ASUS Zenbook S 14 OLED UX5406
Review Handphone

Review POCO F3 – Performa Cepat, Harga Bersahabat

POCO-F3-Feature

POCO F3
  • Layar - 9/10
    9/10
  • Performa - 10/10
    10/10
  • Kamera - 8/10
    8/10
  • Baterai - 9/10
    9/10
  • Software - 7/10
    7/10
  • Desain - 8/10
    8/10
8.5/10

Ringkasan

POCO F3 ini mampu menawarkan performa bertenaga berkat kombinasi chipset Qualcomm Snapdragon 870 dan RAM 8 GB yang mampu menjalankan game dengan lancar. Dengan kapasitas baterai 4.520mAh, handphone ini mampu bertahan lama dalam penggunaan sehari-hari.

Yang Disukai

  • Kinerja bertenaga
  • Daya tahan baterai lama
  • Kapasitas RAM dan ROM besar
  • Hasil foto kamera belakang bagus
  • Layar AMOLED 120Hz

Yang Tidak Disukai

  • Tidak ada slot microSD
  • Tidak ada port jack audio 3,5mm
  • Bodi belakang mudah tertempel debu

Gadgetren – POCO F3 adalah handphone kelas atas POCO yang telah hadir di Indonesia dengan mengandalkan performa cepat namun memiliki harga yang terjangkau.

Handphone ini pun memiliki daya tahan baterai lama yang diimbangi dengan fitur pengecasan yang cepat. Pada bagian belakangnya, terdapat dukungan multi kamera yang mampu membuat saya menghasilkan foto dengan kreatif.

Sementara layar penuh dengan refresh rate tinggi mampu memanjakan mata ketika saya memainkan game dengan grafis dan frame rate tinggi. Dengan fitur yang dibawanya, apakah POCO F3 mampu bersaing di kelasnya? Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui jawabannya.

POCO-F3-Display

Secara kasat mata, POCO F3 ini menawarkan layar penuh 6,67 inci dengan resolusi Full HD+ (2400 x 1080 piksel) dan teknologi Dynamic AMOLED yang mampu menampilkan konten dengan terang serta jernih.

Apalagi layarnya yang memenuhi bagian depan membuat saya dapat dengan leluasa dalam menikmati video maupun area permainan game yang luas. Bahkan layarnya dilengkapi dengan refresh rate 120Hz yang mampu menampilkan animasi game maupun gerakan navigasi antar aplikasi dengan halus.

POCO sendiri menanamkan fitur Adaptive Refresh Rate pada handphone ini sehingga membuat layarnya dapat secara otomatis menyesuaikan kecepatan refresh rate sesuai dengan konten yang sedang dibuka, misalnya game mencapai 120fps, video antara 24fps hingga 60fps, atau foto hanya 10fps saja.

Corning Gorilla Glass 5 pun telah dihadirkan pada handphone ini untuk meminimalisir terjadinya goresan pada layar. Punch hole pada bagian atas layarnya dimanfaatkan untuk menyimpan kamera depan.

POCO-F3-HandsOn Back

Beralih ke bagian belakang, POCO F3 menggunakan rangka berbahan plastik dengan bagian belakang menggunakan kaca berlapis Corning Gorilla Glass 5. Penggunaan pola garis dan diagonal dengan warna Deep Ocean Blue membuat handphone ini terlihat menarik.

Saya sendiri kurang menyukai tulisan POCO yang besar di bagian belakang karena mengurangi estetika dari desainnya. Namun tetap saja bagus atau tidaknya sebuah handphone tetap ditentukan oleh selera masing-masing orang.

Pada saat digenggam, POCO F3 ini terasa licin. Selain itu, noda sidik jari atau debu mudah tertempel pada bodi belakangnya. Untuk itulah, saya langsung menyematkan softcase bawaan pada handphone ini agar nyaman ketika dipegang dengan satu tangan.

POCO-F3-PortUSBTypeC

Menuju pada bagian bawahnya, terdapat slot kartu microSD, port USB Type-C, dan lubang speaker. Sementara pada bagian samping kanannya terdapat tombol power dan volume.

