Review Omron HV-F013
- Desain - 9/109/10
- Kinerja - 9/109/10
- Fitur - 9/109/10
Kesimpulan
Omron HV-F013 walaupun punya bentuk yang mungil dapat memberikan terapi listrik dengan ragam tingkat intensitas. Ditambah lagi pengoperasiannya pun cukup mudah.
Yang Disukai
- Mudah digunakan
- Terapi listrik nyaman
- Desain portabel
- Manual cukup detail
Yang Tidak Disukai
- Tidak ada case penyimpanan
Gadgetren – Omron HV-F013 sebagai alat terapi listrik mungkin bisa jadi solusi buat kamu yang suka kerja berat.
Nyeri otot yang diakibatkan dari melakukan aktivitas berlebih baik itu dalam keseharian maupun olah raga tentunya bukan suatu hal yang asing bagi sebagian besar orang.
Apalagi dengan gaya hidup masa kini mengharuskan kita untuk duduk berlama-lama yang pastinya membuat otot menjadi lebih lemah dan lebih mudah nyeri saat bekerja berat yang tentunya akan mengganggu aktivitas keseharian.
Oleh karena itu Omron HV-F013 pun dihadirkan sebagai solusi untuk mengurangi rasa nyeri otot agar dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala dengan lebih cepat. Sebagai perangkat Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), perangkat ini akan memberikan kejut listrik untuk memberikan stimulasi dan meningkatkan sirkulasi dalam otot.
Omron merupakan nama yang populer dalam segmen alat kesehatan yang tentunya punya pengalaman luas. Hal tersebut juga tercermin pada Omron HV-F013 yang mana terbilang sangat mudah untuk digunakan walaupun ada beberapa hal yang wajib diketahui oleh semua pengguna agar tidak salah pakai.
Dalam paket penjualan Omron HV-F013 tersedia alat utama, kabel penghubung, Long Life Pad, tempat pad, dan buku panduan. Tak ketinggalan juga ada dua buah baterai AAA sebagai sumber daya dari Omron HV-F013 sehingga tidak perlu cas dan lebih mudah diganti jika baterai habis.
Long Life Pad yang diberikan oleh Omron memiliki daya tahan hingga 150 kali penggunaan atau kurang lebih sekitar 5 bulan jika dipakai sehari sekali serta dapat dicuci sebanyak 10 kali. Saya rasa itu waktu yang cukup lama, namun itu juga berarti Long Life Pad menjadi komponen yang perlu dibeli lagi jika sudah habis.
Untuk menjaga kondisi pad tetap baik, maka ada baiknya untuk selalu menyimpannya di tempat pad agar lem yang ada tidak cepat hilang juga. Dengan begitu Omron HV-F013 akan selalu siap digunakan ketika dibutuhkan.
Untuk cara pemakaian dan pengoperasian alat terapi listrik dari Omron ini sendiri terbilang mudah. Setelah memasang baterai dan menghubungkan Long Life Pad ke alat utama menggunakan kabel yang disediakan, maka saya tinggal menempelkan Long Life Pad ke bagian tubuh yang mengalami nyeri otot.
Beberapa bagian tubuh yang bisa ditempelkan meliputi pundak, bahu, punggung bawah, pinggul, paha, betis, pergelangan kaki, hingga persendian. Hindari bagian tubuh seperti dada karena dapat menyebabkan gangguan ritme.
Oleh karena itu, saya sangat menyarankan setidaknya membaca buku panduan mengenai penempatan Long Life Pad yang benar agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan dan hasil yang didapatkan pun menjadi optimal.
Selanjutnya setelah memastikan kedua Long Life Pad sejajar dan tertempel di bagian permukaan tubuh yang sama, saya tinggal menekan tombol On untuk menyalakan alat lalu Start untuk memulai terapi. Pada alat utama sendiri terdapat beberapa indikator seperti tingkat intensitas, mode, pad, dan baterai.
Kemudian saya harus memilih salah satu dari lima mode yang disediakan pilih meliputi Tangan/Bahu, Punggung bawah, Kaki, Pijat, dan Arus stabil. Jadi sesuaikan mode dengan bagian tubuh yang akan diberikan terapi. Tentukan juga tingkat intensitas listrik menggunakan tombol atas dan bawah dengan hingga maksimal tingkat 10.
Dalam menguji apakah Omron HV-F013 dapat memberikan relaksasi atau tidak, saya melakukan olah raga lari dan squat jump lebih intens dari biasanya yang akhirnya menyebabkan nyeri otot pada kedua paha di keesokan harinya.
Selanjutnya saya menempelkan Long Life Pad pada paha kanan dan memulai terapi dengan tingkat intensitas 7 hingga otot terlihat berkedut sendiri. Selama terapi, arus listrik terasa seperti kesemutan dengan sesekali seperti dicubit. Setelah 15 menit, alat pun akan mati secara otomatis yang menandakan satu sesi terapi telah selesai.
Setelah selesai terapi, saya tidak langsung merasakan efeknya karena otot masih tetap nyeri. Beberapa jam kemudian saya mencobanya lagi satu sesi dan hasilnya paha kanan mulai terasa lebih ringan. Pada keesokan harinya setelah bangun tidur lah saya baru bisa melihat secara jelas efeknya yang mana nyeri otot di paha kanan hampir hilang sementara paha kiri masih sangat berat.
Dalam buku panduannya, terapi listrik ini dapat digunakan maksimal dua sesi (30 menit) sebanyak tiga kali setiap harinya untuk setiap bagian tubuh. Jadi sesi bisa dilakukan beberapa jika sesi pertama tidak terlalu memberikan hasil.
Secara keseluruhan, Omron HV-F013 cukup sukses meredakan rasa nyeri otot yang biasanya untuk saya perlu beberapa hari agar bisa sembuh. Pengoperasiannya pun cukup praktis walaupun saya tetap sangat menyarankan setidaknya untuk membaca buku panduan sekali. Desainnya pun sederhana dan mudah untuk dibawa ke mana saja.
Tinggalkan Komentar