari-hari pun telah dihadirkan sepaket di dalam kotak penjualan Samsung Galaxy Tab S8+.
Hampir mirip dengan seri sebelumnya, tablet ini sudah didukung fitur mode DeX yang membuatnya mampu memiliki tampilan desktop komputer layaknya, PC atau laptop.
Secara kasat mata, Samsung Galaxy Tab S8+ dilengkapi layar 12,4 inci dengan resolusi 2800 x 1752 piksel dan teknologi Super AMOLED yang dapat memunculkan konten dengan tajam dan jernih. Bahkan kontennnya masih dapat dilihat walaupun saya sedang di bawah terik matahari sekalipun.
Layar tablet ini dapat merespon sentuhan jari saya dengan cepat sehingga proses untuk navigasi dan pemilihan aplikasi terasa mulus. Dukungan refresh rate 120Hz membuat layar Samsung Galaxy Tab S8+ dapat menampilkan gerakan transisi dengan halus sehingga memanjakan mata saya.
Namun saya juga dapat mengatur refresh rate layar tablet ini ke mode Standar 60Hz yang dapat membuatnya menjadi lebih hemat baterai dibandingkan menggunakan refresh rate 120Hz.
Sensor fingerprint yang hadir di dalam layar Samsung Galaxy Tab S8+ dapat mendeteksi sidik jari saya dengan responsif sehingga dapat mempercepat proses pembukaan layar kunci. Sistem pada produk ini mengizinkan hingga 5 sidik jari berbeda untuk didaftarkan.
Hal tersebut memudahkan saya untuk menggunakan sidik jari lain untuk membuka kunci layar ketika sidik jari yang biasa digunakan sedang kotor atau berminyak. Namun sebagai alternatifnya, saya juga dapat memanfaatkan fitur Face Unlock menggunakan wajah untuk masuk ke Home Screen.
Beralih ke bagian atas tablet ini terdapat tombol power, volume, dan slot kartu SIM serta microSD. Terdapat empat speaker yang masing-masing hadir dua di bagian kiri dan kanan Samsung Galaxy Tab S8+.
Masih pada bagian kanannya, terdapat port USB Type-C yang dapat dimanfaatkan untuk transfer data dan pengisian daya baterai. Sementara pada bagian bawahnya terdapat POGO Pin dan dua lubang yang dapat digunakan untuk menghubungkan aksesori keyboard.
Port jack audio 3,5mm sama sekali tidak hadir pada perangkat ini sehingga saya menggunakan earphone Bluetooth untuk menikmati suara musik, video, maupun game. Namun alternatif lainnya, kita juga dapat membeli earphone dengan konektor USB Type-C atau membeli kabel converter jack audio 3,5mm ke port USB Type-C.
Tablet ini menggunakan bahan Aluminium pada bagian frame dan bodi belakangnya sehingga terasa kokoh serta premium ketika dipegang. Saya sendiri kebetulan mencoba Samsung Galaxy Tab S8+ yang berwarna Pink Gold.
Sesuai dengan namanya, bodi belakang tablet ini memancarkan warna merah muda keemasan mengkilap dengan permukaan doff yang membuatnya terlihat elegan ketika dilihat secara langsung. Tepat di dekat kamera belakang tablet ini terdapat area garis hitam untuk menempekan S-Pen secara magnetis. Nantinya S Pen juga akan terisi daya baterainya ketika disematkan pada area tersebut.
S-Pen yang terhubung ke Galaxy Tab S8+ melalui Bluetooth diklaim Samsung mempunyai latensi 6,2ms. Menurut saya, S Pen ini terasa bermanfaat untuk menunjang aktivitas ketika menggunakan tablet pada aktivitas sehari-hari.
Tombol yang hadir pada S Pen dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan mulai dari shortcut fungsi atau aplikasi di halaman Home Screen, tombol Shutter pada kamera tablet, mengendalikan slide presentasi, dan masih banyak lagi.