Tepat pada bagian tombol power-nya, POCO juga menyematkan sensor fingerprint yang mudah diakses dan mampu mendeteksi sidik jari saya dengan cepat. Selain itu, sistem pada POCO F3 ini mengizinkan 5 sidik jari berbeda untuk didaftarkan.

Tidak hanya pemindaian sidik jari saja, saya juga mengaktifkan fitur Face Unlock untuk memudahkan pembukaan kunci layar hanya menggunakan wajah. Pada saat kondisi minim cahaya atau gelap, layar handphone akan menjadi terang agar kamera dapat memindai wajah saya dengan lebih jelas.

POCO-F3-Camera

Soal urusan fotografi, POCO F3 sudah dilengkapi dengan tiga kamera belakang yang memiliki komposisi kamera utama 48 MP, ultrawide 8 MP, dan makro 5 MP.

Secara bawaan, kamera utama POCO F3 menghasilkan foto dengan resolusi 12 MP berkat teknologi 4-in-1 pixel binning yang mampu menyerap banyak cahaya dan membuat warna lebih dinamis.

Namun saya pun dapat menghasilkan foto dengan resolusi yang lebih besar dengan mengaktifkan fitur 48 MP Mode pada aplikasi kamera bawaan dari POCO F3. Apabila dilihat pada media kecil, seperti layar handphone, maka perbedaan antara foto 12 MP dan 48 MP hampir tidak terlihat.

Sementara pada saat saya melakukan pemotongan atau crop di area tertentu pada foto 12 MP dan 48 MP, maka perbedaannya terlihat lebih jelas. Di mana foto 48 MP mempunyai detail yang lebih tinggi dibandingkan foto 12 MP.

Dengan kata lain, foto 48 MP ini cocok untuk dicetak pada media berukuran besar seperti kertas poster hingga spanduk. Namun tetap saja foto 12 MP juga mempunyai kualitas yang bagus. Untuk itu, kamu dapat menentukan resolusi dari foto yang dihasilkan dari kamera utama sesuai dengan kebutuhan.

POCO F3 ini mempunyai kamera makro yang dapat dimanfaatkan untuk membidik obyek dari jarak dekat dengan detail yang masih terlihat. Dengan resolusi 5 MP, hasil foto makro yang dihasilkan terlihat jelas.

POCO-F3-12MP

Auto

POCO-F3-48MP

48 MP

POCO-F3-12MP-Crop

Auto-Crop

POCO-F3-48MP-Crop

48 MP – Crop

POCO-F3-Macro-SmallFlower

Makro

 

POCO-F3-Macro-RedFlower

Makro

 

POCO-F3-Macro-PurpleFlower

Makro

Selanjutnya, kamera ultrawide mampu dimanfaatkan untuk menghasilkan foto dengan area yang luas, seperti pemandangan alam, perkotaan, kafe, restoran, atau tempat dengan banyak orang di dalamnya.

Meskipun POCO F3 tidak dibekali dengan kamera telephoto, namun foto yang dihasilkan dengan menggunakan 2x Zoom memiliki detail yang masih terlihat bagus dan tidak pecah.

POCO-F3-Jembatan-Ultrawide

Ultrawide

POCO-F3-Jembatan-Normal

Auto (1x)

POCO-F3-Jembatan-2x

2x Zoom

 

POCO-F3-Piramida-Ultrawide

Ultrawide

POCO-F3-Piramida-Normal

Auto (1x)

POCO-F3-Piramida-2x

2x Zoom

Pada kondisi malam hari, kamera utama POCO F3 masih dapat menghasilkan foto dengan baik walaupun menggunakan Auto Mode. Sementara pada saat saya menggunakan Night Mode, maka hasil foto akan dibuat lebih terang dan noise akan diminimalisir.

Menuju ke bagian depan POCO F3, terdapat kamera 20 MP yang dapat menghasilkan foto selfie dengan hasil yang bagus pada kondisi siang hari. Namun masih terlihat noise pada foto selfie di malam hari walaupun wajah terlihat terang.

POCO-F3-Malam-Gerbang

Auto

POCO-F3-Malam-GerbangNight.

