Gadgetren – Untuk bersaing di segmen entry-level, Sharp telah menghadirkan Sharp Aquos V6 di Indonesia yang mempunyai baterai berkapasitas besar dan dukungan multi kamera belakang.
Sementara pinggiran bodi belakangnya dibuat melengkung agar mudah ketika digenggam dengan satu tangan oleh penggunanya. Sharp Aquos V6 pun sudah mengusung layar penuh di bagian depan yang dapat menampilkan konten dengan luas.
Sharp Aquos V6 turut dibekali sensor fingerprint dan fitur Face Unlock. Apabila kamu tertarik dengan Sharp Aquos V6, ada baiknya kamu melihat kelebihan dan kekurangan lain sebelum membelinya.
Kelebihan dan Kekurangan Sharp Aquos V6
Kelebihan
Sharp Aquos V6 hadir dengan layar penuh LCD 6,52 inci yang punya resolusi HD+ (1600 x 720 piksel). Selain memperkecil ukuran bezel atas, poni berbentuk waterdrop pada perangkat ini digunakan untuk menjadi rumah bagi kamera depan 5 MP.
Sementara tiga kamera belakangnya terdiri dari kamera utama 13 MP, makro 2 MP, dan depth 2 MP. Berbekal baterai 5.000mAh, handphone ini diklaim Sharp mampu bertahan lama dalam pemakaian normal.
Sementara itu RAM 3 GB didaulat untuk menangani aktivitas multitasking serta penyimpanan yang mencapai 32 GB pada dengan Sharp Aquos V6. Namun apabila kapasitas internalnya dirasa kurang lega, maka pengguna dapat menambahkan microSD hingga 512 GB pada slot yang disediakan di perangkat.
Mengikuti tren masa kini, Sharp telah menghadirkan fitur NFC (Near Field Communication) pada Sharp Aquos V6 yang memungkinkan penggunanya dapat pengecekan atau pengisian saldo kartu e-money, transfer data, atau pembayaran digital.
Tak hanya itu saja, perangkat ini juga sudah dibekali dengan port jack Audio 3,5mm, speaker stereo, Bluetooth 5.0, WiFi, dan GPS. Selain itu, sistem operasi Android 12 sudah dibenamkan pada Sharp Aquos V6.
Kekurangan
Dengan baterai berkapasitas besar, pengisian daya baterai dari perangkat ini tidak akan berjalan cepat karena adaptor charger hanya mendukung output 10W.
Selain itu, sayangnya perangkat ini tidak dibekali dengan kamera ultrawide. Padahal handphone di kelasnya rata-rata sudah menggunakan kamera ultrawide agar mengambil foto dengan area yang luas secara instan tanpa perlu repot menggunakan mode Panorama.
Sementara itu, kamera makronya hanya beresolusi 2 MP sehingga hasilnya akan kurang detail dan seadanya. Meskipun dapat menjalankan aplikasi dengan lumayan baik, namun chipset MediaTek Helio G25 Octa-Core 2 GHz tidak dapat dipaksakan untuk menjalankan game berat dengan grafis memukau.
Tinggalkan Komentar