Pada saat saya menggunakan S Pen untuk menggambar, menulis tangan, atau mencoret, rasanya seperti menggoreskan pulpen di atas kertas karena responnya terasa sangat cepat. Saya juga beberapa kali menggunakan tombol pada S Pen secara lancar untuk memotret dan mengendalikan presentasi.
Dijual secara terpisah, aksesori keyboard yang mendukung Galaxy Tab S8+ dapat menambah produktivitas saya. Keyboard ini membantu saya ketika mengetik dokumen, membalas email, melakukan chat, dan lainnya.
Tentunya tombol-tombol yang berada di keyboard mempercepat kinerja saya dalam mengetik layaknya seperti menggunakan PC atau laptop. Bagian belakang Galaxy Tab S8+ dapat tersambung secara magnetis dengan kuat ke aksesori keyboard ini.
Namun terkadang POGO Pin dari aksesori keyboard mudah terlepas ketika tablet tertarik ke atas. Untuk itulah, saya harus berhati-hati agar tablet tidak tiba-tiba terlepas dari keyboard ketika sedang memindahkan tablet.
Dukungan mode DeX yang hadir pada tablet ini membuat tampilan sistem seperti desktop sehingga membuat saya mengetik layaknya menggunakan PC atau laptop. Apalagi saya bisa menjalankan banyak aplikasi di layar tablet dengan banyak jendela yang terbuka.
Menurut saya kombinasi S Pen, aksesori tablet, dan mode DeX mampu meningkatkan produktivitas sehari-hari. Saya pun dapat mengaktifkan mode DeX secara cepat dan mudah hanya dengan mengakses Quick Settings yang dapat dibuka dengan menyapu atau swipe layar dari bagian atas ke bawah.
Dari sektor performa, Samsung Galaxy Tab S8+ terasa sangat bertenaga berkat komposisi chipset Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1, RAM 8 GB, dan penyimpanan internal berkapasitas 256 GB.
Apalagi tablet ini sudah dibekali dengan fitur RAM Plus yang memungkinkan sistem dapat meminjam kapasitas kosong dari penyimpanan internal menjadi RAM Virtual dengan pilihan 2 GB, 4 GB, 6 GB, dan 8 GB.
Dengan begitu, perangkat ini dapat memiliki RAM dengan kapasitas total yang mencapai 16 GB. Namun perlu dicatat bahwa RAM Virtual akan digunakan sistem apabila penggunaan kapasitas RAM fisik hampir penuh.
Ketika menggunakan mode Dex, saya merasa bahwa Galaxy Tab S8+ dapat menjalankan beragam aplikasi secara multitasking dengan lancar, terutama membuka situs melalui Chrome dan menonton video streaming melalui aplikasi.
Saya pun memainkan beberapa game populer pada tablet ini seperti Call of Duty Mobile, Pokemon Unite, Mobile Legends, PUBG Mobile, Free Fire dan Final Fantasy XV Pocket Edition.
Hasilnya semua game dapat dijalankan dengan lancar tanpa lag walaupun diatur menggunakan grafis dan frame rate tinggi. Namun saya sendiri merasa kontrol agak terasa sulit karena layar dari tablet ini sangat besar dan memiliki bobot yang berat.
Untuk itulah, saya mengatur posisi kontrol arah dan skill ke bagian pinggir layar agar mudah diakses. Namun kita juga dapat menggunakan alternatif lain agar mempermudah kendali tombol game dengan aksesori tambahan, seperti Gamepad Bluetooth.
Ketika saya melakukan pengujian dengan aplikasi AnTuTu Benchmark V9.3.5, tablet ini berhasil mendapatkan skor 816.093 poin. Sementara pada aplikasi Geekbench 5.4.4, Samsung Galaxy Tab S8+ berhasil mendapatkan skor 766 poin untuk Single-Core dan 3.012 poin untuk Multi-Core.