Night Mode

POCO-F3-Malam-Pohon

Auto

POCO-F3-Malam-PohonNight

Night Mode

POCO-F3-Selfie-Normal

Selfie – Auto

POCO-F3-Selfie-BokehBeauty

Selfie-Bokeh Beauty

POCO-F3-SelfieMalam-Normal

Selfie Malam – Normal

POCO-F3-SelfieMalam-Bokeh

Selfie Malam – Bokeh Beauty

Dari sektor hardware, POCO F3 dibekali dengan chipset Qualcomm Snapdragon 870 (7nm) Octa-Core 3,2 GHz yang dikombinasikan dengan GPU Adreno 650, RAM 8 GB, dan penyimpanan internal 256 GB.

Secara teori, komposisi hardware tersebut mampu menjalankan game atau aplikasi berat dengan lancar. Namun untuk membuktikannya, saya pun langsung melakukan pengujian dengan menjalankan berbagai aplikasi untuk aktivitas sehari-hari mulai dari media sosial, chat, SMS, telepon, email, editor dokumen, pemutar video, hingga lagu.

Hasilnya POCO F3 dapat menjalankan aplikasi secara multitasking dengan lancar tanpa lag. Selain chipset yang cepat, hal ini juga dipengaruhi oleh kapasitas RAM yang besar sehingga mampu menangani banyak tugas sekaligus.

POCO-F3-Settings-Genshin

Berlanjut ke tahap yang lebih tinggi, saya memainkan beberapa game populer seperti Genshin Impact, Final Fantasy XV Pocket Edition, PUBG Mobile, Call of Duty, Pokemon Unite, Mobile Legends, dan Free Fire.

Semua game dengan setelan grafis dan frame rate tinggi mampu dijalankan POCO F3 dengan sangat lancar. Bahkan Genshin Impact yang terkenal berat pun mampu berjalan lancar pada handphone ini walaupun bagian bodi belakang terasa hangat.

Berkat penggunaan teknologi LiquidCool 1.0, membuat POCO F3 hanya terasa hangat saja walaupun menjalankan game dengan pengaturan grafis maupun frame rate tertinggi dalam waktu yang lama.

POCO-F3-PerformanceBenchmark

POCO F3 ini mampu berhasil mendapatkan skor tinggi 672.791 poin pada pengujian AnTuTu Benchmark V9.2.0. Sementara pada pengujian Geekbench 5.4.3, handphone ini mendapatkan skor 953 untuk Single-Core dan 3.219 poin untuk Multi-Core.

Berdasarkan pengujian ringan hingga berat di atas, POCO F3 ini memiliki performa yang dapat menjalankan game maupun aplikasi berat dengan lancar. Apalagi skor aplikasi benchmark yang dimilikinya tergolong tinggi.

POCO-F3-HalfScreen

POCO F3 telah dibekali baterai berkapasitas 4.520mAh yang diklaim POCO mampu bertahan lama. Untuk mengetahui kebenarannya, saya langsung menguji handphone ini dengan aplikasi PCMark for Android menggunakan fitur Work 3.0 battery life, tingkat kecerahan 50%, dan persentase baterai dari 100%.

Pada pengujian dengan layar yang memiliki refresh rate 120Hz, POCO F3 mampu mendapatkan skor 13 jam 38 menit. Sementara pada refresh rate 60Hz, handphone ini mendapatkan skor 17 jam 24 menit. Dalam hal ini, terlihat bahwa semakin tinggi refresh rate membuat konsumsi energi menjadi lebih boros.

Dalam penggunaan sehari-hari pada layar 120Hz, AccuBattery mencatatkan POCO F3 mampu bertahan selama 13 jam 15 menit dengan Screen on Time 5 jam 49 menit.

Berbeda dengan pemakaian harian pada layar 60Hz, handphone besutan POCO ini mampu bertahan lebih lama mencapai 14 jam 54 menit dengan Screen on Time 5 jam 54 menit.