Berdasarkan hasil di atas, terlihat bahwa Samsung Galaxy Tab S8+ memiliki kinerja bertenaga yang mampu menjalankan aplikasi maupun game berat dengan lancar berkat komposisi spesifikasi hardware yang tinggi.
Dengan layar yang besar dan kinerjanya yang sangat cepat, Samsung membenamkan baterai berkapasitas 10.090mAh di dalamnya sebagai sumber daya.
Untuk menguji daya tahannya, saya pun langsung mengujinya dengan aplikasi PCMark for Android menggunakan parameter Work 3.0 Battery Life mode, baterai dari kondisi 100%, dan tingkat kecerahan layar mencapai 50%.
Hasilnya, Samsung Galaxy Tab S8+ berhasil mendapatkan skor 6 jam 56 menit ketika menggunakan layar dengan refresh rate 120Hz. Sementara pada saat memakai refresh rate 60Hz, skornya naik menjadi 7 jam 56 menit.
Dengan penggunaan aplikasi untuk aktivitas sehari-hari, AccuBattery mencatat bahwa tablet ini dapat bertahan 10 jam 39 menit dengan Screen on Time mencapai 6 jam 32 menit dari kondisi 100% hingga 5% pada refresh rate 120Hz.
Sementara pada refresh rate 60Hz, Samsung Galaxy Tab S8+ mampu bertahan lebih lama yang mencatatkan waktu 11 jam 53 menit dengan Screen on Time mencapai 7 jam 22 jam.
Dari pengujian dengan aplikasi dan pemakaian sehari-hari, terlihat bahwa Galaxy Tab S8+ memiliki daya tahan baterai yang bisa dibilang lama untuk sebuah tablet dengan layar besar yang memiliki refresh rate sangat tinggi dan chipset flagship yang menghabiskan energi cukup banyak.
Meskipun mendukung fitur 45W Fast Charging, namun dalam boks tablet ini tidak disediakan adaptor charger sama sekali sehingga saya tidak dapat mencoba fitur pengisian daya cepat dari tablet ini.
Mau tidak mau saya melakukan pengisian daya untuk Samsung Galaxy Tab S8+ menggunakan adaptor dari handphone lain. Sementara saya juga terkadang menggunakan kabel data bawaan untuk mengecas tablet ini menggunakan Powerbank atau laptop.
Dari sektor fotografi, Samsung Galaxy Tab S8+ hadir dengan dukungan kamera yang standar berbekal dua lensa belakang yang mempunyai dukungan lensa utama 13 MP dan ultrawide 6 MP.
Kamera utamanya dapat menghasilkan foto dengan kualitas dan warna yang baik pada siang hari. Namun hasil foto malam harinya masih terdapat noise ketika menggunakan mode Auto. Dengan dukungan Night Mode, hasil fotonya dapat terlihat lebih bagus dan meminimalisir noise.
Dengan menggunakan mode Portrait pada aplikasi kamera bawaannya, saya dapat menghasilkan foto dengan subyek yang terlihat fokus dengan latar belakang memiliki efek bokeh.
Sementara kamera ultrawide dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan foto dengan area yang luas. Meskipun pada siang hari hasil fotonya bagus, namun terdapat banyak noise pada saat digunakan di malam hari.
Selanjutnya, Samsung Galaxy Tab S8+ dibekali dengan kamera depan beresolusi 12 MP yang dapat menghasilkan foto relatif baik di siang hari. Namun kualitasnya menurun ketika mengambil foto malam hari. Meskipun begitu, saya dapat mengambil foto selfie dengan efek bokeh menggunakan kamera depannya.
Tablet ini sudah menggunakan OneUI 4.1 berbasiskan Android 12 yang memiliki tampilan antarmuka sederhana dan ikon besar yang membuat saya nyaman ketika melakukan navigasi, memilih menu, maupun menjalankan aplikasi.
OneUI 4.1 juga hadir dengan beberapa fitur yang sering saya gunakan seperti Dark Mode, Screenshot dengan Palm Swipe, Split Screen, dan Multi-Windows.
Dark Mode dapat mengubah tampilan sistem dan beberapa aplikasi menjadi berlatar gelap atau hitam sehingga saya nyaman ketika melihat konten dalam kondisi redup atau malam hari.
Saya pun dapat melakukan screenshot secara cepat menggunakan metode Palm Swipe dengan menyapu layar dari arah kiri ke kanan atau sebaliknya menggunakan telapak tangan yang dirapatkan mengarah seperti pisau terhadap layar. Selain itu Split Screen merupakan fitur yang menjadi andalan saya untuk menjalankan dua aplikasi sekaligus dalam satu layar.
Contohnya saya melakukan chat sambil menonton video di YouTube. Sementara pada saat masuk ke mode Samsung DeX, saya dapat membuka banyak aplikasi secara Multi-Windows layaknya sedang menggunakan sebuah laptop atau PC.
Setelah pemakaian lebih dari seminggu, saya merasa bahwa Samsung Galaxy Tab S8+ dapat digunakan dengan nyaman dalam aktivitas sehari-hari, terutama berkat performanya yang cepat dan layar Super AMOLED yang memanjakan mata.
Untuk tablet dengan ukuran layar besar, tentunya Samsung Galaxy Tab S8+ memiliki daya tahan baterai yang lama. Apalagi perangkat ini juga mendukung kartu SIM untuk jaringan selular 4G-LTE hingga 5G.
Tidak hadirnya adaptor charger dalam boks penjualan menjadi sesuatu yang disayangkan karena kita harus membeli lagi adaptor agar bisa memaksimalkan fitur 45W Fast Charging untuk bisa mengisi daya dengan cepat mengingat baterainya sangat besar.
Seperti dijelaskan sebelumnya, Samsung DeX merupakan salah satu nilai tambah yang hadir pada tablet ini karena dapat membuat saya nyaman dalam mengetik atau melakukan tugas sehari-hari layaknya menggunakan sebuah laptop. Apalagi pada saat terhubung dengan aksesori keyboard.
Meskipun dapat menunjang produktivitas yang lebih meningkat, namun perlu dicatat bahwa aksesori keyboard harus kamu beli secara terpisah di toko resmi Samsung atau toko mitra di Indonesia.
Dengan harga yang mencapai Rp16.999.000, saya merasa bahwa Samsung Galaxy Tab S8+ bisa menjadi pilihan bagi kamu yang mementingkan performa cepat dan hadirnya banyak fitur untuk menunjang produktivitas pekerjaan maupun rutinitas harian.
Harga dan Spesifikasi Samsung Galaxy Tab S8+
Dimensi & Berat | 285 mm x 185 mm x 5,7 mm 572 gram |
Warna | Pink Gold, Graphite, Silver |
Layar | 12,4 inci Super AMOLED 2800 x 1754 piksel, HDR10+, refresh rate 120Hz Corning Gorilla Glass 5 |
Sistem Operasi | Android 12 (OneUI 4.1) |
Memori | RAM 8 GB ROM 256 GB microSD hingga 1 TB |
Chipset | Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 (4nm) Octa-Core (1 x 3.00 GHz Cortex-X2, 3 x 2.50 GHz Cortex-A710, 4 x 1.80 GHz Cortex-A510) |
Kamera Belakang | Utama 13 MP Ultrawide 6 MP |
Kamera Depan | 12 MP |
Baterai | 10.090mAh, 45W Fast Charging |
Konektivitas | WiFi, LTE, 5G |
Konektor | USB Type-C |
Sensor | Accelerometer,Gyroscope, RGB, Hall Sensor |
GPS | GPS + GLONASS |
Speaker | AKG Quad Speakers, Dolby Atmos |
Fitur | S-Pen (BLE dengan latensi 6,2ms),DeX, sensor fingerprint di dalam layar, RAM Plus, Sertifikasi IP68 |
Harga | Rp16.999.000 |
Tinggalkan Komentar