POCO-F3-BatteryBenchmark

Untuk penggunaan sehari-hari ini, saya lebih banyak menjalankan aplikasi media sosial, chat, email, editor dokumen, terkadang memutar musik, dan sesekali memainkan game. Bisa dibilang catatan waktu dari AccuBattery ini memperlihatkan bahwa POCO F3 memiliki daya tahan baterai yang lama.

Berbekal fitur 33W Fast Charging, pengisian daya baterai POCO F3 mampu dilakukan dengan cepat dari kondisi 12% ke 100% hanya dalam waktu 58 menit. Hal ini cukup mendekati klaim POCO yang mengatakan bahwa daya baterai handphone ini dapat terisi dari 0% ke 100% dalam waktu 52 menit.

Tentunya daya tahan baterai dan waktu pengecasan akan berbeda-beda tergantung dari kebiasaan masing-masing pengguna POCO F3 ini. Apalagi pada saat kita berada di daerah dengan koneksi jaringan tidak stabil, tentunya akan mempercepat penurunan persentase baterai.

POCO-F3-HandsOn Screen

POCO F3 ini sudah dilengkapi dengan MIUI 12.5.5 berbasiskan Android 11 yang memiliki tampilan antarmuka sederhana sehingga mudah dioperasikan. Namun saya sedikit terganggu dengan hadirnya banyak iklan pada sistem operasinya ini.

Tidak hanya pada saat berada di homescreen, iklan juga muncul pada bagian lockscreen. Walaupun bisa dimatikan, namun saya harus melihat tutorial di internet terlebih dulu agar iklan menjadi tidak terlihat.

Namun MIUI 12.5.5 menawarkan berbagai fitur menarik mulai dari Dark Mode, App Clone, Split Screen, dan lainnya. Dark Mode ini memungkinkan tampilan sistem dan beberapa aplikasi bawaan menjadi gelap atau hitam sehingga membuat mata saya nyaman ketika melihat konten di kondisi malam hari.

POCO-F3-MIUI

App Clone ini memudahkan saya dapat memasukkan akun media sosial lebih dari dua karena aplikasi dapat digandakan. Sementara Split Screen dapat memudahkan penggunaan dua aplikasi sekaligus dalam satu layar.

Setelah lebih dari seminggu, saya merasa bahwa POCO F3 ini nyaman untuk digunakan dalam aktivitas sehari-hari, terutama performanya yang bertenaga dikombinasikan daya tahan baterai yang lama.

POCO F3 ini juga mempunyai dukungan tiga kamera belakang yang dapat membuat saya berkreasi dalam menghasilkan foto menarik. Namun perlu dicatat, POCO harus melakukan peningkatan untuk meningkatkan kualitas foto selfie di malam harinya.

Handphone ini pun sudah dibekali dengan sensor NFC yang memudahkan saya untuk pengecekan maupun pengisian emoney. Selain itu, sensor fingerprint di bagian samping mudah diakses oleh jari saya.

Tidak hadirnya port jack audio 3,5mm membuat saya terpaksa harus menggunakan kabel converter port jack audio 3,5mm ke USB Type-C dalam paket penjualan yang dapat mengurangi kualitas audio yang dihasilkan earphone atau headphone.

POCO-F3-BackBottom

Sebagai alternatif lainnya, saya terpaksa menggunakan earphone dengan koneksi Bluetooth agar tidak repot harus menggunakan kabel converter terlebih dulu. Dengan kapasitas internal yang besar, membuat POCO tidak menyematkan slot microSD pada handphone ini.

Dengan kata lain, saya harus memindahkan data dari POCO F3 langsung ke laptop atau penyimpanan cloud apabila kapasitas penyimpanan internalnya sudah hampir penuh digunakan.

Meskipun masih memiliki kekurangan, namun POCO F3 ini memiliki banyak fitur yang menjadikannya mampu bersaing pada segmen handphone dengan harga Rp 5.499.000 di Indonesia.

Tentang penulis

Adhitya W. P.

Penulis pertama di Gadgetren yang biasa dikenal dengan Agan Adhit. Pengalaman belasan tahun menulis membuatnya hafal berbagai keunggulan dan kelemahan produk teknologi terutama handphone.